2.4. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ha1
: Ada hubungan yang signifikan antara dimensi neuroticism dengan perilaku merokok pada remaja akhir.
H 1
:  Tidak  ada  hubungan  yang  signifikan  antara  dimensi  neuroticism dengan perilaku merokok pada remaja akhir.
Ha2 :  Ada  hubungan  yang  signifikan  antara  dimensi  extraversion
dengan perilaku merokok pada remaja akhir. H
2 : Tidak ada  hubungan  yang signifikan antara  dimensi extraversion
dengan perilaku merokok pada remaja akhir. Ha3   :  Ada  hubungan  yang  signifikan  antara  dimensi  agreeableness
dengan perilaku merokok pada remaja akhir H
3 :  Tidak  ada  hubungan  yang  signifikan  antara  dimensi
agreeableness dengan perilaku merokok pada remaja akhir. Ha4
:  Ada  hubungan  yang  signifikan  antara  dimensi  openness  dengan perilaku merokok pada remaja akhir.
H 4
: Tidak  ada  hubungan  yang  signifikan  antara  dimensi  openness dengan perilaku merokok pada remaja akhir.
Ha5 :  Ada  hubungan  yang  signifikan  antara  dimensi  conscientiousness
dengan perilaku merokok pada remaja akhir.
H 5
:  Tidak  ada  hubungan  yang  signifikan  antara  dimensi conscientiousness dengan perilaku merokok pada remaja akhir.
Ha6 :  Ada  hubungan  yang  signifikan  antara  tingkat  pendidikan  dengan
perilaku merokok pada remaja akhir. H
6 :  Tidak  ada  hubungan  yang  signifikan  antara  tingkat  pendidikan
dengan perilaku merokok pada remaja akhir. Ha7
:  Ada  hubungan  yang  signifikan  antara  usia  dengan  perilaku merokok pada remaja akhir.
H 7
: Tidak ada  hubungan  yang signifikan antara usia  dengan perilaku merokok pada remaja akhir.
Ha8 :  Ada  hubungan  yang  signifikan  antara  jenis  kelamin  dengan
perilaku merokok pada remaja akhir. H
8 : Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan
perilaku merokok pada remaja akhir.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian
3.1.1  Pendekatan Penelitian
Pendekatan  yang  digunakan  pada  penelitian  ini  adalah  pendekatan  kuantitatif, dimana  data  yang  dihasilkan  dari  penelitian  berwujud  data  kuantitatif  yakni  data
yang  berbentuk  angka.  Pendekatan  ini  digunakan  karena  penelitian  ini  bekerja dengan  angka  dan  dianalisis  dengan  menggunakan  statistik  setelah  semua  data
dikumpulkan  serta  digunakan  untuk  menjawab  pertanyaan  hipotesis  Arikunto, 2002.
3.1.2  Tipe Penelitian
Tipe  penelitian  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  korelasi  prediktif, karena  tujuan  penelitian  ini  adalah  melihat  hubungan  antara  dimensi  dari
kepribadian  big  five,  usia,  tingkat  pendidikan  dan  jenis  kelamin  dengan  skor perilaku  merokok  remaja  akhir.  Sedangkan  jenis  penelitian  deskriptif  yang
digunakan  adalah  penelitian  korelasional.  Penelitian  korelasional  dalam  Sevilla, 2006  adalah  metode  yang  dirancang  untuk  menentukan  tingkat  hubungan
variabel-variabel  yang  berbeda  dalam  suatu  populasi.  Melalui  penelitian  ini  kita dapat  memastikan  berapa  besar  yang  disebabkan  oleh  satu  variabel  dalam
hubungannya dengan variasi yang disebabkan oleh variabel lain. 51
3.2 Variabel Penelitian
3.2.1   Identifikasi Variabel
Menurut  Kerlinger  2006,  variabel  adalah  simbol  atau  lambang  yang  padanya kita  melekatkan  bilangan  atau  nilai.  Penelitian  ini  melibatkan  dua  jenis  varibel
penelitian  yaitu  variabel  bebas  independent  variable  dan  variabel  terikat dependent variable.
1. Variabel bebas independent variable, yaitu dimensi kepribadian big five.
2. Variabel terikat dependent variable, yaitu perilaku merokok.
3. Variabel  kategorik  yang  juga  diteliti  adalah  usia,  tingkat  pendidikan  dan
jenis kelamin.
3.2.2  Definisi Konseptual Variabel
Definisi  konseptual  adalah  mendefinisikan  suatu  konstruk  atau  variabel  dengan menggunakan  konstruk-konstruk  lain  Kerlinger,  2006.  Definisi  konseptual
variabel penelitian ini, yaitu :
1. Variabel terikat dependent variable : Perilaku merokok adalah aktivitas
merokok  karena  dipengaruhi  oleh  perasaan  yang  menyenangkan  maupun perasaan  yang  tidak  menyenangkan,  yang  dilakukan  secara  sadar
kemudian  menjadi  ketergantungan  terhadap  rokok,  sehingga  lambat  laun sudah menjadi kebiasaan yang meningkat.
2. Variabel bebas independent variable :
Kepribadian big five adalah lima dimensi dalam kepribadian yang bisa digunakan  untuk  mencari  perbedaan  individu  pada  level  yang  tinggi.
Lima  dimensi  kepribadian  ini  adalah  neuoriticism,  extraversion, agreeableness, openness dan conscientiousness.
Usia,  tingkat  pendidikan  dan  jenis  kelamin  sebagai  background individu.
3.2.3   Definisi Operasional Variabel
Menurut Kerlinger 2006, definisi operasional adalah melekatkan arti pada suatu konstruk atau variabel  dengan  cara menetapkan  kegiatan-kegiatan  atau tindakan-
tindakan  yang  perlu  untuk  mengukur  konstruk  atau  variabel  tersebut.  Definisi operasional variabel penelitian ini adalah :
1. Variabel terikat dependent variabel : Perilaku merokok adalah hasil skor
penilaian  tentang  perilaku  merokok  yang  mengacu  pada  Tomkins  dalam Mu‟tadin, 2002. Adapun indikatornya, yaitu :
a. Perilaku  merokok  yang  dipengaruhi  oleh  perasaan  positif  positive
affect  smoking,  yang  meliputi:  perilaku  merokok  hanya  untuk menambah  atau  meningkatkan  kenikmatan  yang  sudah  didapat
pleasure  relaxation,  perilaku  merokok  hanya  dilakukan  sekedarnya untuk  menyenangkan  perasaan  stimulation  to  pick  them  up,  dan
kenikmatan  yang  diperoleh  dengan  memegang  rokok  pleasure  of
handling cigarette.
b. Perilaku  merokok  yang  dipengaruhi  oleh  perasaan  negatif  negative
affect smoking.
c.
Perilaku merokok yang adiktif addictive smoking.
d. Perilaku  merokok  yang  sudah  menjadi  kebiasaan  pure  habits
smoker.
2. Variabel bebas independent variable :
Kepribadian big five adalah skor yang diperoleh dari hasil skala big five yang terdiri dari lima subskala yang masing-masing mengukur dimensi:
a. Neuoriticism  :  skor  yang  melihat  level  ketidakstabilan  dan
penyesuaian emosional. b.
Extraversion  :  skor  yang  melihat  kuantitas  dan  intensitas  dari interaksi  interpersonal  yang  lebih  disukai,  tingkat  aktivitas,
kebutuhan  akan  dorongan  atau  rangsangan,  dan  kapasitas  untuk kegembiraan.
c. Agreeableness : skor yang melihat beragam interaksi yang individu
pilih, baik dari perasaan kasih sampai ke hal yang antagonis. d.
Openness  :  skor  yang  melihat  apresiasi  umum  untuk  seni, petualangan,  ide-ide,  imajinasi,  emosi,  rasa  ingin  tahu,  dan
berbagai pengalaman.
e. Conscientiousness  :  skor  yang  melihat  organisasi,  ketekunan,
kontrol,  dan  motivasi  pada  perilaku  yang  memiliki  tujuan  atau hubungan langsung dengan dirinya.
Usia, tingkat pendidikan dan jenis kelamin adalah skor yang diperoleh dari data background sampel.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1  Populasi
Gay  dalam  Sevilla,  1993  mendefinisikan  populasi  sebagai  kelompok  dimana peneliti  akan  menggeneralisasikan  hasil  penelitiannya.  Populasi  dalam  penelitian
ini  adalah  remaja  akhir  di  RW  03  Kelurahan  Kebayoran  Lama  Selatan,  Jakarta Selatan yang berjumlah 135 orang.
3.3.2  Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan sejumlah sampel dari populasi yang  ada.  Sampel  adalah  sebagian  atau  wakil  populasi  yang  diteliti  Arikunto,
2002.  Untuk  jumlah  sampel  peneliti  menggunakan  ukuran  minimum  yang ditawarkan  oleh  Gay,  bahwa  untuk  penelitian  korelasi  diambil  30  subjek  atau
lebih  Sevilla,  2006.  Peneliti  mengambil  sampel  sebanyak  100  subjek  karena untuk menganalisa data, penetapan sampel yang besar lebih mengurangi bias yang
timbul dibandingkan dengan menggunakan sampel dalam jumlah yang sedikit.
3.3.3  Teknik Pengambilan Sampel
Suatu  proses  yang  meliputi  pengambilan  sebagian  dari  populasi,  melakukan pengamatan pada populasi secara keseluruhan disebut sampling atau pengambilan
sampel Ary dkk, dalam Sevilla 2006. Sampel  diambil  dengan  menggunakan  teknik    non-probability  sampling
yaitu    pengambilan  sampel  dimana  setiap  objek  penelitian  yang  diambil  tidak memiliki  peluang  yang  sama  untuk  dijadikan  sampel  penelitian.  Dengan  jenis
purposive  sampling  yaitu  sampel  yang  diambil  adalah  sampel  yang  memenuhi kriteria  atau  tujuan  yang  telah  ditentukan  peneliti.  Karakteristik  sampel  dalam
penelitian ini adalah: a.
Remaja laki-laki atau perempuan
b. Merupakan seorang perokok aktif
c. Usia 17 hingga 21 tahun
3.4 Pengumpulan Data
3.4.1  Alat Ukur Penelitian
Teknik  pengumpulan  data  yang  dilakukan  dalam  penelitian  ini  adalah  dengan menyebarkan  kuesioner  yang  terdiri  dari  dua  skala,  yaitu  skala  untuk  mengukur
kepribadian  big  five  dan  skala  untuk  mengukur  perilaku  merokok.  Kedua  skala tersebut  disusun  menggunakan  model  Likert  dengan  4  kategori  jawaban,  hal  ini
dilakukan  untuk  menghindari  terjadinya  pemusatan  central  tendency  atau
menghindari jumlah respon yang bersifat netral. Model ini terdiri dari pernyataan positif favorable dan pernyataan negatif unfavorable.
Subjek  diminta  untuk  memilih  salah  satu  dari  4  kategori  jawaban  yang masing-masing  jawaban  menunjukan  kesesuaian  pernyataan  yang  diberikan
dengan  keadaan  yang  dirasakan  responden  sendiri  yaitu,  “Sangat  Setuju”  SS, “Setuju” S, “Tidak Setuju” TS, “Sangat Tidak Setuju” STS. Pemberian skor
tertinggi diberikan pada pilihan sangat setuju dan terendah pada pernyataan sangat tidak setuju untuk pernyataan favourable. Selanjutnya pernyataan tertinggi untuk
pernyataan  unfavorable  diberikan  pada  pilihan  jawaban  sangat  tidak  setuju  dan skor terendah diberikan untuk pilihan sangat setuju. Setiap katagori memiliki nilai
sebagai berikut :
Tabel  3.1 Skor untuk Pernyataan Positif dan Negatif
Pada penelitian ini akan digunakan dua alat ukur untuk mengukur variabel yang diteliti. Kedua skala ini mengukur kepribadian big five individu dan perilaku
merokok dari individu.
Kategori Favorable
Unfavorable SS Sangat Setuju
4 1
S Setuju
3 2
TS Tidak Setuju
2 3
STS Sangat Tidak Setuju 1
4
1. Skala untuk Mengukur Kepribadian
Big Five
Untuk  mengukur  kepribadian  big  five  individu  alat  ukur  yang  digunakan dalam penelitian ini adalah International Personality Item Pool NEO IPIP-NEO
yang  dibuat  oleh  Lewis  Goldberg  pada  tahun  1992.  Skala  IPIP-NEO  berjumlah 100 item, setiap dimensi berjumlah 20 item. Skala ini diterjemahkan oleh Adriaan
H.Boon Van Ostade bernama 100 Big Five factor markies. Peneliti menggunakan skala  likert  yang  mengacu  pada  IPIP-NEO  tersebut,  karena  aitem-aitem  dalam
IPIP telah dibandingkan dengan berbagai inventori kepribadian  yang sudah baku, diantaranya dengan Big Five Factor Marker, NEO-PI-R, 16 PF, CPI, dan lain-lain.
Salah  satu  yang  dibandingkan  dengan  NEO-PI-R,  aitem-aitem  dalam  IPIP mempunyai koefisien alpha 0,64 sampai 0,88. Sementara itu dari aitem NEO-PI-R
yang  asli  mempunyai  koefisien  alpha  mulai  0,61  sampai  0,84.  Hal  ini menunjukkan  bahwa  aitem-aitem  dalam  IPIP  mempunyai  reliabilitas  yang  cukup
baik  Mastuti,  2005.  Adapun  skala  kepribadian  big  five  untuk  uji  coba  adalah
sebagai berikut : Tabel 3.2
Skala Kepribadian Big Five
No  Dimensi Indikator
Butir Soal Jml
Favorable Unfavo-
rable
1 Extraver-
sion a.
Friendliness Individu mudah bergaul, penuh kasih sayang
dan ramah b.
Gregariousness Merasa senang ketika bersama dengan
orang lain 21, 51, 71
1, 11, 31, 61, 81, 96
56
6, 46, 86 20
c. Assertiveness Dominan, dan
tidak membiarkan orang lain berbicara
41 16, 26, 36,
66, 76, 91 2
Agreea- bleness
a. Trust Individu mudah
percaya kepada orang lain b.
Straightforwardness Inidvidu jujur, tulus, berterus terang
c. Altruism Keinginan untuk
membantu orang lain d.
Compliance Suka menunda, tidak agresif, lembut, penurut
e. Modesty Orang yang
sederhana dan rendah hati f.
Sympathy Individu peduli, simpati pada orang lain
7, 77 72, 87
37, 57, 67, 92, 97
27 82
17, 47, 62 32, 42
- 12
- 2
22, 52 20
3 Conscien-
tiousness a.
Competence  Mengetahui kemampuan dirinya,
bijaksana dan efektif b.
Order Rapi, teratur dan menyimpan sesuatu pada
tempatnya c.
Dutifulness Individu taat pada peraturan, dapat
diandalkan dan dipercaya d.
Self-disciplin Kemampuan menyelesaikan tugas dengan
segera e.
Deliberation Tidak spontan, berhati-hati dalam bertindak
3
33, 93, 98
13, 43, 63, 83
23, 73
53 58
8, 28, 88
18, 38, 48
68, 78
- 20
4 Neuroti-
cism a.
Anxiety Individu merasa takut, mudah khawatir, gugup
dan tertekan b.
Angry Individu merasa marah, frustrasi dan benci
c. Depression Individu merasa
bersalah, sedih, putus asa dan kesepian
d. Self-Conciousness Merasa
inferior, sensitif, mudah terganggu masalah sosial
e. Impulsiveness
Ketidakmampuan individu mengontrol dorongan
f. Vulnerability Tidak mampu
mengatasi situasi sulit dan mudah panik
4, 14, 79, 99
34, 59, 69 44, 54, 64
24, 89
84
74, 94 9
49 19
29
39
- 20
5 Openess
a. Fantasy Memiliki imajinasi
yang tinggi, tidak membosankan
b. Aesthetics Sensitif pada seni,
suka puisi, musik c.
Feelings Kemampuan menyelami emosi
d. Action Suka berpergian ke
tempat baru atau makan sesuatu yang tidak biasa
e. Ideas Memiliki rasa ingin
tahu mencari ide, argumentatif, intelektual
15
5, 45 55
90, 95, 100
25, 35, 65, 75, 80, 85
20, 30, 50
60 -
40
10, 70 20
Jumlah 63
37 100
Beberapa  contoh  item  dalam  skala  ini  seperti  saya  mudah  memulai
percakapan, saya mudah tertarik pada orang, saya mampu melakukan banyak hal, saya suka menolong orang lain dan seterusnya.
2. Skala Perilaku Merokok
Pembuatan  item-item  pernyataan  skala  tipe  perilaku  merokok  disusun berdasarkan  tipe-tipe  perilaku  merokok  yang  dikemukakan  oleh  Tomkins  dalam
Mu‟tadin, 2002.  Adapun skala  perilaku merokok untuk uji coba adalah sebagai
berikut: Tabel 3.3
Skala Perilaku Merokok
No Dimensi
Indikator Butir soal
Jml Favo-rable
Unfavo- rable
1 Positive affect
smokers Perasaan positif
yang dialami oleh perokok
a. Pleasure relaxation
Individu merasa rokok bisa menambah
kenikmatan yang ada
2, 3, 4 1, 5, 6
18
setelah merokok
b. Simulation to pick them
up Individu merasa merokok dapat
menyenangkan perasaannya
c. Pleasure of handling
the cigarette Kenikmatan yang
dirasakan perokok hanya dengan
memegang rokok identik dengan perokok
pipa
9, 10, 11
13, 14, 15 7, 8, 12
16, 17, 18
2 Negative affect
smokers Individu
merokok untuk mengurangi
perasaan negatif yang ada pada
dirinya a.
Individu merokok saat ia merasa marah
b. Individu merokok
karena sedang merasa cemas, gelisah,
khawatir dan takut
c. Individu merokok
ketika sendirian, merasa kesepian atau
bosan 20, 22, 23,
30 25, 27, 31
33, 34, 35, 39
19, 21, 24
26, 28, 29, 32
36, 37, 38, 40
22
3 Addictive
smokers Perilaku
merokok yang adiktif
Individu tidak dapat menahan keinginannya
untuk merokok dan menambah dosis rokok
setiap hari 41, 42, 45,
46, 47, 48, 50, 53, 54,
55 43, 44, 49,
51, 52, 56 16
4 Pure habits
smokers Perilaku
merokok yang sudah menjadi
kebiasaan Individu merasa merokok
adalah kebiasaan rutin dan merasa bahwa merokok
merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis
dilakukan 57, 59, 60,
61, 62, 66, 68, 69
58, 63, 64, 65, 67, 70
14
Jumlah 38
32 70
Beberapa  contoh  item  dalam  skala  ini  diantaranya  adalah  saya  merokok
saat  perasaan  saya  tidak  enak,  saya  segera  menyalakan  rokok  berikutnya  ketika rokok terdahulu telah habis dan seterusnya.
Sedangkan  untuk  mengetahui  usia,  jenis  kelamin  dan  tingkat  pendidikan subjek  dalam  penelitian  ini,  peneliti  menggunakan  kuesioner  tertutup,  yaitu
bentuk  kuesioner  yang  jawaban  telah  ditentukan  atau  disediakan.  Hal  ini dilakukan agar jawaban responden tidak terlalu bervariasi, sehingga memudahkan
peneliti dalam menganalisis data.
3.4.2  Teknik Uji Instrument Penelitian
Ada dua konsep untuk mengukur instrument penelitian, yaitu :
1. Uji Validitas Skala
Validitas  adalah  derajat  ketepatan  suatu  alat  ukur  tentang  pokok  isi  atau arti sebenarnya yang diukur Sevilla, 2006. Uji validitas digunakan untuk
mengetahui  kelayakan  butir-butir  dalam  suatu  daftar  pernyataan  dalam mendefinisikan  suatu  variabel.  Hasil  penelitian  dinyatakan  valid  apabila
terdapat  kesamaan  antara  data  yang  terkumpul  dengan  data  yang sesungguhnya  terjadi  pada  objek  yang  diteliti,  item  yang  valid  memiliki
nilai  validitas  diatas  0,3  Azwar,  2008.  Validitas  suatu  butir  pertanyaan dapat dilihat pada hasil output SPSS versi 16.00. Validitas masing-masing
item  pernyataan  dapat  dilihat  dari  nilai  corrected  item-total  correlation masing-masing item pernyataan.
2. Uji Reliabilitas Skala
Uji  reliabilitas  dilakukan  untuk  mengukur  kestabilan  dan  konsistensi keajegan  dari  jawaban  responden  terhadap  suatu  alat  ukur  psikologis
yang disusun dalam bentuk kuesioner. Penelitian ini menggunakan teknik alpha  cronbach  untuk  menguji  reliabilitas.  Tinggi  atau  rendahnya
reliabilitas  yang  dihasilkan  dilihat  dari  pendapat  Azwar  2008  yang menyatakan  bahwa  semakin  tinggi  koefisien  reliabilitas  yang  mendekati
1,00 berarti semakin baik, begitu juga sebaliknya.
3.4.3.  Hasil Uji Instrument Penelitian
Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan uji instrumen dengan jumlah total  keseluruhan  item  sebanyak  170  item  dari  dua  skala  yaitu  skala  kepribadian
big five yang berjumlah 100 item dan skala perilaku merokok  yang berjumlah 70 item.  Peneliti  melakukan  uji  instrumen  try  out  kepada  sampel  yang  tidak
sesungguhnya  dengan  karakteristik  yang  sama  yang  berjumlah  36  orang  untuk skala kepribadian big five dan 36 orang pada skala perilaku merokok.
3.4.3.1 Hasil Uji Validitas Skala
1. Hasil Try Out Skala Kepribadian Big Five
Tabel 3.4 Blue Print Hasil Try Out Skala Kepribadian Big Five
No  Dimensi Indikator
Butir Soal Jml
Favorable Unfavo-
rable
1 Extraver-
sion a.
Friendliness Individu mudah bergaul, penuh kasih sayang
dan ramah b.
Gregariousness Merasa 21,51,
71 1,11,31,
56
6, 46,
senang ketika bersama dengan orang lain
c. Assertiveness Dominan, dan
tidak membiarkan orang lain berbicara
61,81, 96 41
86 16, 26,
36, 66, 76, 91
11
2 Agreea-
bleness a.
Trust Individu mudah percaya kepada orang lain
b. Straightforwardness Inidvidu
jujur, tulus, berterus terang c.
Altruism Keinginan untuk membantu orang lain
d. Compliance Suka menunda,
tidak agresif, lembut, penurut e.
Modesty Orang yang sederhana dan rendah hati
f. Sympathy Individu peduli,
simpati pada orang lain 7, 77
72, 87 37,57,67,
92,97 27
82 17, 47,
62 32, 42
- 12
- 2
22, 52 12
3 Consci-
entious- ness
a. Competence  Mengetahui
kemampuan dirinya, bijaksana dan efektif
b. Order Rapi, teratur dan
menyimpan sesuatu pada tempatnya
c. Dutifulness Individu taat
pada peraturan, dapat diandalkan dan dipercaya
d. Self-disciplin Kemampuan
menyelesaikan tugas dengan segera
e. Deliberation Tidak spontan,
berhati-hati dalam bertindak 3
33, 93, 98
13, 43, 63, 83
23, 73
53 58
8, 28, 88
18, 38, 48
68, 78
- 13
4 Neuroti-
cism a.
Anxiety Individu merasa takut, mudah khawatir, gugup
dan tertekan b.
Angry Individu merasa marah, frustrasi, kecewa dan
benci c.
Depression Merasa bersalah, sedih, putus asa dan kesepian
d. Self-Conciousness Merasa
inferior, sensitif, mudah terganggu masalah sosial
e. Impulsiveness
Ketidakmampuan individu mengontrol dorongan
4, 14, 79, 99
34, 59, 69
44, 54, 64
24, 89
84 9
49
19
29
39 18
f. Vulnerability Tidak mampu
mengatasi situasi sulit dan mudah panik
74, 94 -
5 Openess
a. Fantasy Memiliki imajinasi
yang tinggi, tidak membosankan
b. Aesthetics Sensitif pada seni,
suka puisi, musik c.
Feelings Kemampuan menyelami emosi
d. Action Suka berpergian ke
tempat baru atau makan sesuatu yang tidak biasa
e. Ideas Memiliki rasa ingin
tahu mencari ide, argumentatif, intelektual
15
5, 45 55
90, 95, 100
25, 35, 65, 75,
80, 85 20, 30, 50
60 -
40
10, 70 11
Jumlah
42 23
65 Keterangan: nomor item bertanda  item valid
Berdasarkan hasil uji coba try out penelitian, diketahui bahwa item tidak valid  pada  skala  IPIP-NEO  berjumlah  35  item  dan  semua  item  yang  tidak  valid
dibuang.  Sehingga  hanya  indikator  yang  memiliki  item  valid  yang  digunakan untuk  mengukur  aspek-aspek  kepribadian  dan  diujikan  pada  final  tes,  yaitu
sejumlah 65 item.
2. Hasil
Try Out Skala Perilaku Merokok Tabel 3.5
Blue Print Hasil Try Out Skala Perilaku Merokok
No Dimensi
Indikator Butir soal
Jml Favorable
Unfavo- rable
1 Positive affect
smokers Perasaan
positif yang a.
Pleasure relaxation Individu merasa rokok
bisa menambah kenikmatan yang ada
2, 3, 4 1, 5, 6
9
dialami oleh perokok
setelah merokok
b. Simulation to pick them
up Individu merasa merokok dapat
menyenangkan perasaannya
c. Pleasure of handling the
cigarette Kenikmatan yang dirasakan perokok
hanya dengan memegang rokok identik dengan
perokok pipa
9,10, 11
13, 14, 15 7, 8, 12
16, 17, 18
2 Negative affect
smokers Individu
merokok untuk
mengurangi perasaan
negatif yang ada pada
dirinya a.
Individu merokok saat ia merasa marah
b. Individu merokok karena
sedang merasa cemas, gelisah, khawatir dan
takut
c. Individu merokok ketika
sendirian, merasa kesepian atau bosan
20,22, 23, 30
25, 27, 31
33, 34, 35, 39
19, 21, 24 26, 28, 29,
32
36, 37, 38, 40
4
3 Addictive
smokers Perilaku
merokok yang adiktif
Individu tidak dapat menahan keinginannya
untuk merokok dan menambah dosis rokok
setiap hari 41, 42,
45, 46, 47, 48,
50, 53,
54, 55 43, 44,
49, 51, 52, 56
12
4 Pure habits
smokers Perilaku
merokok yang sudah menjadi
kebiasaan Individu merasa merokok
adalah kebiasaan rutin dan merasa bahwa merokok
merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis
dilakukan 57, 59,
60, 61, 62, 66,
68, 69 58, 63,
64, 65, 67, 70
10
Jumlah 23
12 35
Keterangan: nomor item bertanda  item valid Berdasarkan hasil uji coba try out penelitian, diketahui bahwa item tidak
valid pada skala perilaku merokok berjumlah 35 item dan semua item  yang tidak valid dibuang. Sehingga hanya indikator yang memiliki item valid yang digunakan
untuk  mengukur perilaku merokok dan diujikan pada final  tes,  yaitu sejumlah 35 item.
3.4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas Skala 1.
Skala Kepribadian Big Five
Pengukuran reliabilitas dilakukan pada setiap dimensi  yang terdapat  pada skala  ini  karena  skala  ini  merupakan  skala  multidimensional  sehingga
tidak  didapatkan  skor  total.  Uji  reliabilitas  untuk  skala  big  five  melalui SPSS  16.00  didapatkan  nilai  koefisien  cronbach  alpha  sebesar  0,951
untuk  dimensi  neuroticism;  0,842  untuk  dimensi  extraversion;  kemudian 0,798  untuk  dimensi  agreebleness  selanjutnya  0,865  untuk  dimensi
openess  dan  0,899  untuk  dimensi  conscientiousness.  Dengan  begitu  alat ukur  ini  reliabel  untuk  mengukur  semua  variabel  dimensi  yang  terdapat
dalam kepribadian big five.
2. Skala Perilaku Merokok
Uji  reliabilitas  untuk  skala  perilaku  melalui  SPSS  16.00  didapatkan  nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,918 setelah dilakukan uji coba kedua.
Sehingga alat ukur ini reliabel untuk mengukur variabel perilaku merokok.
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam  penelitian  deskriptif  korelasional,  besar  atau  tingginya  hubungan  antar variabel  dinyatakan  dengan  koefisien  korelasi.  Untuk  mengukur  keeratan
hubungan  antara  hasil-hasil  pengamatan  dari  populasi  yang  mempunyai  dua variabel,  maka  penelitian  ini  menggunakan  korelasi  Product  Moment  Pearson
PE,  dengan  perhitungannya  menggunakan  program  SPSS  versi  16.00  untuk menghitung  korelasi  antara  masing-masing  dimensi  kepribadian  big  five  dan
variabel  usia,  sedangkan  untuk  menghitung  korelasi  antara  variabel  tingkat pendidikan dan jenis kelamin, peneliti menggunakan korelasi Polyserial PS dan
perhitungannya akan menggunakan program Lisrel versi 8.7.
3.6 Prosedur Penelitian