adalah bahwa Jokowi ingin menunjukkan bahwa ia tidak terlalu memperhatikan dirinya baik dalam hal berpakaian dan hal
lainnya melainkan ia lebih memberi perhatian terhadap rakyat. Dalam pembahasan tentang pidato kampanye di acara konser
salam dua jari, Jokowi ditanyakan mengenai tindakan Jokowi yang berlari-lari menuju tengah panggung. Dari alasan Jokowi
yang mengatakan bahwa ia berlari-lari karena panggung yang sangat panjang sehingga membuat ia harus berlari agar para
massa tidak lama-lama menunggu dia untuk berpidato, terdapat makna yang tersirat dibaliknya. Makna tersebut adalah ia
menunjukkan kepribadiannya yang cepat dan gesit dalam bertindak. Makna lainnya adalah ia tidak terlalu memperhatikan
kewibawaan dalam berjalan sebagaimana layaknya seorang tokoh nasional.
3.3.5 Makna Denotasi dan Konotasi pada cuplikan Video 5 Tabel 12
Visual Dialogsuara
Tadi saya
sampaikan, pembangunan
manusia,saya tidak gini menunjukkan jari telunjuk, tapi gini Menunjukkan dua jari,
pembangunan sumber daya manusia. Nanti saya gini menunjukkan jari telunjuk klaru lagi, gini
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7 menunjukkan dua jari, pembangunan sumber
daya manusia, maap, tadi saya berangkat juga hampir klaru, saya sudah berangkat pake kotak-
kotak, sudah naik mobil, di telpon mba Rini tadi, mas, pake jas saja biar beda gitu. Ternyata
saya masuk kesini tadi banyak yang pangling. Ya kan biasanya orang mau apa sering saya
pake putih, sering pake kotak-kotak dan sering media menyampaikan pada saya wajah saya
wajah kampung wajah ndeso, tapi ga papa yang
penting otaknya internasional.
Tabel 13 Denotasi
Cuplikan video ini berisi tentang pemaparan platform ekonomi Jokowi-JK di..pada tanggal 6 Juni 2014. Jokowi berlari kecil
saat menuju podium. Jokowi mengenakan pakaian jas, seperti dari keterangan yang ia sampaikan bahwa ia mengenakan
pakaian tersebut
agar penampilannya
berbeda dalam
menghadiri acara tersebut. Dalam mengucapkan pidatonya, Jokowi kerap sekali menunjukkan dua jarinya yaitu jari
telunjuk dan jari tengah dimana sesuai keterangan Jokowi agar tidak klaru jika hanya menunjukkan jari telunjuk saja. Jokowi
juga mengatakan bahwa media kerap menyampaikan kepada beliau bahwa wajahnya wajah ndeso. Tetapi Jokowi tidak
Universitas Sumatera Utara
terusik dengan hal itu, malahan dia mengatakan bahwa sekalipun wajahnya wajah ndeso tetapi otaknya internasional.
Konotasi Dalam cuplikan ini, Jokowi dalam menyampaikan pidatonya
kerap menunjukkan dua jari. Hal ini bertujuan agar masyarakat ingat akan nomor urut pasangan Jokowi-JK dalam pemilihan
presiden dan tidak keliru dalam menentukan pilihan. Kemudian Jokowi menceritakan bahwa ia memiliki wajah ndeso dan ia
tidak terusik dengan hal itu, menandakan bahwa ia setuju dengan hal itu. Namun Jokowi juga mengatakan bahwa
disamping ia memiliki wajah ndeso, tetapi ia memiliki pemikiran yang internasional. Dalam hal ini, Jokowi ingin
menunjukkan bahwa dibalik penampilannya secara fisik menggambarkan sesuatu yang kampungan, namun ia memiliki
pemikiran yang maju yang berskala internasional. Makna lain yang terkandung dari hal ini adalah bahwa Jokowi ingin
membuktikan bahwa kepribadian sederhana yang ia miliki, mampu dalam memimpin bangsa Indonesia untuk bersaing
dengan dunia internasional. Hal ini juga ditunjukkan Jokowi melalui pakaian yang ia kenakan dalam memberi pidato. Ia
berpenampilan berbeda, yang biasanya mengenakan baju kotak- kotak atau kemeja putih, dalam kesempatan kali ini ia
mengenakan jas. Hal ini menjelaskan bahwa disamping
Universitas Sumatera Utara
penampilan Jokowi yang kerap sederhana, namun ia juga mampu berpakaian resmi. Pakaian jas yang merupakan pakaian
resmi bertaraf
internasional, menunjukkan
kesesuaian pemikiran Jokowi yang internasional dan penampilannya.
Makna lain yang terkandung dalam hal ini adalah Jokowi ingin menunjukkan bahwa ia tidak serta merta bersifat kaku dalam
kesederhanaan berpakaian, namun ia juga dapat menyesuaikan penampilannya sesuai dengan situasi dan kondisi.
3.3.6 Makna Denotasi dan Konotasi pada cuplikan Video 6 Tabel 14