b. Membicarakan
dengan siswa
tentang langkah
yang di
tempuh, materi
pembelajaran yang
diperlukan, variable
yang perlu diamati dan hal yang perlu dicatat. c.
Menentukan langkah-langkah
pokok dalam
membantu siswa selama eksperimen.
d. Menetapkan apa follow-up tindak lanjut eksperimen.
15
Setelah perencanaan-perencanaan telah tersusun, sebaiknya diadakan uji coba terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilaksanakan dengan efektif dan
tercapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan dengan mengadakan uji coba dapat diketahui kekurangan dan kesalahan praktek secara lebih dini dan
dapat peluang untuk emperbaiki dan menyempurnakannya. Langkah selanjutnya dari metode ini adalah realisasinya, yaitu saat guru
memperagakanatau mempertunjukan suatu peroses atau cara untuk mengikuti atau mempertunjukan kembali apa yang telah dilakukan guru, tingkah laku serta indra
mereka, pengalaman langsung itu memperjelas pengertian yang ditangkapnya dan memperkuat daya ingatnya dalam mengetahui apa yang dipelajarinya.
Untuk mengetahui sejauh mana hasil yang dicapai dari hasil penggunaan metode demonstrasi tersebut diadakan evaluasi dengan cara menyuruh murid
mendemonstrasikan apa yang telah didemonstrasikan atau diperaktekkan oleh guru.
Pada hakikatnya, semua metode itu baik, tidak ada yang paling baik dan efektif kerena hal itu tergantung kepada penempatan dan penggunaan metode
terhadap materi yang sedang dibahas. Yang paling penting, guru mengetahui kelebihan dan kekurangan metode-metode tersebut.
Metode demonstari
ini tepat
untuk digunakan
apabila bertujuan
untuk :
“memberikan keterampilan
tertentu, memudahkan
berbagai jenis
penjelasan sebab
penggunaan bahasa
lebih terbatas,
menghindari verbalisme,
membantu anak
dalam
15
Ibid, hal. 102.
memahami dengan
jelas jalannya
suatu peroses
dengan penuh
perhatian sebab lebih menarik”.
16
3. Kelebihan
dan Kekurangan
Metode Demonstrasi
dalam Peroses Belajar Mengajar
Penggunaan metode demonstrasi dalam peroses belajar mengajar memiliki arti penting. Banyak keuntungan pesikologis-pesikologis yang dapat diraih
dengan menggunakan metode demosntrasi : a.
Perhatian anak didik dapat dipusatkan dan titik berat yang dianggap penting oleh guru dapat diamati secara tajam
b. Perhatian anak didik akan lebih terpusat kepada apa yang didemonstrasikan ,
jadi perosess belajar anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain.
c. Apabila anak didik sendiri ikut aktif dalam suatu percobaan yang bersifat
demonstratif, maka mereka akan memperoleh pengalaman yang melekat pada jiwanya dan ini berguna dalam mengembangkan kecakapan.
17
d. Dengan keterlibatan siswa secara aktif terhadap jalannya sesuatu peroses
tertentu melalui pengamatan dan percobaan, siswa mendapat pengalaman peraktis yang biayanya bersifat tahan lama.
e. Menghindarkan pengajaran yang bersifat verbalisme di mana sisswa tidak
bisa memahami dan mengerti apa yang diucapkan pandai mengucapkan tetapi tidak mengerti maksudnya, atau bisa membaca Al-
Qur’an tetapi tidak bisa menulis dengan benar.
f. Dapat mengurangi kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca
buku, karena siswa telah memperoleh gambaran yang jelas dari hasil pengamatan langsung.
g. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan pada diri siswa dapat
dijawab di waktu mengamati demonstrasi
Adapun kekurangan dari Metode Demonstrasi antaranya ialah :
16
Ibid, hal. 94-95
17
Ibid, hal. 297
a. Dalam pelaksanaannya demonstrasi memerlukan waktu dan persiapan yang
matang, sehingga dapat menyita waktu yang cukup banyak. b.
Demontrasi dalam pelaksanannya banyak menyita biaya dan tenaga yang tidak sedikit jika memekai alat-alat yang mahal.
c. Tidak semua hal yang dapat didemonstrasikan di dalam kelas. Hal ini dapat
terjadi misalnya bila alat-alat peraga demonstrasi sangat beratbesar atau berada di tempat yang jauh. Dalam bidang agama masalah Tauhid atau
keimanan misalnya sulit titerapken melalui metode ini. Sebab masalah keimanan bersifat abstrak dan tidak dapat divisualisasikan.
d. Demosntrasi akan menjadi tidak efektif bila siswa tidak turut aktif dan
suasana gaduh.
18
Setelah melihat beberapa keuntungan dari metode demonstrasi, maka dalam bidang studi agama, banyak yang dapat didemonstrasikan, terutama dalm
bidang pelaksanaan ibadah, zakat, rukun haji dan lain-lain. Apabila teori menjalankan shalat yang betul dan baik telah dimiliki oleh
anak didik, maka guru mencoba mendemonstrasikan di depan para murid. Atau dapat juga dilakukan, guru memilih seorang murid yang paling terampil,
kemudian di bawah bimbingan guru disuruh mendemonstrasikan cara shalat yang baik di depan teman-temannya ang lain.
Pada saat anak didik mendemosntrasikan shalat, guru harus mengamati langkah demi langkah dari setiap gerak-gerik murid tersebut, sehingga kalau ada
sege-segi yang kurang, guru berkewajiban memperbaikinya.
19
C. Bidang Studi Fiqih
Adapun materi pelajaran bidang studi fiqih pada madrasah tsanawiah MTS atau sederajat dengan Sekolah Menengah Pertama SMP mulai dari kelas
satu sampai dengan kelas tiga ialah mengacu kepada Standar Kompetensi SK
18
Ibid, hal. 50-51
19
Ibid, hal. 297
dan Kompetensi Dasar KD sebagaimana yang di tetapkan dalam peraturan Kementrian Agama RI No. 02 Tahun 2008 yaitu sebagai berikut :
20
Kelas VII, Semester 1 STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Melaksanakan ketentuan
taharah bersuci 1.1
Menjelaskan macam-macam najis dan tatacara taharahnya bersucinya
1.2 Menjelaskan hadas kecil dan tatacara
taharahnya 1.3
Menjelaskan hadas besar dan tatacara taharahnya
1.4 Mempraktikkan bersuci dari najis dan
hadas. 2.
Melaksanakan tatacara salat fardu dan sujud
sahwi 2.1
Menjelaskan tatacara salat lima waktu 2.2
Menghafal bacaan-bacaan salat lima waktu
2.3 Menjelaskan ketentuan waktu salat
lima waktu 2.4
Menjelaskan ketentuan sujud sahwi 2.5
Mempraktikkan salat lima waktu dan sujud sahwi
3. Melaksanakan tatacara
azan, iqamah ,salat jamaah
3.1 Menjelaskan ketentuan azan dan
iqamah 3.2
Menjelaskan ketentuan
salat berjamaah
3.3 Menjelaskan ketentuan makmum
masbuk 3.4
Menjelaskan cara mengingatkan imam yang lupa
3.5 Menjelaskan cara mengingatkan
imam yang batal 3.6
Mempraktikkan azan, iqamah, dan salat jamaah
20
http:pendis.kemenag.go.idfiledokumenLamp07permenag02th2008.pdf, 14 mei
2013.