Perumusan Masalah Pembatasan Masalah

Dari fenomena merokok di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “”Hubungan antara Dimensi Kepribadian Big Five dengan Perilaku Merokok Pada Remaja Akhir ”. Penelitian ini perlu dilakukan mengingat jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar memungkinkan peningkatan jumlah perokok aktif di kalangan remaja yang semakin besar dan dampak selanjutnya, kemungkinan terjadinya kematian yang diakibatkan oleh rokok akan semakin besar pula, sejalan dengan semakin meningkatnya perokok-perokok aktif di Indonesia.

1.2. Perumusan dan Pembatasan Masalah

1.2.1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut : 1 Apakah ada hubungan yang signifikan antara dimensi neuroticism dalam kepribadian big five dengan perilaku merokok pada remaja akhir? 2 Apakah ada hubungan yang signifikan antara dimensi extraversion dalam kepribadian big five dengan perilaku merokok pada remaja akhir? 3 Apakah ada hubungan yang signifikan antara dimensi agreeableness dalam kepribadian big five dengan perilaku merokok pada remaja akhir? 4 Apakah ada hubungan yang signifikan antara dimensi openness dalam kepribadian big five dengan perilaku merokok pada remaja akhir? 5 Apakah ada hubungan yang signifikan antara dimensi conscientiousness dalam kepribadian big five dengan perilaku merokok pada remaja akhir? 6 Apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan perilaku merokok pada remaja akhir? 7 Apakah ada hubungan yang signifikan antara usia dengan perilaku merokok pada remaja akhir? 8 Apakah ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan perilaku merokok pada remaja akhir?

1.2.2. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesalahan persepsi dan lebih terarahnya pembahasan, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yaitu sebagai berikut : a Kepribadian big five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah dimensi kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis faktor. Lima dimensi kepribadian tersebut adalah neuroticism, extraversion, agreeableness, openness dan conscientiousness. b Perilaku merokok yang dimaksud adalah individu yang merokok karena dipengaruhi oleh perasaan yang menyenangkan maupun perasaan yang tidak menyenangkan, yang dilakukan secara sadar kemudian menjadi ketergantungan terhadap rokok, sehingga lambat laun sudah menjadi kebiasaan yang meningkat. c Responden yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah remaja yang berusia 17-21 tahun, dengan pertimbangan bahwa pada umumnya remaja sudah mulai merokok pada usia ini. Selain itu, pada masa remaja akhir, kepribadian yang terbentuk pada diri remaja tersebut juga sudah semakin stabil dari pada saat remaja awal dimana terjadi perubahan besar dalam peran dari anak-anak menuju dewasa.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian