berharap dengan adanya kerjasama tersebut, dapat menjalin rasa kebersamaan dan meningkatkan hubungan kerjasama dalam berbagai bidang.
4.2.3. Mengatasi Kewarganegaraan Ganda
Kewarganegaraan ganda merupakan agenda yang juga dibahas oleh Thailand-Malaysia dalam mengatasi gerakan separatis. Hal ini terkait pihak
otoritas Thailand berulang kali mengatakan bahwa setiap pemberontak atau pun kaum separatis yang diincar kerap kali melarikan diri ke Malaysia. Tidak hanya
itu, pemerintah Thailand pun mengatakan bahwa penembakan, pembakaran dan pengebomam di daerah selatan yang dilakukan separatis di selatan Thailand itu
selama ini bergerak leluasa menyeberangi perbatasan dengan Malaysia karena banyak diantaranya yang memegang kewarganegaraan ganda.
114
Tidak hanya itu, bahkan diduga ada sekitar 30.000 orang bahkan lebih yang memiliki
kewarganegraan ganda.
115
Selain itu, Malaysia yang diwakili oleh Badawi juga sepakat bekerjasama dengan Thailand untuk mengatasi masalah kewarganegaraan ganda. Selama ini,
pemerintah Thailand menyatakan sebagian warga Muslim di Selatan memiliki kewarganegaraan ganda. Bangkok, menengarai mereka yang telah melakukan
serangan kemudian kabur ke Malaysia.
116
Tentu ini akan menyulitkan penyelidikan pemerintah setempat, misalnya jika ada seseorang yang dicurigai
114
Thaksin Tagih Janji Malaysia, Kompas, Jumat 2 April 2004.
115
Jhon Funston, Malaysia and Thailand’s Southern Conflict: Reconciling Security and Ethnicity, Contemporary Southeast Asia: A Journal of International and Strategic Affairs, Vol. 32, No. 2. 2010.
Hlm. 237.
116
Malaysia: Kemiskinan Picu Pergolakan di Thailand Selatan. Pada http:www.cmm.or.idcmm-ind_more.pp?id=A3851_0_0_M. Diakses pada 16 September
2011. Baca lebih lanjut pada Republika online, 13 Februari 2007.
sebagai pelaku separatis oleh pemerintah Thailand, bisa saja mereka mengaku sebagai warga negara lain, yakni Malaysia. Hal ini disebabkan karena mereka
memegang dua kebangsaan. Oleh sebab itu, kewarganegaraan ganda menjadi hal yang harus diatasi.
Kasus kewarganegaraan ganda dalam mengatasi konflik yang terjadi, memang memegang peranan yang cukup signifikan bagi kedua negara. Kewarganegaraan
menjadi sebuah sistem administrasi negara. Di mana dengan adanya kewarganegaraan, pihak pemerintah menjadi tahu mengenai warganya.
Akan tetapi, menjadi sebuah permasalahan tersendiri ketika ada orang yang melakukan tindak kejahatan maupun kerusuhan yang memiliki
kewarganegaraan ganda. Ini akan menjadi sebuah permasalahan yang dapat mengacaukan sistem administrasi dari negara yang bersangkutan. Jika terjadi
kasus pemberontakan seperti di Thailand, maka pihak pemerintahan atau pun pihak berwenang akan mendapatkan kesulitan sendiri dalam mengindentifikasi
pelaku tersebut. Dalam hal ini pemerintah Thailand yang dipimpin oleh Shinawatra berencana akan menyisir secara periodik. Ia juga akan
memberlakukan pemeriksaan surat identitas warga Thailand Selatan yang diduga memiliki kewarganegaraan ganda dengan Malaysia.
117
Adanya kerjasama ini mengindikasikan bahwa Malaysia dan Thailand tidak menghendaki adanya kewarganegaraan ganda. Bagi mereka yang
kedapatan menggunakan kewarganegaraan ganda, nantinya akan diberikan
117
Thailand Berencana Bekerjasama dengan Malaysia. http:berita.liputan6.comread110309thailand_berencana_bekerjasama_dengan_malaysia
diakses pada 28 September 2011.
keluasaan dalam memilih dan menentukan kewarganegaraan. Sedangkan bagi warga yang bertempat tinggal dalam waktu lama dan memiliki pekerjaan dikedua
negara tersebut, maka nantinya hanya akan diberi izin tinggal sementara, akan tetapi tidak akan diperkenankan memiliki kewarganegaraan ganda. Kiranya,
kerjasama ini akan menjadi sesuatu yang membuahkan hasil dalam mengurangi tindak kekerasan yang tidak berujung di selatan Thailand tersebut.
118
4.2.4. Mencegah Arus Pengungsi atau Perpindahan Penduduk Secara
Ilegal di Kedua Negara
Masalah separatis telah menimbulkan berbagai kerugian. Satu hal yang juga menjadi permasalahan yakni mengenai arus pengungsi ilegal yang pergi dari
Thailand Selatan, menuju perbatasan negara tetangganya yakni Malaysia Utara. Hal ini menjadikan pemerintah Thailand kesulitan dalam mendeteksi apakah para
pengungsi tersebut termasuk orang-orang yang terjaring dalam gerakan separatis atau hanya warga yang merasa dirinya terancam. Bagi Malaysia sendiri, masalah
pengungsi yang memasuki wilayahnya cukup menimbulkan kecemasan. Pemerintah Malaysia sangat mengkhawatirkan jika ini dibiarkan maka para
pengungsi yang datang ke wilayah perbatasannya akan semakin melonjak tajam yang akan menjadikan wilayah perbatasan tidak kondusif.
Oleh sebab itu, pemerintah Malaysia bahkan menyerukan agar Thailand menundukan hati dan pikiran warga muslimnya di Thailand selatan. Hal itu
penting untuk mencegah merembesnya persoalan ke Malaysia. Seperti diketahui
118
Jhon Funst on, Thailand’s Southern Fires: The Malaysian Factor. Research of Pacific and
Asian Studies RSPAS. Canberra: Australian National University. Hlm. 57.
bahwa pada 30 Agustus 2005, sejumlah 131 warga muslim di Thailand Selatan melintasi perbatasan dan masuk ke wilayah negara bagian Kelantan, Malaysia
Timur. Mereka yang masuk ke wilayah Malaysia secara ilegal menyatakan keselamatan diri mereka terancam di Thailand Selatan. Malaysia yang
berpenduduk Muslim telah memutuskan untuk memberi mereka tempat berlindung sementara sambil menunggu selesainya penyelidikan soal status
mereka serta alasan melarikan diri ke negara tetangga. Namun, Malaysia juga menyatakan kekhawatiran terkait dengan adanya kemungkinan akan lebih
banyak lagi warga Thailand yang melarikan diri dengan menyebrangi perbatasan.
119
Lebih lanjut, permasalahan ini menjadi hal yang juga menyita perhatian kedua belah pihak. Thailand dan Malaysia pun memperketat keamanan dan
memperpanjang tembok di wilayah perbatasan negerinya. Tidak hanya itu, usaha lain pun ditempuh misalnya pada hari Sabtu 34 polisi perairan Thailand dan
Malaysia mulai melakukan patroli bersama di wilayah perairan, yang merupakan perairan perbatasan kedua negara. Patroli dilakukan untuk mencegah lebih
banyak warga Thailand yang menyebrang.
120
4.3. Efektivitas Kerjasama Thailand-Malaysia Dalam Mengatasi Gerakan
Separatis di Thailand Selatan
Dalam mengatasi gerakan separatis di Thailand Selatan baik Thailand dan Malaysia memiliki kesamaan pandangan. Pejabat di Kementerian Luar Negeri Thailand
119
Thailand Selatan, Bangkok Harus Rebut Hati dan Pikiran Kaum Muslim, Kompas Senin, 5 September 2005.
120
Ibid.