1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Penelitian ini mendeskripsikan bagaimana SUARA USU mempertahankan idealisme nya di tengah kuatnya arus globalisasi yang memicu pemikiran yang
pragmatis serta maraknya suap dan tekanan dalam dunia pers. Bagaimana Pers mahasiswa itu melewati dinamika dari waktu ke waktu dengan tidak menghilangkan
idealisme. Selain itu juga membahas mengenai bagaimana berjalannya pers mahasiswa ini dari segi proses belajar, pengerjaan berita dan penerbitan hasil karya
tersebut menjadi sebuah tabloid yang dapat dikonsumsi oleh mahasiswa lainnya di Universitas Sumatera Utara USU. Bagaimana serta apa saja pencapaian yang telah
didapat oleh Pers Mahasiswa SUARA USU dan apa saja kendala yang pernah dihadapi dari segi internal maupun eksternal. Selain itu penelitian ini juga akan
meneliti bagaimana peranan Pers Mahasiswa SUARA USU dalam merespon dan mengkritisi kebijakan kampus ataupun pemerintah.
Pers mahasiswa pada saat ini bukan lagi merupakan hal yang langka dijumpai seperti halnya pada masa Orde Baru. Dimana pada masa itu Negara menunjukkan
kekuasaannya dan cenderung menjadi otoriter. Kekuatan-kekuatan lain pada masyarakat dalam bidang sosial politik yang dianggap memiliki potensi mengganggu
kekuasaan, setiap gerakannya akan diawasi, diperlambat bahkan dihancurkan. Begitu
Universitas Sumatera Utara
2
pula yang terjadi pada pers di Indonesia termasuk pers mahasiswa. Fenomena pembredelan ataupun ancaman terhadap pers bukan lagi berita yang jarang terdengar.
Berbeda halnya dengan masa Orde Baru, pada saat ini kebebabasan pers dilindungi dan dijamin oleh undang-undang. Lembaga-lembaga pers kini tidak lagi
dapat dibredel atau dihentikan kegiatan pemberitaannya oleh pemerintah atau oknum lainnya yang merasa terancam dengan adanya pers. Hal tersebut berdampak banyak
terbentuknya lembaga pers termasuk pers mahasiswa. Dapat dilihat bahwa sebagian besar universitas di Indonesia, terdapat Unit
Kegiatan Mahasiswa UKM Pers Mahasiswa. Misalnya pada tahun 1983 di Unud Bali berdiri Akademika, tahun 1985 terbentuk Balairung di Universitas Gajah Mada
Yogyakarta, Solidaritas di Unas Jakarta pada tahun 1986, Sketsa di Unsoed Puwokerto pada tahun 1988, Pendapa di Universitas Sarjana Wiyata Yogyakarta,
serta SUARA USU di Universitas Sumatera Utara pada tahun 1995. di kota Medan, selain SUARA USU juga terdapat pers mahasiswa lainnya seperti Teropong di
Universitas Muhammadyah Sumatera Utara UMSU, Kreatif di Universitas Negeri Medan dan Bom di Istititut Teknologi Medan ITM dan masih banyak Pers
mahasiswa lainnya di kota medan. Di USU bahkan terdapat pers mahasiswa di tiap fakultas misalnya saja di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik terdapat Pijar Pelita
insan terpelajar . Contoh tersebut menggambarkan bahwa sudah sangat banyak Pers mahasiswa
di Indonesia. Hal tersebut merupakan fenomena yang menimbulkan keingintahuan ,
Universitas Sumatera Utara
3
mengapa sebenarnya terbentuk begitu banyak pers mahasiswa di Indonesia, yang berarti pers mahasiswa merupakan sebuah lembaga ataupun unit kegiatan mahasiswa
yang penting atau patut untuk didirikan. Selain dari maraknya semangat mendirikan dan melakoni kegiatan pers
mahasiswa, hal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah pegiat dari pers mahasiswa itu sendiri yaitu mahasiswa. Bagaimana mahasiswa menjalankan dua
peran sekaligus dan bagaimana kompetensinya. Peran tersebut yaitu sebagai mahasiswa yang menuntut ilmu dan melaksanakan kegiatan perkuliahan, sekaligus
sebagai pegiat pers mahasiswa yang menuntut pembagian waktu. Sebagai mahasiswa yang aktif melakukan kegiatan perkuliahan, hal-hal
seperti menghadiri kelas dan mengerjakan tugas yang diberikan dari dosen merupakan rutinitas yang umum. Namun berbeda bagi pegiat pers mahasiswa, ada
rutinitas lain yang juga harus dijalankan. Pertanyaan demi pertanyaan kemudian muncul terkait sebenarnya apakah kelebihan dari pers mahasiswa, bagaimana
gambaran idealismenya sehingga mahasiswa mau bergabung dalam pers mahasiswa. Selain itu, apa sebenarnya manfaat yang didapat dengan menjalankan rutinitas
sebagai pegiat pers mahasiswa. Dari pengalaman dan observasi sementara yang dilakukan peneliti, aktivis kampus termasuk pegiat pers mahasiswa cenderung
beresiko terganggu kegiatan perkuliahannya. Fenomena sulitnya aktivis kampus termasuk pegiat pers mahasiswa ini untuk menamatkan kuliah sering terjadi. Tidak
hanya itu saja , pers mahasiswa yang berada dibawah naungan universitas seringkali
Universitas Sumatera Utara
4
mendapat tekanan dari rektorat untuk membatasi pemberitaan yang akan disebar meskipun adanya jaminan kebebasan pers.
Beberapa kendala tersebut tidak menjadi halangan bagi pegiat pers mahasiswa untuk menimba ilmu dan pengalaman. Pada kenyataannya pers mahasiswa
memberikan wawasan bagi anggotanya termasuk keterampilan dalam menulis dan menjadi tetap dinamis ditengah kesulitan yang dialami.
Pegiat pers mahasiswa universitas terdiri dari mahasiswa dari berbagai fakultas. Dengan latar fakultas yang berbeda-beda, anggota pers mahasiswa
tergabung dalam suatu wadah dan bekerja sama menjalankan proses pembelajaran serta kegiatan pemberitaan. Mereka harus saling beradaptasi satu sama lain untuk
dapat menjadi satu tim dan menjalankan tugas dari posisinya masing-masing. Setiap tahunnya juga akan dilaksanakan perekrutan anggota baru. Ditambah peran ganda
sebagai mahasiswa universitas sekaligus pegiat pers mahasiswa , hal-hal tersebut akan memungkinkan adanya dinamika didalam unit kegiatan pers mahasiswa.
Sebanyak apapun pertumbuhan pers di Indonesia, pers mahasiswa tetap menjadi suatu hal yang berbeda yang menjadi bagian dari pers Indonesia itu sendiri.
Di tengah hiruk pikuk perkembangan pers yang berorientasi pada keuntungan. Pers mahasiswa masih menjunjung tinggi ideologi jurnalisme yang menyajikan informasi
Universitas Sumatera Utara
5
tanpa dalih untuk mendapatkan keuntungan dan bebas dari intervensi.
1
1
Wisnu Prasetya Utomo. Pers Mahasiswa Melawan Komersialisasi Pendidikan. Jogjakarta ; Indie Book Corner, 2013, hal. 5. Intervensi adalah campur tangan dari suatu pihak.
Hal inilah yang mendasari perbedaan antara pers secara umum dengan pers mahasiswa.
Pergerakan mahasiswa tidak bisa dipungkiri telah melibatkan pers kampus di dalamnya. Sebab sebagai wadah aspirasi mahasiswa pers kampus merupakan
perwujudan dari sikap mahasiswa yang ingin menata sebuah sistem dinamis dan bebas dari bentuk interfensi apapun. Setiap pergerakan mahasiswa mempunyai jalur
dan bentuk yang berbeda. Sebuah forum pergerakan mahasiswa tentunya menjadikan aksi demonstrasi sebagai media untuk melakukan pergerakannya. Namun pers
kampus mempunyai jalur dan bentuk tersendiri bukan melalui demonstrasi lapangan tapi berupa kritik, pemberitaan dan penelusuran .
Seperti kilasan sebelumnya bahwa pers mahasiswa sering kali timbul dan tenggelam seiring bergantinya rezim di Negara ini. Pers mahasiswa memiliki peran
strategis untuk mengulas dan menelusuri kelemahan-kelemahan dalam setiap periode kekuasaan Satrio Arismunandar, 2005 :86. Oleh karena itu seringkali penguasa pada
masa itu merasa terancam akan kebebasan pers mahasiswa. Seperti misalnya pada orde lama pascakemerdekaan, pers Indonesia mendapatkan momentum untuk tumbuh
dan berkembang. Namun seiring perkembangannya, presiden Soekarno yang masih menjabat pada saat itu kerap memberikan peringatan dan pembatasan kepada pers.
Pada saat itu pers mahasiswa tidak tinggal diam dan melakukan serangan berupa artikel-artikel kritikan terhadap Soekarno.
Universitas Sumatera Utara
6
Francois Raillon, 1985:135 mengatakan dengan berkolaborasi pada aktor- aktor orde baru akhirnya kekuasaan Soekarno pun berakhir dan digantikan dengan
kekuasaan Soeharto.
2
Mulanya pers mahasiswa yang sempat tenggelam, muncul kembali pada awal Orde Baru. Namun lama kelamaan sistem pada Orde Baru
membangkitkan kritikan-kritikan lagi oleh pers mahasiswa. Banyak hal yang dirasa menyalah pada sistem tersebut dan kemudian pers mulai mengkritik kembali
kepemerintahan Soeharto. namun hal tersebut membuat Soeharto melakukan pembredelan terhadap media cetak seperti Mahasiswa Indonesia . pers mahasiswa
bahkan didesak untuk back to campus.
3
Namun jiwa muda mahasiswa adalah jiwa yang menunjukkan pada keresahan dan pembangkangan
Semenjak hal itu terjadi dalam beberapa tahun pers mahasiswa dapat dikatakan vacuum of publication.
4
. Dilandasi keresahan tersebut beberapa aktivis mahasiswa di berbagai daerah bergerak dan mendirikan pers mahasiswa di kampusnya masing-
masing. Dengan melakukan beberapa langkah yang progresif ,pers mahasiswa pada akhirnya memiliki peran pemberi informasi, sosialisasi dan edukator terhadap proses
menjatuhkan rezim Soeharto.
5
Pasca reformasi hingga saat ini pers mahasiswa terus berkembang dan kebebasan pers juga telah dilindungi dan dijamin oleh undang-undang. Namun pada
konteks yang berbeda, unit kegiatan pers mahasiswa masih tetap mengalami
2
Ibid., hal. 29
3
fenomena back to campus merupakan fenomena dimana anggota pers mahasiswa menyudahi kegiatan pergerakan dengan jalan kembali ke kampus yang artinya pers mahasiswa sepenuhnya
bersifat amatir.
4
Irwan Abdullah. Konstruksi dan Reproduksi Kebudayaan. Yogyakarta: PUSTAKA BELAJAR, 2006 hal. 183
5
Wisnu Prasetya Utomo, Op.Cit., hal. 50
Universitas Sumatera Utara
7
dinamika. Maka dari itu pada penelitian ini saya akan melihat bagaimana bentuk penjelmaan dinamika pers mahasiswa pada saat ini terhadap Pers Mahasiswa SUARA
USU. Pers Mahasiswa SUARA USU adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa atau
UKM yang terdapat di Universitas Sumatera Utara USU. Kegiatan dalam UKM ini adalah mengumpulkan informasi seputar kampus untuk kemudian dituliskan dan naik
cetak menjadi berita. Berita tersebut diterbitkan dalam bentuk tabloid mahasiswa dan berita online agar mahasiswa dapat mengetahui segala informasi yang terjadi di
kampus USU. Sebaliknya, mahasiswa USU yang memiliki kegiatan dan informasi yang perlu disebarluaskan akan terjembatani dengan adanya SUARA USU. Tabloid
mahasiswa ini diterbitkan dalam tiga bulan sekali. Berdirinya SUARA USU ini didasari oleh munculnya pergerakan-pergerakan
dari mahasiswa USU. Pers mahasiswa pun dalam suatu kondisi tidak bisa dipisahkan dengan pergerakan mahasiswa. SUARA USU mulanya adalah media yang dikelola
oleh direktorat bidang Hubungan Masyarakat Humas USU. Media ini dikerjakan sendiri oleh Humas USU dan terbit pada setiap acara wisuda. Namun sejak tahun
1992, media ini tidak lagi terbit. Semenjak itu Muhammad Rusli Harahap salah satu mahasiswa USU yang merupakan anggota Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi
SMPT
6
6
Senat Mahasiwa Perguruan Tinggi SMPT adalah sebutan yang sekarang disebut Pemerintahan Mahasiswa PEMA pada masa itu.
kemudian bermaksud untuk mengambil alih SUARA USU agar dilanjutkan dan dikelola oleh mahasiswa sendiri. Edisi pertama diterbitkan pada waktu yang
Universitas Sumatera Utara
8
berdekatan dengan masuknya mahasiswa baru yaitu pada tanggal 1 Juli 1995. Tanggal ini juga dipilih sebagai hari lahir Pers Mahasiswa SUARA USU.
7
Melihat gambaran-gambaran tersebut peneliti ingin meneliti dan mendeskripsikan secara lebih dalam mengenai bagaimana gambaran idealisme Pers
Mahasiswa SUARA USU didalam dinamika Pers Mahasiswa. Bagaimana situasi berjalannya pers mahasiswa tersebut sehingga dapat mempertahankan eksistensi dan
idealismenya meskipun mengalami banyak kendala. Serta bagaimana peranan pers Dinamika dalam hal ini adalah bagaimana gambaran berjalannya media cetak
kampus yang dilakukan oleh anggota pers Mahasiswa SUARA USU yang semuanya merupakan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Sumatera Utara dalam
menciptakan sebuah karya berbentuk tabloid. Karena sejak akan didirikan hingga saat ini, berdasarkan pengalaman dan pengamatan saya SUARA USU juga adalah UKM
yang kerap mengalami rintangan baik dalam perngerjaan, program, maupun secara keorganisasian. Selain itu Pers Mahasiswa SUARA USU juga kerap berperan dalam
menunjukkan penolakan terhadap kebijakan kampus ataupun kebijakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai dan merugikan masyarakat ataupun mahasiswa.
Namun selain dari kendala-kendala tersebut, tidak sedikit pula penghargaan- penghargaan yang diterima oleh SUARA USU. Kemampuan menulis dari para
anggota SUARA USU juga kerap menuai pujian dari banyak orang termasuk dari anggota Pers Surat Kabar ataupun dosen di jurusan masing-masing anggota SUARA
USU.
7
Ridha Annisa Sebayang,” Berdirinya SUARA USU Ala Mahasiswa,” Tabloid mahasiswa SUARA USU, edisi 90XVIINOVEMBER 2012 hal. 12
Universitas Sumatera Utara
9
mahasiswa dalam mengkritisi kebijakan kampus maupun kebijakan pemerintah. Untuk mendeskripsikan hal itu peneliti akan menerangkannya dengan menunjukkan
hal-hal apa saja yang dapat membuktikan idealisme pers mahasiswa. Yang pertama, adalah originalitas yaitu keaslian dari berita. kedua, yaitu responsibilitas adalah
bagaimana pers mahasiswa menjadi lembaga pers yang bertanggung jawab dan dapat menanggung jawabi berita yang dipublikasikan. Ketiga, yaitu Pers Mahasiswa yang
konsisten adalah tentang bagaimana pers mahasiswa SUARA USU secara konsisten baik dalam mempertahankan prinsipnya maupun kinerjanya. Keempat, yaitu
kompetensi adalah bagaimana pers mahasiswa SUARA USU mampu meningkatkan kompetensi anggotanya.
1.2. Tunjauan Pustaka