81
Berdasarkan hasil analisis dalam tabel 5.10 dapat diketahui bahwa dari 144 responden dengan saluran pembuangan air limbah
yang tidak memenuhi syarat dan memiliki riwayat penyakit diare terdapat sebanyak 83 responden 57,6 dan yang tidak memiliki
riwayat diare sebanyak 61 responden 42,4. Sedangkan dari 100 responden dengan saluran pembuangan air limbah yang
memenuhi syarat dan memiliki riwayat penyakit diare terdapat jumlah sebanyak 39 responden 39,0 dan yang tidak memiliki
riwayat penyakit diare sebanyak 61 responden 61,0. Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa nilai OR
sebesar 2,128 sehingga dalam penelitian case control, paparan atau variabel yang diteliti diinterpretasikan sebagai penyebab sakit
asosiasi positif karena nilai OR 1, artinya saluran pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat 2,128 kali menyebabkan
penyakit diare dibandingkan saluran pembuangan air limbah yang memenuhi syarat. Selain itu didapat nilai CI 95 1,265-3,581
yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara saluran pembuangan air limbah dengan riwayat penyakit diare.
4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Analisis hubungan antara sarana pengelolaan sampah dengan riwayat penyakit diare diperoleh dengan menggunakan
uji crosstabs untuk melihat nilai OR. Sarana pengelolaan sampah dikategorikan menjadi dua, yaitu memenuhi syarat dan
82
tidak memenuhi syarat. Adapun hasil uji yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 5.11
Tabel 5.11 Analisis Hubungan antara Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dengan Riwayat Penyakit Diare Daerah
Sepanjang Aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung Tahun 2014
Pengelolaan Sampah
Riwayat Penyakit Diare OR CI
95 P
Value Memiliki
Riwayat Diare
Tidak Memiliki
Riwayat Diare
Jumlah
n n
n
Memenuhi Syarat
26 32,9 53 67,1 79 100,0
0,353 0,201-
0,619 0,001
Tidak Memenuhi
Syarat
96 58,2 69 41,8 165 100,0
Total 122 50,0 122 50,0 244 100,0
Berdasarkan hasil analisis dalam tabel 5.12 dapat diketahui bahwa dari 79 responden dengan sarana pengelolaan
sampah yang memenuhi syarat dan memiliki riwayat penyakit diare terdapat sebanyak 26 responden 32,9 dan yang tidak
memilki riwayat diare sebanyak 53 responden 67,1. Sedangkan dari 165 responden dengan sarana pengelolaan sampah yang
memenuhi syarat dan memiliki riwayat penyakit diare terdapat sebanyak 96 responden 58,2 dan yang tidak memiliki riwayat
penyakit diare sebanyak 69 responden 41,8.
83
Berdasarkan uji statistik diketahui bahwa nilai OR sebesar 0,353 sehingga dalam penelitian case control, paparan
atau variabel yang diteliti diinterpretasikan sebagai faktor proteksi asosiasi negatif karena nilai OR 1, artinya responden dengan
sarana pengelolaan sampah yang tidak memenuhi syarat 1 0,353
atau 2,83 kali memiliki riwayat penyakit diare dibandingkan sarana pengelolaan sampah yang memenuhi syarat. Selain itu
didapat nilai CI 95 0,201-0,619 yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara sarana pengelolaan sampah dengan riwayat
penyakit diare.
5.3.2. Hubungan
Personal Hygiene Ibu Balita dengan Riwayat Penyakit Diare
1. Kebiasaan Cuci Tangan Setelah Buang Air Besar
Analisis hubungan antara kebiasaan cuci tangan setelah buang air besar dengan riwayat penyakit diare diperoleh dengan
menggunakan uji crosstabs untuk melihat nilai OR. Kebiasaan cuci tangan setelah buang air besar dikategorikan menjadi dua,
yaitu baik dan buruk. Adapun hasil uji yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 5.12