Kerangka Teori Hubungan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar, Personal Hygine Ibu Balita dan Kebiasaan Jajan dengan Riwayat Penyakit Diare pada Balita Daerah Sepanjang Aliran Sungai Citarum di Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung Tahun 2014
47
peneliti ada pada ruang lingkup kesehatan lingkungan sedangkan malabsorpsi dan makanan lebih berfokus dalam studi gizi. Slain itu,
faktor gizi tak dijadikan hal-hal yang ditanyakan dalam penelitian ini. Sedangkan faktor infeksi tak diteliti karena perlu dilakukan pengujian
laboratorium yang membutuhkan dana yang besar dengan sampel yang relatif besar serta keterbatasan peneliti dalam jarak antara lokasi
penelitian dengan laboratorium uji terdekat. Faktor risiko berupa air, tanah dan tangan pun tak dijadikan variabel independen dalam penelitian
ini karena berkaitan langsung dengan kualitas fisik, bilogi dan kimia dari air, tanah dan tangan. Hal ini tak dimasukan menjadi variabel independen
karena perlu penelitian yang menggunakan laboratorium dan perlu dana yang besar karena jumlah yang besar pula.
Selain itu karena keterbatasan dan minat peneliti dalam meneliti maka peneliti fokus terhadap variabel sanitasi dasar yang tertera dalam
Depkes 2010 berupa jamban, sarana pembuangan air limbah dan pengelolaan sampah; personal hygiene ibu balita ; kebiasaan jajan; dan
karaktersitik individu yang diasumsikan peneliti menjadi jalur pemajanan penularan agen infeksi kepada balita.
48
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Sarana Sanitasi Dasar
1. Sarana Air Bersih 2. Jamban
3. Saluran Pembuangan Air Limbah 4. Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga
Personal Hygiene Ibu Balita
5. Kebiasaan Mencuci Tangan Setelah Buang Air Besar
6. Kebiasaan Mencuci Tangan Sebelum Makan
Riwayat Penyakit Diare
7. Kebiasaan Jajan
49