Pers Mahasiswa yang Konsisten

81 Mahasiswa SUARA USU memiliki tiga unit bagian, yaitu Redaksi, Perusahaan, dan Penelitian dan Pengembangan. Masing-masing bagian tersebut bekerja sama untuk meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkan.

4.3 Pers Mahasiswa yang Konsisten

Sebagai salah satu UKM, SUARA USU mendapatkan subsidi dana dari universitas untuk proses penerbitannya. Semua kebutuhan untuk terbitnya Tabloid SUARA USU mulai dari reportase berita sampai cetak diperoleh dari dana subsidi ini. kondisi semacam ini juga mengakibatkan pers mahasiswa seringkali kehilangan nyali ketika harus mengkritisi berbagai kebijakan kampus. Jika sewaktu-waktu pihak kampus menghentikan subsidinya maka dengan sendirinya keberadaan pers itu akan mati. Fungsi pers sebagai sarana kontrol kehidupan kampus dan sarana kontrol sosial menjadi kurang bebas. Namun berbeda hal nya dengan SUARA USU yang bisa menyiasati hal tersebut. SUARA USU mampu menjalin hubungan yang baik dan meyakinkan rektorat bahwa kritik dalam pemberitaan itu adalah untuk membangun USU, bukan bermaksud untuk menjelekkan. Meskipun teguran-teguran sering dilayangkan oleh pihak rektorat, SUARA USU tidak merasa terbatasi dalam mengkritisi kebijakan kampus, selama itu masih dalam koriodor yang tepat dan dengan tujuan perubahan kampus kearah yang lebih baik. Bukannya malah kehilangan nyali dan terbatasi karena teguran rektorat, SUARA USU justru mampu memberikan pengertian dan dengan tangguh melawan segala bentuk intervensi terhadap pemberitaan. Universitas Sumatera Utara 82 Permasalahan lainnya yang sering dihadapi pers mahasiswa adalah konsistensi dari pengelola pers mahasiswa itu sendiri. Konsistensi disini meliputi rutinitas penerbitan dan juga substansi isi. Banyak pengelola pers mahasiswa yang terkesan asal-asalan dalam menjalankan aktifitasnya. Sebagai contoh pers mahasiswa terbitan bulanan yang semestinya secara konsisten hadir tiap bulan bisa hadir dua bulan sekali atau malah tidak pasti kapan terbitnya. Lebih parah lagi seringkali kandungan isinya tidak sesuai dengan fungsinya sebagai saluran aspirasi mahasiswa. Keadaan seperti ini mengakibatkan pers mahasiswa tidak diminati. Mahasiwa pembaca sendiri pada akhirnya menjadi enggan untuk mengkonsumsinya, sehingga lambat laun pers mahasiswa lenyap dari peredaran karena ditinggal pembacanya. Namun SUARA USU dpat mengatasi permasalahan tersebut. Dalam kasus SUARA USU,justru pola terbit nya mengalami kemajuan seiring berjalannya waktu. Awalnya terbit dalam jangka waktu tiga bulan sekali kemudian sekarang menjadi satu bulan sekali hari tidak termasuk dalam waktu libur. Dapat dilihat dari jejeran cover tabloid yang dipajang di memenuhi dinding SUARA USU. Ketika ditanyai persoalan jejeran cover tabloid yang di pajang di dinding SUARA USU, rentiy menjelaskan; “ini memang udah dari dulu tradisinya dipajang disini, biar dapat diliat aja kalo SUARA USU itu dari dulu konsisten nerbitkan tabloid.” Universitas Sumatera Utara 83 Isi berita, konten berita, dan desain tabaloid juga menjadi perhatian penting oleh SUARA USU. Seperti tampilan dan bentuk tabloid yang semakin praktis dan baik dari waktu ke waktu. 15 kondisi kehidupan pers mahasiswa yang demikian, ditengah suasana kebebasan memperoleh informasi adalah merupakan Pers mahasiswa yang masih tetap memegang teguh idealismenya. Bahwasannya dalam perjalanan pers mahasiswa dengan perjalanan dinamika yang panjang, pegiat pers SUARA USU masih tetap menjaga idealisme dan mental berjuang. Ketiga, banyak pers mahasiswa yang terjebak dalam lokalitas area kampus sehingga menjadi pers yang tertutup. Mereka kehilangan kepekaan dalam menangkap berbagai peristiwa di luar. Pers mahasiswa yang semestinya bisa kritis dalam menyikapi berbagai peristiwa di sekelilingya menjadi tumpul dan terbatas karena terjebak dalam lokalitas kampus. Ada semacam keengganan untuk melihat lebih dalam apa yang terjadi di luar. Kondisi seperti ini tentunyatidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Untungnya SUARA USU tidak terjabak dalam keterbatasan lokalitas kampus seperti ini. SUARA USU memilih topik tidak terbatas permasalahan kampus saja, isu dan berita yang dianggap bermanfaat dan mencerdaskan juga menjadi bagian untuk dipublikasikan seperti cerita humanisme dan tempat wisata yang belum banyak diketahui di daerah Sumatra utara ini. Namun meskipun begitu juga tema yang diambil terlalu luas cakupannya karena bukan merupakan lahan SUARA USU untuk menginformasikannya. 15 Dapat dilihat Lampiran foto tabloid SUARA USU Universitas Sumatera Utara 84

BAB V KOMPETENSI