Pemberitaan SUARA USU RESPONSIBILITAS

46 Pers mahasiswa SUARA USU juga sama hal nya dengan pers lainnya memiliki tanggung jawab dan hal tersebut juga telah disebutkan dalam salah satu poin kode etik jurnalistik oleh PPMI yang berisi” Pers Mahasiswa dengan penuh rasa tanggung jawab menghormati, memenuhi dan menjungjung tinggi hak rakyat untuk memperoleh informasi yang benar dan akurat. ” Poin tersebut memiliki arti yang cukup jelas bahwa rakyat memiliki hak untuk memperoleh informasi yang benar, dan disinilah pers berperan untuk memenuhi hak tersebut penuh dengan tanggung jawab. Dengan kata lain berita yang disebarkan oleh SUARA USU harusnya dapat dipertanggung jawabkan. Jadi SUARA USU tetap mengkritisi kebijakan kampus yang dianggap kurang membangun dengan tujuan perbaikan kualitas kampus , namun tetap dengan fakta-fakta yang dapat dipertanggungjawabkan. Tanggung jawab ini juga berkaitan dengan kebenaran dan originalitas berita. Berita yang benar dan merupakan fakta tentu saja dapat dipertanggung jawabkan. Dalam hal pemberitaan, Pers Mahasiswa SUARA USU juga bertanggung jawab terhadap hal yang diberitakan. sebelumnya hal yang perlu dilihat adalah prosos dan konten pemberitan SUARA USU.

3.1 Pemberitaan SUARA USU

Kegiatan pers jurnalistik berkaitan dengan pemberitaan yang merupakan bagian penting dalam kegiatan pers jurnalistik mencakup menyampaikan informasi kepada khalayak umum, pada kegiatan pers kampus pemberitaan lebih condong Universitas Sumatera Utara 47 memuat berita mengenai segala aspek kehidupan kampus yang berkaitan dengan mahasiswa, dosen, pengajaran, fasilitas dan lain sebagainya. Pers mahasiswa SUARA USU SU memiliki peran dalam porsi besar untuk melakukan pemberitaan mengenai kehidupan di kampus Universitas Sumatera Utara, sebagaimana diungkapkan oleh informan Giovani pemimpin umum SUARA USU – 2014 yang mengatakan : “Laporan utama seputar USU, sedangkan laporan khusus seputar humanism misalnya tentang narkoba, atau ada potret budaya, sedangkan untuk berita online bebas hanya saja diutamakan USU atau yang ada hubungannya dengan persoalan mahasiswa.” Hal ini menggambarkan pers kampus berperan sebagai media yang berorientasi pada hubungan timbal-balik yang tercipta antara komponen kehidupan kampus mahasiswa – dosen, mahasiswa – biro rektorat, mahasiswa – mahasiswa. Pihak mahasiswa yang merupakan dasar aspirasi dan sasaran dari terbitnya kegiatan pers mahasiswa SUARA USU memiliki beragam pendapat atas proses pemberitaan yang dilakukan oleh SUARA USU, Achmad Faismahasiswa Teknik Informasi – 2013 mengemukakan pendapat mengenai isi pemberitaan SUARA USU: “Masih kurang, karena menurut saya SUARA USU lebih seperti ke majalah opini, daripada memberikan pemberitaan yang sedang beredar diwilayah USU.” Pendapat dari informan tersebut menggambarkan kondisi pers mahasiswa SUARA USU yang memiliki dinamika, dimana terdapat kritik dan saran yang Universitas Sumatera Utara 48 membangun terhadap proses jurnalistik yang dilakukan oleh SUARA USU, Asni Zahara mahasiswa Farmasi – 2009 berpendapat bahwa pemberitaan yang terdapat di SUARA USU telah sesuai dengan aspirasinya sebagai mahasiswa, secara lebih lengkap Asni Zahara mengatakan bahwa : “Pemberitaannya bagus. Memuat hal-hal yang menarik tentang USU. Aspirasi telah tersalurkan, karena di dalam SUARA USU memuat kegiatan mahasiswa USU, kritik dan saran terhadap Universitas.” Selain itu Nugra Atsaury mahasiswa mipa – 2009 yang merupakan mantan gubernur MIPA tahun 2011 ini juga menyatakan bahwa : “SUARA USU dari segi konten dan tema sudah cukup baik dan beragam. Tema yang diangkat dalam lingkup fakultas, universitas dan sumatera utara juga sudah cukup baik dan masih hangat. Tapi akan lebih baik jika isu yang diberitakan SUARA USU tidak hanya menunggu 1 momen terlebih dahulu, tapi coba memberitakan hal-hal yang dalam keseluruhan memang sedang hangat-hangatnya dan memberitakannya dengan bahasa yang dijiwai anak muda”. Keberagaman pandangan dan pendapat atas isi berita yang diterbitkan oleh SUARA USU merupakan suatu hal yang umum, mengingat terdapat beragam individu mahasiswai dengan latar belakang yang berbeda dan sejalan dengan keberagaman fakultas yang berada dibawah naungan Universitas Sumatera Utara. Pemberitaan yang dilakukan oleh SUARA USU sejatinya merupakan pemberitaan jurnalistik yang berdasar pada kondisi dan situasi kampus serta memberikan informasi kepada komponen kehidupan kampus, hal ini sejalan dengan pendapat Darmawan 2002:2 yang mengatakan bahwa : Universitas Sumatera Utara 49 “ Posisi pers mahasiswa cenderang aman dalam pusaran keberpihakan pada kelompok tertentu. Satu poin memang dimiliki oleh pers mahasiswa. Selebihnya, posisi pers mahasiswa akan menjadi rentan kalau tidak diikuti oleh pola pelayanan informasi yang jujur, ilmiah- akademis, berpihak pada rakyat termasuk mahasiswa, dan hadir pada saat yang tepat.” Proses pemberitaan yang dilakukan oleh pers mahasiswa SUARA USU memiliki karakteristik dengan pemberitaan layaknya media cetak lainnya namun lingkup kampus menjadi pembeda antara pers mahasiswa SUARA USU dan media cetak lainnya. Pemberitaan yang dilakukan oleh SUARA USU merupakan hasil olah kerja yang dilakukan oleh reporter SUARA USU, hal ini berdasarkan beberapa aspek, yaitu : 1. Nyata dan faktual, merupakan hal mendasar dalam suatu pemberitaan berbasiskan suatu kejadian yang nyata dan berkaitan dengan sasaran pembaca mahasiswa. 2. Trend dan Isu, adalah durasi waktu atau kebertahanan suatu isu dalam suatu pemberitaan, pada umumnya berita yang didasarkan pada trend selalu menjadi prioritas dalam penerbitan dikarenakan apabila melewati durasi waktu tertentu maka berita tersebut termasuk berita basi out of date. Isu ataupun wacana yang berkembang, merupakan dasar dalam melakukan pemberitaan melalui penggunaan isu ataupun wacana yang berkembang dalam kehidupan kampus serta memiliki relevansi dengan kehidupan kampus secara umum. Universitas Sumatera Utara 50 3. Rapat redaksi, merupakan suatu proses menentukan terbit atau tidaknya suatu tulisan yang telah dikumpulkan oleh reporter. Pers mahasiswa SUARA USU dalam hal ini diungkapkan oleh Giovani pemimpin umum SUARA USU – 2014 yaitu : “Untuk menentukan berita ada rapat harian yaitu rabu dan sabtu, hal- hal atau isu-isu yang bisa jadi berita diproyeksikan, lalu kemudian terjun kelapangan untuk memfollow up berita-berita itu, lalu dikirim ke redaktur, kemudian ke redaktur online, tabloid terbit 1x sebulan, 5x setahun, dan ada proyeksi besar dan proyeksi kecil, laporan khusus dan ada laporan utama . . . Yang melaporkan berita semua anggota SUARA USU dan penentuan secara musyawarah apabila tidak sepakat maka dengan voting.” Berdasarkan aspek-aspek tersebut, pers mahasiswa SUARA USU memiliki prioritas pemberitaan kepada isu atau wacana yang berkembang berkaitan dengan kehidupan kampus, Giovani pemimpin umum SUARA USU – 2014 mengatakan bahwa : “Pemberitaan yang dibuat SUARA USU berdasarkan isu yang berkembang di internal maupun eksternal kampus walaupun jatah internal kampus lebih banyak, karena ini berkaitan dengan situasi dan kondisi kampus yang dirasa lebih menyentuh kehidupan mahasiswa, dosen dan kebijakan kampus.” Lebih lanjut, Giovani menambahkan : “malah itu berita yang dicari, karna SU SUARA USU sebagai sosial kontrol kampus, itu kritis karna dengan tujuan membangun yang dicoba untuk dikritik dan tujuan membangun kritis mahasiswa, bukan maksud menjelekkan USU . . . Respon rektorat sendiri gak terlalu suka Universitas Sumatera Utara 51 sama pemberitaan kritis, tapi SUARA USU tetap meyakinkan bahwa demi membangun USU, p ernah ada pengalaman dipanggil oleh rektorat karna rektor marah dan merasan kalo headline selalu jelek, dana cetak dipending beberapa minggu, d ana dari rektorat itu 5 juta rupiah tapi ini merupakan tantangan, pernah juga SK kepengurusan ditahan .” Shahnaz Yusuf alumni SUARA USU – Ilmu Komunikasi, 2008 mengatakan bahwa pemberitaan yang dilakukan oleh pers mahasiswa SUARA USU cenderung kritis : “Ya pernah. Sering malah. Kan tagline SU tu realitas perspektif mahasiswa. Jadi ya memang mewakili kata hati mahasiswa kali la.” Hal ini menjelaskan bahwa proses pemberitaan yang dilakukan oleh pers mahasiswa SUARA USU merupakan kontrol sosial melalui media terhadap kebijakan kampus, dan suatu bentuk daya kritis mahasiswa terhadap kehidupan kampus walaupun tindakan tersebut menuai akibat yang berdampak terhadap kegiatan pers mahasiswa SUARA USU secara keseluruhan. dimas mahasiswa kesehatan masyarakat – 2013 berpendapat bahwa : “Berita SUARA USU yang saya ikuti biasanya pada masalah kehidupan mahasiswa seperti anak kost, tugas, ujian mid dan semester tapi kadang-kadang ada juga berita tentang kebijakan-kebijakan kampus walaupun isi beritanya kurang masuk.” Pendapat lainnya dikemukakan oleh seorang informan jigoro mahasiswa Hukum – 2009, yaitu : Universitas Sumatera Utara 52 “Berita SUARA USU kadang kalah hot sama berita yang diluar, kadang isunya pun basi karena udah kelamaan tapi itu menandakan USU jadi sosial kontrol bagi kehidupan kampus; mahasiswa, dosen dan rektorat. Mahasiswa juga berperan sebagai pengontrol berita SUARA USU, udah pas atau belum.” Pemberitaan yang dilakukan oleh pers mahasiswa SUARA USU juga mendapatkan kritik dari pihak mahasiswa sebagai pembaca, pihak pembaca merasa berita yang dihadirkan oleh SUARA USU kalah pamor dibandingkan dengan isu yang berkembang di masyarakat hingga pada redaksional pemberitaan yang dirasa tidak menyentuh kehidupan mahasiswa secara langsung.

3.2. Bentuk Berita kritis dan Respon Pembaca