Tabel 4.18 Uji Korelasi Jenis Kelamin
Dengan Perilaku Merokok
Correlations and Test Statistics PS=Polyserial
Variabel Correlation
Test of Model Chi-Squer
df P-Value
Jenis Kelamin VS Perilaku Merokok
0.164 PS 0.250
1 0.617
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai korelasi antara jenis kelamin dengan
perilaku merokok sebesar 0.164 dengan P-Value 0.617 berarti hubungan tersebut tidak signifikan sehingga Ho8 diterima yaitu tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara jenis kelamin dengan perilaku merokok pada remaja akhir.
4.5 Hasil Uji Regresi Variabel Penelitian
Peneliti menggunakan analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 16.00 untuk mengetahui berapa persen sumbangsih dimensi
kepribadian big five seperti neuroticism, extraversion, agreeableness, openeess, dan concientiousness, usia, tingkat pendidikan dan jenis kelamin terhadap
perilaku merokok pada remaja akhir. Hasil perhitungannya akan ditampilkan dibawah ini :
Tabel 4.19 Model Summary
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Change Statistics
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .462
a
.213
.144 8.956
.213 3.084
8 91
.004 a. Predictors: Constant, Jenis kelamin, openness, extraversion, usia, conscientiousness,
pendidikan, agreeableness, neuroticism
Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai koefisien determinasi R square
yang didapat adalah sebesar 0.213. Hal ini berarti bahwa kedelapan independent variable dimensi neuroticism extraversion, agreeableness, conscientiousness,
openness, usia, tingkat pendidikan dan jenis kelamin memberikan sumbangsih sebesar 21,3 terhadap perubahan variabel perilaku merokok, sedangkan 78,7
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Langkah kedua peneliti menganalisis dampak dari seluruh independent
variabel terhadap perilaku merokok. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut ini :
Tabel 4.20 ANOVA
b
Model Sum of
Squares Df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 1978.633
8 247.329
3.084 .004
a
Residual 7298.870
91 80.207
Total 9277.503
99 a. Predictors: Constant, Jenis kelamin, openness, extraversion, usia, onscientiousness,
pendidikan, agreeableness, neuroticism b. Dependent Variable: Perilaku Merokok
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa taraf signifikansi yang didapat adalah sebesar 0.004 p 0.05. artinya, ada pengaruh yang signifikan antara
dimensi kepribadian big five seperti neuroticism, extraversion, agreeableness, openeess, concientiousness dan variabel demografi seperti usia, jenis kelamin
dan tingkat pendidikan dengan perilaku merokok. Pengujian selanjutnya adalah melihat koefisien regresi tiap independen
variabel. Jika nilai t 1,96 maka koefisien regresi tersebut signifikan yang berarti bahwa IV tersebut memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku merokok.
Adapun penyajiannya ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 4.21 Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
75.153 20.177
3.725 .000
neuroticism -.224
.148 -.225
-1.519 .132
extraversion -.215
.117 -.197
-1.840 .069
agreeableness -.315
.153 -.276
-2.057 .043
openness .387
.122 .364
3.176 .002
conscientiousness -.031
.152 -.030
-.205 .838
pendidikan -4.946
2.625 -.225
-1.884 .063
usia .368
.819 .053
.449 .655
jenis kelamin 1.862
2.455 .079
.758 .450
a. Dependent Variable: Perilaku Merokok
Berdasarkan koefisien regresi pada tabel 4.21 Dapat disampaikan
persamaan regresi sebagai berikut: signifikan
Perilaku Merokok = 75.153 - 0.224 neuroticism - 0.215 extraversion - 0.315
agreeableness +
0.387 openness
- 0.031
conscientiousness - 4.946 pendidikan + 0.368 usia + 1.862 jenis kelamin
Dari tabel 4.21, untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi
yang dihasilkan, kita cukup melihat nilai sig, jika p 0.05, maka koefisien regresi yang dihasilkan, signifikan pengaruhnya terhadap perilaku merokok dan
sebaliknya. Berdasarkan tabel di atas, dari delapan koefisien regresi yang dihasilkan, ternyata hanya ada 2 independent variable yang secara statistik
berpengaruh secara signifikan terhadap dependent variable, yaitu dimensi openness dan agreeableness. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh
pada masing-masing IV adalah sebagai berikut: a.
Dimensi neuroticism : Nilai koefisien regresi dimensi neuroticism adalah sebesar -0.224 p 0.05, yang berarti bahwa dimensi neuroticism secara
negatif mempengaruhi perilaku merokok, tetapi tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi dimensi neuroticism maka semakin rendah perilaku
merokoknya, walaupun secara statistic tidak signifikan. b.
Dimensi extraversion : Nilai koefisien regresi dimensi extraversion adalah sebesar -0.215 p 0.05, yang berarti bahwa dimensi extraversion secara
negatif mempengaruhi perilaku merokok, namun tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi extraversion maka semakin rendah perilaku merokoknya,
walaupun secara statistik tidak signifikan.
c. Dimensi agreeableness : Nilai koefisien regresi dimensi agreeableness
adalah -0.315 dan angka signifikan sebesar 0.043 p 0.05, yang berarti bahwa dimensi agreeableness secara negatif mempengaruhi perilaku
merokok serta signifikan. Jadi, semakin tinggi agreeableness maka semakin rendah perilaku merokoknya, dan secara statistik signifikan.
d. Dimesi openness : Nilai koefisien regresi sebesar 0.387 dan angka
signifikan sebesar 0.002 p 0.05, yang berarti bahwa dimensi openness secara positif mempengaruhi perilaku merokok dan signifikan. Jadi,
semakin tinggi dimensi openess maka semakin tinggi pula perilaku merokoknya, dan hal ini secara statistik signifikan.
e. Dimensi conscientiousness : Nilai koefisien regresi dimensi
conscientiousness adalah -0,031 p 0.05, yang berarti bahwa dimensi conscientiousness secara negatif mempengaruhi perilaku merokok, namun
tidak signifikan. Jadi, semakin tinggi conscientiousness maka semakin rendah perilaku merokoknya, dan hal ini secara statistik tidak signifikan.
f. Variabel tingkat pendidikan : Nilai koefisien regresi variabel tingkat
pendidikan adalah -4,946 p 0.05, yang berarti bahwa variabel pendidikan secara negatif mempengaruhi perilaku merokok, namun tidak
signifikan. g.
Variabel usia : Nilai koefisien regresi variabel usia adalah 0,368 p 0.05, yang berarti bahwa variabel usia secara positif mempengaruhi
perilaku merokok, namun tidak signifikan.
h. Variabel jenis kelamin : Nilai koefisien regresi variabel jenis kelamin
adalah 1.862 p 0.05, yang berarti bahwa variabel jenis kelamin secara positif mempengaruhi perilaku merokok, namun tidak signifikan.
Selanjutnya, peneliti ingin mengetahui bagaimana penambahan proporsi
varians dari masing-masing independent variable terhadap perilaku merokok. Pada tabel 4.22 kolom pertama adalah IV yang dianalisis secara satu per satu,
kolom kedua merupakan penambahan varians DV dari tiap IV yang dianalisis satu per satu tersebut, kolom ketiga merupakan nilai murni varians DV dari tiap IV
yang dimasukkan secara satu per satu, kolom keempat adalah nilai F hitung bagi IV yang bersangkutan, kolom DF adalah derajat bebas bagi IV yang bersangkutan
pula, yang terdiri dari numerator dan denumerator, kolom F tabel adalah kolom mengenai nilai IV pada tabel F dengan DF yang telah ditentukan sebelumnya,
nilai kolom inilah yang akan dibandingkan dengan kolom nilai F hitung. Apabila nilai F hitung lebih besar daripada F tabel, maka kolom selanjutnya, yaitu kolom
signifikansi yang akan dituliskan signifikan dan sebaliknya.
Tabel 4.22 Penghitungan Proporsi Varians
IV R
2
R
2
Change F hitung
df F tabel
Signifikansi
X
1
0,004 0,004
0,39 1,98
3,94 Tidak signifikan
X
12
0,055 0,051
5,23 1,97
3,94 Signifikan
X
122
0,062 0,007
0,72 1,96
3,94 Tidak signifikan
X
1234
0,163 0,101
11,46 1,95
3,94 Signifikan
X
12345
0,163 0,000
1,94 3,94
Tidak signifikan X
123456
0,206 0,043
5,036 1,93
3,94 Signifikan
X
1234567
0,208 0,002
0,23 1,92
3,94 Tidak signifikan
X
12345678
0,213 0,005
0,57 1,91
3,94 Tidak signifikan
TOTAL 0,213
Keterangan:
X
1
= dimensi neuroticism X
12
= dimensi extraversion X
123
= dimensi agreeableness X
1234
= dimensi openness X
12345
= dimensi conscientiousness X
123456
= dimensi pendidikan X
1234567
= dimensi usia X
12345678
= dimensi jenis kelamin
Dari tabel diatas dapat disampaikan informasi sebagai berikut : a.
Dimensi neuroticism memberikan sumbangan sebesar 0.4 dalam varians perilaku merokok. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik
karena nilai f hitung = 0.39 lebih kecil dari f tabel 1,98 = 3.94. b.
Dimensi extraversion memberikan sumbangan sebesar 5,1 dalam varians perilaku merokok. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik karena
nilai f hitung = 5.23 lebih besar dari f tabel 1,97 = 3.94. c.
Dimensi agreeableness memberikan sumbangan sebesar 0,7dalam varians perilaku merokok. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara
statistik karena nilai f hitung = 0.72 lebih kecil dari f tabel 1,96 = 3.94. d.
Dimensi openness memberikan sumbangan sebesar 10,1 dalam varians perilaku merokok. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik karena
nilai f hitung = 5.23 lebih besar dari f tabel 1,95 = 3.94. e.
Dimensi conscientiousness memberikan sumbangan sebesar 0. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik karena nilai f hitung =
0 lebih kecil dari f tabel 1,96 = 3.94. f.
Variabel pendidikan memberikan sumbangan sebesar 4,3. Sumbangan tersebut signifikan secara statistik karena nilai f hitung = 5.036 lebih besar
dari f tabel 1,96 = 3.94. g.
Variabel usia memberikan sumbangan sebesar 0,2. Sumbangan tersebut tidak signifikan secara statistik karena nilai f hitung = 0.23 lebih kecil dari
f tabel 1,96 = 3.94.
h. Variabel jenis kelamin memberikan sumbangan sebesar 0,5. Sumbangan
tersebut tidak signifikan secara statistik karena nilai f hitung = 0.57 lebih kecil dari f tabel 1,96 = 3.94.
BAB 5
KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian, diskusi tentang penelitian serta saran praktis dan secara teoritis untuk penelitian
selanjutnya.
5.1 Kesimpulan