April 2007: 21 Agustus 2007: DIPLOMASI THAILAND-MALAYSIA DALAM MENGATASI GERAKAN

perjanjian yang baru nantinya dapat memfasilitasi dan mengatasi pergerakan warga di kedua perbatasan. Dalam pertemuannya itu, Surapong menyatakan siap untuk menjadi tuan rumah dalam Kerja sama Bersama ke-12 Thailand-Malaysia dan Sidang Ketiga Komite Strategi Pembangunan Daerah Perbatasan Bersama JDS, adapun pertemuan tersebut rencanya akan diadakan pada akhir tahun 2009. 101 Kedua pertemuan tersebut sebagai salah satu bentuk persiapan untuk pertemuan tahunan para pemimpin kedua negara dan Malaysia yang akan menjadi tuan rumahnya. Selain itu, Menteri Luar Negeri Thailand pun sudah dijadwalkan akan berkunjung ke Malaysia akhir Oktober di tahun yang sama. Diadakannya kunjungan dan rencana kedua petinggi negara tersebut menunjukkan bahwa Thailand dan Malaysia saling membutuhkan satu sama lain. Ini juga sebagai upaya diplomasi Thailand-Malaysia untuk mengatasi gerakan separatis di Thailand Selatan. Esensi kunjungan tersebut setidaknya dapat memberikan kesempatan kepada kedua pemimpin untuk memperbarui hubungan personal, kenegaraan dan melakukan diskusi serta pertukaran pandangan dalam konteks memperkuat hubungan dekat dan meluaskan bidang kerjasama. Selama keputusan atau kesepakatan yang diambil itu tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, agar stabilitas keamanan kondusif dan hubungan baik kembali terjadi, maka boleh saja kedua negara melakukan kerjasama atau menjalan kebijakan luar negerinya. 101 Malaysia Cooperates With Thailand On South Issues, http:www.nationalmultimedia.com20110922nationalMalaysia-Cooperates-With-Thailand- On-South-Issues-30165865.htmldiakses pada 30 Januari 2012.

4.2 Program Kerjasama Antara Thailand-Malaysia Dalam Mengatasi Gerakan

Separatis Di Thailand Selatan Bagi Malaysia dan Thailand hubungan baik untuk mengatasi gerakan separatis yang terjadi di Thailand Selatan menjadi kepentingan bersama yang harus segera direalisasikan. Oleh sebab itu, kedua negara sepakat untuk mengadakan hubungan baik dengan saling kunjung dan memetakan persoalan serta rumusan yang tepat dalam mengatasi gerakan separatis di Thailand Selatan. Adapun bentuk diplomasi atau berbagai kesepakatan yang dilakukan oleh Thailand dan Malaysia dalam mengatasi gerakan separatis di Thailand Selatan, sebagai berikut:

4.2.1. Membangun Ekonomi dan Memberantas Kemiskinan di Wilayah

Perbatasan Begitu banyak hal yang melatarbelakangi perseteruan yang terjadi di Thailand Selatan, khususnya wilayah yang terdiri dari provinsi Pattani, Yala, Narathiwat, Satun dan Songkhla. Dahulunya, Thailand Selatan merupakan wilayah independen yang memiliki peraturan sendiri. Sistem ekonomi mereka pun cenderung stabil. Mereka memiliki pemerintahan sendiri. Mereka pun mengelola keuangan sendiri dan lain sebagainya. Akan tetapi, kehidupan mereka seakan berubah ketika terjadi aneksasi di tahun 1902, di mana pada saat itu wilayah di selatan Thailand menjadi satu dengan kerajaan Thailand. Warga Thailand Selatan yang mayoritas adalah Muslim-Melayu harus menyatukan diri dengan warga kerajaan Thailand yang mayoritas beragama Buddha.