Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok

2.1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Merokok

Finaliasari 2003 mengatakan bahwa zat yang terkandung dalam rokok itu sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia, namun pada kenyataannya banyak individu yang memilih menjadi perokok. Beberapa faktor yang menjadi penyebab perilaku merokok dikalangan remaja menurut Mu‟tadin 2002 adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh Orang Tua Salah satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan rumah tangga yang bahagia. Perilaku merokok juga lebih banyak didapati pada mereka yang tinggal dengan satu orang tua single parent. Remaja akan lebih cepat berperilaku sebagai perokok bila ibu mereka merokok daripada ayah yang merokok, hal ini lebih terlihat pada remaja putri. 2. Pengaruh Teman Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Bachri dalam Mu‟tadin, 2002 mengungkapkan bahwa di antara remaja perokok terdapat 87 yang mempunyai sekurang- kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok. 3. Faktor Kepribadian Faktor kepribadian yang membuat individu mencoba untuk merokok adalah karena rasa ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik atau jiwa, dan membebaskan diri dari kebosanan. Namun, satu sifat kepribadian yang bersifat prediktif pada pengguna obat-obatan termasuk rokok ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi perokok dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah. 4. Pengaruh Iklan Menurut Juniarti dalam Mu‟tadin, 2002 melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamour, membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut. Sedangkan menurut Maman 2009 beberapa faktor yang berperan dalam perilaku merokok pada remaja, antara lain : 1. Faktor Individu Perilaku merokok pada remaja juga dapat timbul karena pengaruh emosi yang menyebabkan seorang individu mencari relaksasi. Saat ini para remaja menghadapi berbagai tuntutan, harapan, resiko-resiko, dan godaan- godaan yang nampaknya lebih banyak dan kompleks daripada yang dihadapi para remaja generasi sebelumnya. Semua ini sangat berpotensi menyebabkan remaja merasa tertekan dan stress. Remaja yang mengalami stress ini sangat mungkin mengembangkan perilaku merokok sebagai suatu cara untuk mengatasi stress yang mereka hadapi karena kurangnya perkembangan keterampilan menghadapi masalah secara kompeten dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Individu dengan dimensi kepribadian tertentu juga dapat menyebabkan mereka lebih sering mengalami distres pribadi sehingga lebih mungkin untuk berperilaku merokok. Seperti, dimensi kepribadian neuroticism kecenderungan umum untuk mengalami perasaan negatif dan stress yang ternyata berhubungan dengan tingginya prevalensi perilaku merokok. 2. Faktor Lingkungan Bandura dalam teori social learning berasumsi bahwa perilaku dan sistem nilai seorang remaja terbentuk oleh sekumpulan interaksi yang kompleks antara hubungan-hubungan sosial interpersonal. Menurut Jessor dalam Maman, 2009 perilaku bermasalah pada remaja, termasuk merokok, merupakan hasil interaksi antara variabel interpersonal seperti kepribadian, sikap, dan perilaku, dengan sistem lingkungan, termasuk lingkungan keluarga dan teman sebaya. 3. Faktor Demografis Beberapa faktor demografis yang berhubungan dengan perilaku merokok adalah usia, jenis kelamin, ras dan etnis, serta tingkat sosial ekonomi. Status sosial ekonomi yang terdiri dari tingkat pekerjaan, pendidikan dan penghasilan juga mempunyai hubungan yang cukup signifikan dengan perilaku merokok. Dalam sebuah penelitian di Finlandia Timur, ditemukan bahwa status sosial ekonomi khususnya tingkat pendidikan mempunyai keterhubungan yang kuat dengan perilaku merokok. Seperti hasil penelitian Rachiotis dkk 2008 dalam penelitian lain menemukan bahwa usia yang semakin tua, jenis kelamin pria dan tingkat pendidikan orang tua yang semakin rendah berhubungan secara signifikan dengan perilaku merokok saat ini. Selain itu, Hansen dalam Nasution, 2007 juga mengungkapkan beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku merokok, diantaranya yaitu : 1. Faktor Lingkungan Sosial Lingkungan sosial berpengaruh terhadap sikap, kepercayaan, dan perhatian individu pada perokok. Seseorang akan berperilaku dengan cara memperhatikan lingkungan sosialnya, seperti teman sebaya, orang tua, saudara-saudara dan media. 2. Faktor Demografis Faktor ini meliputi umur dan jenis kelamin. Orang yang merokok pada usia dewasa semakin banyak, akan tetapi pengaruh jenis kelamin sudah tidak terlalu berperan karena sekarang ini baik laki-laki maupun perempuan sudah merokok. 3. Faktor Sosio-Kultural Kebiasaan budaya, kelas sosial, tingkat pendidikan, penghasilan, dan gengsi pekerjaan akan mempengaruhi perilaku individu. Berdasarkan apa yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi perilaku merokok remaja, faktor-faktor tersebut antara lain : faktor kepribadian, faktor lingkungan seperti pengaruh orang tua, teman, dan iklan, usia, jenis kelamin, kelas sosial, tingkat pendidikan dan lain-lain.

2.1.4. Tahapan Perilaku Merokok