Kesimpulan Perlindungan Hukum terhadap Anggota Kliring atas Kegagalan dalam Penyelesaian Transaksi Efek dalam Pasar Modal Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas yang menjelaskan tentang Perlindungan Hukum Terhadap Anggota Kliring Atas Kegagalan Dalam Penyelesaian transaksi Efek di pasar Modal Indonesia maka beberapa kesimpulan yang dapat diambil antara lain : 1. Kliring dalam transaksi efek oleh para pihak dilakuka oleh PT KPEI yaitu institusi yang melaksanakan fungsi sebagai LKP. Adapun para pihak dalam LKP adalah pihak-pihak yang dapat menjadi pemegang saham KPEI yaitu Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian , atau pihak lain atas persetujuan OJK, para pihak tersebut menjadi penyelenggara kegiatan kliring sesuai dengan fungsi nya masing-masing untuk memberikan fasilitas dalam kliring transaksi efek. 2. Beberapa bentuk yang dapat dinyatakan sebagai kegagalan dalam penyelesaian transaksi yaitu : penyelesaian efek dinyatakan gagal terjadi apabila gagal bayar dan gagal serah. Gagal serah terjadi apabila nasabah perusahaan efek jual tidak dapat menyerahkan saham untuk penyelesaian transaksi efek, sedangkan gagal bayar terjadi karena tidak dipenuhinya sebagian atau seluruh kewajiban anggota kliring untuk melakukan pembayaran sejumlah uang kepada KPEI dalam rangka pemenuhan kewajiban penyelesaian transaksi bursa; anggota kliring tidak memenuhi kewajibannya Universitas Sumatera Utara sesuai dengan DHK; dan dana pengaman tidak mencukupi pemenuhan kewajiban. 3. Perlindungan hukum dalam pasar modal Indonesia salah satunya diberikan oleh PT KPEI sebagai suatu lembaga yang melaksanakan fungsi LKP. Perlindungan tersebut diberikan terhadap anggota kliring atas kegagalan dalam penyelesaian transaksi efek , adapun perlindungan yang diberikan oleh PT KPEI adalah yang bersumber dari kontrak yang telah disepakati oleh anggota klliring dan LKP. Kontrak tersebut memuat jaminan-jaminan yang bersifat multak dan jaminan yang diberikan berdasarkan kesepakatan antara anggota kliring dan LKP. Adapun jaminan yang dimaksud dapat berupa dana, efek, dan jaminan bank kustodian untuk menyelesaiakan transaksi tertentu. Dengan sistem penjaminan tersebut, pemesan hanya dapat memasuki sistem perdagangan jika KPEI menyetujui karena sudah terdapat cukup jaminan untuk menyelesaiakan transaksi. KPEI harus terus-menerus menyesuaikan nilai jaminan menurut nilai pasar dan meminta jaminan tambahan apabila diperlukan.

B. Saran