35
h. Consumption type value tas VAT
Dalam Pajak Pertambahan Nilai di Indonesia, Pajak Masukan atas pembelian dan pemeliharaan barang modal dapat
dikreditkan dengan pajak keluaran yang dipungut atas penyerahan Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak
Firda, 2012.
4. Penyetoran
Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai dan PPnBM dalam satu masa pajak yang terutang harus dilakukan paling lama tanggal
15 bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir. Apabila tanggal tersebut jatuh pada hari libur, termasuk hari sabtu atau hari libur
nasional pembayaran atau penyetoran pajak dapat dilakukan pada hari kerja berikutnya. Untuk impor, penyetoran harus dilakukan
pada hari kerja berikutnya, kecuali yang dipungut pada tanggal 31 Maret harus disetorkan pada hari itu juga. PPN yang
pemungutannyaa dilakukan oleh bendahara atau instansi pemerintah yang ditunjuk harus disetor paling lama tanggal 7 bulan
berikutnya setelah masa pajak berakhir. Pengertian hari libur nasional termasuk yang diliburkan untuk penyelenggaraan
pemilihan umum yang ditetapkan oleh pemerintah dan cuti bersama secara nasional yang ditetapkan oleh pemerintah
Waluyo,2011:19.
36
5. Dasar Pengenaan Pajak
Waluyo 2011:13 menjelaskan “Dasar Pengenaan Pajak DPP untuk menghitung besarnya pajak yang terutang, diperlukan
adanya Dasar Pengenaan Pajak DPP. Pajak yang tertang dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan Dasar Pengenaan
Pajak”. Penerapan DPP diatur dalam berbagai peraturan pelaksanaan Undang-undang sebagai berikut :
a. Untuk penyerahan atau penjualan BKP, yang menjadi DPP adalah jumlah harga jual.
b. Untuk penyerahan JKP, yang menjadi DPP adalah penggantian. c. Untuk impor, yang menjadi DPP adalah nilai impor.
d. Untuk ekspor, yang menjadi DPP adalah nilai ekspor. e. Untuk pemanfaatan BKP tidak berwujud atau JKP dari luar
Daerah Pabean DPP-nya adalah sebesar jumlah yang dibayarkan atau seharusnya dibayarkan kepada pihak yang
menyerahkan BKP atau JKP tersebut. f. Untuk penyerahan jasa biro perjalanan atau peristiwa maupun
jasa pengiriman paket, DPP-nya adalah 10 sepuluh persen dari jumlah tagihan atau jumlah yang seharusnya ditagih, dll.
37
6. Mekanisme pengenaan Pajak Pertambahan Nilai