Kerangka Penelitian Definisi Operasional Time Table Tabel 2. Kalender Kerja Pembahasan

Kelima kelompok diberi sediaan uji selama 2 minggu berturut-turut, pengukuran kadar glukosa darah diukur pada hari ke-0, 3, 6, 9, 12 dan ke-15 menggunakan alat ukur glukometer. Selanjutnya dihitung persen penurunan KGD dengan rumus : Keterangan : a = KGD setelah diinduksi aloksan b = KGD pada waktu pengamatan hari ke-t

4.5 Kerangka Penelitian

4.6 Pengolahan dan Analisis Data 4.6.1 Pengolahan Data Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara tertentu. Proses ini meliputi: Buah andaliman Identifikasi Tanaman Ekstraksi buah andaliman Mencit Aklimatisasi Pengujian efek penurunan Kadar gula darah EBA Metode induksi aloksan. Kelompok 1 : Diberi Aquades Kelompok 2 : Diberi EBA 100 mgkg bb Kelompok 3 : Diberi EBA 200 mgkg bb Kelompok 4 : Diberi EBA 300 mgkg bb Kelompok 5 : Diberi Metformin 65 mgkg bb Pengukuran kadar gula darah pada hari ke-0, 3, 6, 9, 12 dan 15. Analisa data menggunakan Uji statistik. Keterangan : - EBA : Ekstrak Buah Andaliman Mencit diinduksi aloksan 125 mgkg bb Pengukuran kadar gula darah mencit . Jika KGD 200 mgdL dapat digunakan Untuk penelitian. Penurunan KGD = � 100 Universitas Sumatera Utara a. Editing pada tahap ini diperiksa ketepatan dan kelengkapan data, dan apabila ada data yang belum lengkap ataupun ada kesalahan data maka dilengkapi dengan mewawancarai ulang responden. b. Coding Data yang telah terkumpul kemudian dikoreksi ketepatan dan kelengkapannya, kemudia diberi kode secara manual oleh peneliti sebelum diolah dengan komputer. c. Entry Data yang sudah dibersihkan selanjutnya dimasukkan kedalam program pengolahan statistik di komputer. d. Cleaning Semua data yang sudah dimasukkan ke dalam komputer diperiksa kembali untuk menghidari terjadinya kesalahan dalam pemasukkan data. e. Saving Data selanjutnya di simpan dan siap untuk di analisis.

4.6.2 Analisa Data

Data hasil penelitian di olah secara dengan uji statistik. Analisis yang digunakan adalah uji distribusi normal Shapiro-Wilk dan uji homogenitas uji Levene. Jika data yang dinyatakan terdistribusi normal dan homogen, uji dilanjutkan dengan uji analisis varian satu arah ANAVA. Jika terdapat perbedaan yang signifikan, maka dilanjutkan dengan uji Tukey. Jika data yang diperoleh tidak terdistribusi normal atau tidak homogen, uji dilanjutkan dengan analisis non parametrik uji Kruskal Wallis Universitas Sumatera Utara

4.7 Definisi Operasional

Tabel 1. Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur 1 Kadar Gula Darah Puasa Hasil pemeriksaan kadar gula darah sampel yang dipuasakan terlebih dahulu Setelah ekor mencit didesinfektan dengan etanol 70, ujung ekor digunting secara aseptik, tetesan darah pertama dibuang, tetesan berikutnya diserapkan pada test strip yang terselip pada alat. Sejumlah darah tertentu akan terserap sesuai dengan kapasitas serap test strip, setelah itu pendarahan ekor mencit dihentikan, dalam waktu 10 detik pada layar tertera kadar glukosa darah dalam satuan mgdl. Strip dan alat glukometer mgdL Numerik Universitas Sumatera Utara

4.8 Time Table Tabel 2. Kalender Kerja

2 3 Ekstrak buah andaliman Berat badan Buah andaliman di ekstraksi dengan metode maserasi dengan pelarut etanol 70. Berat badan mencit setelah diberi perlakuan Diletakkan diatas neraca listrik dan dilihat hasil timbangannya Mencit diletakkan diatas neraca dan dilihat hasil timbangannya Neraca listrik Neraca listrik Gram Gram Numerik Numerik Alur Kegiatan Penelitian Bulan April Mei Juni Juli Agu stus sept emb er Okto ber Nove mver Dese mber Penyusunan Proposal Seminar Proposal PelaksaanKegiatan Analisis Data Menulis Draft Hasil Seminar Hasil Universitas Sumatera Utara 30 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di dua tempat. Pembuatan ekstrak buah andaliman dilakukan di laboratorium Fakultas Farmasi USU, dan untuk peyimpanan dan penanganan mencit dilakukan di animal house laboratorium Fakultas MIPA USU.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Sampel

Sampel berupa mencit wistar jantan berusia 2-3 bulan dengan berat badan 20-35 gr yang mengalami diabetes setelah diinduksi aloksan.

5.1.3 Perbandingan KGD Sebelum dan Setelah Induksi Aloksan 125 mgkg bb

Tabel 5.1 Mean dan Standar Deviasi KGD Sebelum dan Setelah Induksi Aloksan 125 mgkg bb. No Kelompok perlakuan n KGD sebelum induksi aloksan Mean±SD mgdL KGD setelah induksi aloksan Mean±SD mgdL Nilai p 1 K- 5 112,6 ± 12,64 258 ± 44,74 0,001 2 D1 5 69,6 ± 15,85 348,8 ± 115,28 0,003 3 D2 5 67,4 ± 21,65 379,8 ± 132,59 0,006 4 D3 5 94 ± 26,96 304,4 ± 67,60 0,003 5 K+ 5 114,6 ± 25,58 396,4 ± 121,88 0,009 Total 25 Keterangan : KGD = Kadar Gula Darah K- = Kontrol Negatif Aquades D1 = Ekstrak Buah Andaliman Dosis 100 mgkg bb D2 = Ekstrak Buah Andaliman Dosis 200 mgkg bb D3 = Ekstrak Buah Andaliman Dosis 300 mgkg bb K+ = Kontrol Positif Metformin Dosis 65 mgkg bb Signifikan p≤0,05 Hasil analisis uji T-Dependen menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara KGD sebelum dan setelah induksi aloksan 125 mgkg bb pada semua kelompok uji p≤0,05. Universitas Sumatera Utara

5.1.4 KGD Setelah Perlakuan

Tabel 5.2 Mean dan Standar Deviasi KGD Setelah Perlakuan No Kelompok Uji n KGD Setelah Perlakuan Mean ± SD mgdL Nilai p Hari ke -3 Hari ke -6 Hari ke -9 Hari ke -12 Hari ke -15 1 K- 5 298,6 ± 43,37 363,6 ± 76,67 364,4 ± 167,5 254,8 ± 112,43 209,8 ± 103,49 0,143 2 D1 5 301,2 ± 100,83 223,2 ± 65,55 183 ± 38,97 133,2 ± 31,87 97 ± 17,84 0,001 3 D2 5 329,4 ± 113,68 288,6 ± 90,29 210 ± 63,76 170,8 ± 63,57 108,8 ± 15,54 0,001 4 D3 5 393,2 ± 159,78 299,8 ± 129,88 228,6 ± 53,93 203,8 ± 40,97 166 ± 26,62 0,003 5 K+ 5 338,6 ± 134,06 253 ± 86,29 206,6 ± 52,55 153,6 ± 26,70 109,2 ± 7,79 0,002 Total 25 Keterangan : KGD = Kadar Gula Darah K- = Kontrol Negatif Aquades D1 = Ekstrak Buah Andaliman Dosis 100 mgkg bb D2 = Ekstrak Buah Andaliman Dosis 200 mgkg bb D3 = Ekstrak Buah Andaliman Dosis 300 mgkg bb K+ = Kontrol Positif Metformin Dosis 65 mgkg bb Signifikan p≤0,05 Hasil uji homogenitas Levene menunjukkan bahwa data kelompok kontrol negatif dan kelompok uji dosis 200 mgkg bb homogen p≥0,05, data kelompok uji dosis 100, 300 mgkg bb dan kelompok kontrol positif tidak homogen p≤0,05. Hasil analisis uji ANOVA menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelompok kontrol negatif p≥0,05 dan adanya perbedaan yang signifikan pada kelompok uji dosis 200 mgkg bb p≤0,05. Hasil analisis uji Kruskal-Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kelompok uji dosis 100, 300 mgkg bb dan kelompok kontrol positif p≤0,05. Universitas Sumatera Utara 5.1.5 Perbandingan KGD Sebelum Induksi Aloksan, KGD Hari ke-0 dan KGD Hari Ke-15 Setelah Perlakuan Tabel 5.3 Mean dan Standar Deviasi KGD Sebelum Induksi Aloksan, KGD Hari ke-0 dan KGD Hari Ke-15 Setelah Perlakuan No Kelompok perlakuan n KGD Sebelum Induksi Aloksan Mean±SD mgdL KGD Hari Ke-0 Mean±SD mgdL KGD Hari Ke- 15 Mean±SD mgdL Nilai p 1 K- 5 112,6 ± 12,64 258 ± 44,74 209,8±103,49 0,013 2 D1 5 69,6 ± 15,85 348,8 ± 115,28 97±17,8 0,004 3 D2 5 67,4 ± 21,65 379,8 ± 132,59 108,8±15,48 0,002 4 D3 5 94 ± 26,96 304,4 ± 67,60 166±26,6 0,001 5 K+ 5 114,6 ± 25,58 396,4 ± 121,88 109,2±7,79 0,008 Total 25 Keterangan : KGD = Kadar Gula Darah K- = Kontrol Negatif Aquades D1 = Ekstrak Buah Andaliman Dosis 100 mgkg bb D2 = Ekstrak Buah Andaliman Dosis 200 mgkg bb D3 = Ekstrak Buah Andaliman Dosis 300 mgkg bb K+ = Kontrol Positif Metformin Dosis 65 mgkg bb Signifikan p≤0,05 Hasil uji homogenitas Levene menunjukkan bahwa data kelompok kontrol negatif dan kelompok uji dosis 300 mgkg bb homogen p≥0,05, data kelompok uji dosis 100, 200 mgkg bb dan kelompok kontrol positif tidak homogen p≤0,05. Hasil analisis uji ANOVA pada kelompok uji kontrol negatif dan kelompok uji dosis 300 mgkg bb menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara KGD sebelum induksi aloksan, KGD hari ke-0 dan KGD hari ke-15 p≤0,05. Hasil analisis uji Kruskal-Wallis pada kelompok uji dosis 100, 200 mgkg bb dan kontrol positif menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara KGD sebelum induksi aloksan, KGD hari ke-0 dan KGD hari ke-15 p≤0,05. Universitas Sumatera Utara

5.1.6 Persentase Penurunan KGD

Tabel 5.4 Mean dan Standar Deviasi Persentase Penurunan KGD No Kelompok Uji n Penurunan KGD Mean ± SD Nilai p Hari ke- 3 Hari ke-6 Hari ke-9 Hari ke- 12 Hari ke- 15 1 K- 5 -16,476 ± 5,17 -44,15 ± 18,35 -43,81 ± 33,03 3,65 ± 11,97 21,11 ± 11,31 0,083 2 D1 5 13,8 ± 1,59 35 ± 3,67 45,39 ± 5,11 59,77 ± 4,78 70,87 ± 2,61 0,001 3 D2 5 13,39 ± 3,97 23,32 ± 4,15 42,43 ± 6,49 53,59 ± 6,23 69,44 ± 3,26 0,001 4 D3 5 -27,38 ± 16,49 0,434 ± 17,95 23 ± 8,65 31,28 ± 6,93 42,62 ±7,32 0,006 5 K+ 5 16,33 ± 4,17 36,092 ± 3,22 46,81 ± 2,82 59,27 ± 4,58 70,36 ± 4,12 0,001 Total 25 Keterangan : KGD = Kadar Gula Darah K- = Kontrol Negatif Aquades D1 = Ekstrak Buah Andaliman Dosis 100 mgkg bb D2 = Ekstrak Buah Andaliman Dosis 200 mgkg bb D3 = Ekstrak Buah Andaliman Dosis 300 mgkg bb K+ = Kontrol Positif Metformin Dosis 65 mgkg bb Signifikan p≤0,05 Hasil analisis uji ANOVA menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada kelompok uji dosis 100, 200, 300 mgkg bb dan kontrol positif p≤0,05. Tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelompok uji kontrol negatif p≥0,05

5.2 Pembahasan

Pada penelitian ini digunakan hewan percobaan mencit wistar jantan diabetes dengan kadar glukosa darah ≥ 200 yang diperoleh dengan cara induksi aloksan. Mencit uji dikelompokkan dalam 5 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit yaitu kelompok kontrol negatif yang diberi aquades, kelompok uji dengan 3 variasi dosis perlakuan ekstrak buah andaliman Universitas Sumatera Utara dosis 100 mgkg bb, 200 mgkg bb, dan 300 mgkg bb dan kelompok kontrol positif yang diberi suspensi metformin dosis 65 mgkg bb. Metformin digunakan sebagai pembanding positif karena dapat menghambat glukoneogenesis, mengurangi produksi glukosa pada hati, mengurangi absorbsi glukosa pada saluran pencernaan, dan meningkatkan sensitivitas insulin dengan meningkatkan penyerapan glukosa perifer. 36 Aloksan sering digunakan untuk menginduksi diabetes pada hewan percobaan karena efek penghancuran selektif sel beta di pankreas yang menyebabkan perubahan konsentrasi insulin yang diikuti dengan perubahan sel beta yang berakhir pada kematian nekrosis sel. 37 Pemberian sediaan uji pada setiap kelompok mencit yang sudah diabetes dianggap sebagai hari pertama pemberian sediaan uji hari ke-0. Pengukuran KGD mencit dilakukan pada hari ke-3, hari ke-6 hari ke-9, hari ke-12, dan hari ke-15. Dari hasil pengujian, kelompok uji dosis 100, 200 mgkg bb dan kontrol positif telah menunjukkan penurunan KGD pada hari ke-3 dan penurunan KGD rata-rata sampai batas normal pada hari ke 15. Kelompok uji dosis 300 mgkg bb dan kontrol negatif tidak menunjukkan penurunan KGD pada hari ke-3, penurunan KGD pada kelompok uji dosis 300 mgkg bb mulai terlihat pada hari ke-6 dan menunjukkan penurunan sampai batas normal pada hari ke-15. Kelompok kontrol negatif menunjukkan kenaikan KGD pada hari ke-3, 6 dan 9 lalu terjadi penurunan KGD pada hari ke-12 dan 15. Metformin dosis 65 mgkg bb menunjukkan penurunan KGD pada hari ke- 3 dan penurunan KGD rata-rata sampai batas normal pada hari ke 15. Pemberian aquades sebagai kelompok kontrol juga mengalami penurunan, tetapi masih dalam kategori diabetes ≥ 200 mgdL. Penurunan kadar glukosa darah pada kelompok kontrol negatif didukung oleh regenerasi sel beta langerhans pankreas yang tidak rusak seluruhnya sehingga insulin masih dapat disekresi. 38 Pada penurunan KGD diketahui bahwa dosis 100 mgkg bb memiliki persen penurunan paling tinggi diantara dosis 200 dan 300 mgkg bb. Penurunan KGD pada dosis 100 dan 200 mgkg bb dan kelompok kontrol positif tidak Universitas Sumatera Utara berbeda jauh. Pada hari ke 6 dosis 300 mgkg bb memiliki persen penurunan paling rendah dibandingkan dosis 100 dan 200 mgkg bb. Efek penurunan KGD seharusnya semakin baik seiring dengan meningkatnya dosis, namun hasil analisis menunjukkan bahwa peningkatan dosis ekstrak buah andaliman tidak diikuti dengan meningkatnya efek penurunan KGD pada mencit. Hal ini diduga karena telah jenuhnya reseptor yang berikatan dan terjadinya interaksi dengan senyawa kimia bioaktif yang terkandung dalam buah andaliman. Jika reseptor telah jenuh, maka peningkatan dosis tidak bisa mencapai efek maksimum. 39 Penurunan KGD dengan ekstrak buah andaliman dapat disebabkan oleh adanya kandungan terpenoid, steroid dan fenolik serta adanya aktivitas sebagai antioksidan. Hasil identifikasi dengan IR dan UV-Vis menunjukkan bahwa senyawa aktif utama dalam buah andaliman yang berpotensi sebagai inhibitor α- glukosidase dan antioksidan merupakan senyawa flavonoid golongan auron dan flavanon. 22 Penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat hygrophilla spinosa yang mengandung senyawa terpenoid dan steroid dapat menurunkan kadar glukosa darah pada dosis ekstrak 200 mgkg bb. 40 Penelitian antidiabetes yang menggunakan ekstrak methanol dari Memecylon malabaricum cogn menunjukkan bahwa senyawa seperti steroid, saponin, flavanoid, tannin dan alkaloid mempunyai aktivitas antidiabetes. 41 Telah diketahui dari penelitian sebelumnya bahwa buah andaliman memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan inhibitor α -glukosidase. 22 Telah diketahui bahwa antioksidan dapat bekerja menghambat formasi oxygen free radicals yang dapat merusak sel dan menginisiasi penyakit kanker. 33 Menurut penelitian, α -glukosidase inhibitor dapat menghambat enzim mukosa usus α- glukosidase yang mengkonversi polisakarida kompleks menjadi monosakarida sehingga mengurangi penyerapan karbohidrat. 19 Data penurunan KGD pada masing-masing mencit pada semua kelompok perlakuan dianalisis dengan uji statistik. Uji statistik awal yaitu uji normalitas Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan Shapiro-Wilk. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan normal Lampiran 12. Data di uji dengan uji homogenitas Levene. Hasil uji menunjukkan bahwa penurunan KGD pada hari ke 15 dilanjutkan dengan uji ANOVA p≥0,05 sedangkan penurunan KGD pada hari ke 3, 6, 9, 12 dilanjutkan dengan uji Kruskal-Wallis p≤0,05 lampiran 12. Hasil uji ANOVA menunjukkan penurunan KGD pada hari ke 15 terdapat perbedaan bermakna p≤0,05 maka dilanjutkan dengan uji Tukey Lampiran 17. Hasil uji Kruskal-Wallis menunjukkan penurunan KGD pada hari ke 3, 6, 9 dan 12 berbeda secara bermakna p≤0,05. Data penurunan KGD dilanjutkan dengan uji Tukey lampiran 12. Hasil analisis Tukey pada hari ke-3 menunjukkan bahwa kelompok uji dosis 300 mgkg bb berbeda secara bermakna dengan kelompok uji dosis 100, 200 mgkg bb dan kelompok kontrol positif. Kelompok kontrol negatif tidak berbeda secara bermakna dengan kelompok lainnya lampiran 12. Hasil analisis Tukey pada hari ke-6, 9 dan 12 menunjukkan bahwa kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan kelompok uji dosis 100, 200 mgkg bb dan kelompok kontrol positif. Kelompok uji dosis 300 mgkg bb tidak berbeda secara bermakna dengan kelompok lainnya lampiran 12. Hasil analisis Tukey pada hari ke 15 menunjukkan bahwa kelompok kontrol negatif berbeda secara bermakna dengan kelompok uji dosis 100, 200 mgkg bb dan kelompok kontrol positif. Kelompok uji dosis 100 mgkg bb berbeda secara bermakna dengan kelompok uji dosis 300 mgkg bb lampiran 19. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak buah andaliman yang mengandung antioksidan dapat menurunkan KGD mencit model diabetes tipe 1. Universitas Sumatera Utara 37 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pemberian Ekstrak Segar Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Gambaran Histologis Ginjal Mencit Jantan (Mus musculus L.)

3 91 49

Pengaruh Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Gambaran Histologis Limpa Mencit (Mus musculus L.) Strain DDW

1 107 58

Pengaruh Pemberian Ekstrak N-Heksan Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Terhadap Perkembangan Struktur Kraniofacial Fetus Mencit (Mus musculus L.) Strain DDW

2 104 74

Efek Perlakuan Ekstrak Andaliman (Zanthoxyllum Acanthopodium) Pada Tahap Praimplantasi Terhadap Fertilitas Dan Perkembangan Embrio Mencit (Mus Musculus)

5 106 5

Efek Pemberian Ekstrak Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Mencit Model Diabetes Mellitus Tipe 1

1 1 13

Efek Pemberian Ekstrak Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Mencit Model Diabetes Mellitus Tipe 1

0 1 2

Efek Pemberian Ekstrak Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Mencit Model Diabetes Mellitus Tipe 1

2 2 5

Efek Pemberian Ekstrak Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Mencit Model Diabetes Mellitus Tipe 1

2 4 13

Efek Pemberian Ekstrak Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Mencit Model Diabetes Mellitus Tipe 1

0 1 3

Efek Pemberian Ekstrak Buah Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Mencit Model Diabetes Mellitus Tipe 1 Appendix

0 0 32