Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

(1)

Lampiran 1

KUESIONER HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PERSONAL HYGIENE IBU DAN KONDISI SANITASI JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE

PADA BALITA 12-59 BULAN DI DESA SEI DUA HULU KECAMATAN SIMPANG EMPAT

KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2014

A. Petunjuk

Bacalah terlebih dahulu angket dengan seksama. Jawablah semua pertanyaan tanpa ada yang terlewat.Untuk pertanyaan pilihan ganda, lingkarilah salah satu wilayah jawaban yang sesuai dengan pendapat anda.

Nomor Responden: (tidak diisi)

B. Karakteristik Responden

1. Nama :

2. Umur : ……. Tahun

3. Pendidikan terakhir : (Tamat/tidak tamat)* 4. Pekerjaan : Bekerja/ Tidak Bekerja 5. Penghasilan / pendapatan per bulan : Rp. ……….. *) Coret yang tidak perlu.


(2)

2. Personal Hygiene

No Pertanyaan Selalu

Kadang-kadang

Tidak

1 Untuk keluarga ibu selalau menyediakan air bersih

2 Untuk keluarga ibu selalu menyediakan air minum yang sudah dimasak

3 Ibu selalu mencuci tangan sebelum memberi makan pada anak

4 Ibu selalu mencuci tangan setelah Buang Air Besar

5 Ibu mencuci tangan setelah menceboki bayi

6 Ibu selalu mencuci tangan balita sebelum balita makan dengan tangan sendiri

7 Ibu mencuci tangan ibu dan balita dengan air bersih yang cukup dan mengalir

8 Ibu mencuci tangan memakai sabun

9 Jika tangan ibu kotor setelah bekerja, sedangkan anak ibu menangis meminta ASI ataupun susu formula, apakah ibu segera mencuci tangan 10 Ibu mengajarkan anak ibu

mencuci tangan sebelum makan

11 Ibu memotong kuku ibu dan balita secara teratur

12 Ibu memberikan makanan yang bergizi untuk meningkatkan


(3)

13 Ibu dan keluarga membuang sampah pada tempat yang seharusmya

14 Ibu dan keluarga menggunakan jamban yang sehat

15 Ibu membuang kotoran bayi tidak di sembarang tempat

3. Kejadian Diare

1. Apakah anak balita ibu pernah mengalami diare dalam 3 bulan terakhir? a) Ya,


(4)

LEMBAR INSPEKSI SANITASI JAMBAN DI DESA SEI DUA HULU KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN ASAHAN

TAHUN 2014

Kondisi Sanitasi Jamban Keluarga (Depkes RI, 2004) (di isi oleh peneliti)

No Pertanyaan Ya Tidak

1 Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air minum

2 Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus.

3 Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya.

4 Mudah dibersihkan dan aman penggunannya.

5 Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna.

6 Cukup penerangan 7 Lantai kedap air 8 Ventilasi cukup baik


(5)

Lampiran 2

Tabel Master Data Penelitian

No Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan ph1 ph2 ph3 ph4 ph5 ph6 ph7 ph8 ph9 ph10 ph11

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1

2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1

3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1

4 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1

5 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 1

6 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 0 0

7 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 0 1 2 2 1

8 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1

9 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 0 1

10 3 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 0 0 0

11 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1

12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 1

13 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 0 1

14 3 1 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 0 1

15 3 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1

16 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 0 1

17 3 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 0 1 1

18 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1

19 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 0 1 1

20 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1

21 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 0 1

22 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1


(6)

No Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan ph1 ph2 ph3 ph4 ph5 ph6 ph7 ph8 ph9 ph10 ph11

24 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 0 0 1

25 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 0 1

26 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1

27 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 1 0

28 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1

29 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1

30 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 0 1 1 0 1

31 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 0 1

32 3 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 0 0

33 3 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 0 0 1

34 3 2 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 0 1

35 3 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1

36 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 0 2 1

37 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 0 1 2 1

38 3 1 1 1 2 2 2 1 2 1 0 0 1 2 1

39 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 0 1

40 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 0 0 1 0 1

41 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 0 0 1 0 1

42 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 0 0 1 1 0

43 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 0

44 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1


(7)

No Umur Pendidikan Pekerjaan Penghasilan ph1 ph2 ph3 ph4 ph5 ph6 ph7 ph8 ph9 ph10 ph11

49 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1


(8)

No ph12 ph13 ph14 ph15 jamban1 jamban2 jamban3 jamban4 jamban5 jamban6 jamban7 jamban8 jamban9

1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

5 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

7 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

10 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

11 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

12 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

13 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

14 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

15 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

17 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1

18 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

19 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

20 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

21 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1


(9)

No ph12 ph13 ph14 ph15 jamban1 jamban2 jamban3 jamban4 jamban5 jamban6 jamban7 jamban8 jamban9

26 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

27 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

28 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

29 2 1 2 2 1 1 1 0 0 0 0 0 1

30 2 1 2 2 1 1 1 0 0 0 0 0 1

31 2 1 2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1

32 2 1 1 2 1 1 1 0 0 0 0 0 1

33 2 2 2 2 1 1 1 0 0 0 0 0 1

34 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

35 2 2 2 2 1 1 1 0 0 0 1 0 1

36 2 2 2 2 1 1 1 0 0 0 1 0 1

37 2 2 2 2 1 1 1 0 0 0 1 0 1

38 2 1 2 2 1 1 1 0 0 1 1 1 1

39 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

40 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1

41 2 1 2 2 1 1 1 0 0 1 0 1 1

42 2 2 2 2 1 1 1 0 0 1 1 0 1

43 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

44 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

45 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

46 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

47 2 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1

48 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1

49 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1


(10)

No Diare PersonalHygiene Jamban

1 2 2 2

2 2 2 2

3 2 2 2

4 2 2 2

5 2 2 2

6 2 2 2

7 2 2 2

8 2 2 2

9 2 2 2

10 2 1 2

11 2 1 2

12 2 2 2

13 1 1 2

14 2 2 2

15 2 2 2

16 2 2 2

17 1 1 1

18 2 2 2

19 2 2 2

20 2 2 2

21 2 2 2


(11)

No Diare PersonalHygiene Jamban

26 1 2 2

27 1 2 2

28 1 2 2

29 1 2 1

30 2 1 1

31 1 2 1

32 2 1 1

33 1 2 1

34 1 2 1

35 1 2 1

36 1 2 1

37 1 2 1

38 2 1 1

39 1 2 2

40 2 1 1

41 2 1 1

42 2 1 1

43 1 2 2

44 1 2 2

45 1 2 2

46 1 2 2

47 2 1 1

48 1 2 2

49 1 2 2


(12)

Keterangan :

Umur : Kategori umur responden Pendidikan : Kategori pendidikan responden Pekerjaan : Kategori pekerjaan responden Penghasilan : Kategori penghasilan responden

Ph1-ph15 : Pertanyaan tentang personal hygiene responden Jamban1-Jamban9 : Pertanyaan tentang kondisi sanitasi jamban responden Diare : Kategori kejadian diare pada balita


(13)

Lampiran 3 Output Hasil Penelitian 1. Analisis Univariat

Frequency Table

Pe ndidika n r e sponde n

12 24.0 24.0 24.0

38 76.0 76.0 100.0

50 100.0 100.0

Rendah Tinggi Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Peker jaan responden

18 36.0 36.0 36.0

32 64.0 64.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak bekerja Bekerja Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Penghasilan r esponden

10 20.0 20.0 20.0

40 80.0 80.0 100.0

50 100.0 100.0

< UMR > = UMR Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Untuk keluar ga ibu selalau menyediakan air ber sih

5 10.0 10.0 10.0

45 90.0 90.0 100.0

50 100.0 100.0

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(14)

Untuk keluar ga ibu selalu menyediakan air minum yang sudah dimasak

6 12.0 12.0 12.0

44 88.0 88.0 100.0

50 100.0 100.0

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ibu selalu mencuci tangan sebelum memberi makan pada anak

11 22.0 22.0 22.0

39 78.0 78.0 100.0

50 100.0 100.0

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ibu selalu mencuci tangan setelah Buang Air Besar

17 34.0 34.0 34.0

33 66.0 66.0 100.0

50 100.0 100.0

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ibu mencuci tangan setelah menceboki bayi

11 22.0 22.0 22.0

39 78.0 78.0 100.0

50 100.0 100.0

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ibu selalu mencuci tangan balita sebelu m balita makan dengan tangan sendir i

18 36.0 36.0 36.0

32 64.0 64.0 100.0

50 100.0 100.0

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(15)

Ibu mencuci tangan ibu dan balita dengan air bersih yang cukup dan mengalir

8 16.0 16.0 16.0

26 52.0 52.0 68.0

16 32.0 32.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ibu mencuci tangan memakai sabun

6 12.0 12.0 12.0

21 42.0 42.0 54.0

23 46.0 46.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Jika tangan ibu kotor setelah beker ja, sedangkan anak ibu menangis meminta ASI ataupun susu formula, apakah ibu segera mencuci tangan

6 12.0 12.0 12.0

30 60.0 60.0 72.0

14 28.0 28.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ibu mengajarkan anak ibu mencu ci tang an se belum makan

20 40.0 40.0 40.0

16 32.0 32.0 72.0

14 28.0 28.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ibu memotong kuku ib u dan balita secara teratur

6 12.0 12.0 12.0

44 88.0 88.0 100.0

Tidak

Kadang-kadang Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(16)

Ibu me mbe rikan ma kanan yang be rgizi untuk me n ingkatkan daya tahan tu buh (antibody) te rha dap pe nyakit

50 100.0 100.0 100.0

Selalu Valid

Frequency Percent Valid Pe rcen t

Cumulative Percent

Ibu dan keluarga membuang sampah pada tempat yang sehar usmya

35 70.0 70.0 70.0

15 30.0 30.0 100.0

50 100.0 100.0

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ibu dan keluarga menggunakan jamban yang sehat

4 8.0 8.0 8.0

46 92.0 92.0 100.0

50 100.0 100.0

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ibu membuang kotor an bayi tidak di sembar ang tempat

5 10.0 10.0 10.0

45 90.0 90.0 100.0

50 100.0 100.0

Kadang-kadang Selalu

Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Tidak me nc e mar i sumbe r air minum, le tak luba ng pe nampung be rjara k 10-15 me te r dari sumbe r a ir minum

50 100.0 100.0 100.0

Ya Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(17)

Tidak be rbau dan tinja tidak dapat dijama h ole h s e rangga maupun tikus.

50 100.0 100.0 100.0

Ya Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Cukup lua s dan landai/mir ing ke arah lubang jongkok se hingga tidak me nce mari tanah di se kitar nya.

50 100.0 100.0 100.0

Ya Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

M udah dibe rs ihka n dan aman pe nggunannya.

12 24.0 24.0 24.0

38 76.0 76.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Dile ngkap i dinding dan a tap pe lindung, dinding ke dap air dan be rwarna .

12 24.0 24.0 24.0

38 76.0 76.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Cukup pe ne rang an

9 18.0 18.0 18.0

41 82.0 82.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(18)

Lantai ke dap air

9 18.0 18.0 18.0

41 82.0 82.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Ve ntilasi cuku p baik

10 20.0 20.0 20.0

40 80.0 80.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak Ya Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Te r se dia air dan alat pe mbe r sih.

50 100.0 100.0 100.0

Ya Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Kate gori pe r sonal hyg ie ne

12 24.0 24.0 24.0

38 76.0 76.0 100.0

50 100.0 100.0

Buruk Baik Total Valid

Frequency Percent Valid Percen t

Cumulative Percent

Kategori jamban

15 30.0 30.0 30.0

35 70.0 70.0 100.0

50 100.0 100.0

Tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(19)

2. Analisis Bivariat Crosstabs

Pendidikan responden * Kejadian diare pada balita

Kejadian diare pada balita

9 18.0 18.0 18.0

41 82.0 82.0 100.0

50 100.0 100.0

Diare Tidak Diare Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Crosstab

7 5 12

2.2 9.8 12.0

58.3% 41.7% 100.0%

77.8% 12.2% 24.0%

14.0% 10.0% 24.0%

2 36 38

6.8 31.2 38.0

5.3% 94.7% 100.0%

22.2% 87.8% 76.0%

4.0% 72.0% 76.0%

9 41 50

9.0 41.0 50.0

18.0% 82.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

18.0% 82.0% 100.0%

Count

Expected Count % within Pendidikan responden

% within Kejadian diare pada balita % of Total Count

Expected Count % within Pendidikan responden

% within Kejadian diare pada balita % of Total Count

Expected Count % within Pendidikan responden

% within Kejadian diare pada balita % of Total Rendah

Tinggi Pendidikan

responden

Total

Diare Tidak Diare Kejadian diare pada

balita


(20)

Chi-Square Tests

17.402b 1 .000

13.993 1 .000

15.168 1 .000

.000 .000

17.054 1 .000

50 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Computed only for a 2x2 table a.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2. 16.

b.

Directional Measures

.333 .238 1.200 .230 .417 .191 1.715 .086 .222 .339 .579 .562

.348 .155 .000c

.348 .162 .000c

.297 .139 1.985 .000d

.275 .134 1.985 .000d

.322 .147 1.985 .000d

.590 .590 Symmetric

Pendidikan responden Dependent

Kejadian diare pada balita Dependent Pendidikan responden Dependent

Kejadian diare pada balita Dependent Symmetric

Pendidikan responden Dependent

Kejadian diare pada balita Dependent Pendidikan responden Dependent

Kejadian diare pada balita Dependent Lambda Goodman and Kruskal tau Uncertainty Coefficient Nominal by Nominal Eta Nominal by Interval

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on chi-square approximation c.

Likelihood ratio chi-square probability. d.


(21)

Symmetric Measures

.590 .000

.590 .000

.508 .000

.590 .138 5.062 .000c

.590 .138 5.062 .000c

.580 .140 4.172 .000

50 Phi

Cramer's V

Contingency Coefficient Nominal by Nominal

Pearson's R Interval by Interval

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

Kappa Measure of Agreement

N of Valid Cases

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on normal approximation. c.

Risk Estimate

25.200 4.047 156.905

11.083 2.649 46.369

.440 .224 .863

50 Odds Ratio for

Pendidikan responden (Rendah / Tinggi) For cohort Kejadian diare pada balita = Diare For cohort Kejadian diare pada balita = Tidak Diare N of Valid Cases

Value Lower Upper 95% Confidence


(22)

Pekerjaan responden * Kejadian diare pada balita

Crosstab

7 11 18

3.2 14.8 18.0

38.9% 61.1% 100.0% 77.8% 26.8% 36.0% 14.0% 22.0% 36.0%

2 30 32

5.8 26.2 32.0

6.3% 93.8% 100.0% 22.2% 73.2% 64.0% 4.0% 60.0% 64.0%

9 41 50

9.0 41.0 50.0

18.0% 82.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 18.0% 82.0% 100.0% Count

Expected Count % within Pekerjaan responden % within Kejadian diare pada balita % of Total Count

Expected Count % within Pekerjaan responden % within Kejadian diare pada balita % of Total Count

Expected Count % within Pekerjaan responden % within Kejadian diare pada balita % of Total Tidak bekerja

Bekerja Pekerjaan responden

Total

Diare Tidak Diare Kejadian diare pada

balita

Total

Chi-Square Tests

8.315b 1 .004

6.250 1 .012

8.120 1 .004

.007 .007

8.148 1 .004

50 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Computed only for a 2x2 table a.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3. b.


(23)

Directional Measures

.185 .090 1.715 .086 .278 .142 1.715 .086

.000 .000 .c .c

.166 .102 .004d

.166 .108 .004d

.144 .095 1.477 .004e

.124 .084 1.477 .004e

.172 .110 1.477 .004e

.408 .408 Symmetric

Pekerjaan responden Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Pekerjaan responden Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Symmetric

Pekerjaan responden Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Pekerjaan responden Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Lambda Goodman and Kruskal tau Uncertainty Coefficient Nominal by Nominal Eta Nominal by Interval

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Cannot be computed because the asymptotic standard error equals zero. c.

Based on chi-square approximation d.

Likelihood ratio chi-square probability. e.

Symmetric Measures

.408 .004

.408 .004

.378 .004

.408 .132 3.094 .003c

.408 .132 3.094 .003c

.366 .132 2.883 .004

50 Phi

Cramer's V

Contingency Coefficient Nominal by Nominal

Pearson's R Interval by Interval

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

Kappa Measure of Agreement

N of Valid Cases

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on normal approximation. c.


(24)

Penghasilan responden * Kejadian diare pada balita

Risk Estimate

9.545 1.715 53.127

6.222 1.443 26.833

.652 .446 .952

50 Odds Ratio for Pekerjaan

responden (Tidak bekerja / Bekerja)

For cohort Kejadian diare pada balita = Diare For cohort Kejadian diare pada balita = Tidak Diare N of Valid Cases

Value Lower Upper 95% Confidence

Interval

Crosstab

5 5 10

1.8 8.2 10.0

50.0% 50.0% 100.0%

55.6% 12.2% 20.0%

10.0% 10.0% 20.0%

4 36 40

7.2 32.8 40.0

10.0% 90.0% 100.0%

44.4% 87.8% 80.0%

8.0% 72.0% 80.0%

9 41 50

9.0 41.0 50.0

18.0% 82.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

18.0% 82.0% 100.0%

Count

Expected Count % within Penghasilan responden

% within Kejadian diare pada balita % of Total Count

Expected Count % within Penghasilan responden

% within Kejadian diare pada balita % of Total Count

Expected Count % within Penghasilan responden

% within Kejadian diare pada balita % of Total < UMR

> = UMR Penghasilan

responden

Total

Diare Tidak Diare Kejadian diare pada

balita


(25)

Chi-Square Tests

8.672b 1 .003

6.174 1 .013

7.270 1 .007

.010 .010

8.499 1 .004

50 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Computed only for a 2x2 table a.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1. 80.

b.

Directional Measures

.053 .278 .186 .853 .100 .285 .334 .739 .000 .351 .000 1.000

.173 .132 .004c

.173 .133 .004c

.150 .111 1.296 .007d

.145 .109 1.296 .007d

.154 .115 1.296 .007d

.416 .416 Symmetric

Penghasilan responden Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Penghasilan responden Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Symmetric Penghasilan responden Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Penghasilan responden Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Lambda Goodman and Kruskal tau Uncertainty Coefficient Nominal by Nominal Eta Nominal by Interval

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on chi-square approximation c.

Likelihood ratio chi-square probability. d.


(26)

Symmetric Measures

.416 .003

.416 .003

.384 .003

.416 .161 3.174 .003c

.416 .161 3.174 .003c

.416 .161 2.945 .003

50 Phi

Cramer's V

Contingency Coefficient Nominal by Nominal

Pearson's R Interval by Interval

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

Kappa Measure of Agreement

N of Valid Cases

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on normal approximation. c.

Risk Estimate

9.000 1.793 45.187

5.000 1.636 15.284

.556 .296 1.041

50 Odds Ratio for

Penghasilan responden (< UMR / > = UMR) For cohort Kejadian diare pada balita = Diare For cohort Kejadian diare pada balita = Tidak Diare N of Valid Cases

Value Lower Upper 95% Confidence


(27)

Kategori personal hygiene * Kejadian diare pada balita

Crosstab

9 3 12

2.2 9.8 12.0

75.0% 25.0% 100.0%

100.0% 7.3% 24.0%

18.0% 6.0% 24.0%

0 38 38

6.8 31.2 38.0

.0% 100.0% 100.0%

.0% 92.7% 76.0%

.0% 76.0% 76.0%

9 41 50

9.0 41.0 50.0

18.0% 82.0% 100.0%

100.0% 100.0% 100.0%

18.0% 82.0% 100.0%

Count

Expected Count % within Kategori personal hygiene % within Kejadian diare pada balita % of Total Count

Expected Count % within Kategori personal hygiene % within Kejadian diare pada balita % of Total Count

Expected Count % within Kategori personal hygiene % within Kejadian diare pada balita % of Total Buruk

Baik Kategori personal

hygiene

Total

Diare Tidak Diare Kejadian diare pada

balita

Total

Chi-Square Tests

34.756b 1 .000

29.861 1 .000

33.643 1 .000

.000 .000

34.061 1 .000

50 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Computed only for a 2x2 table a.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2. 16.


(28)

Directional Measures

.714 .163 2.554 .011 .750 .125 3.313 .001 .667 .222 1.786 .074

.695 .127 .000c

.695 .141 .000c

.658 .126 3.922 .000d

.610 .143 3.922 .000d

.714 .102 3.922 .000d

.834 .834 Symmetric

Kategori personal hygiene Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Kategori personal hygiene Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Symmetric Kategori personal hygiene Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Kategori personal hygiene Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Lambda Goodman and Kruskal tau Uncertainty Coefficient Nominal by Nominal Eta Nominal by Interval

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on chi-square approximation c.

Likelihood ratio chi-square probability. d.

Symmetric Measures

.834 .000

.834 .000

.640 .000

.834 .085 10.461 .000c .834 .085 10.461 .000c

.820 .099 5.895 .000

50 Phi

Cramer's V

Contingency Coefficient Nominal by Nominal

Pearson's R Interval by Interval

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

Kappa Measure of Agreement

N of Valid Cases

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on normal approximation. c.


(29)

Kategori jamban * Kejadian diare pada balita

Risk Estimate

.250 .094 .666

50 For cohort Kejadian diare

pada balita = Tidak Diare N of Valid Cases

Value Lower Upper 95% Confidence

Interval

Crosstab

8 7 15

2.7 12.3 15.0

53.3% 46.7% 100.0% 88.9% 17.1% 30.0% 16.0% 14.0% 30.0%

1 34 35

6.3 28.7 35.0

2.9% 97.1% 100.0% 11.1% 82.9% 70.0% 2.0% 68.0% 70.0%

9 41 50

9.0 41.0 50.0

18.0% 82.0% 100.0% 100.0% 100.0% 100.0% 18.0% 82.0% 100.0% Count

Expected Count % within Kategori jamban % within Kejadian diare pada balita

% of Total Count

Expected Count % within Kategori jamban % within Kejadian diare pada balita

% of Total Count

Expected Count % within Kategori jamban % within Kejadian diare pada balita

% of Total Tidak memenuhi syarat

Memenuhi syarat Kategori

jamban

Total

Diare Tidak Diare Kejadian diare pada

balita


(30)

Chi-Square Tests

18.125b 1 .000

14.866 1 .000

17.330 1 .000

.000 .000

17.762 1 .000

50 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases

Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Computed only for a 2x2 table a.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2. 70.

b.

Directional M easures

.333 .222 1.286 .199 .467 .146 2.472 .013 .111 .406 .258 .796

.362 .131 .000c

.362 .143 .000c

.320 .130 2.274 .000d

.284 .123 2.274 .000d

.368 .140 2.274 .000d

.602 .602 Symmetric

Kategori jamban Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Kategori jamban Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Symmetric Kategori jamban Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Kategori jamban Dependent Kejadian diare pada balita Dependent Lambda Goodman and Kruskal tau Uncertainty Coefficient Nominal by Nominal Eta Nominal by Interval

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on chi-square approximation c.

Likelihood ratio chi-square probability. d.


(31)

Symmetric Measures

.602 .000

.602 .000

.516 .000

.602 .119 5.224 .000c

.602 .119 5.224 .000c

.570 .130 4.257 .000

50 Phi

Cramer's V

Contingency Coefficient Nominal by Nominal

Pearson's R Interval by Interval

Spearman Correlation Ordinal by Ordinal

Kappa Measure of Agreement

N of Valid Cases

Value

Asymp.

Std. Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Not assuming the null hypothesis. a.

Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. b.

Based on normal approximation. c.

Risk Estimate

38.857 4.168 362.218

18.667 2.554 136.409

.480 .279 .828

50 Odds Ratio for Kategori

jamban (Tidak memenuhi syarat / Memenuhi syarat) For cohort Kejadian diare pada balita = Diare For cohort Kejadian diare pada balita = Tidak Diare N of Valid Cases

Value Lower Upper 95% Confidence


(32)

(33)

(34)

Lampiran 4 Foto Penelitian

Gambar 1. Foto di depan kantor Kepala Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan


(35)

Gambar 3. Terlihat ada jamban di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Desa Sei Dua Hulu

Gambar 4. Jamban terapung di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Desa Sei Hulu


(36)

Gambar 5. Air sungai digunakan untuk aktifitas Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK)


(37)

Gambar 7. Terlihat anak-anak sedang mandi di aliran sungai dan air tampak kecoklatan

Gambar 8. Jamban cubluk di salah satu rumah warga (terlihat ada feses di dalam jamban)


(38)

Gambar 9. Terlihat banyak sampah yang berserakan di aliran sungai dan airnya digunakan untuk Mandi,Cuci, dan Kakus (MCK)


(39)

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, Wiku. 2007. Sistem Manajemen Lingkungan Rumah Sakit, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Ahmadi. 2003. Tentang Sikap yang Tercermin dari Perilaku. Rineka Cipta, Jakarta Alport G.W. 1954. Hand Book of Social Psychology. Addison-Wesley Publishing

Company. Inc. Cambridge

Azwar, A, 1990, Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Penerbit Mutiara, Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2007. Riset Kesehatan Dasar

(RISKESDAS) 2007. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Bumulo, Septian, dkk. 2012. Hubungan Sarana Penyediaan Air Bersih dan Jenis Jamban Keluarga dengan Kejadian Diare pada Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Piloloda Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo Tahun 2012. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo.http://ejurnal.fikk.ung.acid/index.Php/PHJ/article/download/136/60 Diakses 17 Juni 2014.

Cholis B. & S. Soemantri. 1993. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kesehatan Lingkungan Perurnahan Serta Kondisi Yang Terkait Dengan Morbiditas Bayi dan Anak, Disajikan pada seminar perurnahan.

Departemen Kesehatan RI, 1993. Materi Program P2 Diare pada Pelatihan P2ML Terpadu Bagi Dokter Puskesmas. Dirjen P2M & PLP, Depkes RI, Jakarta. Depkes RI, 2004. Syarat-syarat jamban Sehat.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19460/4/Chapter%20II.pdf [12 November 2013]

Depkes RI 2006. Pedoman Nasional Penanggulangan Penyakit Diare, Ditjen PP&PL. Jakarta

Depkes RI 2007. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007

Depkes RI 2007. Buku Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare, Ditjen PP&PL. Jakarta

Depkes RI, 2007. Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Pusat Promosi Kesehatan, Jakarta.


(40)

Depkes RI. 2008. Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Jakarta: Depkes RI

Depkes RI, 2010. Buku Profil Kesehatan Indonesia tahun 2009.

Dinkes Kabupaten Asahan, 2012 Profil Kesehatan Kabupaten Asahan tahun 2011. Kisaran

Dinkes Sumatera Utara, 2007. Profil Kesehatan Sumatera Utara. Medan Direja, 2011. Asuhan Keperawatan Jiwa. Nuha Medika. Yogyakarta

Ditjen PPM & PL, 2002. Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat. Depkes. Jakarta Ehler, Steel, 2000. Syarat-syarat Jamban Sehat Yang Memenuhi Standar. Jakarta Gerungan W, 2002. Psikologi Sosial. Eresco. Bandung

Hamzah. 2012. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Diare Pada balita di Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo Tahun 2012. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNHAS, Makassar

Kemenkes RI, 2011. Situasi Diare di Indonesia. Jakarta

Kodyat. B. 1999. Penuntasan masalah gizi utama posisi REPELITA VI, Kebijakan Dan Strategi Menghadapi Pelita VII, Graha BIK IPTEDOK FKUNAIR Surabaya

Kusnoputranto, H, 2000. Kesehatan Lingkungan, FKM-UI Jakarta

Mansjoer, Arif. 2005. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2.: Media Aesculapius. Jakarta Mansyah, B., 2005. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare

Balita di Desa Sigayam Wilayah Kerja Puskesmas Wonotunggal Kabupaten Batang. (Skirpsi) Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Diponegoro. Mashuri, S, 1994. Pengelolaan Tinja Manusia. APK, Teknologi Sanitasi, Padang Muhajirin, 2007. Hubungan Antara Praktek Personal Hygiene Ibu Balita dan Sarana

Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita di Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap. Tesis Magister Kesehatan


(41)

http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/45f5c60582ef6d8306f049427546bc29.pd f Diakses 12 Juni 2014.

Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. EGC. Jakarta

Notoatmodjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta Notoatmodjo.S.2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Perry, Potter. 2005. Foundamental Keperawatan. EGC, Jakarta

Pitono, A, J., Dasuki, A., Ismail, D., 2006. Penatalaksanaan Diare Di Rumah Pada Balita. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat.Vol. 22. No.1. maret 2006 : 7-14.

Prayitno, Teguh. 2005. Hubungan Antara Personal Hygiene dan Fasilitas Sanitasi Dengan Kejadian Diare Pada Anak Umur 2-5 Tahun di Wilayah Puskesmas Pupuh 2, Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen. Thesis Universitas Diponegoro.

Purwidiana, Anjar . 2009. Hubungan Faktor Lingkungan dan Sosiodemografi dengan kejadian diare pada Balita Desa Blimbing Kec.Sambirejo Sragen.

Puskesmas Simpang Empat. 2012, Profil Puskesmas Simpang Empat tahun 2011. Simpang Empat

Riduwan, 2007. Rumus dan Data dalam Analis Statistik. Alfabeta. Cetakan ke-2. Bandung.

Salma. 2012. Diare. Diakses tanggal 09 November 2013 dari http:// Majalah Kesehatan.com.

Sander, M. A., 2005. Hubungan Faktor Sosio Budaya dengan Kejadian Diare di Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Jurnal Medika. Vol 2. No.2. Juli-Desember 2005 : 163-193.

Sugiharto., 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Universitas Indonesia Press, Jakarta


(42)

Suhardjo. R. 1999. Berbagai cara pendidikan gizi. Bumi Aksara.PAU Pangandan Gizi. Jakarta

Suparmin, Soeparman, 2002. Pembuangan Tinja & Limbah Cair. EGC, Jakarta. Suraatmaja S. 2007. Gastroenterology Anak. FK UNUD/ RS Sanglah. Denpasar;

Kapita Selekta Sagung Seto. Denpasar

Suraatmaja S. 2010. Kapita Selekta Gastroentereologi Anak, Sagung Seto. Jakarta. Simanjuntak, P, 1999. Sarana Jamban Keluarga, Gramedia . Jakarta

Tjitra Emiliana 1994. "Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kesakitan Diare Pada Balita, Buletin Penelitian Kesehatan, Badan Litbangkes. Jakarta

Warsito, S, 1996. Kakus Sederhana Bagi Masyarakat Desa. Kanisius. Yogyakarta Wartonah dan Tarwoto, 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.

Salemba Medika. Jakarta

Widyastuti, P.,(ed). 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar, edisi 2. EGC. Jakarta Wulandari, Anjar Purwidiana, 2009. Hubungan Antara Faktor Lingkungan dan

Faktor Sosiodemografi dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun 2009. Skripsi. Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yanti E. 2001. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kecamatan Padang Bolak Julu Kabupaten Tapanuli Selatan. Skripsi Fakultas Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara, Medan

Yulisa. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada Anak Balita (Studi pada Masyarakat Etnis Dayak Kelurahan Kasongan Baru Kecamatan Kentingan Hilir Kabupaten Kentingan Kalimantan Tengah). (Skripsi) Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Diponegoro.

Yusiana, Maria Anita. 2013. Personal Hygiene Ibu yang Kurang Berhubungan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Ruang Anak. Jurnal STIKES RS


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik yang bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik ibu (pendidikan, pekerjaan, penghasilan), personal hygine dan kondisi sanitasi jamban dengan kasus diare pada anak balita umur 12-59 bulan di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dengan desain cross sectional.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan, karena tingginya angka diare pada balita dan belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya.

3.2.3. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan dari bulan Februari 2014 sampai dengan selesai.

3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Populasi adalah seluruh ibu rumah tangga yang memiliki anak balita umur 12-59 bulan yang tinggal di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan yang berjumlah 574 ibu rumah tangga.


(44)

51

3.3.2. Sampel

Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling. Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : (Lemeshow et al.,1997)

2 2 ) 1 ( ) 2 1 ( ) ( ) 1 ( ) 1 ( o a a a o o P P P p Z P P Z n         Keterangan :

n : besar sampel

Z1 : Nilai Deviasi normal pada tingkat kemaknaan = 0,05 Z =1.96

Z1- : Kekuatan uji (ditetapkan peneliti) bila 10% Maka Z1- = 1,282 Po : Proporsi diare pada balita pada populasi yaitu: 0,09

Pa : Proporsi ibu yang memiliki balita 12-59 bulan yang diteliti yaitu : 0,29

Pa - Po : Selisih proporsi yang bermakna ditetapkan sebesar = 0,2

2 2 ) 09 , 0 29 , 0 ( ) 29 , 0 1 ( 29 , 0 282 , 1 ) 09 , 0 1 ( 09 , 0 96 , 1      n

2 2 ) 2 , 0 ( 20 , 0 282 , 1 08 , 0 96 , 1   n 04 , 0 2717 , 1  n 79 , 31  n


(45)

52

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan rumus diatas, maka diketahui jumlah sampel dari 574 Ibu didapat sampel sebanyak 50 responden.

Kriteria sampel terdiri dari kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjel penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Ibu yang tidak tinggal di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan

2. Ibu yang memiliki anak balita umur 12-59 bulan 3. Ibu yang bersedia diwawancarai

Sedangkan kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2003). Penyebabnya antara lain :

1. Menolak menjadi responden/ subjek menolak berpartisipasi untuk diwawancarai

2. Ibu yang tidak tinggal di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan

3. Ibu yang tidak memiliki anak balita umur 12-59 bulan

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah random sampling (Probability sampling), yaitu dengan Simple random sampling.

Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel secara acak sederhana dimana setiap anggota atau unit dari polpulasi mempunyai kesempatan


(46)

53

yang sama untuk diseleksi sebagai sampel, yaitu dengan cara teknik undian atau dengan menggunakan tabel bilangan. (Notoatmodjo, 2005).

3.4. Metode Pengumpulan Data

Data Primer dikumpulkan dari responden dengan wawancara menggunakan kuesioner sebagai panduan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Data sekunder diperoleh dari dokumentasi dan laporan yang tersedia di Puskesmas, Kantor Kelurahan, dinas Kesehatan. Data Tertier di dapat dari laporan hasil-hasil penelitian sebelumnya.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1. Variabel

Dalam Penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah karakteristik (pendidikan, pekerjaan, penghasilan), personal hygine dan kondisi sanitasi jamban, Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kasus diare pada anak balita umur 12-59 bulan di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014.

3.5.2. Definisi Operasional

1. Karakteristik ibu adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing ibu rumah tangga seperti pendidikan, pekerjaan, penghasilan terhadap penyakit diare pada balita 12-59 bulan

2. Personal hygiene adalah pemeliharaan diri untuk menjaga kebersihan dan kesehatan diri dari penyakit diare yang meliputi penyediaan air bersih untuk


(47)

54

yang bergizi, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya dan penggunaan jamban yang sehat.

3. Kondisi sanitasi jamban adalah observasi jamban yang dilakukan untuk melihat keadaan kebersihan jamban yang digunakan disesuaikan dengan kriteria kesehatan jamban yaitu : 1) Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air minum; 2) Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus; 3) Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya; 4) Mudah dibersihkan dan aman penggunannya; 5) Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna; 6) Cukup penerangan; 7) Lantai kedap air; 8) Ventilasi cukup baik; 9) Tersedia air dan alat pembersih.

4. Kasus diare adalah Kasus atau kejadian penyakit diare pada balita adalah kejadian diare/mencret pada balita berusia 12-59 bulan yang terjadi selama 3 bulan terakhir dengan diagnosa adanya perubahan bentuk dan konsistensi tinja melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi berak lebih dari biasanya (minimal tiga kali atau lebih dalam sehari) atau adanya keterangan dari medis / paramedis yang diperkirakan penyebabnya adalah karena, infeksi saluran pencernaan oleh bakteri penyebab penyakit diare.


(48)

55

3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Variabel Independen

Aspek pengukuran variabel bebas adalah karakteristik ibu (pendidikan, pekerjaan, penghasilan), personal hygiene ibu dan kondisi sanitasi jamban.

1. Karakteristik Responden a. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan keluarga diolah dengan mengelompokkannya menjadi 2 kelompok :

1. Rendah apabila responden memiliki tingkat pendidikan SD, SMP, Tidak Tamat SMA

2. Tinggi apabila responden memiliki tingkat pendidikan Tamat SMA, Akademi/ Perguruan Tinggi

b. Pengukuran Pekerjaan

Pekerjaan Keluarga Dikelompokkan atas :

1. Tidak bekerja : kelompok pekerjaan dengan penghasilan tidak tetap 2. Bekerja : kelompok pekerjaan dengan penghasilan tetap

c. Pengukuran Penghasilan

Tingkat pendapatan keluarga diperoleh berdasarkan jawaban responden terhadap pertanyaan dari kuesioner yang telah dibuat peneliti, dengan skala ordinal:

1. Pendapatan rendah apabila < UMR. (< Rp. 1.500.000,-)


(49)

56

2. Pengukuran Personal Hygiene

Untuk mengetahui personal hygiene responden diajukan 15 (lima belas) pertanyaan dari nomor 1-15 dengan item jawaban selalu, kadang-kadang, dan tidak dengan skor tertinggi adalah 30. Jawaban selalu bernilai 2, jawaban kadang-kadang bernilai 1 dan jawaban tidak bernilai 0. Berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh kemudian diklarifikasikan dalam 2 kategori yaitu :

1. Personal hygiene buruk apabila skor jawaban < 75% nilai keseluruhan atau memperoleh skor < 22

2. Personal hygiene baik apabila skor jawaban > 75% nilai keseluruhan atau memperoleh skor > 22 (Riduwan, 2007)

3. Variabel Kondisi Sanitasi Jamban

Untuk mengetahui kondisi jamban diajukan 9 (sembilan) pertanyaan berbentuk kuesioner jamban keluarga (Depkes RI, 2004) terdiri dari :

a. tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air minum.

b. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus. c. Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak

mencemari tanah di sekitarnya.

d. Mudah dibersihkan dan aman penggunannya.

e. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna. f. Cukup penerangan.


(50)

57

i. Tersedia air dan alat pembersih.

Kriteria jamban keluarga persyaratan yaitu :

1. Tidak memenuhi syarat kesehatan jika terdapat satu atau lebih persyaratan kesehatan yang tidak terpenuhi.

2. Memenuhi syarat kesehatan, Jika semua variabel memenuhi persyaratan kesehatan atau 100 persen terpenuhi dari kriteria yang ada.

3.6.2. Variabel Dependen

Variabel kasus diare berupa pertanyaan tertutup dengan 2 pilihan jawaban yaitu :

1. Ya (Negatif/1), apabila balita responden pernah menderita diare.

2. Tidak (Positif/0), apabila balita responden tidak pernah menderita diare.

3.7. Pengolahan dan Analisis Data 3.7.1. Pengolahan Data

Data yang sudah terkumpul diolah secara manual dan komputerisasi untuk mengubah data menjadi informasi. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data dimulai dari editing, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperlukan. Coding, yaitu memberikan kode numerik atau angka kepada masing-masing kategori. Data entry yaitu memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputerisasi.


(51)

58

3.7.2. Analisis Data 1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi frekuensi masing-masing variabel independen yang meliputi karakteristik ibu (pendidikan, pekerjaan, penghasilan), personal hygiene ibu dan kondisi sanitasi jamban, serta variabel dependen yaitu kasus diare pada balita 12-59 bulan.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat sejauhmana hubungan variabel independen yaitu karakteristik (pendidikan, pekerjaan, penghasilan), personal hygiene, dan kondisi sanitasi jamban dengan variabel dependen (kasus diare pada balita 12-59 bulan) dengan menggunakan uji chi square, jika tidak memenuhi syarat dilanjutkan dengan uji exact fisher.


(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1.Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Letak Geografis

Wilayah Desa Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan mempunyai batas sebagai berikut :

1. Sebelah utara dengan Kota Tanjungbalai 2. Sebelah Selatan dengan Sungai Asahan 3. Sebelah Barat dengan Kota Tanjungbalai 4. Sebelah Timur dengan Simpang Empat

4.1.2. Demografi

Jumlah penduduk yang ada di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan sebanyak 5.336 jiwa yang terdiri dari 1.264 KK dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 2.692 orang dan perempuan 2.644 orang. Kemudian jumlah penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan dapat dilihat berdasarkan table 4.1 berikut :


(53)

60

Tabel 4.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

No Golongan Umur Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1 0-1 Tahun 38 30

2 1-5 Tahun 204 180

3 6-11 Tahun 230 251

4 12-20 Tahun 378 358

5 21-30 Tahun 426 412

6 31-49 Tahun 710 676

7 50-60 Tahun 378 373

8 60-79 Tahun 371 374

9 >75 10 10

Jumlah 2.692 2.644

Sumber : Data Potensi Desa dan Kelurahan Sei Dua Hulu

Berdasarkan tingkat pendidikan di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan diketahui bahwa mayoritas berpendidikan rendah dapat dilihat berdasarkan table 4.2 berikut :

Tabel 4.2.Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

No Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

1 Belum Masuk TK 84 75

2 TK 80 70

3 Tidak Tamat SD 405 465

4 SD 470 480

5 Tidak Tamat SMP 247 235

6 SMP 256 255

7 Tidak Tamat SMA 236 240

8 SMA 247 275

9 Tamat Paket A 9 11

10 Tamat Paket B 10 15

11 Diploma 6 8

12 Sarjana 15 20

13 Tidak Sekolah 32 31

Jumlah 2.692 2.644


(54)

61

Berdasarkan pekerjaan di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan diketahui bahwa mayoritas bekerja sebagai petani dapat dilihat berdasarkan table 4.3 berikut :

Tabel 4.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

No Jenis Pekerjaan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1 Petani 255 75

2 Buruh tani 322 38

3 Pegawai Negeri Sipil 6 9

4 Pegawai Industri Rumah Tangga 5 15

5 Pedagang Keliling 15 15

6 Peternak 30 30

7 Nelayan 213 -

8 Bidan Swasta - 3

9 Perawat Swasta - 3

10 Pembantu Rumah Tangga - 128

11 Pensiunan PNS/TNI/POLRI 3 1

12 Pengusaha Kesil dan Menengah 15 -

13 Dukun Kampung Terlatih - 3

14 Jasa Pengobatan Alternatif 1 -

15 Karyawan Perusahaan Swasta 235 108

16 Lain-lain 395 -

Jumlah 2.692 2.644

Sumber : Data Potensi Desa dan Kelurahan Sei Dua Hulu

Di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan diketahui bahwa mayoritas penduduk beragama Islam yaitu sebanyak 2.688 laki-laki dan 2.640 perempuan dan selebihnya beragama Kristen yaitu 4 orang laki-laki dan 4 orang perempuan.


(55)

62

4.2. Analisis Univariat

4.2.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi, pendidikan terakhir, pekerjaan dan penghasilan perbulan. Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik responden disajikan dalam tabel 4.4. berikut ini:

Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

No. Pendidikan Responden Jumlah %

1. Rendah 12 24,0

2. Tinggi 38 76,0

Jumlah 50 100

No Pekerjaan Responden Jumlah %

1. Tidak Bekerja 18 36,0

2. Bekerja 32 64,0

Jumlah 50 100

No Penghasilan Responden Jumlah %

1. < UMR 10 20,0

2. > UMR 40 80,0

Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel 4.4. tentang karakteristik responden diperoleh bahwa responden berdasarkan tingkat pendidikan responden yang paling banyak yaitu dengan pendidikan tinggi (Tamat SMA, Akademi/Perguruan Tinggi) yaitu sebanyak 38 orang (76,0%) dan yang paling sedikit yaitu pendidikan rendah (SD, SMP, Tidak tamat SMA) sebanyak 12 orang (24,0%). Berdasarkan jenis pekerjaan responden yang paling banyak bekerja (PNS, Wiraswasta, Pedagang) yaitu 32 orang (64,0,0%) dan yang paling sedikit tidak bekerja (IRT) yaitu 18 orang (36,0%). Kemudian berdasarkan penghasilan responden yang paling banyak dengan tingkat penghasilan diatas UMR (> Rp. 1.500.000) yaitu 40 orang (80,0%) dan yang paling sedikit


(56)

63

dengan tingkat penghasilan dibawah UMR (< Rp. 1.500.000) sebanyak 10 orang (20,0%)

4.2.2. Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner maka personal hygiene responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.5.berikut ini:

Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

No Item Pernyataan Selalu Kadang-Kadang Tidak

n % n % n %

1 Untuk keluarga ibu selalau

menyediakan air bersih 45 90,0 5 10,0 0 0,0 2

Untuk keluarga ibu selalu menyediakan air minum yang sudah dimasak

44 88,0 6 12,0 0 0,0

3

Ibu selalu mencuci tangan sebelum memberi makan pada anak

39 78,0 11 22,0 0 0,0

4 Ibu selalu mencuci tangan

setelah Buang Air Besar 33 66,0 17 34,0 0 0,0 5 Ibu mencuci tangan setelah

menceboki bayi 33 66,0 11 22,0 0 0,0

6

Ibu selalu mencuci tangan balita sebelum balita makan dengan tangan sendiri

32 64,0 18 36,0 0 0,0

7

Ibu mencuci tangan ibu dan balita dengan air bersih yang cukup dan mengalir

16 32,0 26 52,0 8 16,0

8 Ibu mencuci tangan memakai

sabun 23 46,0 21 42,0 6 12,0

9

Jika tangan ibu kotor setelah bekerja, sedangkan anak ibu


(57)

64

makan

11 Ibu memotong kuku ibu dan

balita secara teratur 0 0,0 44 88,0 6 12,0

12

Ibu memberikan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh (antibody) terhadap penyakit

50 100,0 0 0,0 0 0,0

13

Ibu dan keluarga membuang sampah pada tempat yang seharusmya

15 30,0 35 70,0 0 0,0

14

Ibu dan keluarga menggunakan jamban yang sehat

46 92,0 4 8,0 0 0,0

15 Ibu membuang kotoran bayi

tidak di sembarang tempat 45 90,0 5 10,0 0 0,0

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 berdasarkan pertanyaan Untuk keluarga ibu selalau menyediakan air bersih yang paling banyak yaitu 45 orang (90,0%) menjawab selalu, Untuk keluarga ibu selalu menyediakan air minum yang sudah dimasak yang paling banyak yaitu 44 orang (88,0%) menjawab selalu, Ibu selalu mencuci tangan sebelum memberi makan pada anak yang paling banyak yaitu 39 orang (78,0%) mejawab selalu, Ibu selalu mencuci tangan setelah Buang Air Besar yang paling banyak yaitu 33 orang (66,0%) menjawab selalu, Ibu mencuci tangan setelah menceboki bayi yang paling banyak yaitu 33 orang (66,0%) menjawab selalu, Ibu selalu mencuci tangan balita sebelum balita makan dengan tangan sendiri yang paling banyak yaitu 32 orang (64,0%) menjawab selalu, Ibu mencuci tangan ibu dan balita dengan air bersih yang cukup dan mengalir yang paling banyak yaitu 26 (52,0%) menjawab kadang-kadang, Ibu mencuci tangan memakai sabun yang paling


(58)

65

banyak yaitu 23 orang (46,0%) menjawab selalu, Jika tangan ibu kotor setelah bekerja, sedangkan anak ibu menangis meminta ASI ataupun susu formula, apakah ibu segera mencuci tangan yang paling banyak yaitu 30 orang (60,0%) menjawab kadang-kadang, Ibu mengajarkan anak ibu mencuci tangan sebelum makan yang paling banyak yaitu 20 orang (40,0%) menjawab tidak, Ibu memotong kuku ibu dan balita secara teratur yang paling banyak yaitu 44 orang (88,0%) menjawab kadang-kadang, Ibu memberikan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh (antibody) terhadap penyakit yang paling banyak yaitu 50 orang (100,0%) menjawab selalu, Ibu dan keluarga membuang sampah pada tempat yang seharusmya yang paling banyak yaitu 35 orang (70,0%) menjawab kadang-kadang, Ibu dan keluarga menggunakan jamban yang sehat yang paling banyak yaitu 46 orang (92,0%) menjawab kadang-kadang dan Ibu membuang kotoran bayi tidak di sembarang tempat yang paling banyak yaitu 45 (90,0%) menjawab selalu.

Penilaian terhadap personal hygiene responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dilakukan berdasarkan perhitungan total skor personal hygiene responden. Tingkat personal hygiene selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu pengetahuan baik, dan buruk. Tingkat personal hygiene responden Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:


(59)

66

Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

No. Tingkat Personal Hygiene Jumlah %

1. Buruk 12 24,0

2. Baik 38 76,0

Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel 4.6. diperoleh bahwa sebagian besar personal hygiene responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan berada pada kategori baik yaitu 38 orang (76,0%) dan pada ketegori buruk sebanyak 12 orang (24,0%).

4.2.3. Kondisi Sanitasi Jamban Responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Berdasarkan hasil pemeriksaan jamban dengan menggunakan lembar inspeksi sanitasi jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat tabel 4.7. berikut ini:

Tabel 4.7. Kondisi Sanitasi Jamban Responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

No Item Pernyataan Ya Tidak

n % n %

1

Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air minum

50 100,0 0 0,0

2 Tidak berbau dan tinja tidak dapat

dijamah oleh serangga maupun tikus 50 100,0 0 0,0

3

Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya

50 100,0 0 0,0

4 Mudah dibersihkan dan aman

penggunannya. 38 76,0 12 24,0

5

Dilengkapi dinding dan atap


(60)

67

6 Cukup penerangan 41 82,0 9 18,0

7 Lantai kedap air 41 82,0 9 18,0

8 Ventilasi cukup baik 40 80,0 10 20,0

9 Tersedia air dan alat pembersih. 50 100,0 0 0,0

Berdasarkan tabel 4.7 hasil penilaian dengan menggunakan lembar inspeksi sanitasi jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 berdasarkan pernyataan Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 meter dari sumber air minum 100,0% dengan jawaban ya, Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus 100,0% dengan jawaban ya, Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari tanah di sekitarnya 100,0% dengan jawaban ya, Mudah dibersihkan dan aman penggunannya sebagian besar yaitu 76,0% dengan jawaban ya, Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna sebagian besar yaitu 76,0% dengan jawaban ya, Cukup penerangan sebagian besar yaitu 82,0% dengan jawaban ya, Lantai kedap air sebagian besar yaitu 82,0% dengan jawaban ya, Ventilasi cukup baik sebagian besar yaitu 80,0% dengan jawaban ya dan Tersedia air dan alat pembersih 100,0% dengan jawaban ya.

Berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari penilaian tentang kondisi jamban berdasarkan perhitungan jumlah skor yang didapat dari penilaian tentang Kondisi Sanitasi Jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat

Kabupaten Asahan Tahun 2014 selanjutnya dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu memenuhi syarat kesehatan dan tidak memenuhi syarat kesehatan. Tingkat Kondisi


(61)

68

Sanitasi Jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kondisi Sanitasi Sanitasi Jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat

Kabupaten Asahan Tahun 2014

No. Tingkat Kondisi Sanitasi Jamban Jumlah %

1. Tidak Memenuhi Sayat Kesehatan 15 30,0

2. Memenuhi Syarat Kesehatan 35 70,0

Jumlah 50 100

Berdasarkan tabel 4.8 diatas diketahui bahwa berdasarkan tingkat kondisi jamban yang digunakan oleh responden paling banyak yaitu 35 orang (70,0%) yang menggunakan jamban memenuhi syarat dan 15 orang (30,0) menggunakan jamban yang tidak memenuhi syarat.

4.2.4. Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Berdasarkan hasil wawancara tentang Kejadian Diare Pada Balita maka tingkat Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat tabel 4.9. berikut ini:

Tabel 4.9. Tingkat Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

No. Kejadian Diare Pada Balita Jumlah %

1. Diare 9 18,0

2. Tidak Diare 41 82,0

Jumlah 50 100


(62)

69

Tidak diare yaitu sebanyak 41 orang (82,0%) dan yang paling sedikit pada kategori diare sebanyak 9 orang (18,0%).

4.3. Analisis Bivariat

4.3.1. Hubungan Karakteristik dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 4.3.1.1.Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua

Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini:

Tabel 4.10. Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Pendidikan Kejadian Diare Pada Balita p Diare % Tidak Diare % Jumlah %

Rendah 7 58,3 5 41,7 12 100,0

Tinggi 2 5,3 36 94,7 38 100,0 0,001

Jumlah 9 18,0 41 82,0 50 100,0

PR (CI=95%) = 11,083 (2,65-46,37)

Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa dari 12 responden dengan tingkat pendidikan rendah sebanyak 7 orang (58,3%) dengan kejadian diare pada balita dan 5 orang (41,7%) dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 38 responden dengan tingkat pendidikan tinggi sebanyak 2 orang (5,3%) dengan kejadian diare pada balita dan 36 orang (94,7%) dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Secara statistik dengan uji Fisher’s Exact dibuktikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare pada balita (p=0,001;


(63)

70

dibandingkan responden dengan pendidikan tinggi. Untuk selang kepercayaannya didapat [(2,65),( 46,37)] dimana pada selang kepercayaan tidak mengandung nilai relative risk 1 sehingga menunjukan adanya hubungan pendidikan responden dengan kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 %.

4.3.1.2.Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Hubungan Pekerjaan dengan kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11. Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Pekerjaan Kejadian Diare Pada Balita P

Diare % Tidak Diare % Jumlah %

Tidak bekerja 7 38,9 11 61,1 18 100,0

Bekerja 2 6,3 30 93,8 32 100,0 0,004

Jumlah 9 18,0 41 82,0 50 100,0

PR (CI=95%) = 6,22 (1,44-26,83)

Berdasarkan tabel 4.11 diketahui bahwa dari 18 responden yang tidak bekerja sebanyak 7 orang (38,9%) dengan kejadian diare pada balita dan 11 orang (61,1%) dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 32 responden yang bekerja sebanyak 2 orang (6,3%) dengan kejadian diare pada balita dan 30 orang (93,8%) dengan tidak ada kejadian pada balita. Secara statistik dengan uji Fisher’s Exact dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan dengan kejadian diare pada balita (p=0,004;PR=6,22) dengan CI 95% [(1,44),(26,83)] menunjukkan bahwa responden yang tidak bekerja memiliki peluang kejadian diare pada balitanya


(64)

71

kepercayaannya didapat [(1,44),(26,83)] dimana pada selang kepercayaan tidak mengandung nilai relative risk 1 sehingga menunjukan adanya hubungan pekerjaan responden dengan kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 %.

4.3.1.3.Hubungan Penghasilan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Hubungan Penghasilan dengan kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12. Hubungan Penghasilan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Penghasilan Kejadian Diare Pada Balita p

Diare % Tidak Diare % Jumlah %

< UMR 5 50,0 5 50,0 10 100,0

> UMR 4 10,0 36 90,0 40 100,0 0,003

Jumlah 9 18,0 41 82,0 50 100,0

PR (CI=95%) = 5,00 (1,64-15,28)

Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa dari 10 responden dengan penghasilan dibawah UMR sebanyak 5 orang (50,0%) dengan kejadian diare pada balita dan 5 orang (50,0%) dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 40 responden dengan penghasilan diatas UMR sebanyak 4 orang (10,0%) dengan kejadian diare pada balita dan 30 orang (90,0%) dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Secara statistik dengan uji Fisher’s Exact dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kejadian diare pada balita (p=0,003;PR=5,00) dengan CI 95% [(1,64),(15,28)] menunjukkan bahwa responden dengan penghasilan


(65)

72

dibandingkan dengan responden dengan penghasilan di atas UMR. Untuk selang kepercayaannya didapat [(1,64),(15,28)] dimana pada selang kepercayaan tidak mengandung nilai relative risk 1 sehingga menunjukan adanya hubungan penghasilan responden dengan kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 %.

4.3.2. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Hubungan Personal Hygiene dengan kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4.13. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Personal Hygiene

Kejadian Diare Pada Balita p Diare % Tidak Diare % Jumlah %

Buruk 9 75,0 3 25,0 12 100,0

Baik 0 0,0 38 100,0 38 100,0 0,001

Jumlah 9 18,0 41 82,0 50 100,0

PR (CI=95%) = 0,25 (0,09-0,67)

Berdasarkan tabel 4.13 diketahui bahwa. Sedangkan dari 12 responden personal hygiene buruk sebanyak 9 orang (75,0%) dengan kejadian diare pada balita dan sebanyak 3 orang (25,0%) dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 38 responden dengan personal hygiene baik tidak ada (0,0%) dengan kejadian diare pada balita dan sebanyak 38 orang (100,0%) dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Secara statistik dengan uji Fisher’s Exact dibuktikan ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan

kejadian diare pada balita (p=0,001;PR=0,25) dengan CI 95% [(0,09),(0,67)] menunjukkan bahwa responden dengan personal hygiene baik memiliki peluang lebih kecil kejadian diare


(66)

73

buruk. Untuk selang kepercayaannya didapat [(0,09),(0,67)] dimana pada selang kepercayaan nilai relative risk < 1 sehingga menunjukan personal hygiene adalah sebagai factor risiko kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 %.

4.3.3. Hubungan Kondisi Sanitasi Jamban dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Hubungan Kondisi Sanitasi Jamban dengan kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 4.14 berikut ini:

Tabel 4.14. Hubungan Kondisi Sanitasi Jamban dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014

Kondisi Sanitasi Jamban

Kejadian Diare Pada Balita p

Diare % Tidak

Diare

% Jumlah %

Tidak Memenuhi Syarat

8 53,3 7 46,7 15 100,0

Memenuhi Syarat 1 2,9 34 97,1 35 100,0 0,001

Jumlah 9 18,0 41 82,0 50 100,0

PR (CI=95%) = 18,67 (2,55-136,41)

Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa dari 8 responden dengan tingkat kondisi sanitasi jamban tidak memenuhi syarat sebanyak 8 orang (53,3%) dengan kejadian diare pada balita dan 7 orang (46,7%) dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Sedangkan dari 35 responden dengan tingkat kondisi sanitasi jamban memenuhi syarat sebanyak 1 orang (2,9%) dengan kejadian diare pada balita dan 34 orang (97,1%) dengan tidak ada kejadian diare pada balita. Secara statistik dengan uji


(67)

74

syarat memiliki peluang kejadian diare pada balitanya 17 kali lebih besar dibandingkan dengan responden dengan kondisi sanitasi jamban memenuhi syarat. Untuk selang kepercayaannya didapat [(2,55),(136,41)] dimana pada selang kepercayaan tidak mengandung nilai relative risk 1 sehingga menunjukan adanya hubungan kondisi sanitasi jamban responden dengan kejadian diare pada balita pada taraf signifikansi 95 %.


(68)

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Analisis Univariat

5.1.1. Pendidikan Responden

Hasil penelitian dari 50 responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014. Responden paling paling banyak yaitu dengan pendidikan tinggi (Tamat SMA, Akademi/Perguruan Tinggi) yaitu sebanyak 38 orang (76,0%) dan yang paling sedikit yaitu pendidikan rendah (SD, SMP, Tidak tamat SMA) sebanyak 12 orang (24,0%).

Menurut Notoatmodjo (2003), konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti didalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan kearah yang lebih dewasa lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat. Dalam kegiatan belajar mempunyai ciri-ciri yaitu : belajar adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan pada diri individu, kelompok, atau masyarakat yang sedang belajar, baik aktual maupun potensial. Ciri yang kedua dari hasil belajar adalah bahwa perubahan tersebut didapatkan karena kemampuan baru yang berlaku untuk waktu yang relatif lama. Ciri ketiga adalah bahwa perubahan itu terjadi karena usaha dan disadari, dan bukan karena kebetulan. Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional tahun 2003 jenjang pendidikan 2003, terdiri atas jenjang pendidikan formal dan non formal.


(69)

76

dari analisis lebih dari 50% balita adalah dari keluarga yang tidak tamat SD. Resiko kesakitan diare balita dari keluarga dengan pendidikan terendah.

Menurut penelitian Yulisa (2008), ditemukan bahwa kelompok ibu dengan status pendidikan SLTP ke atas mempunyai kemungkinan 1,25 kali memberikan cairan rehidrasi oral dengan baik pada balita dibanding dengan kelompok ibu dengan status pendidikan SD ke bawah. Diketahui juga bahwa pendidikan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap morbiditas anak balita. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, semakin baik tingkat kesehatan yang diperoleh si anak.

Maka dapat disimpulkan bahwa jumlah ibu yang berpendidikan lebih tinggi lebih banyak dibandingkan dengan pendidikan ibu yang rendah. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang ibu maka tingkat pengetahuan yang dimilikinya semakin baik sehingga kemampuan merawat anaknya pun semakin baik, dapat dilihat dari kemampuan merawat anaknya dalam hal personal hygiene yang baik. Dibandingkan ibu yang memiliki tingkat pendidkan yang rendah.

5.1.2. Pekerjaan Responden

Pekerjaan ibu adalah jenis kegiatan ibu sehari-hari sebagai tumpuannya mendapatkan uang. Status pekerjaan dalam penelitian ini digolongkan menjadi dua yaitu ibu yang bekerja dan ibu yang tidak bekerja. Hasil penelitian dari 50 responden di Di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014. Responden yang paling banyak bekerja (PNS, Wiraswasta, Pedagang) yaitu 32 orang (64,0,0%) dan yang paling sedikit tidak bekerja (IRT) yaitu 18 orang (36,0%).


(1)

DAF TAR ISI

Halaman Pengesahan ... i

Abstrak ... ii

Abstract ... iii

Daftar Riwayat Hidup ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi... viii

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xii

Daftar Lampiran ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 8

1.3. Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1. Karakteristik Ibu... 11

2.1.1. Umur Ibu ... 11

2.1.2. Tingkat Pendidikan Ibu ... 11

2.1.3. Status Pekerjaan Ibu ... 13

2.1.4. Pendapatan Keluarga... 13

2.2. Pengertian Hygiene ... 15

2.3.1. Pengertian personal hygine ... 15

2.3.2. Jenis-jenis Personal Hygiene ... 16

2.3.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene ... 19

2.4. Kondisi Sanitasi Jamban ... 20

2.4.1. Pengertian Jamban Keluarga ... 20

2.4.2. Jenis Jamban Keluarga ... 23

2.4.3. Syarat Jamban Sehat ... 24

2.4.4. Manfaat dan Fungsi Jamban Keluarga ... 25

2.4.5. Pemeliharaan Jamban ... 25

2.4.6. Transmisi Penyakit dari Tinja ... 27

2.5. Diare ... 33

2.5.1. Pengertian Diare ... 33

2.5.2. Klasifikasi Diare ... 34

2.5.3. Gejala dan Tanda Diare... 37

2.5.4. Pencegahan Diare ... 41

2.6. Kerangka Konsep ... 48


(2)

BAB III METODE PENELITIAN ... 50

3.1. Jenis Penelitian ... 50

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 50

3.3. Populasi dan Sampel ... 50

3.3.1. Populasi ... 50

3.3.2. Sampel ... 51

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 53

3.5. Variabel dan Defenisi Operasional ... 53

3.5.1. Variabel ... 53

3.5.2. Definisi Operasiinal ... 53

3.6. Metode Pengukuran ... 55

3.6.1. Variabel Independen ... 55

3.6.2. Variabel Dependen ... 57

3.7. Pengolahan dan Analisa Data ... 57

3.7.1. Pengolahan Data ... 57

3.7.2. Analisa Data ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 59

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 59

4.1.1. Letak Geografis ... 59

4.1.2. Demografi ... 59

4.2. Analisis Univariat... 62

4.2.1. Karakteristik Responden ... 62

4.2.2. Personal Hygiene di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan ... 63

4.2.3. Kondisi Sanitasi Jamban Responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan ... 66

4.2.4. Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan ... 68

4.3. Analisis Bivariat ... 69

4.3.1. Hubungan Karakteristik dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan ... 69

4.3.2. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan .. 72

4.3.3. Hubungan Kondisi Sanitasi Jamban dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan ... 73

BAB V PEMBAHASAN ... 75

5.1. Analisis Univariat... 75

5.1.1. Pendidikan Responden ... 75

5.1.2. Pekerjaan Responden ... 76

5.1.3. Penghasilan Responden ... 77

5.1.4. Personal Hygiene Responden ... 78


(3)

5.1.6. Kejadian Diare Pada Balita Responden ... 83

5.2. Analisis Bivariat ... 87

5.2.1. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kejadian Diare Pada Balita ... 87

5.2.2. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Diare Pada Balita ... 88

5.2.3. Hubungan Penghasilan dengan Kejadian Diare Pada Balita ... 89

5.2.4. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare Pada Balita ... 90

5.2.5. Hubungan Kondisi Sanitasi Jamban dengan Kejadian Diare Pada Balita ... 92

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 97

6.1. Kesimpulan ... 97

6.2. Saran ... 100


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Protozoa Dalam Tinja ... 31 Tabel 2.2. Cacing Patogen Dalam Tinja ... 31 Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di Desa Sei

Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 60 Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa Sei Dua

Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 60 Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Sei Dua Hulu

Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 61 Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik di Desa Sei Dua Hulu

Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 62 Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Personal Hygiene di Desa Sei Dua

Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 63 Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Personal Hygiene di Desa Sei

Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 66 Tabel 4.7. Kondisi Sanitasi Jamban Responden di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan

Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 66 Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kondisi Sanitasi Sanitasi

Jamban di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 68 Tabel 4.9. Tingkat Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua Hulu Kecamatan

Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 68 Tabel 4.10. Hubungan Pendidikan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua

Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 201469 Tabel 4.11. Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua

Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 70 Tabel 4.12. Hubungan Penghasilan dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei Dua

Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 71 Tabel 4.13. Hubungan Personal Hygiene dengan Kejadian Diare Pada Balita Desa Sei

Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 72 Tabel 4.14. Hubungan Kondisi Sanitasi Jamban dengan Kejadian Diare Pada Balita

Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan Tahun 2014 ... 73


(5)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

2.1 Transmisi Penyakit Melalui Tinja ... 32 2.2 Pemutusan Transmisi Penyakit Melalui Tinja ... 33 2.3 Kerangka Konsep Penelitian ... 48


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian Lampiran 2 : Master Data Penelitian Lampiran 3 : Out Put Penelitian Lampiran 4 : Foto Penelitian


Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Diare dan Kondisi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Anak Balita Di Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen Tahun 2011

1 32 98

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 3 16

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO Hubungan Kepemilikan Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo.

0 1 13

HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE IBU DAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA KARANG SAMBUNG KABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2014.

0 0 1

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 15

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 2

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 10

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 39

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 4

Hubungan Karakteristik, Personal Hygine Ibu, dan Kondisi Sanitasi Jamban Dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Sei Dua Hulu Kecamatan Simpang Empat Kabupaten asahan Tahun 2014

0 0 38