Dasar Hukum Lembaga Kliring dan Penjaminan KPEI

b. mencatatmembukukan semua titipan pihak lain secara cermat; c. mengamankan semua penerimaan dan penyerahan efek untuk kepentingan pihak yang diwakilinya; d. mengamankan pemindahtanganan efek; e. menagih dividen saham, bunga obligasi dan hak-hak lain yang berakitan dengan surat berharga yang dititipkan. Kustodian hanya dapat mengeluarkan efek atau dana yang tercatat pada rekening efek atas perintah tertulis dari pemegang rekening atau pihak yang diberi wewenang untuk bertindak atas namanya. 65 Kustodian dilarang untuk meberikan keterangan mengenai rekening efek nasabah kepada pihak mana pun kecuali kepada pihak yang ditunjuk secara tertulis oleh pemegang rekening atau ahli waris; polisi, jaksa, atau hakim untuk kepentingan peradilan perkara pidana; pejabat pajak; OJK, Bursa Efek, LKP, Emiten, BAE; dan pihak yang memberikan jasa kepada kustodian, seperti konsultan hukum, dan akuntan. 66

D. Dasar Hukum Lembaga Kliring dan Penjaminan KPEI

Adapun yang menjadi dasar hukum dalam pengaturan Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang tentang Pasar Modal dalam BAB I Pasal 1 angka 9 dan Bab III Pasal 13 ayat 1 dan 2, Pasal 14 ayat 1, 3, dan 4, Pasal 15 ayat 1 dan 2, Pasal 16 ayat 1 dan 3 dan Pasal 17; 65 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 45. 66 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 47. Universitas Sumatera Utara 2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 jo Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal dalam; 3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26POJK.042014 tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa; 4. Keputusan Bapepam yakni sebagai berikut : 67 a. Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-07PM1996 tentang Perizinan LKP Peraturan Nomor III. B. 1; b. Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-08PM1996 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan oleh LKP Peraturan Nomor III. B. 2; c. Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor KEP- 13BL2009 tentang Direktur LKP; d. Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-10PM1996 tentang Tata Cara Penyusunan Serta Pengajuan Rencana Anggaran dan Penggunaan Laba LKP Peraturan Nomor III. B. 4; e. Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-11PM1996 tentang Tata Cara Pemberian Persetujuan Anggaran Dasar LKP Peraturan Nomor III. B. 5; f. Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan Nomor KEP- 107BL2008 tentang Komisaris LKP; g. Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-66PM1996 tentang Laporan LKP Peraturan Nomor X. B. 1; 67 www.ojk.go.id diakses tanggal 19 Februari 2016. Universitas Sumatera Utara h. Keputusan Ketua Bapepam Nomor KEP-67PM1996 tentang Pemeliharaan Dokumen oleh LKP Peraturan Nomor III. B. 2. Undang-Undang Pasar Modal memuat pengertian LKP dapat dilihat dalam Pasal 1 angka 9 yang menyebutkan: LKP adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa. Sedangkan pengaturan tentang LKP dalam UU Pasar Modal dapat dilihat pada : 68 1. Pasal 13 ayat 1 UU Pasar Modal Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha dan OJK yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha LKP . 2. Pasal 13 ayat 2 UU Pasar Modal Persyaratan dan tata cara perizinan LKP sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah. 3. Pasal 14 ayat 1 UU Pasar Modal Lembaga Kliring dan Penjaminan didirikan dengan tujuan menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa yang teratur, wajar, dan efisien. 4. Pasal 14 ayat 3 UU Pasar Modal Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat memberikan jasa lain berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh OJK. 5. Pasal 14 ayat 4 UU Pasar Modal 68 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Universitas Sumatera Utara Rencana anggaran tahunan dan penggunaan laba LKP wajib disusun sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh dan dilaporkan kepada OJK. 6. Pasal 15 ayat 1 UU Pasar Modal Pemegang saham LKP adalah Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian, atau Pihak lain atas persetujuan OJK. 7. Pasal 15 ayat 2 UU Pasar Modal Mayoritas saham LKP wajib dimiliki oleh Bursa Efek. 8. Pasal 16 ayat 1 UU Pasar Modal Lembaga Kliring dan Penjaminan wajib menetapkan peraturan mengenai kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa, termasuk ketentuan mengenai biaya pemakaian jasa. 9. Pasal 16 ayat 3 UU Pasar Modal Penentuan biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2 disesuaikan menurut kebutuhan pelaksanaan fungsi LKP . 10. Pasal 17 Peraturan yang wajib ditetapkan oleh LKP, termasuk perubahannya, mulai berlaku setelah mendapat persetujuan OJKOtoritas Jasa Keuangan. Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 juncto peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 tentang penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal, pengaturan tentang Lembaga Kliring dan Penjaminan dapat dilihat pada : 69 1. Pasal 15 PP tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal 69 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 juncto Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal. Universitas Sumatera Utara LKP dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin dari OJK. 2. Pasal 16 PP tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal. Modal disetor LKP sekurang-kurangnya berjumlah Rp 15.000.000.000,00 lima belas miliar rupiah. 3. Pasal 17 PP tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal a. Permohonan untuk memperoleh izin usaha LKP diajukan kepada OJK disertai dengan dokumen dan keterangan sebagai berikut : 1 Akta pendirian Perseroan yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman. 2 Nomor Pokok Wajib Pajak Perseroan 3 Proyeksi keuangan 3 tiga tahun 4 Rencana kegiatan 3 tiga tahun termasuk susunan organisasi, fasilitas komunikasi, dan program-program latihan yang akan diadakan. 5 Daftar calon direktur dan komisaris termasuk pejabat satu tingkat di bawah direksi. 6 Bursa Efek yang akan mengendalikan dan atau menggunakan jasa LKP. 7 Rancangan peraturan mengenai kegiatan kliring dan penjaminan penyelesaian Transaksi Bursa, termasuk ketentuan mengenai biaya pemakaian jasa yang ditetapkan oleh LKP. 8 Rencana peraturan mengenai jasa Kustodian sentral dan jasa penyelesaian transaksi efek, termasuk ketentuan mengenai biaya pemakaian jasa yang ditetapkan oleh LKP. Universitas Sumatera Utara 9 Dokumen dan keterangan pendukung lain yang berhubungan dengan permohonan izin usaha LKP yang ditetapkan lebih lanjut oleh OJK. b. Permohonan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diajukan dengan menggunakan formulir yang dibentuk dan isinya ditetapkan oleh OJK. 4. Pasal 18 PP tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal OJK mempertimbangan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dengan mempertimbangkan: a. integritas dan keahlian calon anggota direksi dan komisaris; b. tingkat kelayakan dari rencana yang telah disusun; c. prospek terbentuknya suatu pasar yang teratur, wajar. Dan efisien; dan d. sistem penyelesaian serta jasa custodian yang aman dan efisien. 5. Pasal 19 PP tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal a. Jumlah anggota direksi dan komisaris LKP sebanyak 7 tujuh orang. b. Anggota direksi LKP dilarang mempunyai jabatan rangkap sebagai anggota direksi, komisaris, atau pegawai pada perusahaan lain. c. Anggota direksi dan komisaris diangkat untuk masa jabatan selama 3 tiga tahun dan dapat diangkat kembali. 6. Pasal 20 PP tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal a. Saham LKP adalah saham atas nama yang mempunyai nilai nominal dan hak suara yang sama. b. Saham LKP dapat dimiliki oleh Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro Administrasi efek, Bank Kustodian atau Pihak lain atas persetujuan OJK. c. Mayoritas saham LKP, harus dimiliki ole Bursa Efek. Universitas Sumatera Utara d. Pemindahan hak atas saham LKP hanya dapat dilakukan kepada Bursa Efek, Perusahaan Efek, Biro Administrasi efek, Bank Kustodian atau Pihak lain atas persetujuan OJK. e. Pemindahan hak atas saham LKP oleh Bursa Efek kepada pihak lain yang bukan Bursa Efek hanya dapat dilakukan sepanjang Bursa Efek tetap memiliki mayoritas saham LKP. f. LKP dilarang membagikan dividen kepada pemegang saham. 7. Pasal 21 PP tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal a. Anggaran dasar atau peraturan LKP atau perubahannya wajib diajukan kepada OJK untuk memperoleh persetujuan. b. Dalam hal anggaran dasar atau pperaturan LKP atau perubahannya sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 ditolak, OJK memberikan alasan atas penolakan tersebut. c. Dalam rangka terciptanya Pasar Modal yang teratur, wajar, dan efisien , OJK dapat memerintahkan LKP untuk mengubah anggaran dasar atau peraturan LKP. 8. Pasal 22 PP tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan bagi penyelenggaraan kegiatan kegiatan LKP berdasarkan Peraturan Pemerintah ini, ditetapkan oleh OJK.

E. Perizinan Lembaga Kliring dan Penjaminan KPEI