60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas tentang Gambaran Umum Objek Penelitian
1.  Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan terhadap Wajib Pajak
Badan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Wajib Pajak Besar Dua Jakarta Pusat.  Kriteria  wajib  pajak  badan  itu  sendiri  adalah  yang  telah
menggunakan aplikasi E-NOFA Electronic Nomor Faktur. Pengumpulan data dilaksanakan melalui pengambilan data  sekunder
secara  langsung  di  KPP  yang  telah  memberikan  izin  untuk  melakukan penelitian yaitu Kantor Pelayanan Wajib Pajak Besar Dua di Jakarta Pusat.
Yang dilaksanakan pada tanggal 5 Januari 2015 di KPP Wajib Pajak Besar Dua.  Data  yang  diperoleh  dari  KPP  Wajib  Pajak  Besar  Dua  berdasarkan
tabel 4.1 adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Jumlah PKP yang terdaftar di KPP Wajib Pajak Besaar Dua
Jakarta Pusat  sebelum dan setelah implementasi E-NOFA
Uraian 2012
2013 2014
PKP Terdaftar 240
247 250
PKP yang menggunakan E-Nofa -
230 250
61
Uraian 2012
2013 2014
PKP yang belum menggunakan E- Nofa
240 17
-
PKP Lapor
221 230
248
PKP Kurang Bayar
101 118
120
PKP Lebih Bayar 100
105 123
PKP Nihil 20
7 5
PKP Pindah 2
Sumber: diperoleh dari KPP Wajib Pajak Besar Dua Jakarta Pusat Berdasarkan  data  yang  diperoleh  peneliti,  dari  tabel  diatas  jumlah
PKP    yang  terdaftar  di  KPP  Wajib  Pajak  Besar  Dua  pada  tahun  2012 sebanyak 240  yaitu pada saat  sebelum adanya penggunanaan  E-Nofa dan
pada  tahun  2013  sampai  tahun  2014  PKP  terus  bertambah.  jumlah  PKP pada tahun 2013 sebanyak 247 dan PKP yang menggunakan E-Nofa yaitu
230 sudah sekitar 87 seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 2014 jumlah PKP di KPP Wajib Pajak Besar Dua bertambah menjadi 250 PKP
sudah  100  yang  menggunakan  aplikasi  E-Nofa.  Jadi  berdasarkan  data yang diperoleh sudah 100 PKP yang terdaftar di KPP WajiB Pajak Besar
Dua  menggunakan  aplikasi  E-Nofa.  Adapun  data  jumlah  PKP  yang menyampaikan  SPT  Masa  PPN  juga  mengalami  penigkatan  dari  sebelum
menggunakan  E-Nofa dan pada saat setelah penerapan  E-Nofa PKP  yang lapor  terus  mengalami  penigkatan,  PKP  kurang  Bayar  terus  mengalami
penurunan  hingga  tahun  2014  hal  ini  disebabkan  karena  perubahan
62
kebijakan  dari  DJP  yang  sebelum  penggunaan  E-Nofa  PKP  dapat menentukan nomor seri faktur pajaknya sendiri dan setelah diberlakukanya
peraturan tentang E-Nofa maka PKP tidak lagi dapat membuat nomor seri faktur  pajaknya  sendiri  karena  akan  ditentukan  oleh  KPP  tempat  PKP
terdaftar  dan  dilakukan  secara  elektronik,  sedangkan  PKP  Lapor  Kurang Bayar  mengalami peningkatan dari sebelum menggunakan E-Nofa hingga
setelah E-Nofa diterapkan di KPP Wajib Pajak Besar Dua, dan PKP Lapor Nihil terus mengalami penurunan hingga tahun 2014.
Pergantian  tahun  yang  terjadi  dari  tahun  ke  tahun  hingga  2013 diikuti juga dengan perubahan peraturan yang berlaku untuk menyesuaikan
dengan  kondisi  yang  semakin  berkembang.  Perubahan  peraturan  yang terjadi  sejak  1  April  2013,  nomor  Faktur  Pajak  tidak  dapat  ditetapkan
sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak PKP yang memberikan dampak pada peningkatan  pelaporan  wajib  pajak  badan  seperti  jelaskan  dalam  tabel
diatas. Untuk membuat Faktur Pajak, PKP harus mendapatkan Nomor Seri Pajak  yang  diberikan  oleh  Kantor  Palayanan  Pajak  tempat  PKP  tersebut
dikukuhkan sehingga PKP dituntut untuk beradaptasi dengan peraturan ini. Dalam  Peraturan  Jendral  Pajak  Nomor  PER-24PJ2012  diatur  bahwa
Nomor  Seri  Faktur  Pajak  diberikan  oleh  Jendral  Pajak  melalui  Kantor Palayanan  Pajak  tempat  PKP  tersebut  dikukuhkan  setelah  mendapatkan
surat  permintaan  Nomor  Seri  Faktur  Pajak  dari  PKP  yang  bersangkutan. Berdasarkan  data  yang  diperoleh  peneliti  di  KPP  Wajib  Pajak  Besar  Dua
di  Jakarta  Pusat  tidak  mengalami  banyak  kesulitan  dalam  implementasi
63
aplikasi  E-Nofa  karena  sudah  sekitar  98  PKP  yang  menggunakan aplikasi E-Nofa.
B. Hasil Instrumen Penelitian