Interaksi dalam Pergaulan Antar Siswa

78 berkenalan dengan lama, baik itu dari TK, SD, SMP, sampai ke jenjang SMA. Teman tentunya akan saling bertoleransi apalagi sudah kenal lama, tidak ada yang perlu di khawatirkan bahkan akan muncul rasa kepercayaan terhadap teman sendiri, perasaan saling memiliki tentu di dapat oleh siswa karena hal tersebut telah tertanam pada saat masa anak-anak, dan biasanya hubungan tersebut akan jauh lebih akrab dibandingkan dengan siswa yang hanya mendaftar di jenjang pendidikan SMA saja.

4.3.3 Interaksi dalam Pergaulan Antar Siswa

Berdasarkan penelitian di atas, hal tersebut berarti bahwa sebenarnya kunci dri interaksi di sekolah ini khususnya tingkatan interaksi antar siswa adalah bahasa. Itu adalah interaksi mereka dari segi penggunaan bahasa saja, belum lagi terkait dengan pandangan siswa mengenai siswa khususnya di jenjang SMA mengenai pergaulan di antara mereka sendiri. Bahasa memanglah sebagai alat penghantar dalam terjalinnya komunikasi yang efektif lalu apakah hal tersebut menjadi hambatan dalam mereka berinteraksi, berikut pemaparan para siswa mengenai pergaulan mereka antar sesama keluarga yang memiliki status siswa di jenjang SMA Sutomo 2, Medan, berikut pemaparannya, yaitu : “ Siswa Tionghoa sangat ramah dengan saya mungkin karena saya anak guru disini, ya tapi itukan Cuma sebatas teman di kelas saja sih, kalau untuk teman dekat lebih nyaman dengan orang kita”. Wawancara dengan informan yang bernama Frederick dari kelas XI IPA 1. “Siswa Tionghoa terkadang agak “ Kreak” terkadang tingkah mereka suka- saja sama kita”. Wawancara dengan informan yang bernama Farhan Surbakti dari kelas X-3. Berbeda dari penuturan siswa yang Tionghoa, hal tersebut meraskan bahwa sebenarnya tidak ada permasalahan sama sekali mengenai pergaulan Universitas Sumatera Utara 79 mereka walaupun siswa Tionghoa sedikit mengalami kesulitan jika harus berbicara dengan siswa yang non Tionghoa, tetapi siswa Tionghoa memahami dan tidak pernah memaksakan dalam penggunaan bahasa daerah mereka, malah sebaliknya mereka saling mengajarkan bertukar informasi dengan siswa lainnya misalnya yang dari suku batak akan bertukar bahasa dengan yang Non Tionghoa., berikut pemaparannya, yaitu sebagai berikut ini: “ Pertemanan ya temanlah, saya juga sering diskusi kelompok bareng saat ada tugas bisa berbahasa Hokkien”. Wawancara dengan informan yang bernama Kevin kelompok.” Wawancara dengan informan yang bernama Denny Wijaya kelas XI IPA 2, 2014. “ Kayaknya tidak ada diskriminasi disini, interaksi nya baik- baik saja kog, lagian kebanyakan siswanya juga uda dari kelas XI IPS 2, 2014. “Karena teman saya di kelas semuanya orang Tionghoa jadi ya mau tidak mau pasti dekatnya dengan yang Tionghoa, tapi saya juga ada kok teman Non Tionghoa, malahan punya eksul bareng basket.”. Wawancara dengan informan yang bernama Adrian William dari kelas XII IPA 3, 2014. Berdasarkan data di lapangan ternyata komunikasi bukanlah menjadi hal yang harus di perdebatkan dalam berinteraksi dengan sesama teman, semuanya tetap berteman, ada toleransi di antara para siswa yang saling memahami kekurangan dan kelebihan para siswa tersebut, tentunya syarat terjadinya interaksi telah terpenuhi dimana adanya kontak dan komunikasi, dalam hal ini komunikasi yang terjalin bisa menggunakan bahasa Indonesia dan Hokkien. Para siswa bisa saling menempatkan dimana mereka bisa menggunakan bahasa mereka dengan siapa dia akan berbicara. Pergaulan di lingkungan sekolah antar siswa tentunya di harapkan akan berlangsung tidak hanya di dalam kelas saja maupun di lingkungan sekolah, apakah proses interaksi di sekolah berhasil atau tidak, berikut pemaparan dari para siswa dalam menjelaskan interaksi mereka dalam pergaulan sehari- hari Universitas Sumatera Utara 80 apakah juga terjadi di luar lingkungan sosialnya, misalnya pada saat untuk nongkrong, jalan-jalan, hang out bareng, berikut pemaparannya, yaitu : “Kami berteman di sekolah dan juga di luar sekolah, tapi kalo untuk jalan-jalan, nongkrong sangat jarang sih, paling kalau ada yang lagi merayakan ulang tahun ya semua teman ya pasti di undang.” Wawancara dengan informan yang bernama Lina sitohang kelas X-1, 2014. “Untuk keluar bareng kayaknya tidak pernah, biasanya hanya di kelas saja”. Wawancara dengan informan yang bernama Denny Wijaya kelas XI IPA 2, 2014.

4.3.4 Pengelompokan dalam Lingkungan Sekolah Ingroup