penelitian ini terdapat lima kelompok perlakuan. Pada setiap kelompok digunakan lima ekor mencit, dua ekor masing-masing sebagai cadangan, sehingga jumlah
total mencit adalah 35 ekor mencit.
4.4 Metode Pengumpulan Data 4.4.1 Alat-alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lemari pengering, blender, oven, neraca listrik, neraca hewan, rotary evaporator, glukometer dan
strip glukotest, spuit 1 ml, alat-alat gelas laboratorium.
4.4.2 Bahan-bahan
Bahan tumbuhan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah andaliman. Bahan kimia yang digunakan adalah etanol 96 destilasi, etanol
70 aquadestilata, larutan fisiologis Natrium klorida 0,9, aloksan, asam sulfat 2 N, asam klorida 2 N, CMC Carboxy Methyl Cellulose, metformin 500 mg dan
akuades.
4.4.3 Cara Kerja 4.4.3.1 Prosedur Pembuatan Simplisisia
Sampel yang digunakan adalah buah andaliman Zanthoxylum acanthopodium. Pengambilan sampel dilakukan secara purposif tanpa
membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain.
4.4.3.2 Identifikasi Tumbuhan
Identifikasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium Botani, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Cibinong, Bogor.
Tumbuhan dimasukkan ke dalam plastik klip dan dimasukkan ke dalam amplop cokelat dengan surat pengantar dari fakultas.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3.3 Pembuatan Simplisia
Buah dipisahkan dari pengotor lain sortasi basah, lalu dicuci hingga bersih di bawah air mengalir, kemudian ditiriskan dan ditimbang diperoleh berat
basah sebesar 2,5 kg. Selanjutnya dilakukan perajangan untuk mempermudah proses pengeringan, kemudian dikeringkan di lemari pengering sampai buah
kering untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama, kemudian dibuang benda asing atau
pengotor lain yang masih tertinggal pada simplisia kering sortasi kering, kemudian ditimbang berat keringnya diperoleh berat kering sebesar 1,6 kg.
Simplisia yang telah kering diblender menjadi serbuk, lalu ditimbang sebagai berat serbuk simplisia 960 g, dimasukkan ke dalam wadah kering bertutup dan
disimpan pada suhu kamar.
25
4.4.3.4 Pembuatan Ekstrak Buah Andaliman
Serbuk simplisia diekstraksi dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70. Sebanyak 10 bagian 200 g serbuk simplisia dimasukkan ke
dalam sebuah bejana, dituangi dengan 75 bagian 1,5 L cairan penyari etanol 70, ditutup, dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering
diaduk, kemudian diserkai, diperas. Ampas diremaserasi dengan cairan penyari etanol 70 secukupnya hingga diperoleh 2 L 100 bagian. Pindahkan ke bejana
tertutup, dibiarkan di tepat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari. Pemekatan ekstrak dilakukan dengan alat rotary evaporator pada suhu 40°C sampai
diperoleh ekstrak kental 18,36 g. Nilai rendemennya sebesar 9,18. Pembuatan ekstrak dilakukan di laboratorium Fakultas Farmasi USU.
4.4.3.5 Pembuatan Larutan dan Suspensi
Pembuatan larutan mencakup suspensi CMC 0,5, suspensi Metformin 65 mgkg bb, suspensi ekstrak buah andaliman dosis 100, 200, 300 mgkg bb.
Pembuatan larutan dan suspensi dilakukan di laboratorium Fakultas Farmasi USU.
Universitas Sumatera Utara
4.4.3.6 Pembuatan Suspensi CMC 0.5
Sebanyak 0,5 g CMC ditaburkan dalam lumpang yang berisi ± 10 ml air suling panas 20 bagian. Didiamkan selama 15 menit lalu digerus hingga
diperoleh massa yang transparan, lalu digerus sampai homogen, diencerkan dengan air suling, dihomogenkan dan dimasukkan ke labu tentukur 100 ml,
dicukupkan volumenya dengan air suling hingga garis tanda.
4.4.3.7 Pembuatan Suspensi Metformin Dosis 65 mgkg bb
Dosis metformin untuk manusia adalah 500 mg, maka dosis untuk mencit berat 20 g dikonversikan 0,0026 maka, 0,0026 x 500 mg = 1,3 mg. Dosis per kg
berat badan adalah = 1,3 mg 20 g = 65 mgkg bb. Timbang serbuk tablet metformin setara dengan 65 mg, dimasukkan ke dalam lumpang lalu ditambahkan
suspensi CMC 0,5 bv sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml dicukupkan dengan suspensi CMC
0,5 sampai garis tanda.
4.4.3.8 Pembuatan Suspensi Ekstrak Buah Andaliman
Dalam pengujian digunakan 3 variasi dosis yakni dosis 100, 200 dan 300 mgkg bb, sejumlah 100, 200 dan 300 mg ekstrak buah andaliman dimasukkan ke
dalam lumpang dan ditambahkan suspensi CMC 0,5 bv sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen, dimasukkan ke dalam labu tentukur 10 ml
dicukupkan dengan suspensi CMC 0,5 sampai garis tanda.
4.4.4 Pengujian Efek Antihiperglikemia Ekstrak Buah Andaliman
Pengujian efek antihiperglikemia ekstrak buah andaliman terdiri, pengukuran kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer dan
pengujian efek antihiperglikemia ekstrak buah andaliman dengan metode induksi aloksan.
Universitas Sumatera Utara
4.4.5 Pengukuran Kadar Glukosa Darah KGD
Kadar glukosa darah mencit yang dipuasakan tidak diberi makan tetapi tetap diberi minum selama 18 jam sebelum percobaan diukur menggunakan
glukometer. Masing-masing mencit diukur dengan diambil darah mencit melalui pembuluh darah vena, setelah ekor mencit didesinfektan dengan etanol 70,
ujung ekor digunting secara aseptik, tetesan darah pertama dibuang, tetesan berikutnya diserapkan pada test strip yang terselip pada alat. Sejumlah darah
tertentu akan terserap sesuai dengan kapasitas serap test strip, setelah itu pendarahan ekor mencit dihentikan, dalam waktu 10 detik pada layar tertera kadar
glukosa darah dalam satuan mgdL.
4.4.6 Pengujian Efek Penurunan Kadar Gula Darah Ekstrak Buah Andaliman Metode Induksi aloksan.
Mencit jantan sebanyak 25 ekor dengan berat badan 20-35 g yang telah dipuasakan ditimbang berat badannya, ditentukan kadar glukosa darah puasa,
kemudian masing-masing mencit diinduksi dengan aloksan dosis 125 mgkg bb secara intravena. Mencit diberi makan dan minum seperti biasa, diamati tingkah
laku dan bobot badan, mencit dianggap diabetes apabila kadar glukosa darah puasa ≥ 200 mgdL.
24
dan telah dapat digunakan untuk pengujian. Mencit diabetes dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok, masing-
masing terdiri dari 5 ekor dan diberi perlakuan secara oral, yakni : Kelompok I : Aquades
Kelompok II : suspensi ekstrak buah andaliman dosis 100 mgkg bb
Kelompok III : suspensi ekstrak buah andaliman dosis 200 mgkg bb
Kelompok IV : suspensi ekstrak buah andaliman dosis 300 mgkg bb
Kelompok V : suspensi Metformin dosis 65 mgkg bb
Universitas Sumatera Utara
Kelima kelompok diberi sediaan uji selama 2 minggu berturut-turut, pengukuran kadar glukosa darah diukur pada hari ke-0, 3, 6, 9, 12 dan ke-15
menggunakan alat ukur glukometer. Selanjutnya dihitung persen penurunan KGD dengan rumus :
Keterangan : a = KGD setelah diinduksi aloksan b = KGD pada waktu pengamatan hari ke-t
4.5 Kerangka Penelitian
4.6 Pengolahan dan Analisis Data 4.6.1 Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara tertentu.
Proses ini meliputi:
Buah andaliman Identifikasi Tanaman
Ekstraksi buah andaliman Mencit
Aklimatisasi Pengujian efek penurunan
Kadar gula darah EBA Metode induksi aloksan.
Kelompok 1 : Diberi Aquades Kelompok 2 : Diberi EBA 100 mgkg bb
Kelompok 3 : Diberi EBA 200 mgkg bb Kelompok 4 : Diberi EBA 300 mgkg bb
Kelompok 5 : Diberi Metformin 65 mgkg bb Pengukuran kadar gula
darah pada hari ke-0, 3, 6, 9, 12 dan 15.
Analisa data menggunakan Uji statistik.
Keterangan : - EBA : Ekstrak Buah Andaliman
Mencit diinduksi aloksan 125 mgkg bb
Pengukuran kadar gula darah mencit . Jika KGD 200 mgdL dapat digunakan
Untuk penelitian.
Penurunan KGD = � 100
Universitas Sumatera Utara