2.3 Faktor Fisik Kimia Air 2.3.1 Suhu
Perubahan suhu akan mengubah pola sirkulasi, stratifikasi dari gas terlarut sehingga akan memengaruhi kehidupan organisme air Haryanto et al., 2008.
Naiknya suhu perairan dari yang biasa, karena pembuangan sisa pabrik, misalnya, dapat menyebabkan organisme aquatik terganggu, sehingga dapat mengakibatkan
struktur komunitasnya berubah Suin, 2002.
2.3.2 pH
kondisi perairan yang bersifat sangat asam maupun sangat basa akan membahayakan kelangsungan hidup organisme karena akan menyebabkan
terjadinya gangguan metabolisme dan respirasi. Disamping itu pH yang sangat rendah akan menyebabkan mobilitas berbagai senyawa logam berat terutama ion
Aluminium yang bersifat toksik. Nilai pH suatu ekosistem air dapat berfluktuasi terutama dipengaruhi oleh aktivitas fotosintesis Barus, 2004.
2.3.3 Arus
Arus merupakan faktor ekologis yang penting terutama pada perairan yang arusnya cukup tinggi. Arus dapat memengaruhi distribusi gas terlarut, garam, dan
makanan serta organisme dalam air. Arus yang cukup tinggi akan memaksa organisme yang hidup di dalamnya melakukan adaptasi untuk dapat bertahan
sehingga pada perairan yang berarus cepat mempunyai karakteristik tertentu dengan bentuk yang dikenal streamline guna memudahkan bergerak dengan air
dibanding bentuk organisme yang biasa berada di air tergenang Haryanto et al., 2008.
2.3.4 Kekeruhan Turbiditas
Zat terlarut dalam air sering memengaruhi penetrasi cahaya matahari, yang berakibat penetrasi terbatas akan membatasi organisme air untuk berfotosintesis.
Dengan terbatasnya fotosintesis akan menyebabkan kandungan oksigen terlarut rendah. Tetapi jika kekeruhan disebabkan oleh organisme hidup plankton atau
jenis alga tertentu dapat dipakai sebagai indikasi produktivitas perairan tersebut cukup tinggi Haryanto et al., 2008.
2.3.5 Oksigen Terlarut Disolved Oxygen
Sumber oksigen terlarut dalam air adalah udara melalui difusi dan agitasi air, fotosintesis dari makhluk hidup yang terdapat dalam air tersebut Haryanto,
2008. Oksigen terlarut merupakan suatu faktor yang sangat penting di dalam ekosistem air, terutama sekali dibutuhkan untukproses respirasi bagi sebagian
besar organisme air Barus, 2004.
2.3.6 BOD Biochemical Oxygen Demand
Nilai BOD menyatakan jumlah oksigen yang dibutuhkan mikroorganisme aerobi dalam proses penguraian senyawa organik, yang diukur pada temperatur
20 ÂșC Forstner, 1990 dalam Barus, 2004. Pengukuran BOD didasarkan pada kemampuan mikroorganisme untuk menguraikan senyawa organik, artinya hanya
terdapat senyawa yang mudah diuraikan secara biologis seperti senyawa yang umumnya terdapat dalam limbah rumah tangga Barus, 2004.
2.3.7 COD Chemical Oxygen Demand