11 Februari 2007: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM MENGATASI GERAKAN
untuk mengakhiri perang kata-kata dan ketegangan. Kesepakatan tersebut terjadi pasca mantan PM Malaysia Mahathir Mohammad melakukan kunjungan dua hari
ke Thailand. Mahathir mengatakan bahwa, ―kami semua sepakat bahwa tidak akan ada lagi diplomasi megafon. Sikap saling mencela tidak akan pernah
menyelesaikan masalah.‖
100
Dalam pertemuannya tersebut, Mahathir bertemu dengan Thaksin pada Senin malam waktu setempat. Pada hari berikutnya Mahathir dijadwalkan
bertemu dengan ketua Komisi Rekonsiliasi Nasional Thailand Anand Panyarachun. Mahathir pun memastikan bahwa perselisihan tersebut akan hilang.
Bahkan sebelum pertemuan Thaksin pun menegaskan bahwa kedua negara memang saling membutuhkan satu sama lain, dan memandang bahwa kedua
negara perlu mempererat kerja sama bilateral. Pada kunjungan yang lain, Malaysia juga bersedia membantu Thailand
untuk mengakhiri konflik tersebut. Pada saat itu, Menteri Luar Negeri Thailand Surapong Tovichakchaikul bertemu dengan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk
Anifah bin Haji Anam. Dalam pertemuannya, kedua petinggi negara tersebut membahas mengenai hubungan kerjasama kedua negara tersebut dan membahas
mengenai penanganan pemberontakan di wilayah perbatasan. Dalam diskusinya, Surapong pun mengangkat isu mengenai draf perjanjian lintas batas yang pernah
dibuat beberapa tahun silam akan sedang direvisi. Kesimpulannya bahwa
100
Thailand-Malaysia Berdamai, http:www.suaramerdeka.comharian051123int1.htm diakses pada 14 Februari 2012.
perjanjian yang baru nantinya dapat memfasilitasi dan mengatasi pergerakan warga di kedua perbatasan.
Dalam pertemuannya itu, Surapong menyatakan siap untuk menjadi tuan rumah dalam Kerja sama Bersama ke-12 Thailand-Malaysia dan Sidang Ketiga
Komite Strategi Pembangunan Daerah Perbatasan Bersama JDS, adapun pertemuan tersebut rencanya akan diadakan pada akhir tahun 2009.
101
Kedua pertemuan tersebut sebagai salah satu bentuk persiapan untuk pertemuan tahunan
para pemimpin kedua negara dan Malaysia yang akan menjadi tuan rumahnya. Selain itu, Menteri Luar Negeri Thailand pun sudah dijadwalkan akan
berkunjung ke Malaysia akhir Oktober di tahun yang sama. Diadakannya kunjungan dan rencana kedua petinggi negara tersebut
menunjukkan bahwa Thailand dan Malaysia saling membutuhkan satu sama lain. Ini juga sebagai upaya diplomasi Thailand-Malaysia untuk mengatasi gerakan separatis di
Thailand Selatan. Esensi kunjungan tersebut setidaknya dapat memberikan kesempatan kepada kedua pemimpin untuk memperbarui hubungan personal, kenegaraan dan
melakukan diskusi serta pertukaran pandangan dalam konteks memperkuat hubungan dekat dan meluaskan bidang kerjasama. Selama keputusan atau kesepakatan yang
diambil itu tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, agar stabilitas keamanan kondusif dan hubungan baik kembali terjadi, maka boleh saja kedua negara melakukan
kerjasama atau menjalan kebijakan luar negerinya.
101
Malaysia Cooperates With Thailand On South Issues, http:www.nationalmultimedia.com20110922nationalMalaysia-Cooperates-With-Thailand-
On-South-Issues-30165865.htmldiakses pada 30 Januari 2012.