45 3  Pengujian Goodness of Fit R
2
Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur  kontribusi  variabel-variabel  dependen  dalam  menerangkan
variabel independen. Koefisien determinasi R
2
ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R
2
≤ 1. Semakin mendekati nol atau sama dengan  nol  berarti  kontribusi  variabel  dependen  terhadap  variabel
independen  lemah  dan  bahkan  dapat  diabaikan  ,  sebaliknya  semakin mendekati satu berarti kontribusi semakin baik.
3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Normalitas
Uji  Normalitas  bertujuan  untuk  mengetahui  suatu  distribusi  sebuah  data mengikuti  atau  mendekati  distribusi  normal,  yakni  distribusi  data  dengan  bentuk
lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji  normalitas  dilakukan  dengan  menggunakan  pendekatan  Histogram,
Pendekatan Grafik, dan Pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asymp.Sig. 2
– tailed di atas nilai signifikan 5 0.05 artinya variabel residual berdistribusi normal.
3.10.2  Uji Heteroskedastisitas
Tujuan  dari  uji  ini  adalah  untuk  menguji  apakah  di  dalam  model  regresi terjadi  ketidaksamaan  varians  dari  satu  residual  satu  pengamatan  ke  pengamatan
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap maka disebut  homoskedastisitas  dan  jika  berbeda  disebut  heteroskedastisitas.  Model
Universitas Sumatera Utara
46 regrasi
yang baik
adalah yang
homoskedasitas atau
tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.10.3 Uji Multikolinieritas
Uji  ini bertujuan untuk menguji apakah model  regresi  ditemukan adanya korelasi  antarvariabel  independen.  Model  regresi  yang  baik  seharusnya  tidak
terjadi  korelasi  di  antara  variabel  independen.  Berikut  ini  disajikan  cara mendeteksi  multikolinieritas  dengan  menganalisis  metrik  korelasi  antar  variabel
independen dan perhitungan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF.
Universitas Sumatera Utara
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan Aqua
PT. Aqua Golden Mississippi didirikan pada tahun1973 oleh Bapak Tirto Utomo,  sebagai  produsen  pelopor  air  minum  dalam  kemasan  di  Indonesia.
Kegiatan  fisik  perusahaan  dimulai  pada  bulan  Agustus  1973,  ditandai  dengan pembangunan  pabrik  di  kawasan  Pondok  Ungu,  Bekasi,  Jawa  Barat.  Percobaan
produksi  dilaksanakan  pada  bulan  Agustus  1974  dan  produk  komersil  dimulai sejak  tanggal  1  Oktober  1974  dengan  kapasitas  produksi  6  juta  liter  setahun.
Produk  pertamanya  adalah  Aqua  botol  kaca  950  ml  yang  kemudian  disusul dengan kemasan Aqua 5 galon, pada waktu itu juga terbuat dari kaca.
Semula  produk  Aqua  ditujukan  untuk  masyarakat  golongan  menengah atas, baik perkantoran maupun rumah tangga dan restoran. Namun, saat berbagai
jenis  kemasan  baru  :  1500ml,  500ml,  220ml,  dari  kemasan  plastik  mulai diproduksi sejak 1981, maka produk Aqua dapat terjangkau oleh masyarakat luas,
karena  mudahnya  transportasi  dan  harga  terjangkau.  Pada  1984,  pabrik  Aqua kedua didirikan di Pandaan di Jawa Timur, sebagai upaya agar lebih mendekatkan
diri  pada  konsumen  yang  berada  di  wilayah  tersebut.  Pada  1985,  pengembangan produk  Aqua  dalam  bentuk  kemasan  PET  220ml.  Pengembangan  ini  membuat
produk  Aqua  menjadi  lebih  berkualitas  dan  lebih  aman  untuk  dikonsumsi.  Pada 1993,  Aqua  menyelenggarakan  program  Aqua  peduli  Aqua  Cares,  sebagai
Universitas Sumatera Utara