3.1 Identifikasi Umum Pernyataan Jokowi Semasa Kampanye Pemilihan Presiden
Video yang menjadi penelitian penulis yaitu video pernyataan Jokowi selama masa kampanye pemilihan presiden Republik Indonesia yang ditayangkan
di televisi. Terdapat sebanyak tujuh cuplikan video yang telah penulis tentukan dan dari masing-masing video tersebut penulis telah mengutip beberapa scene
video yang menurut penulis representatif dalam menunjukkan sisi dekonstruksi wacana. Video ini berisikan tentang pidato kampanye, pendapat dalam debat
calon presiden, dan sesi talkshow di acara televisi. Berikut yang menjadi urutan video :
a. Video 1, yaitu tentang Jokowi-JK yang memperkenalkan baju resmi untuk
kampanye pada tanggal 27 mei 2014. b.
Video 2, yaitu tentang kampanye Jokowi di hadapan ribuan santri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta pada Senin tanggal 2 Juni 2014.
c. Video 3, yaitu tentang kampanye lucu Jokowi di Majalengka pada tanggal
18 Juni 2014. d.
Video 4, yaitu tentang talkshow “Presiden Pilihan Kita” di acara Mata Najwa pada tanggal 10 Juli 2014
e. Video 5, yaitu tentang Jokowi dalam pemaparan platform ekonomi pada
tanggal 6 Juni 2014. f.
Video 6, yaitu tentang pidato Jokowi di Stadion Gelora Bung Karno pada hari terakhir kampanye pemilihan presiden tanggal 5 juli 2014.
Universitas Sumatera Utara
g. Video 7, yaitu tentang pendapat Jokowi dalam debat calon presiden yang
pertama pada tanggal 9 juni 2014.
3.2 Identifikasi dan narasi data 3.2.1 Video 1
Dalam cuplikan video ini Jokowi dan Jusuf Kalla memperkenalkan baju resmi mereka untuk kampanye. Jokowi akan mengenakan baju kotak-kotak
sedangkan Jusuf Kalla akan mengenakan baju putih. Dimana kedua simbol, putih dan kotak-kotak menggambarkan keanekaragaman bangsa Indonesia. Hal ini
disampaikan Jokowi seusai melakukan iklan sosialisasi pasangan Jokowi-JK untuk pemilihan presiden 9 Juli 2004 di taman Suropatih Jakarta Pusat. Menurut
pasangan Jokowi-JK, penggunaan baju kotak-kotak dan putih merupakan simbol yang akan digunakan oleh Jokowi dan JK sampai pemilihan presiden 9 Juli 2004.
Yang mana simbol dari kotak-kotak dan putih merupakan simbol yang menandakan saling melengkapi antara Jokowi dan Jusuf Kalla yang artinya
Jokowi sebagai tokoh muda dan Jusuf Kalla sebagai tokoh yang berpengalaman. Berikut narasi dari cuplikan video 1 :
Jadi ini adalah baju kita nanti sampe 9 juli, Jokowi kotak-kotak, pak JK putih. Memang ini berbeda kan, karna emang kami ini saling melengkapi,
Pak JK berpengalaman, yang disini muda.
3.2.2 Video 2
Dalam cuplikan video ini Jokowi sedang memberi pidato singkat di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta, pada Senin tanggal 2 Juni 2014.
Universitas Sumatera Utara
Jokowi memberi pendapat tentang pencalonannya menjadi calon presiden yang di usung oleh PDI Perjuangan. Berikut narasi dari cuplikan video 2 :
Lobi-lobi juga ndak, minta-minta juga ndak, ngemis-ngemis apalagi ndak, ndak pernah saya. Tau tau juga ditetapkan jadi capres, ini apalagi? Tapi
kembali lagi hakekatnya semuanya karna Allah, ya sudah saya jalani. Ya kalo sudah ditetapkan seperti ini, saya itu petarung, jangan ada yang mikir
saya itu lembek Saya petarung
3.2.3 Video 3
Dalam cuplikan video ini gelak tawa mewarnai kampanye Jokowi di Majalengka Jawa Barat pada tanggal 18 Juni 2014. Saat itu Jokowi meminta
sejumlah warga untuk menunjukkan bagaimana cara mereka membujuk warga lain untuk ikut memilih Jokowi-JK dalam pemungutan suara pada pemilihan
presiden. Terdapat 3 warga yang menyampaikan ajakan kepada massa kampanye untuk memilih Jokowi dalam pemungutan suara di Pemilihan Presiden. Berikut
narasi kampanye Jokowi : Samad
: Assalamualaikum, Jokowi
: Ngapain kok tok..tok..tok..tok..tadi? Samad
: Buka pintu Jokowi
: Buka pintu, silahkan. Samad
: Pak..Jokowi Tertawa bersama warga, saya mau menyampaikan supaya tanggal 9
Juli nanti pilih Jokowi nomor duaaa..
Jokowi : Kenapa milih Jokowi-JK?
Samad : Orangnya jujur, merakyat
Cuplikan dengan warga yang berbeda Jokowi
: Supaya jadi nyoblos saya gimana caranya? Dibujuk, bujuknya gimana?
Suparni : Pilih pak Jokow Orang nya sederhana, orang Jawa sama
seperti saya Jokowi tertawa bersama warga, gak ada calon presiden kayak pak Jokowi bajunya ini ini terus Jokowi
tertawa
Universitas Sumatera Utara
Jokowi : Trus? Yang ini Jokowi-JK, Yang disinimenunjukkan
pasangan yang lain juga diterangin dong. Suparni
: Saya mah gak tau, biarin ajalah orang yang menilai, yang penting saya milih pak Jokowi..
Cuplikan dengan warga yang berbeda Maya
: Saya relawan dari pak Jokowi, mau mengajak ibu-ibu dan bapak-bapak untuk nanti 9 juli memilih pak Jokowi..
Jokowi : ini berarti ketetangganya kan? Bukan yang ini menunjuk
massa kampanye ketetangganya gitu loh.. Maya
: Alasannya bu, pak Jokowi itu pertama merakyat, tidak terlibat apapun, bukan orde baru bu..kalo sebelah ma horde
baru buJokowi tertawa..kalo ini bukan, ini mah kerjanya nyata, blusukan, yang itu mah kokangkongkang wae bu,
jangannn, betul gak?
Jokowi : iya bener, betul, trusss
Maya : Tidak ada pelanggaran apapun pak, Pilih pak Jokowi
nomor dua pak
3.2.4 Video 4
Dalam cuplikan video ini, Jokowi diundang sebagai bintang tamu dalam acara talk show Mata Najwa di Metro
TV yang bertema “ Presiden Pilihan Kita” pada tanggal 10 Juli 2014. Dalam acara talkshow ini membahas tentang
perjalanan kampanye Jokowi yang secara khusus membahas mengenai sepatu yang dikenakan Jokowi saat debat calon presiden dan juga tentang pidato Jokowi
di Gelora Bung Karno disaat hari terakhir masa kampanye pemilihan presiden. Berikut narasi cuplikan video 4 :
Najwa : Ada satu yang kemudian ramai di sosial media adalah ketika di debat terakhir, ada fotonya sampai dibahas, jadi apapun yang
kemudian terjadi di saat debat dibahas oleh banyak orang. Nah yang dibahas itu pak menunjukkan foto sepatu jokowi sepatu
pak Jokowi, katanya kok calon presiden sepatunya kok gitu sih pak? Loh, ini pake sepatu yang sama pak Jokowi haha.. haha..
waduh mohon maap ternyata sepatu yang sama yang dipake. Ini sepatu favorit?
Universitas Sumatera Utara
Jokowi : Ga, yaa sepatu saya kadang saya pake kayak tidak, ada yang pake ada yang tidak gitu aja
Najwa : Boleh saya tau harganya brapa gak pa? Jokowi :
Harganya…gak tau ya yang belikan istri saya, tapi biasanya harga nya antara ya 200 sampe 300 kira-kira itu, katanya istri
saya loh, saya gak beli sendiri kok Najwa : Tetapi cukup nyaman di pake ya?
Jokowi : Ya enak, Najwa : Dan cukup pede di pake di debat calon presiden republik
Indonesia cukup pede memakai sepatu harga 200 ribu ya,, Jokowi : Ya bedanya apasih, sama saja, pake lari juga cepat juga,
Tentang kampanye terakhir di Gelora Bung Karno Najwa : Apa sih yang terlintas dibenak pak Jokowi berdiri di tengah
panggung dan itu ada massa sebegitu banyak pak? Jokowi : Saya terus terang begitu saya membuka pintu dan masuk ke
Gelora Bung Karno, saya betul-betul tidak membayangkan sama sekali bahwa massa akan sebanyak itu, betul-betul luar biasa
banyaknya dan saya tentu saja saya membayangkan dan kaget sebentar dan bisa menguasai dan langsung ke tengah
Najwa : sampai berlari-lari lagi, ingat gak sih? Pak Jokowi sempat berlari-lari waktu itu
Jokowi : ya lari-lari, karna kan panggungnya panjang kalo jalan-jalan kan ada yang nunggu kelamaan.
3.2.5 Video 5
Cuplikan video ini berisi tentang pemaparan platform ekonomi Jokowi-JK pada tanggal 6 Juni 2014. Dalam pemaparannya Jokowi mengatakan perbaikan
sumber daya manusia merupakan hal pertama yang akan ia lakukan dalam lima tahun kedepan jika terpilih menjadi presiden dan wakil presiden bersama Jusuf
Kalla. Acara pemaparan platform ekonomi Jokowi-JK ini diadakan untuk memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memahami arah prioritas
kebijakan ekonomi Jokowi-JK. Menurut Jokowi perekonomian Indonesia perlu pemerataan dan pembangunan SDM. Uniknya dalam acara kali ini Jokowi tampil
Universitas Sumatera Utara
dengan mengenakan setelan jas tanpa baju kotak-kotak yang menjadi cirri khas nya. Berikut ini narasi cuplikan video 5 :
Tadi saya sampaikan, pembangunan manusia,saya tidak gini menunjukkan jari telunjuk, tapi gini menunjukkan dua jari,
pembangunan sumber daya manusia. Nanti saya gini menunjukkan jari telunjuk klaru lagi, gini menunjukkan dua jari, pembangunan sumber
daya manusia, maap, tadi saya berangkat juga hampir klaru, saya sudah berangkat pake kotak-kotak, sudah naik mobil, di telpon mba Rini tadi,
mas, pake jas saja biar beda gitu. Ternyata saya masuk kesini tadi banyak yang pangling. Ya kan biasanya orang mau apa sering saya pake putih,
sering pake kotak-kotak dan sering media menyampaikan pada saya wajah saya wajah kampung wajah deso, tapi ga papa yang penting otaknya
internasional.
3.2.6 Video 6
Cuplikan video ini tentang pidato Jokowi di Stadiun Gelora Bung Karno pada tanggal 5 juli 2014 hari terakhir massa kampanye pemilihan presiden. Dalam
pidatonya, Jokowi menyampaikan apresiasi bagi semua pihak yang terlibat dalam pemenangan pasangan Jokowi-JK. Jokowi juga menyampaikan agar semua warga
negara untuk bersama-sama melakukan perubahan. Berikut ini narasi cuplikan video pidato Jokowi :
Aprisiasi kepada kepada semua yang menjaga semua yang mejaga nilai-nilai keagamaanbaik itu di masjid, di gereja, di vihara, di pura serta
mereka yang konsisten melestarikan nilai-nilai adat nusantara. Saya dan pak JK disini bukan karna nafsu untuk berkuasa apalagi untuk
menghalalkan segala cara tidak.., kami datang untuk menyelesaikan masalah, bukan untuk menambah masalah, kami hadir untuk memberi rasa
damai bukan jadi pemicu konflik.
Saudara-saudara, kita berkumpul untuk membulatkan tekad, menyatukan hati, dan bekerja keras sebagai tanggung jawab untuk
melakukan perubahan demi kebaikan indonesia dengan cara-cara yang bermatabat. Kita berkumpul disini sebagai bagian dari demokrasi yang
memastikan bahwa partisipasi seluruh rakyat untuk menenukan masa depan bangsa, penghormtan pada hak asasi manusia, berjuang untuk
keadilan dan memelihara keberagaman serta perdamaian.
Universitas Sumatera Utara
Kita menolak segala bentuk intimidasi, kebohongan , dan kecurangan yang mencuri hak rakyat untuk menentukan masa depan
indonesia. Sebarkan kebaikan, rakyat tidak perlu percaya pada fitnah, pada kebohongan,kita semua telah di hantam fitnah dan kebohongan. Tapi kita
tidak pernah tumbang karna kita bekerja tulus untuk republik tercinta. Kita semua adalah penyerah harapan untuk indonesia. Kekuatan kita adalah
pada kerelaan, saudara-saudara rela bersatu padu, berdiri tegak, bekerja keras menyuarakan pesan tegas bahwa tidak ada yang tidak mungkin
untuk sebuah perubahan.
Saya dan pak JK sekali lagi berterima kasih pada seluruh relawan, seluruh pemuka agama, seluruh tokoh masyrakat, seluruh aktivis, seluruh
pekerja seni, seluruh petani, seluruh nelayan, seluruh buruh, seluruh pegawai negeri, seluruh mahasiswa, seluruh pelajar, dan cseluruh lapisan
masyarakat untuk menyatukan tekad mengawal proses pemilihan presiden ini demi tercapainya cita-cita kita bersama.
Buat generasi muda adik-adik saya, kalian adalah pemilik masa depan indonesia, ijinkan kakak mu ini mengajak kalian semua untuk
menentukn arah Indonesia. Jalan tinggal selangkah lagi, jaga TPS kita semuanya. Saya dan pak JK berjanji, jika saudara-saudara memberikan
penghormatan kepada kami untuk menjadi presiden dan wakil presiden, maka kami akan bekerja keras setiap hari untuk anda dan untuk anak-anak
kita semuanya. Salam perdamaian, salam dua jari, salam dua jari, salam dua jari, salam dua jari, salam dua jari, salam dua jari....
3.2.7 Video 7
Cuplikan video ini berisi tentang pernyataan dari masing-masing pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam debat calon presiden yang pertama pada
tanggal 9 juni 2014. Penulis mengutip scene mengenai pendapat Jokowi dalam menjawab pertanyaan dari moderator debat yaitu :
Kami rakyat Indonesia ingin tahu apa agenda yang anda anggap paling penting, paling utama dan paling menjadi unggulan untuk dilaksanakan
dalam kaitan dengan tema kita pada hari ini yaitu pembangunan demokrasi di pemerintahan yang bersih dan negara hukum?
Pertanyaan ini merupakan pertanyaan dalam segmen yang pertama dalam debat. Berikut pendapat Jokowi :
Universitas Sumatera Utara
Republik ini adalah milik kita semuanya, harapan rakyat ingin hidup lebih baik, ingin lebih sejahtera. Demokrasi menurut kami adalah mendengar
suara rakyat dan melaksanakannya. Dan oleh sebab itu, kenapa setiap hari kami datang ke kampung-kampung, datang ke pasar-pasar, datang
kebantaran sungai, datang ke petani, datang ke tempat pelelangan ikan, karena kami ingin mendengar suara rakyat. Dengan cara apa? Dengan cara
dialog, pak JK saya kira sudah banyak menyelesaikan konflik dengan cara dialog untuk musyawarah untuk sebuah kemanfaatan bagi rakyat banyak.
Penyelesaian tanah abang, waduh pluit juga kita selesaikan dengan cara dialog, bermusyawarah, mengundang makan, mengajak musyawarah,
mengundang makan, mengajak musyawarah kemudian menemukan manfaat bagi perpindahan itu.
3.3 Analisis Pernyataan Jokowi Dalam Cuplikan Video Selama Masa Kampanye Pemilihan Presiden 2014 dalam Pendekatan Semiotika
Roland Barthes 3.3.1 Makna Denotasi dan Konotasi pada cuplikan Video 1
Tabel 4 Visual
Dialogsuara
Gambar 2
Jadi ini adalah baju kita nanti sampe 9 juli, Jokowi kotak-kotak, pak JK putih.
Memang ini berbeda kan, karna emang kami ini saling melengkapi, Pak JK
berpengalaman, yang disini muda.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3
Tabel 5 Denotasi
Dalam cuplikan video ini Jokowi mengenakan baju kotak-kotak dan Jusuf Kalla mengenakan baju putih. Dalam tayangan ini
Jokowi dan Jusuf Kalla sedang melakukan konferensi pers dalam memperkenalkan baju resmi mereka untuk kampanye di
pemilihan presiden. Jokowi mengatakan akan mengenakan baju kotak-kotak sedangkan Jusuf Kalla akan mengenakan baju
putih. Jokowi mengatakan bahwa mereka berbeda dari baju yang mereka kenakan. Jokowi mengatakan bahwa perbedaan
dari baju yang dikenakan menggambarkan perbedaan mereka dari sisi usia dan pengalaman. Namun, Jokowi menambahkan
bahwa mereka saling melengkapi atas perbedaan tersebut. Jokowi mengatakan bahwa dia muda dari segi usia dan Jusuf
Kalla lebih berpengalaman. Jusuf Kalla juga menambahi bahwa perbedaan itu membuat mereka berdua lebih bersinergi
Konotasi
Cuplikan ini memperkenalkan baju resmi pasangan nomor urut
Universitas Sumatera Utara
2 calon presiden dan wakil presiden Jokowi-JK yaitu kotak- kotak dan putih. Perkenalan baju resmi ini bermaksud untuk
menyatakan identitas pasangan Jokowi-JK melalui pakaian. Simbol kotak-kotak dan putih sebagaimana dikatakan Jokowi
bahwa hal itu menandakan perbedaan dari Jokowi dan JK dari segi usia dan pengalaman namun mereka saling melengkapi
dalam menutupi kelemahan satu sama lain. Selain itu, simbol kotak-kotak dan putih menggambarkan Bhineka Tunggal
Ikakeanekaragaman bangsa Indonesia. Hal ini bermaksud mengubah persepsi masyarakat bahwa masyarakat harus saling
melengkapi dengan segala perbedaan yang ada. Dan hal ini juga menunjukkan bahwa dalam kampanye perlu ada diferensiasi
agar mudah di ingat oleh masyarakat.
62
Disamping itu, baju kotak-kotak yang di pakai oleh Jokowi menunjukkan jiwa muda
atau representasi anak muda yang dinamis dan keberagaman, putih menunjukkan kewibawaan dari pengalaman. Jokowi
selalu menggulung lengan baju kotak-kotak yang ia kenakan karna ingin menunjukkan bahwa pemimpin harus siap bekerja
dan turun kelapangan. Bila pilgub 2012 kemeja kotak-kotak lebih dominan dengan warna merah dan biru, dengan bentuk
62
Republika.co.id, Jokowi ubah kostum putih Jadi Kotak-Kotak di pilpres 2014, selasa, 27 mei 2014, 13.58 WIB.
Universitas Sumatera Utara
kotak-kotak besar. Pada saat kampanye pilpres, kemeja yang dikenakan kotak-kotak, warna yang nampak adalah merah, biru
dan abu-abu
yang bermakna
sekalipun terdapat
keanekaragaman, Indonesia tidak boleh terkotak-kotakkan dan semuanya bersama-sama dalam sebuah negara.
3.3.2 Makna Denotasi dan Konotasi pada cuplikan Video 2 Tabel 6
Visual Dialogsuara
Gambar 4
Lobi-lobi juga ndak, minta-minta juga ndak, ngemis-ngemis apalagi ndak, ndak pernah
saya. Tau tau juga ditetapkan jadi capres, ini apalagi?Tapi
kembali lagi
hakekatnya semuanya karna Allah, ya sudah saya jalani.
Ya kalo sudah ditetapkan seperti ini, saya itu petarung, jangan ada yang mikir saya itu
lembek Saya petarung
Tabel 7 Denotasi
Cuplikan ini menayangkan Jokowi sedang memberi pidato singkat di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran Yogyakarta,
pada Senin tanggal 2 Juni 2014Jokowi mengenakan baju kotak-kotak dan juga mengenakan peci. Jokowi dalam
cuplikan ini mengatakan bahwa dia tidak pernah meminta
Universitas Sumatera Utara
maupun menginginkan untuk menjadi calon presiden. Dia mengatakan bahwa penetapan beliau sebagai calon presiden
merupakan kehendak Allah dan itu merupakan amanah yang harus dijalani. Beliau mengatakan bahwa dia bukanlah
seorang yang lembek seperti yang dikatakan orang banyak melainkan dia mengatakan bahwa dia seorang petarung. Hal
ini beliau katakan dengan menggunakan logat yang medok ciri khas orang Jawa.
Konotasi Cuplikan
ini menunjukkan
Jokowi berbicara
dengan menggunakan
logat yang
medok. Logat
medok ini
menunjukkan bahwa Jokowi beridentitas sebagai orang Jawa dan ingin menunjukkan bahwa ia juga merupakan bagian dari
mereka massa pendengar pidato Jokowi yang mayoritas orang jawa dan menunjukkan sebuah kedekatan melalui penggunaan
aksen jawa medok. Hal ini juga semakin didukung bahwa dalam cuplikan ini Jokowi juga mengenakan peci yang
merupakan sebagai salah satu simbol bagi umat muslim dan juga bagi budaya Jawa. Dalam isi pidato Jokowi, ia
menyampaikan bahwa ia merupakan seorang petarung dan bukan seorang yang lembek. Hal ini bermakna Jokowi ingin
menegaskan bahwa ia merupakan orang yang tangguh sekalipun secara fisik ia terlihat lemah dan sederhana. Jokowi
Universitas Sumatera Utara
ingin mengubah persepsi masyarakat tentang dirinya yang selama ini menunjukkan sisi kesederhanaan, menjadi seseorang
yang tangguh yang siap bertarung di dalam pertarungan politik dalam pemilihan presiden.
3.3.3 Makna Denotasi dan Konotasi pada cuplikan Video 3 Tabel 8
Visual Dialogsuara
Gambar 5
Samad : Assalamualaikum,
Jokowi :Ngapain
kok tok..tok..tok..tok..tadi?
Samad : Buka pintu
Jokowi : Buka pintu, silahkan.
Samad :
Pak..Jokowi Tertawa
bersama warga, saya mau menyampaikan supaya tanggal
9 Juli nanti pilih Jokowi
nomor duaaa.. Jokowi
: Kenapa milih Jokowi-JK? Samad
: Orangnya jujur, merakyat
Cuplikan dengan warga yang berbeda
Jokowi : Supaya jadi nyoblos saya
gimana caranya?
Dibujuk, bujuknya gimana?
Suparni : Pilih pak Jokow Orang nya
Universitas Sumatera Utara
sederhana, orang Jawa sama seperti saya Jokowi tertawa
bersama warga, gak ada calon presiden kayak pak Jokowi
bajunya ini ini terus Jokowi tertawa
Jokowi : Trus? Yang ini Jokowi-JK,
Yang disinimenunjukkan
pasangan yang lain juga diterangin dong.
Suparni : Saya mah gak tau, biarin
ajalah orang yang menilai, yang penting saya milih pak
Jokowi..
Cuplikan dengan warga yang berbeda
Maya : Saya relawan dari pak
Jokowi, mau mengajak ibu-ibu dan bapak-bapak untuk nanti 9
juli memilih pak Jokowi.. Jokowi
: ini berarti ketetangganya kan?
Bukan yang
ini menunjuk massa kampanye
ketetangganya gitu loh.. Maya
: Alasannya bu, pak Jokowi itu pertama
merakyat, tidak
terlibat apapun, bukan orde baru bu..kalo sebelah ma horde
baru buJokowi tertawa..kalo
Universitas Sumatera Utara
ini bukan, ini mah kerjanya nyata, blusukan, yang itu mah
kokangkongkang wae
bu, jangannn, betul gak?
Jokowi :
iya bener, betul, trusss
Maya :
Tidak ada
pelanggaran apapun pak, Pilih pak Jokowi
nomor dua pak.
Tabel 9
Denotasi Dalam cuplikan video ini gelak tawa mewarnai kampanye
Jokowi di Majalengka Jawa Barat. Jokowi mengenakan baju kotak-kotak dan menggunakan peci. Jokowi meminta sejumlah
warga untuk menunjukkan bagaimana cara mereka membujuk warga lain untuk ikut memilih Jokowi-JK dalam pemungutan
suara pada pemilihan presiden. Jokowi terlihat sangat akrab dengan warga yang terlihat dari tidak adanya batasan
komunikasi yang berlangsung. Terdapat 3 warga yang menyampaikan ajakan kepada massa kampanye untuk memilih
Jokowi dalam pemungutan suara di Pemilihan Presiden.Warga pertama yang bernama Samad mengajak massa kampanye untuk
memilih pasangan Jokowi-JK sebagai nomor urut dua. Alasan dalam memilih Jokowi karena menurut Samad Jokowi
Universitas Sumatera Utara
merupakan seseorang yang berkepribadian jujur dan sangat dekat dengan rakyat sekalipun Jokowi seorang pemerintah.
Warga kedua yang bernama Suparni mengajak massa kampanye agar memilih Jokowi setelah Jokowi meminta Suparni
membujuk warga untuk memilih Jokowi-JK. Alasan Suparni mengajak warga karena menurut Suparni, Jokowi adalah
seorang yang sederhana dan kebetulan Suparni dan Jokowi memiliki suku yang sama yaitu suku Jawa. Suparni juga
mengatakan bahwa belum ada presiden yang sesederhana pak Jokowi yang hanya memakai satu baju saja yaitu kotak-kotak.
Kemudian Jokowi menanyakan pendapat Suparni mengenai pasangan calon yang lain dan Suparni mengatakan bahwa dia
tidak peduli dengan pasangan calon yang lain. Yang terpenting bagi Suparni, dia memilih Jokowi. Warga ketiga bernama Maya
yang merupakan relawan dari Jokowi Yang mengajak warga sekitar untuk memilih Jokowi. Alasan Maya ingin memilih
Jokowi karena Jokowi merupakan seorang pemimpin yang merakyat, tidak terlibat dengan kasus-kasus dan pelanggaran
lainnya terlebih kasus Orde Baru. Maya mengatakan bahwa Jokowi bekerja nyata untuk rakyat, salah satu wujudnya adalah
blusukan. Konotasi
Dalam cuplikan ini, Jokowi mengajak massa kampanye untuk
Universitas Sumatera Utara
berkampanye dalam mendukung dia. Hal ini menjelaskan bahwa rakyat dapat berpartisipasi dalam memenangkan Jokowi,
tidak hanya berpartisipasi dalam memberikan suara saat pemungutan suara, tetapi dapat juga berpartisipasi menjadi juru
kampanye. Hal ini juga bermakna bahwa perlu adanya kerjasama antara rakyat dan Jokowi dalam memenangkan
pertarungan politik tersebut. Disamping itu, Jokowi terlihat sangat akrab sekali dengan masyarakat, terlihat dari interaksi
dan gelak tawa saat kampanye. Hal ini menjelaskan bahwa Jokowi merupakan bagian dari rakyat dan memiliki hubungan
yang dekat dengan rakyat. Hal ini juga bermakna bahwa calon presiden yang nantinya akan memimpin rakyat berasal dari
rakyat juga sehingga nantinya mudah dalam mendengarkan aspirasi rakyat. Interaksi Jokowi dengan masyarakat terlihat
sangat akrab dan tidak terlihat batasan strata sosial di panggung kampanye tersebut. Hal ini menjelaskan bahwa Jokowi
merupakan seorang yang rendah hati, sederhana, tidak eklusif, tidak mempersoalkan kewibawaan sebagaimana layaknya calon
presiden.
Universitas Sumatera Utara
3.3.4 Makna Denotasi dan Konotasi pada cuplikan Video 4 Tabel 10
Visual DialogSuara
Gambar 6
Najwa :Ada satu yang kemudian ramai di sosial media adalah ketika di debat
terakhir, ada fotonya sampai dibahas, jadi apapun yang kemudian terjadi di
saat debat dibahas oleh banyak orang. Nah
yang dibahas
itu pak
menunjukkan foto sepatu jokowi sepatu pak Jokowi, katanya kok calon
presiden sepatunya kok gitu sih pak? Loh, ini pake sepatu yang sama pak
Jokowi haha.. haha.. waduh mohon maap ternyata sepatu yang sama yang
dipake. Ini sepatu Favorit? Jokowi :Ga, yaa sepatu saya kadang saya pake
kayak tidak, ada yang pake ada yang tidak gitu aja
Najwa : Boleh saya tau harganya brapa gak pa? Jokowi :Harganya…gak tau ya yang belikan
istri saya, tapi biasanya harga nya antara ya 200 sampe 300 kira-kira itu,
katanya istri saya loh, saya gak beli sendiri kok
Najwa :Tetapi cukup nyaman di pake ya? Jokowi : Ya enak,
Najwa : Dan cukup pede di pake di debat calon
Universitas Sumatera Utara
presiden republik Indonesia cukup pede memakai sepatu harga 200 ribu
ya,, Jokowi : Ya bedanya apasih, sama saja, pake
lari juga cepat juga,
Tentang kampanye terakhir di Gelora Bung Karno
Najwa : Apa sih yang terlintas dibenak pak Jokowi berdiri di tengah panggung
dan itu ada massa sebegitu banyak pak?
Jokowi : Saya terus terang begitu saya membuka pintu dan masuk ke Gelora
Bung Karno, saya betul-betul tidak membayangkan sama sekali bahwa
massa akan sebanyak itu, betul-betul luar biasa banyaknya dan saya tentu
saja saya membayangkan dan kaget sebentar dan bisa menguasai dan
langsung ke tengah Najwa : sampai berlari-lari lagi, ingat gak sih?
Pak Jokowi sempat berlari-lari waktu itu
Jokowi : ya lari-lari, karna kan panggungnya panjang kalo jalan-jalan kan ada yang
nunggu kelamaan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11 Denotasi
Dalam cuplikan video ini, Jokowi diundang sebagai bintang tamu dalam acara talk show Mata Najwa di Metro TV yang
bertema “ Presiden Pilihan Kita” pada tanggal 10 Juli 2014. Najwa Sihab selaku pembawa acara melakukan berbagai
pertanyaan mengenai aktivitas selama kampanye pilpres. Cuplikan ini secara khusus berbicara mengenai sepatu yang
dikenakan Jokowi saat debat calon presiden dan juga tentang pidato Jokowi di Gelora Bung Karno disaat hari terakhir masa
kampanye pemilihan presiden. Di acara talkshow tersebut sepatu yang dikenakan Jokowi saat debat pilpres di tunjukkan dalam
bentuk foto ke hadapan semua pemirsa. Tanpa di sengaja ternyata Jokowi juga menggunakan sepatu yang sama dalam
menghadiri acara talkshow tersebut. Gelak tawa mewarnai ruangan studio tersebut. Jokowi mengatakan bahwa sepatu
tersebut terkadang dipakai dan terkadang tidak saat ditanyai apakah sepatu tersebut merupakan sepatu favorit beliau. Saat
ditanya mengenai harga sepatu tersebut, Jokowi tidak tahu secara spesifik sebab istrinya yang membelikan sepatu tersebut,
namun beliau memperkirakan bahwa harganya sekitar Rp 200.000
– 300.000. Jokowi mengatakan bahwa sepatu tersebut nyaman dan enak dipakai. Saat ditanya tentang apakah Jokowi
Universitas Sumatera Utara
pede memakainya di debat calon presiden, Jokowi mengatakan bahwa semua sepatu sama saja, terlebih sepatu yang ia pakai
tersebut lebih baik dan untuk dipakai lari juga cepat. Najwa Sihab kembali menanyakan tentang bagaimana pendapat Jokowi
saat berada ditengah-tengah massa kampanye yang memenuhi Gelora Bung Karno. Jokowi mengatakan bahwa ia sempat
terkejut melihat massa yang sangat banyak dan berusaha untuk bisa bersikap sebagaimana mestinya. Najwa menanya kembali
tentang alasan Jokowi berlari-lari ke tengah-tengah panggung, dan Jokowi karena panggung yang begitu panjang sehingga ia
harus berlari agar massa kampanye tidak menunggu lama untuk
mendengarkan pidatonya. Konotasi
Dalam cuplikan acara talkshow ini, Jokowi mengenakan baju
putih. Menurut Jokowi baju putih itu bermakna murah dan bisa ngirit.
63
Murah dan irit merupakan hal yang mencerminkan kesederhanaan. Jadi, disamping makna yang disampaikan
Jokowi mengenai baju putih, secara tidak langsung ia ingin menyampaikan kepada khalayak bahwa ia merupakan seseorang
yang sederhana. Selain kotak-kotak, baju putih juga mencerminkan kepribadiannya yang sederhana. Baju putih
63
suara.com, Jokowi ungkapkan Makna kemeja putih yang digulung lengannya. Rabu, 7 mei 2014, 19:49 WIB.
Universitas Sumatera Utara
digunakan oleh Jokowi saat blusukan, saat menghadiri acara- acara di televisi dan saat menerima tamu dirumahnya. Ia lebih
sering pakai baju putih lengan panjang dan kemudian di gulung yang bermakna ia ingin menunjukkan bahwa ia siap kerja dan
turun kelapangan. Kemudian dalam membahas sepatu Jokowi yang sering dipakainya baik dalam debat calon presiden maupun
dalam berbagai pertemuan, tetap menyiratkan berbagai makna di dalamnya. Sepatu yang dipakai oleh Jokowi merupakan sepatu
yang sering dipakai oleh kaum muda. Hal itu berarti bahwa Jokowi tetap menunjukkan bahwa dia berjiwa muda. Ia juga
mengatakan bahwa sepatu tersebut dapat juga dibawa lari. Hal ini menjelaskan bahwa Jokowi juga seorang yang gesit dan
tanggap terhadap persoalan dan segera untuk diselesaikan. Kemudian dari harga sepatunya yang ia sampaikan yang
tergolong sangat murah terkhusus bagi setaraf calon presiden, menunjukkan hal yang sangat sederhana sekali. Dan hal ini
sangat menjelaskan betapa sangat sederhananya seorang Jokowi sehingga masalah fashion sekali pun ia tidak terlalu ambil
pusing. Sepatu tersebut yang kerap sekali ia pakai sangat menunjukkan
kesederhanaan seorang
Jokowi. Hal
itu menunjukkan bahwa dalam hal penampilan ia tidak terlalu
memberi perhatian. Makna lain yang terkandung dalam hal ini
Universitas Sumatera Utara
adalah bahwa Jokowi ingin menunjukkan bahwa ia tidak terlalu memperhatikan dirinya baik dalam hal berpakaian dan hal
lainnya melainkan ia lebih memberi perhatian terhadap rakyat. Dalam pembahasan tentang pidato kampanye di acara konser
salam dua jari, Jokowi ditanyakan mengenai tindakan Jokowi yang berlari-lari menuju tengah panggung. Dari alasan Jokowi
yang mengatakan bahwa ia berlari-lari karena panggung yang sangat panjang sehingga membuat ia harus berlari agar para
massa tidak lama-lama menunggu dia untuk berpidato, terdapat makna yang tersirat dibaliknya. Makna tersebut adalah ia
menunjukkan kepribadiannya yang cepat dan gesit dalam bertindak. Makna lainnya adalah ia tidak terlalu memperhatikan
kewibawaan dalam berjalan sebagaimana layaknya seorang tokoh nasional.
3.3.5 Makna Denotasi dan Konotasi pada cuplikan Video 5 Tabel 12
Visual Dialogsuara
Tadi saya
sampaikan, pembangunan
manusia,saya tidak gini menunjukkan jari telunjuk, tapi gini Menunjukkan dua jari,
pembangunan sumber daya manusia. Nanti saya gini menunjukkan jari telunjuk klaru lagi, gini
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7 menunjukkan dua jari, pembangunan sumber
daya manusia, maap, tadi saya berangkat juga hampir klaru, saya sudah berangkat pake kotak-
kotak, sudah naik mobil, di telpon mba Rini tadi, mas, pake jas saja biar beda gitu. Ternyata
saya masuk kesini tadi banyak yang pangling. Ya kan biasanya orang mau apa sering saya
pake putih, sering pake kotak-kotak dan sering media menyampaikan pada saya wajah saya
wajah kampung wajah ndeso, tapi ga papa yang
penting otaknya internasional.
Tabel 13 Denotasi
Cuplikan video ini berisi tentang pemaparan platform ekonomi Jokowi-JK di..pada tanggal 6 Juni 2014. Jokowi berlari kecil
saat menuju podium. Jokowi mengenakan pakaian jas, seperti dari keterangan yang ia sampaikan bahwa ia mengenakan
pakaian tersebut
agar penampilannya
berbeda dalam
menghadiri acara tersebut. Dalam mengucapkan pidatonya, Jokowi kerap sekali menunjukkan dua jarinya yaitu jari
telunjuk dan jari tengah dimana sesuai keterangan Jokowi agar tidak klaru jika hanya menunjukkan jari telunjuk saja. Jokowi
juga mengatakan bahwa media kerap menyampaikan kepada beliau bahwa wajahnya wajah ndeso. Tetapi Jokowi tidak
Universitas Sumatera Utara
terusik dengan hal itu, malahan dia mengatakan bahwa sekalipun wajahnya wajah ndeso tetapi otaknya internasional.
Konotasi Dalam cuplikan ini, Jokowi dalam menyampaikan pidatonya
kerap menunjukkan dua jari. Hal ini bertujuan agar masyarakat ingat akan nomor urut pasangan Jokowi-JK dalam pemilihan
presiden dan tidak keliru dalam menentukan pilihan. Kemudian Jokowi menceritakan bahwa ia memiliki wajah ndeso dan ia
tidak terusik dengan hal itu, menandakan bahwa ia setuju dengan hal itu. Namun Jokowi juga mengatakan bahwa
disamping ia memiliki wajah ndeso, tetapi ia memiliki pemikiran yang internasional. Dalam hal ini, Jokowi ingin
menunjukkan bahwa dibalik penampilannya secara fisik menggambarkan sesuatu yang kampungan, namun ia memiliki
pemikiran yang maju yang berskala internasional. Makna lain yang terkandung dari hal ini adalah bahwa Jokowi ingin
membuktikan bahwa kepribadian sederhana yang ia miliki, mampu dalam memimpin bangsa Indonesia untuk bersaing
dengan dunia internasional. Hal ini juga ditunjukkan Jokowi melalui pakaian yang ia kenakan dalam memberi pidato. Ia
berpenampilan berbeda, yang biasanya mengenakan baju kotak- kotak atau kemeja putih, dalam kesempatan kali ini ia
mengenakan jas. Hal ini menjelaskan bahwa disamping
Universitas Sumatera Utara
penampilan Jokowi yang kerap sederhana, namun ia juga mampu berpakaian resmi. Pakaian jas yang merupakan pakaian
resmi bertaraf
internasional, menunjukkan
kesesuaian pemikiran Jokowi yang internasional dan penampilannya.
Makna lain yang terkandung dalam hal ini adalah Jokowi ingin menunjukkan bahwa ia tidak serta merta bersifat kaku dalam
kesederhanaan berpakaian, namun ia juga dapat menyesuaikan penampilannya sesuai dengan situasi dan kondisi.
3.3.6 Makna Denotasi dan Konotasi pada cuplikan Video 6 Tabel 14
Visual DialogSuara
Gambar 8
Aprisiasi kepada kepada semua yang menjaga semua yang mejaga nilai-nilai
keagamaanbaik itu di masjid, di gereja, di vihara, di pura serta mereka yang
konsisten melestarikan nilai-nilai adat nusantara. Saya dan pak JK disini bukan
karna nafsu untuk berkuasa apalagi untuk menghalalkan segala cara tidak…Kita
semua adalah penyerah harapan untuk indonesia. Kekuatan kita adalah pada
kerelaan, saudara-saudara rela bersatu padu,
berdiri tegak,
bekerja keras
menyuarakan pesan tegas bahwa tidak ada
Universitas Sumatera Utara
yang tidak mungkin untuk sebuah perubahan… Buat generasi muda adik-
adik saya, kalian adalah pemilik masa depan indonesia, ijinkan kakak mu ini
mengajak kalian semua untuk menentukn arah Indonesia. Jalan tinggal selangkah
lagi, jaga TPS kita semuanya. Saya dan pak JK berjanji, jika saudara-saudara
memberikan penghormatan kepada kami untuk menjadi presiden dan wakil
presiden, maka kami akan bekerja keras setiap hari untuk anda dan untuk anak-
anak kita semuanya. Salam perdamaian, salam dua jari, salam dua jari, salam dua
jari, salam dua jari, salam dua jari, salam dua jari....
Tabel 15 Denotasi
Cuplikan video ini tentang pidato Jokowi di Stadiun Gelora Bung Karno pada tanggal 5 juli 2014 hari terakhir massa
kampanye pemilihan presiden. Jokowi Mengenakan pakaian kotak-kotak. Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan bahwa dia
mengapresiasi semua pihak yang menjaga nilai-nilai adat nusantara. Jokowi mengatakan bahwa pasangan Jokowi-JK
hadir untuk menyelesaikan masalah dan tidak karena nafsu berkuasa. Jokowi juga mengatakan bahwa partisipasi
Universitas Sumatera Utara
masyarakat dan kerelaan hati yang menentukan masa depan Indonesia. Jokowi mengatakan kepada kaum muda bahwa
mereka adalah pemilik masa depan bangsa dan Jokowi mengajak mereka ikut menentukan arah Indonesia lewat
pemilihan presiden. Jokowi
menghimbau agar
dalam pemungutan suara di pemilihan presiden semua rakyat bersama-
sama mengawal proses pemungutan. Konotasi
Dalam cuplikan ini, Jokowi konsisten dalam pakaian kotak- kotaknya dan lengannya digulung. Hal ini menunjukkan
konsistensi Jokowi sebagai seorang yang muda yang mencintai keberagaman, dan siap kerja dan turun kelapangan. Jokowi
dalam pidatonya mengapresiasi pihak yang menjaga nilai-nilai nusantara bermakna bahwa Jokowi merupakan calon pemimpin
yang juga memikirkan masalah nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia dan Jokowi akan menggandeng semua pihak untuk
terlibat dalam kemajuan bangsa Indonesia terkhusus dalam mempertahankan nilai-nilai adat nusantara. Dalam pidatonya,
Jokowi mengatakan bahwa mereka hadir untuk menyelesaikan masalah dan tidak karena ingin berkuasa. Makna yang
terkandung dalam hal ini adalah bahwa Jokowi mengatakan bangsa Indonesia sedang mengalami berbagai masalah sehingga
pasangan Jokowi-JK ingin mengatasi masalah tersebut, dan
Universitas Sumatera Utara
mereka mencalonkan diri sebagai calon presiden dan wakil presiden tidak dilandasi atas nafsu berkuasa melainkan mereka
datang dengan kerelaan hati. Jokowi juga mengatakan dalam pidatonya bahwa pemuda merupakan pemilik masa depan
bangsa Indonesia dan mengajak kaum muda tersebut untuk ikut berpartisipasi dalam menentukan arah bangsa Indonesia. Makna
yang terkandung dalam hal ini adalah bahwa Jokowi ingin menjelaskan bahwa peran pemuda sangatlah penting dalam
kemajuan suatu negara. Dalam pidatonya mengajak generasi muda, Jokowi menunjukkan kedekatan secara emosional
kepada mereka melalui ucapan “buat generasi muda adik-adik say
a, ijinkan kaka mu ini…”. Makna yang terkandung dalam hal ini adalah bahwa Jokowi ingin menunjukkan kepada
khalayak bahwa ia juga seorang yang muda, yang juga berperan penting dalam kemajuan bangsa, sama seperti kaum muda
lainnya.
Universitas Sumatera Utara
3.3.7 Makna Denotasi dan Konotasi pada cuplikan Video 7 Tabel 16
Visual DialogSuara
Gambar 9
Republik ini adalah milik kita semuanya, harapan rakyat ingin hidup lebih baik, ingin
lebih sejahtera. Demokrasi menurut kami adalah
mendengar suara
rakyat dan
melaksanakannya. Dan oleh sebab itu, kenapa setiap hari kami datang ke kampung-
kampung, datang ke pasar-pasar, datang kebantaran sungai, datang ke petani, datang
ke tempat pelelangan ikan, karena kami ingin mendengar suara rakyat. Dengan cara apa?
Dengan cara dialog, pak JK saya kira sudah banyak menyelesaikan konflik dengan cara
dialog untuk musyawarah untuk sebuah kemanfaatan
bagi rakyat
banyak. Penyelesaian tanah abang, waduh pluit juga
kita selesaikan
dengan cara
dialog, bermusyawarah,
mengundang makan,
mengajak musyawarah, mengundang makan, mengajak musyawarah kemudian menemukan
manfaat bagi perpindahan itu
Tabel 17 Denotasi
Dalam cuplikan video ini, Jokowi dan JK mengenakan pakaian jas dan menjawab pertanyaan tentang agenda yang paling
Universitas Sumatera Utara
prioritas untuk dilaksanakan dalam pembangunan demokrasi di pemerintahan yang bersih dan negara hukum. Jokowi menjawab
bahwa demokrasi merupakan mendengarkan suara rakyat dan melaksanakannya. Jokowi mengatakan bahwa itulah sebabnya
kenapa ia datang ke kampung-kampung , ke pasar-pasar, kebantaran sungai, ke petani, ke tempat pelelangan ikan yaitu
untuk mendengar suara rakyat. Cara Jokowi melakukanya yaitu dengan berdialog dengan rakyat dalam mendengar suara rakyat
serta dalam menyelesaikan konflik. Jokowi menyinggung tentang penyelesaian konflik yang pernah dilakukan oleh Jusuf
Kalla seperti penyelesaian konflik tanah abang, waduk pluit. Jokowi mengatakan bahwa cara ia berdialog dengan masyarakat
dengan bermusyawarah dan mengajak makan. Konotasi
Dalam cuplikan ini, Jokowi menjelaskan demokrasi sebagai mendengar suara rakyat dan melaksanakannya. Hal yang
terkandung dalam hal ini adalah Jokowi ingin menjelaskan bahwa ia lebih mementingkan kepentingan rakyat dengan
melaksanakan aspirasi rakyat daripada penataan sistem politik. Sehingga dalam pidatonya dikatakan ia datang kekampung-
kampung, ke pasar-pasar, ke petani dan ketempat lain dimana masyarakat kecil berada. Dalam hal ini, Jokowi ingin
menunjukkan bahwa ia merupakan seorang pemimpin merakyat
Universitas Sumatera Utara
yang turun langsung kelapangan dan siap melaksanakan tugas dalam memenuhi aspirasi rakyat. Jokowi dalam pidatonya
berkata bahwa ia berdialog dengan masyarakat untuk mendengar suara rakyat dengan cara bermusyawarah dan
mengajak makan. Hal ini menunjukkan bahwa Jokowi benarlah seorang yang turun langsung kelapangan berinteraksi dengan
masyarakat tanpa ada batas strata sosial dan bahkan makan bersama dengan masyarakat menunjukkan kedekatan antara
Jokowi dengan masyarakat Indonesia.
3.4 Analisis wacana Foucault
Analisis wacana dalam perspektif Foucault melihat pada relasi kekuasaan, yaitu bagaimana wacana ataupun bahasa dapat menjadi instrumen untuk
mendapatkan kekuasaan, mempertahankan kekuasaan, dan bagaimana kekuasaan dapat mengatur wacana apa yang menjadi dominan di masyarakat, sehingga
masyarakat akan tunduk pada wacana tersebut.
64
Dalam hal ini, Jokowi membangun sebuah wacana baru melalui sikap dan tindakannya selama masa
kampanye pemilihan presiden 2014 yang bertujuan dalam memenangkan pemilihan presiden tersebut. Namun dalam tulisan ini, penulis tidak menganalisis
bagaimana sebuah wacana yang dibangun dijadikan sebagai instrumen dalam mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan. Namun penulis menganalisis
64
Farah Annisa Harahap , “Analisis Wacana Kritis Terhadap Pidato Kenegaraan Presiden
Sukarno Pada Tanggal 17 Agustus 1966”. Skripsi, Medan, 2011, Hal. 32.
Universitas Sumatera Utara
tentang bagaimana kekuasaan yang telah dimiliki Jokowi mampu menciptakan sebuah wacana yang baru yang dapat dijadikan sebagai sebuah kebenaran publik.
Kebenaran disini dikatakan oleh Foucault tidak dipahami sebagai sesuatu yang datang dari langit, bukan juga sebuah konsep yang abstrak. Akan tetapi, ia
diproduksi, setiap kekuasaan menghasilkan dan memproduksi kebenaran sendiri melalui mana khalayak digiring untuk mengikuti kebenaran yang telah ditetapkan
tersebut. Disini, setiap kekuasaan selalu berpotensi menghasilkan rezim kebenaran tertentu yang disebarkan lewat wacana yang dibentuk oleh kekuasaan.
65
Kuasa menurut Foucault tidak dimiliki tetapi dipraktikkan dalam suatu ruang lingkup dimana ada banyak posisi yang secara strategis berkaitan satu sama
lain. Oleh sebab itu, Jokowi sebagai seorang calon presiden yang memiliki posisi strategis dan memiliki ruang dalam mempraktekkan kekuasaan tentunya memiliki
kuasa. Disamping itu, sebelum ditetapkan sebagai calon presiden, Jokowi telah memiliki kekuasaan sebagai gubernur DKI Jakarta dan telah menanamkan citra
baik bagi masyarakat Jakarta secara khusus. Dari hal tersebut, penulis menyimpulkan bahwa Jokowi yang berstatus sebagai calon presiden telah
memiliki kekuasaan sebelumnya dan hal inilah yang menjadi landasan bagi penulis dalam menganalisis wacana yang ingin dibangun Jokowi.
Jokowi telah membentuk sebuah opini publik dalam konteks sisi karismatik seorang calon presiden. Apakah hal ini menjadi unsur kesengajaan
ataupun tidak, namun yang pasti Jokowi telah mempengaruhi cara pandang
65
Eriyanto, Analisis Wacana Kritis, pengantar analisis teks media. LKIS, Yogyakarta, 2001, hal. 67.
Universitas Sumatera Utara
masyarakat mengenai kepemimpinan seorang presiden di Indonesia. Seperti yang dikatakan Foucault bahwa wacana dapat di deteksi karena secara sistematis suatu
ide, opini, konsep, dan pandangan hidup dibentuk dalam suatu konteks tertentu sehingga mempengaruhi cara berpikir dan bertindak tertentu.
66
Foucault mengatakan bahwa simbol yang dihasilkan wacana antara lain melalui bahasa, moralitas, hukum, dan lainnya, yang tidak hanya mengacu pada
sesuatu, melainkan turut menghasilkan perilaku, nilai-nilai dan ideologi. Simbol yang Jokowi tunjukkan dalam aktivitasnya selama masa kampanye pemilihan
presiden yaitu melalui gaya kepemimpinan, penampilan, dan karakter yang akan membangun
sebuah wacana
baru. Dari
simbol tersebut,
penulis mengklasifikasikan kedalam tiga hal yang akan penulis analisis melalui perspektif
Foucault, yakni gaya kepemimpinan Jokowi yang merakyat, kesederhanaan Jokowi, dan karakter Jokowi yang berjiwa muda.
3.4.1 Gaya Kepemimpinan Jokowi
Dalam aktivitas Jokowi selama masa kampanye, ia telah banyak menunjukkan bagaimana gaya kepemimpinannya. Dari analisis video yang
penulis telah lakukan dengan menggunakan pendekatan Semiotika Roland Barthes, terdapat beberapa aktivitas Jokowi yang menunjukkan bahwa ia memiliki
gaya kepemimpinan yang merakyat. Salah satunya terdapat dalam cuplikan video debat calon presiden. Hal ini dapat dilihat dari kutipan teks berikut :
Dan oleh sebab itu, kenapa setiap hari kami datang ke kampung- kampung, datang ke pasar-pasar, datang kebantaran sungai, datang ke
66
Ibid, Hal 65
Universitas Sumatera Utara
petani, datang ke tempat pelelangan ikan, karena kami ingin mendengar suara rakyat. Dengan cara apa? Dengan cara dialog, pak JK
saya kira sudah banyak menyelesaikan konflik dengan cara dialog untuk musyawarah untuk sebuah kemanfaatan bagi rakyat banyak.
Penyelesaian tanah abang, waduh pluit juga kita selesaikan dengan cara dialog, bermusyawarah, mengundang makan, mengajak
musyawarah.
Dari pernyataan Jokowi dalam debat capres ini, Jokowi mencoba menciptakan sebuah metode yang baru dalam memimpin dengan kekuasaan yang
ia miliki yaitu turun langsung ke masyarakat. Turun langsung ke masyarakat atau yang sering disebut sebagai blusukan dalam bahasa Jawa menjadi sangat popular
setelah dipakai oleh Jokowi pada saat Gubernur DKI Jakarta. Ketika tingkat kepercayaan publik terhadap kepemimpinan politik yang ada begitu rendah, gaya
kepemimpinan Jokowi ini berhasil mendongkrak kepercayaan publik terhadapnya. Rekam jejaknya sebagai walikota Solo dan gubernur DKI Jakarta telah
menghasilkan kepercayaan bahwa dia benar-benar telah melayani kebutuhan warga. Prinsip-prinsip manajemen modern yang menekankan rasionalitas,
efisiensi dan efektivitas, tanpa banyak cincong atau slogan-slogan, diperlihatkan dengan cara tersendiri yang sungguh merefleksikan sebuah gaya pemerintahan
yang baru dimana manusia menjadi prioritas diatas segalanya. Mengeksekusi rencana adalah esensi dari pemerintahan setelah persoalan dalam masyarakat
dipahami secara lengkap melalui blusukan. „Berdialog‟ seperti yang ia dikatakan
adalah kata kunci dalam blusukan yang merupakan seni memerintah bagi Jokowi. Memerintah dengan menjadikan masyarakat sebagai prioritas utama
merupakan sebuah wacana baru yang Jokowi ciptakan dan telah berhasil
Universitas Sumatera Utara
mengubah pola pikir masyarakat. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Foucault bahwa kekuasaan dapat memilih dan mendukung wacana tertentu,
sehingga wacana tertentu menjadi dominan dan wacana lainnya terpinggirkan. Struktur konsep dengan menggunakan istilah blusukan ini telah membentuk
wacana dominan ditengah-tengah masyarakat. Bahasa blusukan ini dimaksudkan agar masyarakat Indonesia senantiasa menyadari bahwa adanya kepedulian
pemerintah terhadap masyarakat sehinggga harus turun kemasyarakat secara langsung dalam mendengar aspirasi rakyat. Maka tepatlah seperti yang dikatakan
Michel Foucault bahwa ciri utama wacana adalah kemampuannya untuk menjadi suatu himpunan wacana yang berfungsi membentuk dan melestarikan hubungan-
hubungan kekuasaan dalam suatu masyarakat.
67
Ada dua konsekuensi dari wacana dominan tersebut. Pertama, wacana dominan memberikan arahan bagaimana suatu
objek harus dibaca dan dipahami. Pandangan yang lebih luas menjadi terhalang, karena ia memberikan pilihan yang tersedia dan siap pakai. Pandangan dibatasi
hanya dalam batas-batas struktur diskursif tersebut, tidak dengan yang lain. Kedua, struktur diskursif yang tercipta atas suatu objek tidaklah berarti kebenaran.
Batas-batas yang tercipta tersebut bukan hanya membatasi pandangan kita, tetapi juga menyebabkan wacana lain yang tidak dominan menjadi terpinggirkan.
68
Oleh sebab itu, penggiringan khalayak terhadap pemerintah yang blusukan sebagai
pemerintah yang merakyat berakibat pada wacana-wacana lain yang tidak tersampaikan, misalnya pemerintah memiliki tugas yang lebih besar dan lebih
67
Ibid, Hal 76
68
Ibid, Hal 77
Universitas Sumatera Utara
utama dibandingkan dengan blusukan, misalnya bertugas mengurus roda pemerintahan agar tetap stabil, perekonomian, administrasi dan lain sebagainya
yang notabene cakupan pekerjaan yang jauh lebih luas. Tidak tersampaikannya wacana terpinggirkan ini, bukan berarti wacana
dominan yang diangkat oleh Jokowi adalah salah dan wacana yang terpinggirkan ini adalah benar. Akan tetapi, dengan wacana dominan yang diangkat oleh Jokowi
akan membatasi pandangan khalayak sehingga ketika melihat pemerintah melakukan blusukan maka yang menjadi penilaian masyarakat adalah bahwa
pemerintah tersebut merupakan pemerintah yang peduli terhadap rakyat. Dalam analisis Foucault, kekuasaan membentuk wacana yang dipahami sebagai suatu
pengetahuan dan kebenaran oleh khalayak. Disamping gaya kepemimpinan Jokowi yang merakyat tersebut, dalam
aktivitas politiknya selama masa kampanye pilpres, Jokowi juga menunjuk hal lainnya yang mendukung terbentuknya wacana pemimpin yang merakyat tersebut.
Yakni dari penampilan Jokowi yang selalu mengenakan kemeja dengan lengan digulung. Berdasarkan makna konotasi dari analisis semiotika Barthes, Jokowi
selalu menggulung lengan bajunya sebagai bentuk dari pemimpin yang siap turun ke lapangan. Hal ini sangat mendukung terciptanya wacana pemimpin yang
merakyat ala Jokowi.
3.4.2 Kesederhanaan Jokowi
Dalam setiap aktivitas kampanye Jokowi, ia banyak menunjukkan sosok kesederhanaan yang ada dalam dirinya. Hal tersebut ditunjukkan baik dalam hal
Universitas Sumatera Utara
berpakaian maupun dalam tindakannya. Dalam hal berpakaian kini menjadi sebuah ruang konstruksi sosial mengenai apapun mulai dari status sosial, ekspresi,
pekerjaan, kelas sosial, jabatan, hingga urusan prestise. Pakaian sesungguhnya mengartikulasikan bentuk pesan non verbal yang ingin disampaikan. Pakaian pun
turut merekam semangat dan fungsi diri dan tidak lagi hanya sekedar pajangan budaya, melainkan larut pula dalam wacana afiliasi politik, praktek sosial hingga
fasih menuturkan identitas nasional dan kultur dari sebuah bangsa. Ia menjadi penanda kode-kode yang dapat dimaknai dan dibaca dalam sebuah domain
konteks sosial.
69
Oleh karena
itu, Jokowi
selalu berpakaian
sebagaimana ia
mengidentifikasikan dirinya. Dari beberapa video yang penulis analisis melalui pendekatan Semiotika Barthes, terdapat beberapa aktivitas kampanye Jokowi
mengenakan baju yang sama dan hal itu menunjukkan sisi kesederhanaan Jokowi. Pakaian yang kerap sekali digunakan Jokowi adalah kemeja kotak-kotak dan ini
menjadi baju resmi kampanye Jokowi dalam menjelang pemilihan presiden. Hal ini dapat dilihat dari kutipan teks video Jokowi dalam memperkenalkan baju resmi
kampanye mereka : Jadi ini adalah baju kita nanti sampe 9 juli, Jokowi kotak-kotak, pak
JK putih. Memang ini berbeda kan, karna emang kami ini saling melengkapi, Pak JK berpengalaman, yang disini muda
Dari pernyataan Jokowi saat pengenalan kostum diatas, Jokowi mengatakan bahwa baju kotak-kotak hanyalah sebagai simbol kampanye dan
69
http:ekanadashofa.staff.uns.ac.id20130103baju-kotak-kotak-identitas-dan-pertarungan- maknatrackback
Universitas Sumatera Utara
sebagai pembeda diantara Jokowi dan JK. Baju kotak-kotak yang dikenakan Jokowi, menjadi suatu wahana pertarungan makna ditengah berbagai atribut yang
diluncurkan para kompetitornya. Hal ini senada sebagaimana diutarakan Douglass Kellner dalam bukunya Media Culture: Culture Studies, identity and Politics
between the Modern and the Postmodern1995, dimana pertarungan politik sebagian dimainkan dalam “perang Fashion” semisal dalam pemilu dan debat
politik.
70
Baju kotak-kotak ala Jokowi sebagai identitas dirinya dan tim pengusungnya telah menyusup kedalam relung kesadaran setiap orang yang
melihatnya. Dari hal ini Jokowi menciptakan wacana baru mengenai dirinya. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan Foucault bahwa wacana dapat di deteksi
karena secara sistematis suatu ide, opini, konsep, dan pandangan hidup dibentuk dalam suatu konteks tertentu sehingga mempengaruhi cara berpikir dan bertindak
tertentu.
71
Baju kotak-kotak pun menjadi suatu ikonik dan ia meluruh menjadi komunikasi artifaktual yang menandai baju sebagai artefak kehidupan. Oleh
karena itu, tak salah apabila Malcom Barnad mengungkapkan bahwa pakaian pun dapat membawa kita kedalam ranah ideology dan politik.
72
Selain kotak-kotak, Jokowi juga sering memakai kemeja putih terlebih saat blusukan dan ketika menerima undangan tampil di televisi. Dalam berita online
Suara.com, Jokowi ungkapkan makna kemeja putih yang digulung lengannya pada
70
Ibid
71
Eriyanto. Op.Cit. Hal 65
72
http:ekanadashofa.staff.uns.ac.id20130103baju-kotak-kotak-identitas-dan-pertarungan- maknatrackback
Universitas Sumatera Utara
rabu, 7 mei 2014 pukul 19:49 WIB, Jokowi mengatakan bahwa makna baju putih yang ia gunakan adalah murah dan irit. Berdasarkan makna konotasi dari video
yang penulis analisis melalui semiotika Barthes, murah dan irit merupakan hal yang mencerminkan kesederhanaan.
Selain pakaian, Jokowi juga menunjukkan sisi kesederhanaannya lewat sepatu yang ia kenakan. Dari harga sepatu yang ia sebutkan dalam talkshow yang
sangat murah dan sepatu tersebut yang sering ia pakai, membuktikan bahwa dia menunjukkan sisi kesederhanaanya. Oleh sebab itu, dari keseluruhan penampilan
Jokowi dalam masa kampanye pemilihan presiden, Jokowi ingin menunjukkan bahwa ia merupakan seorang pemimpin yang sederhana.
Dalam hal tindakan, dalam aktivitas kampanye Jokowi banyak menunjukkan kesederhanaannya melalui gaya bahasanya maupun dari hubungan
yang dijalin kepada masyarakat. Berdasarkan kutipan teks cuplikan video Jokowi saat sedang memberi pidato singkat di Pondok Pesantren Sunan Pandanaran
Yogyakarta pada Senin tanggal 2 Juni 2014 dibawah ini: Lobi-lobi juga ndak, minta-minta juga ndak, ngemis-ngemis apalagi
ndak, ndak pernah saya. Tau tau juga ditetapkan jadi capres, ini apalagi?
Jokowi berbicara dengan menggunakan logat medok. Penggunaan aksen kedaerahan ini juga menunjukkan bahwa Jokowi merupakan seorang yang
sederhana. Disamping itu, Jokowi juga mengakui kesederhanaannya dengan pengakuan dirinya seorang yang ndeso kampungan. Hal ini dikatakan dalam
Universitas Sumatera Utara
kutipan teks video saat pemaparan platform ekonomi Jokowi-JK pada tanggal 6 Juni 2014 dibawah ini,
Sering media menyampaikan pada saya wajah saya wajah kampung wajah ndeso, tapi ga papa yang penting otaknya internasional
Selain perkataan Jokowi, kesederhanaan dirinya juga ditunjukkan dari keakraban atau kedekatan dirinya dengan masyarakat. Jokowi berinteraksi
langsung dengan masyarakat tanpa adanya batas stratifikasi sosial. Oleh sebab itulah masyarakat turut mengajak masyarakat lainnya untuk memilih Jokowi.
Dari berbagai simbol yang Jokowi tunjukkan lewat aktivitas kampanyenya, ia ingin menunjukkan kesederhanaan yang ada dalam diri sebagai
seorang pemimpin. Melalui kuasa yang dimiliki Jokowi, ia mampu menciptakan sebuah wacana kesederhanaan mengenai dirinya. Wacana tersebut diproduksi
kedalam kategorisasi perilaku yang baik. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Foucault bahwa publik tidak dikontrol lewat kekuasaan yang sifatnya fisik, tetapi
dikontrol, diatur, dan disiplinkan lewat wacana. Kekuasaan dalam pandangan Foucault disalurkan melalui hubungan sosial, dimana memproduksi bentuk-
bentuk kategorisasi perilaku sebagai baik atau buruk, sebagai bentuk pengendalian perilaku.
73
Maka oleh sebab itu, melalui wacana yang ia ciptakan, telah menggiring opini publik bahwa seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin
yang mampu hidup sederhana. Wacana pemimpin yang sederhana telah menciptakan sebuah kebenaran dan telah mengubah pola pikir masyarakat
terhadap sosok seorang pemimpin. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Foucault
73
Eriyanto. Op.Cit. Hal . 67.
Universitas Sumatera Utara
bahwa kebenaran diproduksi oleh kekuasaan melalui mana khalayak digiring untuk mengikuti kebenaran yang telah ditetapkan tersebut. Kekuasaan selalu
berpotensi menghasilkan rezim kebenaran tertentu yang disebarkan lewat wacana yang dibentuk oleh kekuasaan. Konsep pemimpin yang sederhana telah
membentuk wacana dominan dalam masyarakat dan wacana lainnya terpinggirkan. Pandangan yang lebih luas menjadi terhalang. Pandangan dibatasi
hanya dalam batas-batas struktur diskursif dan tidak dengan yang lain. Struktur diskursif yang tercipta atas suatu objek tidaklah berarti kebenaran. Batas-batas
yang tercipta bukan hanya membatasi pandangan kita, tetapi juga menyebabkan wacana lain yang tidak dominan menjadi terpinggirkan.
74
Oleh sebab itu, penggiringan khalayak terhadap pemerintah yang sederhana berakibat pada
wacana-wacana lain yang tidak tersampaikan, misalnya pemerintah secara historis telah memiliki tingkat stratifikasi sosial yang paling tinggi dan ia merupakan elit
yang memiliki kekuasaan sehingga sudah sepatutnya pemerintahan menerima kehidupan yang mewah. Oleh sebab itu, opini masyarakat yang terbangun selama
ini tentang kehidupan mewah yang diterima oleh pemerintah adalah hal yang wajar dan tidak menemukan masalah dalam hal itu. Namun wacana ini tidak
tersampaikan dan telah terpinggirkan oleh wacana yang dibangun oleh Jokowi. Namun dalam hal ini bukanlah berarti Jokowi salah dalam menciptakan wacana
dominan dan wacana yang terpinggirkan ini adalah benar. Akan tetapi wacana dominan yang diangkat oleh Jokowi akan membatasi pandangan khalayak
74
Ibid, Hal. 77.
Universitas Sumatera Utara
sehingga ketika
melihat pemerintah
yang sederhana,
masyarakat mengeneralisasikan bahwa pemerintah yang baik adalah pemerintah yang
sederhana. Hal ini senada dengan yang dikataka Foucault bahwa kekuasaan membentuk wacana yang dipahami sebagai suatu pengetahuan dan kebenaran oleh
khalayak.
3.4.3 Karakter Jokowi yang berjiwa muda
Pemuda memiliki peran dan funsi yang strategis dalam akselerasi pembangunan termasuk dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pemuda merupakan aktor dalam pembangunan. Baik buruknya suatu negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris
bangsa. Pemuda memiliki semangat yang kuat dalam membangun bangsa dan negara, memiliki kepribadian yang tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing,
memiliki kemampuan memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda juga berfungsi sebagai agen perubahan, kekuatan moral
dan kontrol sosial yang sangat berguna bagi masyarakat. Oleh sebab itulah, dari data video yang penulis analisis, Jokowi
merepresentasikan dirinya sebagai kaum muda lewat berbagai aktivitas politiknya selama masa kampanye. Jokowi telah berusia 55 tahun, namun ia selalu
menunjukkan bahwa dia merupakan seorang tokoh muda terkhusus saat masa kampanye pemilihan presiden 2014. Dari analisis video yang penulis lakukan,
terdapat beberapa aktivitas politik Jokowi semasa kampanye yang sengaja dilakukan untuk menunjukkan sisi kepemudaannya. Aktivitas politik Jokowi
Universitas Sumatera Utara
tersebut ada yang dalam bentuk simbol, perkataan ataupun dalam bentuk tindakan Jokowi yang mencoba menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia adalah seorang
yang muda. Simbol muda yang Jokowi tunjukkan ialah lewat penampilan Jokowi.
Jokowi menunjukkan kepemudaannya lewat baju kotak-kotak yang ia kerap gunakan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan teks video berikut :
Jadi ini adalah baju kita nanti sampe 9 juli, Jokowi kotak-kotak, pak JK putih. Memang ini berbeda kan, karna emang kami ini saling
melengkapi, Pak JK berpengalaman, yang disini muda
Dari kutipan teks tersebut, Jokowi mengatakan bahwa dia adalah seorang yang muda. Berdasarkan makna konotasi yang telah penulis analisis melalui
semiotika Barthes, makna baju kotak-kotak Jokowi selain menggambarkan keanekaragaman bangsa Indonesia tetapi juga bermakna sebagai representasi anak
muda. Selain baju kotak-kotak, Jokowi juga menunjukkan kepemudaannya lewat sepatu yang ia kenakan. Jokowi kerap sekali memakai sepatu yang sering dipakai
oleh pemuda. Selain dari penampilan Jokowi, ia juga menjukkan sisi kepemudaannya
lewat pernyataan yang ia sampaikan di beberapa aktivitas politiknya. Salah satunya pada saat Jokowi berpidato di hari terakhir kampanye di Gelora Bung
Karno. Hal ini dapat dilihat dari kutipan teks video berikut : Buat generasi muda adik-adik saya, kalian adalah pemilik masa depan
indonesia, ijinkan kakak mu ini mengajak kalian semua untuk menentukan arah Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Dari kata-kata yang diucapkan Jokowi, ia menempatkan dirinya menjadi seorang yang muda. Ia melakukan pendekatan emosional kepada seluruh pemuda
melalui kata-kata yang ia ucapkan seolah-olah punya hubungan yang dekat. Selain dari perkataan, Jokowi juga menunjukkan kepemudaannya lewat tindakannya
yang selalu semangat seperti layaknya seorang muda yang cepat dan gesit. Hal ini ditunjukkan melalui caranya menaiki panggung dengan berlari, salah satunya saat
menuju panggung konser salam dua jari di Gelora Bung karno. Berikut narasi wawancara dari acara Mata Najwa :
Najwa : sampai berlari-lari lagi, ingat gak sih? Pak Jokowi sempat berlari-lari waktu itu
Jokowi : ya lari-lari, karna kan panggungnya panjang kalo jalan-jalan kan ada yang nunggu kelamaan.
Semangat muda dan kegesitan Jokowi juga ditunjukkan dalam perkataannya saat diwawancarai mengenai sepatunya. Hal ini dapat dilihat kutipan
teks berikut : Najwa : Dan cukup pede di pake di debat calon presiden republik
Indonesia cukup pede memakai sepatu harga 200 ribu ya? Jokowi : Ya bedanya apasih, sama saja, pake lari juga cepat juga.
Dari hal diatas Jokowi mencoba menunjukkan kegesitannya dapat mengatasi permasalahan, sehingga dia perlu memakai sepatu yang cocok untuk
dibawa menyelesaikan masalah itu dengan cepat. Dari berbagai simbol, pernyataan dan tindakan ala kepemudaan, Jokowi
telah berhasil membentuk sebuah wacana baru mengenai elit politik di Indonesia. Wacana yang ia bangun ialah bahwa pemerintah harus berjiwa muda sehingga
lebih semangat dan tangguh dalam menyelesaikan persoalan. Wacana pemimpin
Universitas Sumatera Utara
muda ini telah mengubah pola pikir masyarakat. Jokowi dengan kuasa yang ia miliki telah merepresentasikan dirinya sebagai kaum muda dan hal itu dengan
mudah menggiring masyarakat untuk memandang bahwa pemimpin yang baik itu adalah kaum muda. Hal ini juga sejalan dengan yang dikemukakan Foucault
bahwa kekuasaan dapat memilih dan mendukung wacana tertentu, sehingga wacana tertentu menjadi dominan dan wacana lainnya terpinggirkan. Oleh sebab
itu, konsep pemimpin muda telah membentuk wacana dominan ditengah-tengah masyarakat. Wacana pemimpin muda dimaksudkan agar masyarakat Indonesia
menyadari bahwa perlu adanya kaum muda sebagai pemimpin sehingga semangat muda yang ia miliki mendatangkan perubahan yang lebih cepat. Hal ini senada
dengan yang dikatakan Foucault bahwa ciri utama wacana adalah kemampuan untuk menjadi suatu himpunan wacana yang berfungsi berfungsi membentuk dan
melestarikan hubungan-hubungan kekuasaan dalam suatu masyarakat.
75
Terdapat dua konsekuensi dari wacana dominan seperti yang penulis sebut sebelumnya, yakni pertama, wacana memberikan arahan bagaimana suatu objek
harus dibaca dan dipahami. Pandangan yang lebih luas menjadi terhalang, karena ia memberikan pilihan yang tersedia dan siap pakai. Pandangan dibatasi hanya
dalam batas-batas struktur diskursif tersebut, tidak dengan yang lain. Kedua, struktur diskursif yang tercipta atas suatu objek tidaklah berarti kebenaran. Batas-
batas yang tercipta tersebut bukan hanya membatasi pandangan kita, tetapi juga
75
Ibid, Hal. 76.
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan wacana lain yang tidak dominan menjadi terpinggirkan.
76
Oleh sebab itu, penggiringan khalayak terhadap pemimpin muda sebagai pemimpin
yang memiliki semangat perubahan, mengakibatkan wacana-wacana lainnya tidak tersampaikan, misalnya pemimpin yang sudah tidak muda lagi lebih memiliki
pengalaman dan bertindak hati-hati dengan mempertimbangkan segala resiko yang akan terjadi.
Namun wacana pemimpin muda ini bukan berarti dikatakan salah dan wacana yang terpinggirkan benar. Akan tetapi, dengan wacana dominan yang
diangkat oleh Jokowi akan membatasi pandangan khalayak sehingga ketika melihat pemimpin yang muda maka itulah pemimpin yang ideal. Hal ini tidah
jauh dari analisis Foucault bahwa kekuasaan membentuk wacana yang dipahami sebagai suatu pengetahuan dan kebenaran oleh khalayak.
Dari ketiga wacana yang dibangun oleh Jokowi, tidak serta merta Jokowi hanya menunjukkan pribadinya yang merakyat, sederhana dan berjiwa muda,
namun dia tetap menunjukkan bahwa dia mampu memimpin bangsa Indonesia melalui potensi yang ia miliki. Sekalipun ia mencoba merubah wajah pemimpin
di Indonesia melalui dirinya, namun ada hal-hal yang tetap ia pertahankan dan ia dapat menyesuaikan dengan kondisi-kondisi politik yang ada.
Jokowi mengatakan bahwa sekalipun ia terlihat sederhana dan lemah, bukan berarti dia tidak bisa memimpin dengan tegas, tangguh dan mampu
76
Ibid, Hal. 77.
Universitas Sumatera Utara
bertarung dengan lawan-lawan politiknya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan teks video berikut ini :
Ya kalo sudah ditetapkan seperti ini, saya itu petarung, jangan ada yang mikir saya itu lembek Saya petarung
Di samping hal tersebut, dalam hal berpakaian Jokowi juga dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Misalnya seperti kutipan teks
video berikut ini: Maap, tadi saya berangkat juga hampir klaru, saya sudah berangkat
pake kotak-kotak, sudah naik mobil, di telpon mba Rini tadi, mas, pake jas saja biar beda gitu. Ternyata saya masuk kesini tadi banyak yang
pangling. Ya kan biasanya orang mau apa sering saya pake putih, sering pake kotak-kotak dan sering media menyampaikan pada saya
wajah saya wajah kampung wajah ndeso, tapi ga papa yang penting otaknya internasional.
Berdasarkan pernyataan diatas bahwa Jokowi tidak hanya membangun citra dirinya yang berbeda dari yang lain, namun dia tetap menjadi seorang
pemimpin yang professional.
3.5 Dekonstruksi Wacana Elite Politik Kharismatik di Indonesia
Elit politik merupakan orang-orang yang memainkan peranan aktif dalam politik sebagaimana menurut para teoritisi politik karena ada dorongan
kemanusiaan yang tidak terhindarkan atau diabaikan untuk meraih kekuasaan. Politik bagi mereka merupakan permainan kekuasaan dan karena para individu
menerima keharusan untuk melakukan sosialisasi serta penanaman nilai guna menemukan ekspresi bagi pencapaian kekuasaan tersebut. Mosca percaya dengan
teori pergantian elit seperti halnya dengan Vilfredo Pareto maka dengan demikian yang membedakan karakteristik elite adalah kecakapan untuk memimpin dan
Universitas Sumatera Utara
menjalankan kontrol politik “sekali kelas yang memerintah tersebut kehilangan akan kecakapannya dan orang-orang diluar kelas tersebut menunjukkan kelas
yang lebih baik maka terdapat segala kemungkinan bahwa kelas yang berkuasa akan dijatuhkan dan digantikan oleh kelas penguasa yang baru. Gaetano mosca
percaya bahwa pada sejenis hukum yang mengatakan bahwa dalam elit yang berkuasa, tidak lagi mampu memberikan layanan-layanan yang diperlukan oleh
massa, atau layanan yang diberikannya dianggap tidak lagi memiliki nilai, atau terjadi perubahan-perubahan pada kekuatan-kekuatan sosial yang ada dalam
masyarakat maka perubahan-perubahan adalah sesuatu yang tidak dapat dihindarkan.
77
Oleh sebab itu, berbagai upaya dilakukan oleh elit yang berkuasa untuk mempertahankan kekuasaannya lewat konsistensi dalam menjalankan kontrol
politik dan mempertahankan kecakapannya. Salah satu upaya yang dapat kita lihat yaitu elit politik dalam hal ini pemimpin dalam suatu negara menunjukkan sosok
karisma dalam dirinya. Menurut Weber, jika para pengikut mendefinisikan pemimpin mereka sebagai seseorang yang berkarisma, maka ia cenderung
sebagai pemimpin karismatik terlepas dari benar-tidaknya ia memiliki ciri yang menonjol. Menurut Weber, kharisma terjadi saat terdapat sebuah krisis sosial,
seorang pemimpin muncul dengan sebuah visi radikal yang menawarkan sebuah solusi untuk krisis itu, pemimpin menarik pengikut yang percaya pada visi itu,
mereka mengalami beberapa keberhasilan yang membuat visi itu terlihat dapat
77
Anthonius P Sitepu, Op. Cit.. Hal. 148. Hal. 85.
Universitas Sumatera Utara
dicapai, dan para pengikut dapat mempercayai bahwa pemimpin itu sebagai orang yang luar biasa. Pemimpin seperti ini terlihat memiliki kelebihan- kelebihan
secara personal seperti intelektualitas, keberanian, pengorbanan dan kepiawaian sehingga bisa menyatukan masyarakat untuk keluar dari berbagai persoalan yang
melilit. Seorang yang berkharisma merupakan orang yang menciptakan suatu perubahan eksistensial.
Salah satu hal penting yang patut untuk diulas yakni persoalan kepemimpinan kharismatik charismatic leadership yang merupakan cenderung
terhadap konsep politik. Hal ini penting mengingat peran dunia politik merupakan suatu aturan permainan yang bermain dalam ranah kekuasan dan hal itu cukup
menjadi hal yang kompetitif dalam masyarakat ketika sudah menyangkut persoalan kekuasaan. Kepemimpinan kharismatik menjadi salah satu faktor
khusus yang perlu dipertimbangkan dalam suatu pemetaan akan seorang pemimpin yang nantinya akan memiliki legalitas-otoritas untuk menentukan suatu
kebijakan.
78
Tipe kepemimpinan karismatik dapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan
keistimewaan atau
kelebihan sifat
kepribadian dalam
mempengaruhi pikiran, perasaan dan tingkah laku orang lain, sehingga dalam suasana batin mengagumi dan mengagungkan pemimpin bersedia berbuat sesuatu
yang dikehendaki oleh pemimpin. Pemimpin disini dipandang istimewa karena sifat-sifat kepribadiannya yang mengagumkan dan berwibawa. Dalam kepribadian
78
Betti R. Scharf, Op.Cit. Hal. 207.
Universitas Sumatera Utara
itu pemimpin diterima dan dipercayai sebagai orang yang dihormati, disegani, dipatuhi dan ditaati secara rela dan ikhlas. Kepemimpinan kharismatik
menginginkan anggota organisasi sebagai pengikutnya untuk mengadopsi pandangan pemimpin tanpa atau dengan sedikit mungkin perubahan.
79
Fenomena akan diikutinya pemimpin oleh anggota kelompoknya bukanlah sesuatu yang baru saja terjadi. Sebagai seorang pemimpin tentu besar keinginan
untuk diikuti oleh pengikutnya bahkan dijadikan inspirasi. Inilah yang juga membuat para pemimpin ataupun calon pemimpin berlomba-lomba memperbaiki
karakteristik dirinya untuk memiliki kelebihan menginspirasi anggota kelompoknya dalam berpikir, berbicara bahkan bertingkah laku. Kemampuan
untuk menginspirasi anggotanya itulah yang sering disebut sebagai kemampuan sakti yang dinamakan karisma oleh beberapa tokoh.
80
Hal-hal yang telah disebut diatas sebagai indikator dikatakan pemimpin karismatik juga telah dipraktekkan di Indonesia. Sejak Indonesia merdeka,
presiden-presiden Indonesia memiliki sisi karismatiknya masing-masing hingga saat ini. Keenam presiden sebelum Jokowi memiliki gaya kepemimpinan yang
bervariasi dan berbeda satu sama lain. Namun setiap Presiden tersebut tetap dikategorikan sebagai elit politik dengan figur yang santun, berwibawa, kuat dan
tegas sebagaimana pemimpin pada umumnya yang telah didefenisikan sebelumnya. Dengan demikian, tampaknya selama ini kepemimpinan di Indonesia
masih didominasi oleh kepemimpinan yang berfigur santun, berwibawa, kuat dan
79
Hurin In Lia Amalia Qori, Op.Cit. hal .72.
80
Alyanti Fransisca 2010, Op.Cit. Hal. 1.
Universitas Sumatera Utara
tegas, sangat jarang terdapat kepemimpinan yang mampu menunjukkan figur yang berbeda dari yang sebelumnya.
Kemunculan Jokowi
membawa fenomena
baru dalam
kancah kepemimpinan politik di Indonesia. Penulis telah melakukan analisis dengan
menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes dalam melihat apa sebenarnya dibalik tindakan Jokowi selama masa kampanye. Penulis juga telah
menganalisis wacana apa yang sebenarnya dibangun oleh Jokowi selama masa kampanye pilpres dengan menggunakan pendekatan analisis wacana Foucault.
Berdasarkan analisis yang penulis lakukan, terdapat tiga wacana yang dibangun
oleh Jokowi yaitu gaya kepemimpinan Jokowi yang merakyat, Jokowi yang
sederhana, dan Jokowi yang berjiwa muda. Jokowi membentuk wacana tersebut dengan berbagai aktivitas yang
dilakukan, baik dalam hal berkata-kata, bertindak, maupun dari penampilan. Hal ini sejalan dengan penjelasan dekonstruksi yang mengatakan bahwa dekonstruksi
tidak semata-mata ditunjukkan terhadap tulisan, tetapi semua pernyataan kultural, sebab keseluruhan pernyataan tersebut adalah teks yang dengan sendirinya sudah
mengandung nilai-nilai, prasyarat, ideologi, kebenaran, dan tujuan-tujuan tertentu.
81
Jokowi membentuk wacana tersebut bukan tanpa alasan, namun wacana yang ia bentuk bertujuan membangun sebuah kekuatan baru dalam dirinya dan
berupaya mentransformasikan kepemimpinan politik di Indonesia melalui wacana
81
Kristeva, Julia. Op.Cit. hal 25
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Demikian dengan dekonstruksi tidak terbatas hanya melibatkan diri dalam kajian wacana, baik lisan maupun tulisan, melainkan juga kekuatan-
kekuatan lain yang secara efektif mentransformasikan hakikat wacana.
82
Oleh sebab itu, wacana yang coba dibangun oleh Jokowi mampu mempengaruhi dan
menggiring pandangan masyarakat bahwa pemimpin di Indonesia itu tidaklah harus yang berkharisma seperti yang telah disebutkan diatas seperti berfigur
elegan, berwibawa, kuat dan tegas. Namun khalayak digiring dengan opini bahwa pemimpin itu bisa juga yang sederhana, dekat dengan rakyat dan seorang yang
muda. Selama ini dikatakan bahwa kepemimpinan di Indonesia masih didominasi
oleh kepemimpinan yang memiliki figur berwibawa, kuat dan tegas sehingga hal ini menjadi wacana yang mapan ditengah-tengah masyarakat bahwa pemimpin itu
harus memiliki figur seperti yang telah disebutkan diatas. Namun kehadiran Jokowi dengan wacana yang dia bangun sebagai seorang pemimpin yang low
profil, sederhana, dekat dengan rakyat, berjiwa muda telah mampu mengubah opini masyarakat. Hal ini sesuai dengan pembacaan dekonstruktif bahwa kita
diajak untuk tidak mencari makna yang sebenarnya dari teks, melainkan hanya ingin mencari ketidakutuhankegagalan suatu teks yang berupaya menutup diri
dengan makna yang terkandung di dalamnya, artinya hanya ingin menumbangkan susunan hierarki yang menstrukturkan teks.
83
82
Ibid
83
Christoper Norris, Op.Cit. Hal. 13.
Universitas Sumatera Utara
Oleh sebab itu, Jokowi dalam menumbangkan wacana yang terbangun selama ini menciptakan kekuatan wacana yang sebanding. Sehingga wacana
kepemimpinan yang figur berwibawa, kuat dan tegas tidak lagi menjadi wacana yang dominan dan bukan lagi menjadi suatu kebenaran yang tunggal. Hal ini
sejalan dengan penjelasan dekonstruksi bahwa dekonstruksi mengajak pembaca untuk menghidupkan kekuatan-kekuatan tersembunyi yang turut membangun
teks, tidak ada dominasi makna dalam sebuah teks, makna tidak berhenti dalam satu titik melainkan terus bergerak. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
bahwa suatu yang dominan bukan merupakan suatu kebenaran tunggal, artinya bahwa makna tidak berhenti pada satu titik saja, melainkan terus bergerak secara
terus-menerus. Berdasarkan hal itu, dekonstruksi pada dasarnya tidak memberikan satu pusat yang baru, melainkan hanya berusaha mencari celah-celah secara terus
menerus. Dekonstruksi secara garis besar bisa disimpulkan sebagai cara untuk
membawa kontradiksi-kontradiksi yang bersembunyi di balik konsep-konsep kita selama ini dan keyakinan yang melekat pada diri ini ke hadapan kita. Hal ini telah
dilakukan oleh Jokowi dengan kekuasaannya ia mampu menciptakan wacana baru yang notabene sebagai wacana yang sangat kontradiktif dengan wacana yang
terbangun sebelumnya. Jokowi melihat bahwa kepemimpinan yang sederhana, dekat dengan rakyat, dan berjiwa muda sebagai peluang dan merupakan
kontradiksi-kontradiksi yang bersembunyi di balik konsep kepemimpinan yang kharismatik di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan