diraba. Sirip dubur tidak mempunyai jari-jari keras, hanya terdapat 8-9 jari-jari lemah
b. Badan bulat panjang dan pipih, tinggi badan 2-3 cm, panjang badan maksimum 11,6 cm
c. Sisiknya kecil-kecil dan tipis, terdapat 37-39 baris antara tengah-tengah dasar sirip punggung dan gurat sisi lateral line.
d. Tubuh ditutupi oleh sisik yang berwarna keperak-perakan. Punggung dan ekor bagian sebelah sirip berwarna kehitam-hitaman.
2.2.2 Biologi ikan Bilih
Penentuan ukuran ikan diperlukan antara lain untuk mengetahui status kesehatan dan pertumbuhan ikan. Panjang total ikan yaitu ukuran panjang
maksimum ikan dari ujung anterior pada keadaan mulut terkatup dan sirip ekor terkatup. Lingkaran tubuh dapat diukur menggunakan pengukur kain atau
menggunakan benang yang dilingkarkan ke tubuh selanjutnya ditera dengan penggaris atau meteran biasa. Pengukuran lingkaran tubuh dilakukan pada bagian
tubuh yang terlebar dan tergemuk. Pengukuran lingkar tubuh sangat penting untuk melihat status atau kondisi relative ikan . bentuk dasar tubuh eksternal ikan sangat
bervariasi: fusiform, membulat, panjang, pipih dorsoventral atau latero-lateral dan dilengkapi beberapa sirip. Ikan memiliki variasi warna menurut spesies, jenis
kelamin, perkembangan masa birahi, atau sebagai bentuk penyamaran. Tubuh ikan sebagian besar tertutup oleh sisik, sisik-sisik tersebut merupakan salah satu
bentuk proteksieksternal. Diantara spesies-spesies ikan, sisik tubuh memiliki variasi bentuk dan ukuran. Sisik dapat dijumpai pada ikan bertulang rawan
maupun bertulang keras. Sisik dapat dengan mudah lepas dari kulit tanpa menyebabkan stress yang berlebihan. Sisik juga dapat menjadi petunjuk umur
ikan Irianto, 2005. Umar dan Kartamihardja 2011 menyatakan bahwa, bentuk badan ikan
bilih mirip dengan wader, yaitu Mystacoleucus marginatus yang banyak terdapat di perairan umum Sumatera, Jawa dan Kalimantan. Ikan bilih oleh masyarakat
sekitar Danau Toba disebutnya ikan pora-pora.
2.2.3 Ekologi Ikan Bilih
Secara umum ikan bilih menyukai perairan jernih, suhu perairan rendah 26-28
o
C dan daerah litoral perairannya berbatu kerikil dan atau pasir. Berdasarkan sifat dan kebiasaan makannya, ikan bilih termasuk ikan
benthopelagis, yaitu jenis ikan yang dapat memanfaatkan jenis makanan yang berada di dasar perairan mupun di lapisan tengah dan permukaaan air panjaitan,
2010. Kartamihardja dan Sarnita 2008 dalam Panjaitan 2010 menyatakan
bahwa, makanan utama ikan bilih di habitat aslinya Danau Singkarak adalah detritus dan zooplankton sedangkan di perairan Danau Toba makanan utama ikan
bilih adalah detritus dan fitoplankton serta makanan tambahannya adalah zooplankton dan seresah. Makanan utama ikan bilih di kedua perairan tersebut
hampir sama hanya sedikit berbeda dalam prosentase komposisinya. keberadaan ikan bilih di perairan Danau Toba tidak menunjukan kompetisi makanan yang
dilihat berdasarkan indeks kesamaan jenis. Dengan demikian ikan bilih di perairan Danau Toba dapat memanfaatkan jenis makanan alami yang tersedia
serta mengisi relung niche makanan yang masih kosong.
2.2.4 Reproduksi Ikan Bilih