diperoleh, maka terbukti bahwa dengan Implementasi Strategi Pembelajaran Kooperatif Metode Jigsaw dapat meningkatkan Hasil Belajar dan Aktivitas
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi 1 SMK Muhammadiyah Cangkringan tahun ajaran 20142015.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan dalam Implementasi
Strategi Pembelajaran
Kooperatif Metode
Jigsaw
dapat meningkatkan
Hasil Belajar dan
Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X
I
Akuntansi 1 SMK Muhammadiyah
Cangkringan
tahun ajaran 20142015. Beberapa keterbatasan tersebut antara lain:
1. Penelitian ini berfokus pada materi sesuai dengan waktu penelitian.
Menurut guru, sebenarnya semua materi pokok dalam mata pelajaran Akuntansi Keuangan dirasa sulit bagi siswa kelas Akuntansi I SMK
Muhammadiyah Cangkringan. Oleh karena itu materi yang digunakan dalam penelitian ini belum menunjukkan materi yang paling sulit bagi
guru maupun siswa dalam penerapan pembelajaran Akuntansi. 2.
Materi yang diukur hasil belajar dan aktivitas belajar pada penelitian ini berfokus pada materi pokok sistem periodik dan sistem perpetual dalam
penilaian serta pencatatan persediaan sehingga tidak mencakup semua materi pokok mata pelajaran Akuntansi Keuangan.
3. Hasil Belajar Akuntansi yang diukur pada penelitian ini hanya terbatas
mengukur pada ranah kognitif atau pengetahuan saja belum mencakup
ranah sikap dan keterampilan sehingga ranah sikap dan keterampilan dalam penelitian ini belum dijabarkan lebih lanjut tentang perubahannya.
4. Pada penelitian ini pengamatan Aktivitas Belajar Siswa secara individual
belum mengkategorikan Aktivitas Belajar dalam kategori tinggi, sedang, maupun rendah dikarenakan belum adanya teori yang mengkategorikan
Aktivitas Belajar dalam kategori tinggi, sedang, maupun rendah. 5.
Waktu uji kualitas tes sangat dekat dengan waktu penelitian yaitu hanya satu hari sebelum penelitian dilaksanakan sehingga revisi soal tidak dapat
dilakukan. Oleh karena itu untuk soal yang tidak memenuhi kriteria tidak direvisi melainkan digugurkan atau tidak digunakan dalam penelitian.
6. Pada pertemuan kedua baik pada siklus I maupun II, selalu ada 1 siswa
yang berhalangan hadir sehingga pengukuran hasil belajar melalui post test hanya dapat dilakukan kepada 27 siswa yang hadir.
7. Terbatasnya waktu pembelajaran karena pertemuan kedua setiap siklus
terjadwal hari Jumat dengan jam pelajaran yang lebih sedikit daripada waktu pembelajaran normal yaitu hanya 40 menit setiap jam pelajaran.
141
BAB V SIMPULAN DAN SARAN