Koran Website Ruang Lingkup Kegiatan Kliring

Widoatmodjo, Sawidji. Pasar Modal Indonesia; Pengantar dan Studi Kasus. Bogor: Ghalia Indonesia, 2009. Yulfasni. Hukum Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Badan Penerbit Iblam, 2005. Yulianti, Sri, Handaru. Manajemen Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: Andi Offset, 1996.

B. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26POJK.042014 tentang Penjaminan Penyelesaian transaksi Bursa. Keputusan Ketua OJK Nomor Kep-07PM1996 tentang Perizinan Lembaga Kliring dan Penjaminan Peraturan III. B. 1. PT.KPEI, Peraturan PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia, Lampiran Keputusan Direksi PT KPEI No. KEP-001DIRKPEI0116 tentang Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Kontrak Berjangka Indeks Efek. PT.KPEI, Peraturan PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia, Lampiran Keputusan Direksi PT KPEI No. KEP-006DIRKPEI0505 tentang Perubahan Peraturan Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi Opsi Saham. PT.KPEI, Peraturan PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia, Lampiran Keputusan Direksi PT KPEI No. KEP-008DIRKPEI0612 tentang Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas.

C. Koran

KPEI Newsletter Edisi 2 Triwulan III.

D. Website

Universitas Sumatera Utara http:id.m.wikipedia.orgwikiKliring diakses pada tanggal 24 Februari 2016. http;www.kpei.co.idpageSekilas-KPEI diakses tanggal 18 Februari 2016. www.ojk.go.id diakses 19 Februari 2016. http;id.m.wikipedia.orgwiki diakses tanggal 20 Februari 2016. http:ardisngsyah.blogspot.co.id diakses tanggal 15 Februari 2016. Universitas Sumatera Utara 55 BAB III BENTUK-BENTUK KEGAGALAN DALAM PENYELESAIAN TRANSAKSI EFEK DI PASAR MODAL INDONESIA

A. Ruang Lingkup Kegiatan Kliring

Pengembangan pasar modal dalam jangka panjang difokuskan pada penyempurnaan instrument dan infrastruktur pasar, seperti melengkapi struktur peraturan sekaligus menegakkannya. Pada masa mendatang, OJK, bursa efek dan perusahaan efek akan berperan besar bagi pengenalan instrument-instrumen baru pasar modal. Pengkayaan instrument itu perlu dilakukan untuk memperkuat pasar modal domestic. Hal-hal lain yang perlu memperoleh perhatian adalah memperkuat jasa kustodian dan administrasi efek, perdagangan obligasi, securities finance , reksadana, options dan futures market serta derivative instruments lainnya. Pembenahan di lembaga penunjang pasar modal juga mesti dilakukan dalam rangka pelaksanaan scripless trading dan book entry settlement oleh PT KPEI. 79 Lembaga kliring dan penjaminan semata-mata berfungsi untuk menyelenggarakan kegiatan kliring, penjaminan, penyelesaian transaksi bursa, dan kustodian sentral secara aman, teratur, wajar dan efisien. Atas dasar itu pendapatan LKP dipergunakan untuk membiayai pelaksanaan fungsi tersebut. 80 Kegiatan LKP sangat erat hubungan dengan penyelesaian transaksi yang terjadi di bursa efek. Oleh karena itu, pemilikan saham LKP diutamakan kepada 79 I Putu Gede Ary Suta, Op.Cit., hlm. 25. 80 C.S.T. Kansil Christine S.T. Kansil, Op.Cit., hlm. 210. Universitas Sumatera Utara lembaga-lembaga yang menggunakan jasa lembaga ini, seperti bursa efek, perusahaan efek, BAE, dan bank kustodian. Namun, jika kebutuhan dana penyelenggara LKP dirasakan tidak dapat terpenuhi oleh lembaga-loembaga tersebut, dimungkinkan pihak lain trurt serta sebagai pemegang saham berdasarkan persetujuan OJK. Mayoritas saham LKP wajib dimiliki oleh bursa efek. 81 Lembaga Kliring dan Penjamina wajib menetapkan peraturan mengenai peraturan kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa, termasuk ketentuan mengenai biaya pemakaian jasa. Agar kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa dapat terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien, perlu suatu aturan yang jelas yang dapat melindungi kepentingan para pemakai jasa. Untuk itu, kepada LKP diberi kewenangan untuk menetapkan peraturan- peraturan yang mengikat dan wajib ditaati oleh para pemakai jasa tersebut. Sebagai suatu lembaga yang tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan, besarnya biaya atas pemakaian jasa LKP harus disesuaikan dengan kebutuhan dana penyelenggaraan dan pengembangan LKP setelah mempertimbangkan kepentingan pemakai jasa. Peraturan yang wajib ditetapkan oleh LKP, termasuk perubahannya, mulai berlaku setelah mendapatkan persetujuan OJK. Agar peraturan yang dikeluarkan oleh LKP sesuai dengan UU Pasar Modal dan atau peraturan pelaksananya, peraturan tersebut wajib mendapat persetujuan OJK terlebih dahulu sebelum dinyatakan berlaku. 82 81 Ibid ., hlm. 81. 82 Ibid., hlm 83-84. Universitas Sumatera Utara Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Lembaga ini pada dasarnya merupakan kelanjutan dari kegiatan Bursa Efek, namun mengingat kegiatan tersebut juga menyangkut dana masyarakat, LKP harus memenuhi persyaratan teknis tertentu agar penyelesaian transaksi dapat dilaksanakan secara teratur, wajar, dan efisien. 83 Oleh karena kegiatan bursa efek dan LKP merupakan satu kesatuan kegiatan yang saling berkaitan mulai dari kegiatan transaksi sampai dengan penyelesaian transaksi, kedua lembaga dimaksud wajib menjamin terlaksananya kegiatan tersebut secara efisien dan aman. Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan tersebut, kedua lembaga dimaksud wajib membuat kontrak tertulis diantara mereka, antara lain memuat waktu dan tahap-tahap penyelesaian transaksi, jumlah dan cara pemenuhan dana jaminan yang wajib dipenuhi oleh anggota bursa efek, dan penentuan biaya transaksi dan penyelesaian transaksi. Untuk menjamin penyelesaian transaksi bursa LKP dapat menetapkan dana jaminan yang wajib dipenuhi oleh pemakai jasa LKP. 84 Kegiatan kliring merupakan suatu proses yang digunakan untuk menetapkan hak dan kewajiban para Anggota Bursa Efek atas transaksi yang mereka lakukan, sehingga mereka mengetahui hak dan kewajibannya masing- masing. 85 83 M. Paulus Situmorang, Op.Cit., hlm. 35. 84 C.S.T. Kansil Christine S.T. Kansil, Op.Cit., hlm. 210. 85 M. Paulus Situmorang, Op.Cit., hlm. 35. Universitas Sumatera Utara Kliring Penjaminan Efek Indonesia memiliki dua fungsi utama. Pertama, sebagai lembaga kliring. Kedua, sebagai lembaga penjaminan atas penyelesaian transaksi bursa. Dalam menjalankan kedua fungsi tersebut, KPEI membentuk divisi penunjang, salah satunya divisi KPP. KPP merupakan divisi yang terdiri dari 11 awak dan terbagi menjadi tiga unit kerja berdasarkan produk yang ditanganinya, yaitu Unit Ekuiti EKU, Unit Surat Utang dan Derivatif SUD, dan Unit Pinjam Meminjam Efek dan Repo PER. 86 Berdasarkan kedua fungsi di atas maka hak dan kewajiban yang akan didapat oleh pihak investor dan kegiatannya melakukan transaksi bursa ditentukan oleh pihak Lembaga Kliring dan Penjaminan begitu pula apabila pihak investor atau wakilnya tidak mendapatkan hak dan kewajibannya meskipun telah melakukan kegiatan transaksi bursa maka dapat mempertanyakan kepada Lembaga Kliring dan Penjaminan sebagai pihak yang menjamin akan didapatkannya hak dan kewajiban oleh pihak-pihak yang telah melakukan kegiatan transaksi bursa. 87 Ruang lingkup kegiatan kliring yaitu melaksanakan kegiatan kliring atas semua transaksi bursa untuk produk ekuitas, derivatif dan obligasi pada bursa efek di Indonesia dan melaksanakan proses penentuan hak dan kewajiban anggota kliring yang timbul di transaksi bursa. 88 Kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa merupakan satu kesatuan dengan kegiatan bursa efek. Sehubungan dengan itu dalam rangka 86 KPEI Newsletter Edisi 2 Triwulan III 2015 tentang POJK 262014 Memberi Kepastian Penyelesaian Transaksi Bursa , hlm 1. 87 Irfan Iskandar, Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian Jakarta: Djambatan, 2001, hlm. 20. 88 http;id.m.wikipedia.orgwiki diakses tanggal 20 Februari 2016. Universitas Sumatera Utara menjamin keselarasan antara pelaksanaan kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa dengan kegiatan Bursa Efek, ditentukan bahwa mayoritas saham Lembaga Kliring dan Penjaminan dimiliki oleh Bursa Efek. Mayoritas saham adalah pemegang saham yang memiliki lebih dari 50 lima puluh persen dari modal yang ditempatkan dan disetor Perusahaan. 89 Transaksi di bursa efek dikliringkan oleh KPEI secara terus-menerus sehingga dapat ditentukan hak dan kewajiban anggota bursa yang melaksanakan transaksi. Di samping melaksanakan fungsi kliring, KPEI juga menjamin penyelesaian transaksi di bursa efek yang pelaksanakan dengan menempatkan KPEI sebagai counter-party dari anggota bursa yang melakukan transaksi. 90 Hal tersebut dimungkinkan dengan kliring secara netting dengan novasi, sehingga masing-masing Anggota Kliring hanya berhubungan dengan KPEI dalam penyelesaian transaksi bursanya. 91 Bursa efek harus menyiapkan sistem sehingga transaksi jual dan beli dapat dilakukan pada hari yang sama. Komputer KPEI harus terus-menerus on untuk melacak order terbuka, hak dan kewajiban anggota bursa dan jaminan yang disimpan anggota bursa di KSEI. Hal ini dilakukan untuk menilai risiko dan juga untuk menetapkan kecukupan suatu jaminan. 92 89 C.S.T. Kansil Christine S.T. Kansil, Op.Cit., hlm. 82. 90 M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.Cit., hlm. 149. 91 I Putu Gede Ary Suta, Op.Cit., hlm. 197. 92 M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.Cit., hlm. 148. Universitas Sumatera Utara

B. Bentuk-Bentuk Penyelesaian Dalam Transaksi Efek di Pasar Modal Indonesia