Latar Belakang Perlindungan Hukum terhadap Anggota Kliring atas Kegagalan dalam Penyelesaian Transaksi Efek dalam Pasar Modal Indonesia

ix BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pasar modal yang maju dan pesat merupakan impian banyak negara. Pasar modal memiliki peranan yang besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus yakni fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan, yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana yaitu investor dan pihak yang memerlukan dana yaitu issuer, pihak yang menerbitkan efek atau emiten . Dengan adanya pasar modal, maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbal hasil return, sedangkan pihak issuer dalam hal ini perusahaan dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi keuangan, karena memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbal hasil bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih. 1 Secara umum, pasar modal sering dikaitkan sebagai sumber keuangan jangka panjang, yang dibedakan dengan pasar uang yang merupakan sumber dana jangka pendek. Pandangan ini memang mendasar, sebab dalam praktek diakui bahwa dana itu dapat berkembang dan jika dunia usaha perusahaan dan 1 Tjipto Darmadji dan Hendy M. Fakhrurddin, Pasar Modal Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab Edisi 2 Jakarta :Salemba Empat , hlm. 2. Universitas Sumatera Utara masyarakat investor dapat memanfaatkan pasar modal tersebut, maka perusahaan tidak perlu lagi menutup diri, melainkan memandang pasar uang dan pasar modal tersebut sebagai pool dana umum yang dapat digunakan jika diperlukan demikian juga masyarakat investor dapat menggunakan pasar uang dan pasar modal tersebut sebagai arena untuk investasi. Dengan demikian satu perusahaan dapat memutar dana yang diperolehnya dari pasar uang sebagai sumber dana jangka pendek dan selanjutnya menahannya untuk jangka waktu yang lebih lama sehingga menjadi sumber dana jangka panjang. Sebaliknya satu perusahaan dapat mengadakan emisi surat berharga saham atau obligasi untuk memenuhi kebutuhan dana yang dihadapi secara jangka panjang. Dan masyarakat investor dapat mengadakan investasinya secara lebih mantap menurut pilihan jangka waktunya. 2 Alasan-alasan perlunya pengembangan pasar modal diberbagai negara disebabkan karena banyaknya manfaat yang dapat diberikan bagi pengembangan perekonomian suatu negara. Manfaat ini antara lain dapat disebutkan sebagai berikut : 3 1. Memperbaiki struktur pemodalan perusahaan. 2. Meningkatkan efisisensi alokasi sumber-sumber dana. 3. Menunjang terciptanya perekonomian yang sehat. 4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. 5. Membuka alternatif divestasi pelepasan modal. 6. Meningkatkan penerimaan negara. 2 Sumantoro, Aspek-Aspek Hukum dan Potensi Pasar Modal di Indonesia Jakarta : Ghalia Indonesia, 1998, hlm. 26. 3 M. Irsan Nasaruddin, Aspek Hukum Pasar Modal Jakarta : Kencana , 2008, hlm. 34. Universitas Sumatera Utara 7. Dapat mengurangi utang luar negeri. 8. Sarana bagi generasi muda. Pembangunan, dengan tiga pilar utama, yaitu ekonomi, sosial dan politik, merupakan suatu desain besar yang kompleks dan menuntut kesungguhan penanganan. Tidak terkecuali bagi Indonesia yang saat ini tengah mengalami masa-masa sulit untuk menjejakkan platform pembangunan yang menyeluruh krisis ekonomi tidak hanya melanda Indonesia, namun juga beberapa negara- negara di Asia, tetapi Indonesia yang paling lama mengalaminya karena sendi- sendi perekonomiannya ternyata tidak kuat. Hal itu disebabkan budaya mental atau perilaku buruk di dalam melakukan pengelolaan kegiatan usaha, dan ironisnya hal itu dilakukan oleh sejumlah orang berada di setiap level pucuk pimpinan dari perusahaan-perusahaan. Akibatnya fatal, perekonomian Indonesia runtuh dan sulit untuk pulih secara cepat. 4 Sekalipun krisis telah menyebabkan hengkang investor dan pelaku pasar modal asing, pasar modal Indonesia tidak pernah dikondisikan untuk menjangkau kepercayaan calon investor asing saja, tetapi ini saatnya untuk mulai menaruh perhatian kepada investor domestik secara lebih baik. Untuk mampu berdaya saing global, pasar modal Indonesia selayaknya didukung oleh perangkat peraturan yang kukuh dan sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku secara internasional. Dengan perangkat peraturan yang kukuh, infrastruktur yang modern dan aman secara teknis, dan profesionalisme sumber daya manusianya SDM, diharapkan kegiatan di bidang pasar modal akan mampu berkembang secara 4 Ibid., hlm. 77-78. Universitas Sumatera Utara dinamis dan optimal. Oleh karena pasar modal Indonesia direncanakan secara konsisten dan terarah pengembangannya melalui pembangunan perangkat hukum, profesionalisme para pelaku pasar modal dan infrastruktur atau fasilitasnya. 5 Pembentukan pasar modal merupakan produk hukum. Pelaksanaan pasar modal didasarkan atas aturan tingkah laku yang ditetapkan menurut hukum. Hukum yang terkait dengan pembentukan dan pelaksanaan pasar modal ini merupakan satu program yang dapat mempertemukan interaksi pembangunan hukum dan pembangunan ekonomi. Namun lebih dari itu,karena pasar modal itu memerlukan kesadaran yang tinggi yang harus dapat mengubah sikap hidup kepada investasi, maka standar tingkah laku yang tinggi sangat diperlukan. Kepercayaan kepada hukum dan surat berharga secara sekaligus ditumbuhkan dalam proses pengaturan pasar modal, sehingga terdapat kepercayaan yang timbale balik antara perusahaan, pedagang perantaralembaga keuangan dan para penanam modal. Karena itu adanya hukum saja belum menjamin berhasilnya pasar modal sebab pasar modal hanya dapat berhasil jika diyakini sebagai satu program yang dapat menjamin berhasilnya pembangunan ekonomi di masa depan. 6 Pasar modal Indonesia kini telah memiliki Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal selanjutnya disebut UU Pasar Modal yang cukup lengkap dan bisa menjamin adanya kepastian hukum. Namun UU ini masih perlu diimplementasikan. Internasionalisasi pasar modal menuntut adanya kepastian hukum yang lebih besar. Dalam era ini, pengawas pasar modal dituntut 5 Ibid., hlm. 78-79. 6 Sumantoro, Op.Cit., hlm. 33. Universitas Sumatera Utara untuk menguasai dan mampu menangani masalah hukum yang bersifat global. Oleh karena itu, landasan hukum dan penegakan hukum pasar modal harus diarahkan mengantisipasi kejadian yang berskala global. Pelaku pasar modal juga harus memiliki pengetahuan tentang sistem dan praktik-praktik hukum yang berlaku di pasar internasional. Dalam jangka pendek juga perlu dilaksanakan peningkatan profesionalisme pelaku pasar modal. Hal ini penting mengingat profesionalisme bisa meningkatkan objektivitas, kewajaran dan efisiensi serta keterbukaan di pasar modal. Saat ini telah diterapkan sistem book-entry settlement ,sehingga pemodal tak perlu lagi memiliki efek secara fisik, cukup dalam rekening efek elektronik. Penerapan sistem ini akan meningkatkan keamanan, likuiditas dan penurunan biaya transaksi di bursa. Sistem ini juga harus diikuti dengan central depository yang sehat, baik serta operasional maupun financial. 7 Pemberlakuan UU Pasar Modal merupakan landasan kokoh dan kepastian hukum bagi semua pihak terkait dalam melakukan kegiatan di bidang pasar modal. Pengembangan Pasar Modal dimulai dengan melakukan beberapa strategi, reposisi institusional otoritas pasar modal, modernisasi sarana dan prasarana penunjang transaksi; pembuatan peraturan dan restrukturisasi pengelola bursa. Untuk lebih mempermudah pengelola bursa melakukan pengambilan keputusan dan upaya untuk memodernisasi sarana penunjang bursa, usulan demutualisasi bursa telah bergulir sejak tahun 2002. Demutulisasi adalah memperluas partisipasi masyarakat dan kalangan lain di luar komunitas anggota bursa untuk menjadi pemegang saham PT BEI, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia selanjutnya 7 I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern Jakarta :Yayasan SAD Satria Bhakti, 2000, hlm 22-23. Universitas Sumatera Utara disingkat KSEI, dan PT Kliring Penjamin Efek Indonesia selanjutnya disingkat KPEI. 8 Berlakunya UU Pasar Modal juga mensyaratkan perlunya pembentukan Lembaga Kliring dan Penjaminan selanjutnya disingkat LKP dan Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian selanjutnya disingkat LPP, sesuai dengan UU Pasar Modal. LKP berfungsi dan bertanggung jawab untuk menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien. Dalam penjelesannya disebutkan bahwa kliring transaksi bursa adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi bursa, sedangkan pengertian penjaminan adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban bagi anggota bursa efek yang timbul dari transaksi bursa. Sedangkan LPP didirikan dengan tujuan untuk menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi efek yang teratur, wajar dan efisien. Untuk mewujudkan LKP, maka pada tanggal 5 Agustus 1996 KPEI resmi didirikan dan memperoleh izin pendahuluan. Mulai tanggal 6 Oktober 1997 fungsi kliring efektif dilaksanakan. Sejak saat itulah, fingsi kliring dan penyelesaian transaksi bursa yang dilakukan oleh KSEI dilimpahkan kepada KPEI. Sedangkan untuk serah efek dilakukan oleh KPEI sejak tanggal 5 Januari 1998. 9 Lembaga pasar modal pada hakikatnya terdiri dari pihak yang mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pasar modal oleh para pelakunya dan pihak yang akan menggunakan fasilitas pasar modal tersebut yang terdiri atas perusahaan sebagai penawar efek kepada masyarakat, masyarakat pemodal 8 Ibid., hlm. 6- 7. 9 Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2006, hlm. 33 . Universitas Sumatera Utara sebagai pembeli efek, pedagang efek yang berperan meramaikan pasar dalam arti mempertemukan pembeli dengan penawar dan beberapa pihak penunjangnya seperti lembaga penjamin, lembaga perwalian, lembaga keuangan bukan bank sebagai perantara dan beberapa pihak lainnya sebagai penunjang pelengkap seperti konsultan hukum, akuntan publik, jasa penilai. 10 Kliring dari bahasa Inggris clearing sebagai suatu istilah dalam dunia perbankan dan keuangan menunjukkan suatu aktivitas yang berjalan sejak saat terjadinya kesepakatan untuk suatu transaksi hingga selesainya pelaksanaan kesepakatan tersebut. Di Amerika, kliring antar bank dilaksankana melalui Automated Clearing House ACH, dimana aturan dan regulasinya diatur oleh NACHA-The Electronic Payments Association , yang dahulu dikenal dengan nama National Automated Clearing House Association , serta Federal Reserve. Jaringan ACH ini akan bertindak selaku pusat fasilitas kliring untuk semua transfer dana secara elektronik. Kliring antar bank atas cek dilaksanakan oleh bank korespnden dan Federal Reserve. Di Indonesia, untuk kliring antar bank atas transfer dana secara elektronik dan atas cek dilaksanakan oleh Bank Indonesia BI selaku bank sentral. Sedangkan proses kliring atas transaksi efek dilaksanakan oleh KPEI dan proses kliring atas transaksi kontrak berjangka dilaksanakan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia KBI. Mitra pengimbang sentral ini dapat melakukan netting transaksi penjualan dan pembelian harian seperti sekuriti selama pelaku pasar hanya memiliki satu mitra pengimbang sentral atas perdagangan yang 10 Yulfasni, Hukum Pasar Modal Jakarta : Badan penerbit Iblam, 2005, hlm. 58. Universitas Sumatera Utara dilakukannya. Netting ini dikenal sebagai suatu manfaat dari keberadaan mitra pengimbang sentral ini. 11 Lembaga Kliring dan Penjamin adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan penjamin penyelesaian transaksi bursa. 12 Anggota kliring adalah anggota Bursa Efek yang memenuhi ketentuan dan persyaratan KPEI untuk mendapatkan layanan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Dalam hal ini KPEI berbentuk perseroan, yaitu PT Kliring Penjamin Efek Indonesia . Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal selanjutnya disebut PP tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal Pasal 15 dan 16 menyebutkan LKP harus memperoleh izin dari OJK. Transaksi di bursa efek dikliringkan oleh KPEI secara terus-menerus sehingga dapat ditentukan hak dan kewajiban anggota bursa yang melaksanakan transaksi. Disamping melaksanakan fungsi kliring, KPEI juga menjamin penyelesaian transaksi di bursa efek yang pelaksanaannya dengan menempatkan KPEI sebagai counter-party dari anggota bursa yang melakukan transaksi. 13 Gagal bayar adalah tidak dipenuhinya sebagian atau seluruh kewajiban anggota kliring untuk melakukan pembayaran sejumlah uang kepada KPEI dalam rangka pemenuhan kewajiban penyelesaian tarnsaksi bursa. 14 11 http:id.m.wikipedia.orgwikiKliring diakses pada tanggal 24 Februari 2016. 12 Republik Indonesia, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Pasal 1 angka 10. 13 . Bagian I angka 2 Keputusan Direksi PT KPEI Nomor KEP-008DIRKPEI0612 tentang Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesain Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas. 14 Bagian I angka 7 Keputusan Direksi PT KPEI Nomor KEP-008DIRKPEI0612 tentang Penyelenggaraan Kliring dan Penyelesaian Transaksi Bursa Efek Bersifat Ekuitas. Universitas Sumatera Utara Selain permasalahan gagal bayar dalam penerbitan efek adapula yang perlu diperhatikan terkait sistem perkembangan sistem perdagangan di dalam kegiatan pasar modal. Sebelum tahun 1996, pasar modal Indonesia hanya mengenal perdagangan efek dengan menggunakan warkat yaitu kepemilikan atas efek ditandai dengan bentuk fisik yang berupa penerbitan sertifikat atas kepemilikan saham atau efek. Akan tetapi sistem perdagangan saham ini sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan pasar modal Indonesia yang ramai karena tidak efisiennya proses penyelesaian transaksi, selain itu banyak terjadi masalah dan kerugian. Tahun 1997 Bursa Efek Jakarta meluncurkan Jakarta Autometed Trading System JATS, yaitu sistem perdagangan otomatis yang menggantikan sistem perdagangan manual yang dapat memfasilitasi perdagangan efek dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem manual. Pada tahun 2000 Bursa Efek Jakarta BEJ menerapkan perdagangan tanpa warkat scripless trading dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan untuk mempercepat penyelesaian transaksi. Sementara itu, di BES sudah mempunyai sistem perdagangan jarak jauh remote system sejak tahun 1996 yang disebut SMART Surabaya Market Intermation Automatic Remote Trading . Perdagangan ini dilakukan secara elektronik yaitu dengan sistem terkomputerisasi. Sejak tanggal 03 Desember 2007 di Indonesia hanya terdapat satu bursa yaitu Bursa Efek Indonesia BEI yang merupakan gabungan antara Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES. Universitas Sumatera Utara Diterapkannya sistem Scripless Trading atau perdagangan tanpa warkat, KPEI sebagai LKP meluncurkan e- CLEARS® pada bulan Juli tahun 2000. Solusi KPEI untuk menangani proses kliring penyelesaian transaksi bursa untuk produk ekuiti adalah sistem e- CLEARS Electronic Clearing Guarantee System . Sistem yang berbasis web tersebut dibangun untuk meningkatkan akurasi, kecepatan, dan keamanan proses kliring dan peneyelesaian transaksi bursa. Perkembangan transaksi bursa elektronik yang semakin berkembang saat ini dan guna memberikan jaminan bagi anggota kliring yang diakibatkan kerena adanya pergeseran sistem teknologi yang dapat menimbulkan permasalahan hukum antara lain masalah risiko yang sering terjadi dalam perdagangan efek yaitu resiko gagal bayar , maka akan dipaparkan melalui penulisan skripsi ini yang berjudul “ Perlindungan Hukum Terhadap Anggota Kliring atas Kegagalan Dalam Penyelesaian Transaksi Efek Dalam Pasar Modal Indonesia.”

B. Perumusan Masalah