Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Deskripsi Area a. Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 panjang bobot ikan bilih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan Agustus 2014. Pengambilan sampel ikan bilih dilaksanakan di Danau Toba sekitar Desa Pangururan serta pengukuran panjang, bobot dan reproduksi dilakukan di laboratorium Pengelolaan sumber daya alam departemen Biologi Universitas Sumatera Utara.

3.2 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah: sulangatbagan liff net sebagai alat penangkap ikan, tanggok, jaring, ember, toples, penggaris, dissecting set timbangan, pinset, gelas ukur, botol film, kertas grafik dan senter sedangkan bahan yang digunakan adalah Alkohol 70.

3.3 Deskripsi Area a. Stasiun 1

Stasiun ini terletak di desa Tanjung bunga yang secara geografis terletak pada 02 º 36’9.57” LU 98 º 41’18.15” BT. Daerah ini merupakan daerah bebas aktivitas. Gambar 1. Stasiun 1 Daerah bebas aktivitas

b. Stasiun 2

Stasiun ini terletak di desa Tanjung bunga yang secara geografis terletak pada 02 º36’8.53” LU 98 º 41’27.20” BT. Daerah ini merupakan daerah keramba. Gambar 2. Stasiun 2 Daerah keramba

c. Stasiun 3

Stasiun ini terletak di desa Parbaba yang secara geografis terletak pada 02 º36’8.53” LU 98 º 41’27.20” BT, Daerah ini merupakan daerah pemukiman penduduk. Gambar 3. Stasiun 3 Daerah pemukiman penduduk 3.4 Cara Kerja Penelitian 3.4.1 Pengambilan Sampel Ikan Bilih Pengambilan sampel ikan bilih dengan cara menggunakan bagan sebanyak 2 kali dalam 24 jam yaitu pukul 18.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB kemudian dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Ikan yang didapat dimasukkan ke dalam ember dan dihitung kepadatan semua ikan bilih yang didapat tersebut kemudian diambil 20 ekor setiap pengambilan pagi dan sore secara acak untuk diteliti lebih lanjut dan dilakukan pengukuran panjang-bobot ikan bilih. Ikan yang sudah diukur panjang-bobot diseleksi dengan memisahkan ikan jantan dengan ikan betina serta ditentukan faktor fisik kimia air di setiap stasiun meliputi suhu, pH,penetrasi cahaya, DO Dissolved Oxygent, BOD Biochemical Oxygent Demand.

3.4.2 Parameter Yang Diukur a. Kepadatan Ikan Bilih

Ikan bilih yang didapat setiap pengambilan dihitung jumlah dengan cara menimbang semua ikan bilih yang didapat dan menimbang ikan bilih sebanyak 1 kg dan dihitung jumlah ikan 1kg kemudian dihitung jumlah semua ekor ikan bilih yang didapat dengan cara: jumlah ekor ikan bilih 1kg dikali dengan berat seluruh ikan bilih. Untuk menghitung kepadatan ikan bilih dapat dengan menggunakan rumus sebagai berikut: � = jumlah individu ikan luas bagan Dengan luas bagan = 21 m x 21 m

b. panjang bobot ikan bilih

Sampel ikan Bilih yang sudah diambil secara acak 20 ekor diukur panjangnya dengan menggunakan mistar ukur dimana yang diukur adalah panjang total atau panjang mutlak atau panjang AB dengan cara mengukur mulai dari ujung terdepan bagian kepala sampai ujung terakhir bagian ekornya. Untuk mengukur berat ikan digunakan dengan alat timbangan yang sesuai dengan kapasitas ikan. Sebelum ikan ditimbang ikan terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran – kotoran yang menempel pada tubuhnya demikian juga pada piring timbangan yang sudah banyak lendirnya harus dibuang. Panjang ikan dinyatakan dalam mm dan berat ikan dalam gram.

c. Tingkat Kematangan Gonat TKG Ikan Bilih Betina