Pengertian Metode Demonstrasi Metode Demonstrasi

Selain itu, metode demonstrasi ini didasarkan pada asumsi bahwa mengerjakan dan meihat langsung lebih baik dari hanya sekedar mendengar, adanya perbedaan pada sifat pelajaran yang mengharuskan peragaan yang antara lain adanya perbedaan tipe belajar peserta didik, yakni ada yang tipe visual, auditif, motorik dan campuran. Dengan metode demonstrasi ini pengajaran pengajaran menjadi semakin jelas, ,mudah diingat dan difahami, peroses belajar lebih menarik, mendorong kreatifitas peserta didik dan sebagainya. Namun demikian, metode ini memiliki kekurangan, antara lain memerlukan keterampilan guru secara khusus, keterbatasan peralatan, tempat, waktu dan biaya yang terbatas, serta adanya persiapan yang lebih matang dan terencana. Untuk itu pelaksanaan metode demonstrasi ini harus dimulai dengan perencanaan dan persiapan yang matang, pelaksanaannya yang sistematis, konsisten dan sungguh-sungguh, serta tindak lanjut dan efaluasi evaluasi atas pelaksanaan demonstrasi. 10 Sedangkan pengertian metode demonstrasi menurut Muhibbin Syah adalah “metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relavan dengan pokok bahasan atau materi-materi yang sedang disajikan”. 11 “Demonstrasi berarti pertunjukkan atau peragaan. Dalam pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dilakukan pertunjukan sesuatu proses, berkenaan dengan materi pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan baik oleh guru maupun orang luar yang diundang ke kelas. Proses yang didemonstrasikan diambil dari obyek yang sebenarnya”. 12 10 Ibid, hal. 183-184 11 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995 , h. 208 12 Ibid , hal. 101. Istilah demonstrasi dalam pengajaran dipakai untuk menggambarkan suatu cara mengajar yang pada umumnya menggabungkan penjelasan verbal dengan satu kerja fisik atau pengoprasian peralatan, barang atau benda. Kerja fisik itu telah dilakukan atau peralatan itu telah dicoba lebih dahulu sebelum didemonstrasikan. Orang yang mendemonstrasikan guru, murid atau orang luar mempertunjukan sambil menjelaskan tentang : a. Cara-cara melakukan kerja fisik atau cara-cara menggunakan peralatan. b. Hal-hal yang harus diamati atau diperhatikan ketika kerja fisik atau penggunaan itu diselenggarakan. c. Alasan-alasan mengapa hal itu dilakukan dan mengapa pula hasilnya demikian dan d. Kepentingannya dilakukan langkah demi langkah atau tahap demi tahap dalam demonstrasi tersebut.

2. Langkah-langkah dalam Mengaplikasikan Metode Demonstrasi

Penerapan suatu metode ke dalam setiap situasi pengajaran haruslah mempertimbangkan dan memperhatikan dari berbagai kemungkinan- kemungkinan yang dapat mempertinggi mutu dan efektifitas suatu metode tertentu. Kalau tidak, maka bukan saja akan berakibat peroses pengajaran menjadi terhambat, akan tetapi dapat berakibat lebih jauh, yakni tidak tercapainya tujuan pengajaran sebagaimana yang telah ditetapkan. 13 Metode demonstrasi biasanya diaplilakasikan dengan menggunakan alat bantu pengajaran, seperti benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium dan lain-lain. Akan tetapi alat demonstrasi yang pokok adalah papan tulis dan whit board, mengingat fungsinya yang mutipurposes serba guna. Dengan menggunakan papan tulis, guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat sekema, membuat hitungan matematika dan lain-lain peragaan konsef serta fakta yang memungkinkan. 13 Ibid , hal. 6-7 Namun demikian, tentu tidak semua pokok bahasan atau meteri pelajaran yang harus diperagakan perlu alat peraga. Contoh pokok bahasan ibadah shalat dalam bidang studi agama Islam. Dalam peroses pengajaran peroses ibadah shalat, guru begitu perlu mendemonstrasikan dengan alat-alat peraga seperti VTR atau OHP, sebab para siswa lebih memerlukan peragaan langsung oleh para guru. Dalam mengajarkan kaifiah shalat, guru sebaiknya mendemonstrasikan sendiri peroses gerakan ibadah ritual itu mulai takbiratul ihram sampai salam diiringi dengan bacaan jelas jahr agar para siswa dapat mendengar dan mencocokannya dengan buku teks yang ada pada mereka. Selanjutnya para siswa turut mendemostrasikan pula sesuai dengan petunjuk dan peragaan guru mereka. 14 Suatu demonstrasi yang baik membutuhkan persiapan yang teliti dan cermat agar metode demonstrasi dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka harus memperhatikan langkah-langkah dalam melakukan demonstrasi atau eksperimen berikut ini: a. Langkah Umum: 1. Merumuskan tujuan yang jelas tentang kemampuan apa yang akan dicapai siswa. 2. Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan. 3. Memeriksa apakah semua peralatan itu dalam keadaan berfunsi atau tidak. 4. Menetapkan langkah pelaksanaan agar efesien. 5. Memperhitungkan menetapkan alokasi waktu. b. Langkah Demonstrasi: 1. Mengatur tata ruang yang memungkinkan seluruh siswa dapat memperhatikan pelaksanaan demonstrasi. 2. Menetapkan kegiatan yang dilakukan selama pelaksanaan, seperti: a. Apakah perlu memberi penjelasan panjang lebar sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman luas. b. Apakah siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan. c. Apakah siswa diharuskan membuat catatan tertentu. 3. Langkah Eksperimen: a. Memberikan penjelasan secukupnya tentang apa yang harus dilakukan dalam eksperimen. 14 Ibid , hal. 209-210 b. Membicarakan dengan siswa tentang langkah yang di tempuh, materi pembelajaran yang diperlukan, variable yang perlu diamati dan hal yang perlu dicatat. c. Menentukan langkah-langkah pokok dalam membantu siswa selama eksperimen. d. Menetapkan apa follow-up tindak lanjut eksperimen. 15 Setelah perencanaan-perencanaan telah tersusun, sebaiknya diadakan uji coba terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilaksanakan dengan efektif dan tercapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan dengan mengadakan uji coba dapat diketahui kekurangan dan kesalahan praktek secara lebih dini dan dapat peluang untuk emperbaiki dan menyempurnakannya. Langkah selanjutnya dari metode ini adalah realisasinya, yaitu saat guru memperagakanatau mempertunjukan suatu peroses atau cara untuk mengikuti atau mempertunjukan kembali apa yang telah dilakukan guru, tingkah laku serta indra mereka, pengalaman langsung itu memperjelas pengertian yang ditangkapnya dan memperkuat daya ingatnya dalam mengetahui apa yang dipelajarinya. Untuk mengetahui sejauh mana hasil yang dicapai dari hasil penggunaan metode demonstrasi tersebut diadakan evaluasi dengan cara menyuruh murid mendemonstrasikan apa yang telah didemonstrasikan atau diperaktekkan oleh guru. Pada hakikatnya, semua metode itu baik, tidak ada yang paling baik dan efektif kerena hal itu tergantung kepada penempatan dan penggunaan metode terhadap materi yang sedang dibahas. Yang paling penting, guru mengetahui kelebihan dan kekurangan metode-metode tersebut. Metode demonstari ini tepat untuk digunakan apabila bertujuan untuk : “memberikan keterampilan tertentu, memudahkan berbagai jenis penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas, menghindari verbalisme, membantu anak dalam 15 Ibid, hal. 102.