54
4.1.6. Sumber Mata Air Aqua
Air Aqua telah melewati proses pemurnian secara alami selama perjalanannya dari pegunungan hingga mencapai sumber mata air bawah tanah.
Sepanjang perjalanannya
ini, air
menyerap mineral
dan menjaga
keseimbangannya sebagaimana di sumber mata air asalnya, yang merupakan mineral penting bagi kesehatan tubuh. Inilah keistimewaan mata air Aqua, yang
menjadikan setiap tetes Aqua ciptaan berharga alam semesta yang jernih dan segar dengan segala kebaikan dan keseimbangan alami mineralnya.
Aqua hanya berasal dari mata air pegunungan pilihan. Aqua berasal dari sumber mata air terpilih yang mewakili sebagian dari sumber mata air alami
terbaik di Indonesia. Meski Indonesia kaya akan sumber mata air, namun tidak semuanya layak menjadi sumber mata air Aqua.
Terdapat 9 kriteria yang harus dipenuhi dalam pemilihan mata air pegunungan adalah :
1. Jumlah debit air dari sumber air harus seimbang dengan kebutuhan. Hal
ini karena Aqua ingin memastikan bahwa lingkungan di sekitar mata air tetap terjaga.
2. Parameter fisik, misalnya PH atau tingkat konduktivitas.
3. Parameter kimia, seperti misalnya keberadaan elemen kalsium atau
magnesium yang sesuai dengan standar SNI. 4.
Parameter mikrobiologi, misalnya ketiadaan bakteri-bakteru yang kurang baik bagi kesehatan, sesuai dengan standar SNI.
Universitas Sumatera Utara
55 5.
Lingkungan mata air dan keberadaan sumber-sumber yang berpotensi untuk menjadi sumber polutan, karena penting bagi Aqua untuk
memberikan air yang penuh dengan segala kebaikan alam. 6.
Stabilitas parameter fisik, yaitu pemantauan jangka panjang terhadap kemungkinan berubahnya parameter fisik dalam periode waktu
tahunan. 7.
Stabilitas parameter kimia, yaitu pemantauan jangka panjang terhadap kemungkinan berubahnya parameter kimua dalam periode waktu
tahunan. 8.
Kesinambungan sumber air, dimana dalam proses pemilihan mata air, Aqua memastikan bahwa mata air tersebut dapat bersifat
berkesinambungan, baik dari segi kualitas maupun jumlah debit. 9.
Ketersediaan infrastruktur yang mendukung namun tetap menjaga lingkungan sekitar sumber mata air.
Selanjutnya Aqua berkomitmen untuk melakukan studi yang terintegrasi oleh tim ahli yang memerlukan waktu lebih dari 1 tahun untuk mempelajari
karakteristik sumber mata air terpilih yang diterapkan dalam 5 tahap proses seleksi yang ketat, yang terdiri dari :
1. Studi identifikasi prospek, dimana sumber mata air akan dilihat
berdasarkan kesesuaian dengan 9 kriteria diatas. 2.
Studi geologi untuk semua sumber mata air untuk memastikan kualitas dan kuantitas mata air serta lingkungan di sekitarnya. Dan juga rencana
Universitas Sumatera Utara
56 untuk melakukan studi hidrogeologi dan hidrologi guna meningkatkan
pengetahuan akan keunikan semua sumber mata air Aqua. 3.
Studi geolistrik untuk menginterpretasi kualitas dan kuantitas air berdasarkan kondisi mata air serta lingkungan sekitarnya.
4. Studi eksplorasi awal untuk menentukan kemungkinan suatu mata air
pegunungan untuk menjadi mata air Aqua. 5.
Studi pendayagunaan mata air yang menyeluruh untuk memastikan kesinambungan mata air.
Setelah melalui proses seleksi yang panjang dan ketat tersebut, saat ini Aqua telah memiliki 11 mata air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia,
yaitu :
Tabel 4.1 Mata Air Aqua
Mata Air Pegunungan Yang Terkait Dengan Mata Air
Brastagi Gunung Sibayak ± 1.250 meter
Jabung – Lampung
Balak Ridge ± 245 meter Kubang
– Sukabumi Gunung Salak ± 2.210 meter
Lido Gunung Salak ± 2.210 meter
Cipondoh – Subang
Gunung Tangkubanperahu ± 2.209 meter Mangli
Gunung Sindoro ± 3.136 meter Sigedang
Gunung Merapi ± 2.920 meter Pandaan
Gunung Arjuno ± 3.339 meter Keboncandi
Gunung Bromo ± 245 meter Mambal
Gunung Batur ± 245 meter
Sumber: www.aqua.com
Universitas Sumatera Utara
57
4.1.7. Sertifikasi dan Penghargaan