Bentuk-Bentuk Penyelesaian Dalam Transaksi Efek di Pasar Modal Indonesia

B. Bentuk-Bentuk Penyelesaian Dalam Transaksi Efek di Pasar Modal Indonesia

Pasar modal memuat istilah pasar primer dan pasar sekunder. Istilah yang pertama berkaitan dengan kegiatan penawaran efek Emiten kepada masyarakat dengan menggunakan prospektus sebelum efek yang ditawarkan tersebut diperdagangkan di bursa efek. Istilah pasar primer ini dikenal pula dengan sebutan pasar perdana atau Initial Public Offering atau IPO. Setelah masa penawaran umum perdana berakhir, maka bila efek Emiten tersebut tercatat dibursa efek, investor yang memilikinya dapat menjualnya melalui perantara perdagangan efek yang menjadi anggota bursa dimana efek tersebut dicatat. Kegiatan memperjualbelikan efek emiten di bursa efek inilah yang disebut dengan perdagangan efek di pasar sekunder. Dengan kata lain, pasar sekunder adalah bursa efek dimana efek emiten diperdagangkan. Pada saat ini di Indonesia hanya mempunyai 1 satu pasar sekunder, yakni Bursa Efek Indonesia. 93 Sebelum membahas mengenai bentuk-bentuk penyelesaian dalam transaksi efek ada baiknya kita mengetahui bentuk dan jenis transaksi yang dapat dilakukan di pasar sekunder. Secara umum transaksi di dalam pasar sekunder dapat dibedakan dalam : 94 1. Transaksi bursa Transaksi bursa kontrak yang dibuat oleh anggota bursa efek sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh bursa efek mengenai jual beli efek, pinjam-meminjam efek, atau kontrak lain mengenai efek atau harga efek. 93 M. Paulus Situmorang, Op.Cit., hlm. 117-118. 94 Ibid., hlm 118-120. Universitas Sumatera Utara Transaksi bursa yang negosiasinya terjadi secara otomatis mengikat saat penawaran beli dan penawaran jual bertemu melalui sistem komputer, dan transaksi tersebut hanya dapat dibatalkan apabila disetujui oleh anggota bursa efek beli, anggota bursa efek jual, dan bursa efek pada hari yang sama sebelum kliring dilaksanakan. Transaksi bursa yang terjadi sebagai akibat negosiasi langsung antar anggota bursa efek mulai mengikat pada saat sebagaimana diatur oleh peraturan bursa efek yang dapat didasarkan pada konfirmasi yang disampaikan oleh anggota bursa efek beli, anggota bursa efek jual, atau keduanya, dengan atau tanpa persetujuan atas konfirmasi dimaksud. 2. Transaksi di luar bursa Transaksi di luar bursa adalah transaksi antar perusahaan efek atau antara perusahaan efek dengan pihak lain yang tidak diatur oleh bursa efek, dan transaksi antar pihak yang bukan perusahaan efek. 3. Transaksi nasabah pemilik rekening Transaksi nasabah pemilik rekening adalah transaksi yang dilaksanakan oleh perusahaan efek untuk kepentingan rekening nasabahnya sesuai dengan kontrak antara perusahaan efek dengan nasabah tersebut. Transaksi nasabah pemilik rekening antara lain meliputi pesanan jual beli, pesanan pinjam meminjam, penerimaan hak-hak rekening atas efek, serta hal-hal yang berhubungan dengan rekening efek nasabah tersebut. 4. Transaksi nasabah umum Transaksi adalah transaksi melalui pemesanan efek dalam penawaran umum oleh pemodal yang tidak mempunyai rekening pada perusahan efek. Universitas Sumatera Utara 5. Transaksi nasabah kelembagaan Transaksi nasabah kelembagaan adalah transaksi efek antara perusahaan efek dengan nasabah tertentu yang didasarkan pada perjanjian antara perusahaan efek dengan nasabah kelembagaan tersebut seperti perusahaan asuransi, reksa dana, bank atau lembaga keuangan lainnya yang tidak mempunyai rekening efek pada perusahaan efek tersebut. Selain 5 lima jenis transaksi efek diatas, dikenal juga bentuk transaksi yang dilakukan dalam pasar sekunder, antara lain : 95 1. Transaksi marjin Transaksi margin adalah transaksi efek oleh nasabah dimana pembiayaannya sebagian dilakukan oleh perusahaan efek perantara pedagang efek dengan jaminan saham dan atau dana yang dibeli. Pada transaksi ini, nasabah diwajibkan untuk membuka rekening efek marjin dan menandatangani kontrak marjin yang dibuat oleh perusahaan efek. Perusahaan efek menentukan besarnya pembiayaan yang diberikan kepada nasabah nilai pembiayaan tidak melibihi 50 dari nilai transaksi. 2. Transaksi titipan Transaksi titipan adalah transaksi yang dilkaukan oleh perusahaan efek perantara pedagang efek atau pesanan dari perantara pedagang efek lain dimana imbalannya diberikan dalam bentuk pembagian komisi atas transaksi tersebut berdasarkan persetujuan antara mereka. 3. Transaksi pinjam-meminjam efek securitas lending and borrowing 95 Ibid., hlm. 120-122. Universitas Sumatera Utara Transaksi pinjam-meminjam efek securitas lending and borrowing adalah transaksi yang dilakukan antar perusahaan efek perantara pedagang efek dengan tujuan untuk menghndari gagal serah dari perusahaan efek. 4. Transaksi menjualmembeli efek dengan perjanjian membelimenjual kembali repurchasing agreement reverse repo Repurchasing agreement transaksi menjual dengan perjanjian untuk membeli kembali adalah transaksi dimana perantara perdagangan efek menjual efek kepada nasabah atau pihak lain dengan harga tertentu dan membeli kembali efek yang sejenis pada tanggal tertentu dengan harga yang sama ditambah dengan bungan atau dengan harga yang lebih tinggi. Reverse Repotransaksi membeli efek dengan perjanjian untuk menjual kembali adalah transaksi dimana perantara pedagang efek membeli dari pihak lain dengan harga tertentu dan akan menjual kembali kepada pihak yang sama pada tanggal yang telah ditentukan di kemudian hari dengan harga yanglebih tinggi. Transaksi di Bursa Efek yang terjadi adalah mengenai jual beli efek, pinjam meminjam efek, dan kontrak lain mengenai efek atau harga efek berdasarkan kontrak yang dibuat oleh anggota bursa efek. Sebagaimana yang sudah kita maklumi bersama dalam transaksi bursa selalu melibatkan pihak penjual dan pembeli efek dan bahwa kedua pihak tersebut tidak dapat melakukan secara langsung untuk dapat bertransaksi. Kepentingan kedua pihak tersebut diwakili oleh pihak perantara pedagang efek yang bertungas melaksanakan order yang diberikan oleh pihak investor yang menjadi kliennya. Order yang diberikan oleh investor tersebut berupa instruksi jual atau instruksi beli dengan patokan Universitas Sumatera Utara suatu harga tertentu. Berdasarkan patokan harga yang diinstruksikan kepada itulah, maka perantara pedagang efek mempertemukannya dalam transaksi yang terjadi di bursa efek. Bila terjadi persesuaian harga yang diinginkannya maka tugas perantara pedagang efek telah berakhir. 96 Dengan terjadinya suatu transaksi jual beli maka akan mengakibatkan telah beralihnya hak kepemilikan atas efek yang diperdagangkan yang diikuti dengan adanya suatau hak dan kewajiban sebagai akibat beralihnya kepemilikan efek tersebut. Dengan demikian terdapat suatu kegiatan yang harus dilakukan untuk itu. Kegiatan tersebut berupa penyelesaian transaksi bursa, penyelesaian transaksi bursa dapat dilaksanakan dengan: penyelesaian pembukuan, penyelesaian fisik atau cara lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. 97 Undang-Undang tentang pasar modal menyebutkan bahwa penyelesaian transaksi bursa dapat dilaksanakan dengan penyelesaian pembukuan, penyelesaian fisik, atau cara lain yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah. 98 1. Penyelesaian pembukuan Penyelesaian pembukuan book entry settlement adalah pemenuh hak dan kewajiban yang timbul sebagai akibat adanya transaksi bursa yang dilaksanakan dengan cara mengurangi Efek dari rekening Efek yang satu dan menambahkan Efek dimaksud pada rekening Efek yang lain pada custodian, yang dalam hal ini dapat dilakukan secara elektronik. 99 96 Irfan Iskandar, Op.Cit., hlm 18. 97 Ibid. 98 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 55. 99 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal,, Penjelasan Pasal 55. Universitas Sumatera Utara Sistem perdagangan tanpa warkat scripless trading di Indonesia, yaitu si pembeli dan si penjual sudah tidak lagi menyerahkan saham secara fisik, tetapi cukup dengan pemindahbukuan dari bank e-rekening anggota bursa investor bersangkutan. Dalam sistem scripless trading, sudah tidak ada lagi saham yang beredar di masyarakat. Sebagai bukti bahwa investor memiliki saham, setiap bulan investor akan mendapatkan konfirmasi tertulis mengenai status saham yang dimiliki dari broker tempat investor biasa berdagang. Saham milik investor yang tersimpan di sentral kustodian KSEI saat ini masih diatasnamakan anggota bursa masing-masing tempat investor melakukan pesanan, sehingga sahamnya berstatus street name stock . 100 Penyelesaian transaksi bursa secara penyelesaian pembukuan book entry settlement merupakan cara penyelesaian transaksi dalam hal scriptless trading. Dikatakan juga bahwa peralihan hak atas efek terjadi pada saat penyerahan efek atau pada waktu efek tersebut dikurangkan dari rekening efek yang satu ke rekening efek yang lain. Dengan demikian, jika kita kembali kepada sistem penyerahan benda dalam KUH Perdata Indonesia, maka terjadi titik kesamaan antara levering secara fakta feitelijk levering dengan levering secara legal juridische levering. Dan ini terjadi pada saat efek dimaksud dikurangkan dari rekening efek yang satu dan ditambahkan kepada rekening efek yang lain. Jadi final dari levering adalah pada saat sudah masuknya efek ke rekening efek untuk pembeli. Dan saat itulah secara yuridis hak atas kepemilikan saham telah beralih. Pentingnya kita mengetahui saat persisnya peralihan hak secara yuridis atas saham 100 Mohammad Samsul, Op.Cit., hlm. 54. Universitas Sumatera Utara tanpa warkat tersebut adalah untuk mendapatkan kepastian tentang perbuatan- perbuatan hukum. 101 Scripless Trading menguntungkan antara lain karena keamanan lebih tinggi, penyelesaian transaksi lebih cepat, dan likuiditas pasar akan meningkat. Registrasi tidak diperlukan lagi, porsi asing dan pemegang saham menjadi transparan, dan perdagangan lebih fleksibel. Trading seperti ini juga dapat memperbaiki efisiensi back office dan kualitas jasa dalam proses penyelesaian transaksi sekaligus dapat mengurangi risiko saham hilang dan saham palsu. 102 Tentunya tentang bagaimana teknis pelaksanaan saham tanpa warkat diatur oleh bursa yang bersangkutan. Sedangkan tentang teknis kliringnetting dan penjaminan dapat diatur oleh lembagabadan yang menyelengarakan kegiatan tersebut. Demikian juga halnya dengan badanlembaga kustodian yang juga dapat mengatur teknis penyimpanan. Demikian juga suatu bursa efek dapat mengatur jenis-jenis efek mana yang boleh diperdagangan secara scriptless, dan masing- masing efek tersebut dapat diperdagangkan di pasar yang bagaimana, apakah di pasar regular misalnya T+4, pasar negosiasi, pasar cepatsegera misalnya T+1 atau pasar tunai T+0. Dengan demikian terdapat beberapa lembaga yang merinci aturan tentang scripless trading, yang merupakan peraturan pelaksanaan dari Pasal 55 UU Pasar Modal, yaitu pihak regulator Menteri Keuangan dan OJK dari pihak self regulatory body, in casu bursa efek, Lembagabadan kliring dan Penjaminan, serta Lembagabadan Kustodian, ketiga lembaga ini memang diakui 101 Munir Fuady, Pasar Modal Modern; Tinjauan Hukum Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2009, hlm. 34-35. 102 Aristides Katoppo, Pasar Modal Indonesia; Retrospeksi Lima Tahun Swastanisasi BEJ Jakarta: PT Jayakarta Agung Offset, 1997, hlm. 134. Universitas Sumatera Utara bahkan diperkenalkan secara eksplisit oleh UU Pasar Modal vide Pasal 6 sampai dengan Pasal 17. 103 2. Penyelesaian fisik Penyelesaian fisik adalah penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan langsung oleh setiap Perantara Pedagang Efek yang melakukan transaksi, berdasarkan serah terima fisik warkat efek. 104 3. Cara lain yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah Yang dimaksud dengan cara lain antara lain adalah : 105 a. penyelesaian transaksi bursa secara langsung pada daftar pemegang efek tanpa melalui rekening efek pada Kustodian; b. penyelesaian tranasaksi bursa secara internasional atau melalui negara lain; c. penyelesaian transaksi bursa secara elektronik atau cara lain yang mungkin ditemukan dan diterapkan di masa datang sesuai dengan perkembangan teknologi; dan d. penyelesian transaksi bursa lain yang wajib dilaksanakan apabila terdapat peraturan perundang-undangan baru. 103 Ibid., hlm. 35-36. 104 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Penjelasan Pasal 55. 105 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Penjelasan Pasal 55. Universitas Sumatera Utara

C. Bentuk Kegagalan Dalam Penyelesaian Transaksi Efek di Pasar Modal Indonesia