Kesadaran Siswa Mengenai Jarak Sosial

83

4.3.5 Kesadaran Siswa Mengenai Jarak Sosial

Kesenjangan yang terjadi berupa pengelompokkan sebenarnya bisa di jauhkan jika siswa saling terbuka dan merasa tidak perlu ada yang di minderkan, kalau dari segi kontak dan komunikasi, ya bisa menggunakan bahasa Indonesia, itu tentunya bukanlah menjadi penghalang. Ternyata kesenjangan yang terjadi juga di karenakan hubungan jangka lama, apalagi siswa yang berasal etnis Tionghoa khususnya yang ada di kota Medan cenderung lebih in group, bahkan di lingkungan sosial sekalipun siswa terbiasa dengan lingkungan yang mayoritas perkumpulan orang yang Tionghoa, begitu juga dengan siswa yang Non Tionghoa juga terdapat pengelompokkan tempat tinggal, hal tersebut sudah menggambarkan kecendrungan in group. Hal tersebut juga di paparkan salah seorang siswa yang mengatakan hal yang sama mengenai lingkungan tempat tinggalnya, yaitu: “ Untuk berteman dekat dengan siswa Tionghoa sedikit risih mungkin karena tidak terbiasa, lagian di lingkungan rumah juga tidak ada orang Tionghoa.” Wawancara dengan informan yang bernama Frederick kelas XI IPA 1, 2014. “ Orang tua memasukkan saya ke sekolah yang mayoritas etnis Tionghoa, karena tidak akan mungkin orang tua saya menyekolahkan di lingkungan Non Tionghoa misalnya di sekolah negeri ya pastinya di kucilkanlah, lagian pernah mendengar dari kawan yang sekolah di negeri mereka di ejek ejek dengan kata-kata “ China”. Wawancara dengan informan yang bernama Adrian William kelas XII IPA 3, 2014. Selain dari pernyataan siswa di atas, dari segi lingkungan tempat tinggal, lihat saja rata-rata banyaknya masyarakat etnis Tionghoa yang tinggal di sekitar SMA Sutomo 2, Medan. Tentunya nilai yang di dapat si anak akan berada hanya pada komunitasnya saja dan ketika siswa yang mulai beranjak dewasa memasuki lingkungan yang lebih luas dan bertemu dengan siswa yang Universitas Sumatera Utara 84 diluar dari budayanya akan ada kecanggungan ketika berinteraksi, kecuali hal tersebut telah melebur dari sejak SD. Jadi tentunya alasan para orang tua menyekolahkan mereka di sekolah yang mayoritas Tionghoa juga di karenakan masih adanya pandangan negatif mengenai SARA, maka karena itu para orang tua siswa tidak akan jauh-jauh untuk menyekolahkan anak mereka, dan lagi-lagi pastinya siswa yang etnis Tionghoa akan berinteraksi dengan sesama mereka saja, dan rentang waktu berinteraksi dengan siswa Non Tionghoa hanya di lingkungan sekolah dalam kegiatan belajar mengajar saja. Berikut dibawah ini tabel yang menggambarkan keseluruhan pendapat siswa yang menjadi informan mengenai kesenjangan dalam berinteraksi dengan sesama siswa, yaitu antara lain : Tabel 4.4 NO NAMA INFORMAN PERNYATAAN 1. Giovannie Pilih-pilih kawan biasanya yang Tionghoa, saya juga lihat mereka mengelompok bahkan siswa yang Non Tionghoa juga gitu. 2. Michael Sama seperti yang lainnya jika sudah terbiasa berteman dengan sesama ya pasti akan nyaman makanya suka mengelompok. 3. Kevin Tidak pernah merasakan diskriminasi 4. Frederick Masih adanya kesenjangan yang begitu jelas antara siswa Tonghoa dan Non Tionghoa. 5. Tria Widya Aprillia Ada beberapa siswa yang cenderung sombong dan mengelompok biasanya karena Universitas Sumatera Utara 85 sama-sama pintar dan khusu orang Tionghoa dan Non Tionghoa juga sama-sama mengelompok. 6 Lina Sihotang Tionghoa biasanya suka mengelompok misalnya pada jam istirahat, mereka lebih suka berteman dengan yang sesama suku 7 Adrian William Semacam genk gtu sih pasti ada, kan lebih nyaman dengan yang sama dengan kita di banding yang berbeda, tapi sejauh ini siswa yang Non Tionghoa tidak pernah di kucilkan, malah kita sama toleransi dan bahkan mengajari berbahasa daerah. 8 Farhan Surbakti Masih adanya siswa yang berkelompok- kelompok, yang Tionghoa dengan Tionghoa dan begitu juga dengan orang kita. 9 Samuel Simbolon Adanya sikap tidak terbuka di karenakan mungkin belum terlalu lama kenal. 10 Denny Wijaya Kalo semacam genk gtu ada, itukan karena punya rasa kebersamaan, nyaman dan merasa dekat, ya semua orang kan tergantung. Kalau saya lebih comfort dengan teman yang Tionghoa baik di kelas dan diluar Sumber : Berdasarkan hasil wawancara dengan informan siswai SMA Sutomo 2, Medan mengenai interaksi dalam keagamaan. Universitas Sumatera Utara 86 Tidak hanya itu saja ternyata berdasarkan pemaparan beberapa siswa yang menjadi informan mengungkapkan bahwa sesama teman yang berasal dari etnis Tionghoa tidak menyukai temannya jika berteman dengan teman yang Non Tionghoa bahkan menjelek-jelekkan siswa yang dari Non Tionghoa karena ia yang juga berasal dari keturunan Tionghoa berteman dekat dengan yang Non Tionghoa. Tetapi beberapa siswa mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena toh semua manusia sama baiknya yang baik akan tetap baik dan yang jahat tetap pula jahat tanpa harus melihat melalui suku dan agama lalu mencerminkan bahwa ia seseorang yang baik.

4.4 Interaksi Sosial Antara Guru dan Murid