Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

75 keputusan adalah melihat angka probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut. Jika nilai probabilitas � ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi. Jika probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi. Tabel 4.13 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 40 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.04439047 Most Extreme Differences Absolute .081 Positive .051 Negative -.081 Kolmogorov-Smirnov Z .515 Asymp. Sig. 2-tailed .954 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber :Data yang diolah SPSS,2016 Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.13, diketahui nilai probabilitas p atau Asymp.Sig. 2-tailedsebesar 0,954. Karena nilai probabilitas p, yakni 0,954, lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti asumsi normalitas terpenuhi.

4.2.3.2. Uji Multikolinearitas

Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai variance inflation factor VIF. Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 76 Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Pengendalian Internal X1 .862 1.160 Penerapan Good Corporate Governance X2 .844 1.185 Budaya Organisasi X3 .880 1.137 Audit Manajemen X4 .867 1.154 Sumber: hasil olahan software SPSS Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.14, nilai VIF dari variabel pengendalian internal � 1 adalah 1,160, nilai VIF dari variabel good corporate governance � 2 adalah 1,185, nilai VIF dari variabel budaya organisasi � 3 adalah 1,137, dan nilai VIF dari variabel audit manajemen � 4 adalah 1,154.Karena masing- masing nilai VIF tidak lebih besar dari 10, maka tidak terdapat gejala multikolinearitas yang berat.

4.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID pada sumbu Y, dan ZPRED pada sumbu X. Dasar analisis adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik Universitas Sumatera Utara 77 menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sumber: hasil olahan software SPSS Gambar 4.2Grafik Scatterplot Perhatikan bahwa berdasarkan Gambar 4., tidak terdapat pola yang begitu jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser.Berikut hasil uji Glejser. Universitas Sumatera Utara 78 Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -2.055 4.847 -.424 .674 Pengendalian Internal X1 .003 .071 .007 .039 .969 Penerapan Good Corporate Governance X2 .073 .066 .198 1.103 .278 Budaya Organisasi X3 -.028 .055 -.091 -.514 .610 Audit Manajemen X4 .020 .065 .056 .313 .756 a. Dependent Variable: abs_residual_glejser Berdasarkan Tabel 4.15, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari pengendalian intern adalah 0,969,nilai probabilitas atau Sig. dari Penerapan good corporate governanceadalah 0,278, nilai probabilitas atau Sig. dari budaya organisasi adalah 0,610, dan nilai probabilitas atau Sig. dari audit manajemen adalah 0,756. Karena seluruh nilai Sig. lebih besar dari 0,05 tidak signifikan, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.3. Uji Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di Sektor Publik (Studi Kasus pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

12 131 128

Pengaruh Peranan Audit Internal Terhadap Penerapan Good Corporate Governance Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 35 129

Pengaruh Audit Intern Dan Pengendalian Intern Terhadap Penerapan Good Corporate Governance (GCG)

1 4 88

PENDAHULUAN Pengaruh Pengendalian Intern dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Sragen).

2 6 6

Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

1 3 11

Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

0 0 2

Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

1 5 9

Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

0 0 32

Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

2 20 3

Pengaruh Pengendalian Intern, Penerapan Good Corporate Governance, Budaya Organisasi, dan Audit Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan)

0 0 21