2.2.6. Kepribadian Big Five
Dimulai pada tahun 1960 dan semakin meningkat pada tahun 1980, 1990, dan 2000. Tokoh pelopornya adalah Allport dan Cattell dalam Friedman
Schustack, 2008. Kepribadian big five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun
dalam lima buah dimensi kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Lima dimensi trait kepribadian tersebut adalah neuoriticism,
extraversion, agreeableness, openness dan conscientiousness Friedman Schustack, 2008.
Big five merupakan model hirearki dari sturktur trait kepribadian. McCrae dan Costa dalam Feist Feist, 2009 mendefinisikan trait kepribadian sebagai
dimensi dari perbedaan individual yang cenderung menunjukkan pola pikiran, perasaan, dan perbuatan yang konsisten. Ketika mendeskripsikan individu dengan
trait “baik” ini berarti bahwa individu tersebut cenderung berbuat baik setiap
waktu dan pada setiap situasi. Definisi yang luas ini menyatakan bahwa traits dapat dibagi menjadi tiga fungsi utama: traits dapat digunakan untuk meringkas,
memprediksi dan menjelaskan tingkah laku seseorang, sehingga salah satu alasan terkenalnya konsep traits adalah bahwa traits menyediakan jalan yang ekonomis
untuk meringkas bagaimana seseorang dapat berbeda dengan yang lainnya. Traits memperkenankan seseorang untuk membuat prediksi mengenai perilaku
seseorang selanjutnya.
Penelitian yang lebih baru dan meta-analisis penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa perubahan terjadi di lima karakter pada berbagai titik dalam
rentang kehidupan. Penelitian menunjukkan bukti untuk efek pendewasaan, rata- rata tingkat agreebleness dan conscientiousness biasanya meningkat dengan
waktu, sedangkan extraversion, neuroticism dan openess cenderung menurun. Disamping efek kelompok ini, terdapat perbedaan-perbedaan individual:
demostrate unik orang yang berbeda pola-pola perubahan pada semua tahap kehidupan Pervin dkk, 2005.
2.2.7. Dimensi Kepribadian Big Five