Latar Belakang Hubungan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar, Personal Hygine Ibu Balita dan Kebiasaan Jajan dengan Riwayat Penyakit Diare pada Balita Daerah Sepanjang Aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung Tahun 2014

4 lingkungan yang meliputi sarana air bersih SAB, sanitasi, jamban, saluran pembuangan air limbah SPAL, kualitas bakterologis air, dan kondisi rumah. Ada beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan, pembuangan tinja yang tidak higienis, kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek, serta penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya adalah faktor yang secara langsung maupun tidak langsung dapat menjadi faktor pendorong terjadinya diare, yang terdiri dari faktor agen, penjamu, lingkungan dan perilaku Dinkes Kota Pontianak, 2009; Kamila. dkk., 2012 Daerah-daerah pinggiran yang dekat dengan aliran sungai memang ditemukan kasus diare yang cukup tinggi. Dari data yang dihimpun di Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru diketahui dari bulan Juni hingga Agustus 2010 tidak terlihat tren peningkatan atau penurunan yang siknifikan. Namun diare menjadi penyakit endemik di daerah pnggiran sungai di Kota Pekanbaru. Hanya saja kasus diare masih sering ditemukan di daerah pinggiran. Pada bulan Juni 2010 ditemukan kasus diare sebanyak 869 kasus, bulan Juli 2010 sejumlah 679 dan Agustus 2010 sebanyak 725 kasus diare Dinkes Kota Pekanbaru, 2010. Hal ini pun sesuai dengan asumsi peneliti terhadap kasus diare di daerah sepanjang aliran sungai. Peneliti berasumsi bahwa di sepanjang sungai, masyarakat memiliki pola aktivitas yang tinggi sehingga ada kemungkinan sarana sanitasi dasar rumah tangga di sepanjang aliran 5 sungai dapat memiliki pengaruh terhadap pola kepemilikan sarana sanitasi dasar. Hal ini diasumsikan juga dapat mempengaruhi kepemilikan sarana sanitasi dasar pada masyarakat Sungai Citarum yang mungkin akan cenderung menggunakan Sungai Citarum sebagai sarana atau tempat pemanfaatan dari segi sarana sanitasi dasar. Peneliti berasumsi bahwa sarana sanitasi dasar, seperti sarana air bersih yang terdapat di sepanjang aliran sungai dapat memiliki pengaruh dikarenakan serapan aliran sungai terhadap sarana air bersih yang tidak terlindung. Begitu pun jamban, saluran pembuangan air limbah dan pengelolaan sampah yang diasumsikan bahwa masyarakat akan menggunakan sungai sebagai objek akhir dari variabel tersebut. Wardhani 2010 menyebutksn dalam hasil penelitiannya bahwa erat kaitannya personal hygiene dengan diare sebagai agen pembawa penyakit.Kebiasaan jajan pun merupakan hal yang erat kaitannya dengan diare sebagaimana dalam agen pembawa penyakit dalam hal ini makanan dan tangan host. Sehingga variabel ini perlu dimasukan sebagai faktor risiko dalam penelitian ini. Said 1999 menyebutkan bahwa kualitas air dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia atau masyarakat melalui berbagai cara yakni melalui adanya mikroorganisme patogen misalnya protozoa, bakteria, virus dan lain-lainnya, melalui perkembang-biakan vektor penyakit, serta melalui senyawa polutan organik dan anorganik yang ada dalam air. Sungai sebagai lingkungan akan berdampak secara langsung maupun tidak 6 langsung terhadap kejadian diare. Sungai pun merupakan salah satu sumber air yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sungai. Hal ini berkaitan dengan variabel-variabel yang akan diteliti nanti. Sungai pun dapat menjadi sumber infeksi berbagai penyakit terhadap manusia. Sehingga variabel yang menghubungkan sungai dengan infeksi diare pada balita diasumsikan oleh peneliti berupa sarana sanitasi dasar, personal hygiene dan kebiasaan jajan. Oleh karena itu, perlu penelitian tentang pengaruh kepemilikan sarana sanitasi dasar, personal hygiene ibu balita dan kebiasaan jajan terhadap riwayat penyakit diare pada balita sekitar Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung.

1.2. Perumusan Masalah

Diare merupakan penyakit ke 2 terbanyak menurut pola penyakit rawat jalan di Puskesmas golongan umur 1-4 tahun di Kabupaten Bandung. Kasus diare di Puskesmas Baleendah pun tertinggi ke 2 di Kabupaten Bandung setelah Puskesmas Bojongsoang pada tahun 2012. Selain itu kasus diare di Puskesmas Baleendah mengalami peningkatan mencapai lebih dari 2 kali lipat dari tahun 2011. Beberapa aspek kepemilikan sanitasi dasar di Kecamatan Baleendah masih rendah dan masih di bawah persentase Kabupaten Bandung. Persentase jamban sehat pada Puskesmas di Kecamatan Baleendah memiliki persentase yang cukup rendah. Puskesmas 7 Rancamanyar tercatat memiliki persentase sebesar 61. Hal ini masih di bawah persentase Kabupaten Bandung yang mencapai 70,5. Hanya satu Puskesmas yang tercatat melebihi capaian jamban sehat Kabupaten Bandung, yaitu Puskesmas Jelekong yang mencapai 72. Begitu pun dengan sarana tempat pembuangan sampah tercatat kedua Puskesmas memiliki persentase tempat pembuangan sampah sehat yang di bawah persentase Kabupaten Bandung sebesar 48,2. Puskesmas Rancamanyar tercatat memiliki sarana pembuangan sampah sebesar 44 yang diikuti Puskesmas Jelekong sebesar 33. Berdasarkan permasalahan tersebut perlunya analisis akan pengaruh kepemilikan sarana sanitasi dasar, personal hygiene ibu balita dan kebiasaan jajan terhadap riwayat penyakit diare pada balita di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung. Analisis ini mencari bagaimana hubungan antar variabel yang menjadi permasalahan di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupeten Bandung.

1.3. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran sarana air bersih rumah tangga pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 2. Bagaimana gambaran jamban rumah tangga pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 8 3. Bagaimana gambaran saluran pembuangan air limbah rumah tangga pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 4. Bagaimana gambaran pengelolaan sampah rumah tangga pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 5. Bagaimana gambaran kebiasaan mencuci tangan setelah buang air besar ibu balita pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 6. Bagaimana gambaran kebiasaan mencuci tangan sebelum makan ibu balita pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 7. Bagaimana gambaran kebiasaan jajan pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 8. Seberapa besar risiko faktor sarana air bersih rumah tangga terhadap riwayat penyakit diare pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 9 9. Seberapa besar risiko faktor jamban rumah tangga terhadap riwayat penyakit diare pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 10. Seberapa besar risiko faktor saluran pembuangan air limbah rumah tangga terhadap riwayat penyakit diare pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 11. Seberapa besar risiko faktor pengelolaan sampah rumah tangga terhadap riwayat penyakit diare pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 12. Seberapa besar risiko faktor kebiasaan cuci tangan setelah buang air besar ibu balita terhadap riwayat penyakit diare pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 13. Seberapa besar risiko faktor kebiasaan cuci tangan sebelum makan ibu balita terhadap riwayat penyakit diare pada balita daerah sepanjang aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung tahun 2014? 14. Seberapa besar risiko faktor kebiasaan jajan dengan riwayat penyakit diare terhadap balita daerah sepanjang aliran Sungai

Dokumen yang terkait

Hubungan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar, Personal Hygine Ibu Balita dan Kebiasaan Jajan dengan Riwayat Penyakit Diare pada Balita Daerah Sepanjang Aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung Tahun 2014

2 9 195

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

3 113 159

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE IBU DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KARANG SAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2014.

0 0 1

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 15

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 2

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 10

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 39

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 4

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 38

HUBUNGAN KEPEMILIKAN SANITASI DASAR DAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JETAK KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN DEMAK

0 0 55