BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Perusahaan
4.1.1 Sejarah Perusahaan
PT Garuda Indonesia, Tbk adalah perusahaan BUMN yang bergerak dijasa penerbangan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 26 Januari 1949 sebagai
KLM Interinsulair Bedrijif dan pertama kali beroperasi pada tanggal 28 Desember 1949 dengan tujuan dari Jakarta ke Yogyakarta untuk menjemput
Presiden Soekarno. Nama “Garuda” diberikan oleh Presiden Soekarno dimana nama tersebut diambil dari sajak Belanda yang ditulis oleh penyair terkenal pada
masa itu, Noto Soeroto; Ik ben Garuda, Vishnoes vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine uw einladen, yang artinya, “Saya Garuda, burung Vishnu yang
melebarkan sayapnya tinggi di atas kepulauan Anda”. Sepanjang tahun 1980-an, Garuda Indonesia melakukan revitalisasi dan
restrukturisasi berskala besar untuk operasi dan armadanya. Hal ini mendorong perusahaan untuk mengembangkan program pelatihan yang komprehensif untuk
awak kabin dan awak darat Garuda Indonesia dan mendirikan fasilitas pelatihan khusus di Jakarta Barat dengan nama Garuda Indonesia Training Center.
Seiring dengan upaya pengembangan usaha, di awal tahun 2005, Garuda Indonesia memiliki tim manajemen baru, yang kemudian membuat perencanaan
baru bagi masa depan Perusahaan. Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan evaluasi ulang dan restrukturisasi Perusahaan secara menyeluruh dengan tujuan
Universitas Sumatera Utara
meningkatkan efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan keuangan yang mencakup keberhasilan Perusahaan dalam menyelesaikan
restrukturisasi utang, menambah tingkat kesadaran para karyawan dalam memahami pelanggan, dan yang terpenting memperbarui dan membangkitkan
semangat karyawan Garuda Indonesia. Penyelesaian seluruh restrukturisasi utang Perusahaan mengantarkan
Garuda Indonesia siap untuk mencatatkan sahamnya ke publik pada 11 Februari 2011. Perusahaan resmi menjadi perusahaan publik setelah penawaran umum
perdana atas 6.335.738.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 11 Februari
2011 dengan kode GIAA. Salah satu tonggak sejarah penting ini dilakukan setelah Perusahaan menyelesaikan transformasi bisnisnya melalu kerja keras serta
dedikasi berbagai pihak. Per 31 Desember 2013, struktur kepemilikan saham Garuda Indonesia sebagai emiten dan Perusahaan publik adalah Negara Republik
Indonesia 69,14, karyawan 0,4, investor domestik 24,34, dan investor internasional 6,12. Untuk mendukung kegiatan operasionalnya, Garuda
Indonesia memiliki 5 lima Entitas Anak yang fokus pada produkjasa pendukung bisnis Perusahaan induk, yaitu PT Abacus Distribution Systems Indonesia, PT
Aero Wisata, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, PT Aero Systems Indonesia, dan PT Citilink Indonesia. Dalam menjalani kegiatan operasionalnya,
Perusahaan didukung oleh 7.861 orang karyawan, termasuk 2.010 orang siswa yang tersebar di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.
Universitas Sumatera Utara
Garuda Indonesia, pada Januari 2015, mengoperasikan 134 pesawat yang terdiri dari 2 pesawat Boeing 747-400, 11 pesawat Airbus A330-300, 11 pesawat
Airbus A330-200, 5 pesawat Boeing 737 Classic seri 300500, 76 pesawat Boeing 737-800NG, 15 pesawat CRJ1000 NextGen, 8 pesawat ATR72-600, 6
pesawat Boeing 777-300ER, dan 30 pesawat Citilink yang terdiri dari 24 pesawat Airbus A320-200, 5 pesawat Boeing 737-300 serta 1 pesawat Boeing 737-400.
Menghadirkan standar baru kualitas layanan dalam industri air travel, Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan ke 64 destinasi pilihan yang terdiri dari
44 kota di area domestik dan 20 kota di area internasional. Selain melayani penerbangan di rute-rute tujuan yang dioperasikan, saat ini Garuda Indonesia juga
melaksanakan perjanjian “code share” dengan 14 maskapai internasional. Selain itu, pada tanggal 5 Maret 2014, Garuda Indonesia secara resmi
bergabung dengan aliansi global, SkyTeam, sebagai bagian dari program perluasan jaringan internasionalnya. Dengan bergabung bersama SkyTeam,
penumpang Garuda Indonesia kini dapat terbang ke 1.064 tujuan di 178 negara yang dilayani oleh semua maskapai anggota SkyTeam dengan lebih dari 15.700
penerbangan per hari dan akses ke 564 lounge di seluruh dunia. Sebagai bagian dari upaya Perusahaan untuk terus meningkatkan layanan kepada pengguna jasa,
Garuda Indonesia memperkenalkan layanan khas “Garuda Indonesia Experience”, yang menghadirkan kerahmahtamahan, budaya, dan segala hal terbaik dari
Indonesia melalui kelima panca indera, yaitu sight, sound, taste, scent, dan touch, untuk diimplementasikan dalam layanan pre-journey, pre-flight, in-flight, post-
flight, dan post-journey.
Universitas Sumatera Utara
Garuda Indonesia juga merupakan salah satu maskapai yang terdaftar sebagai IATA Operational Safety Audit IOSA Operator dan menerapkan standar
kemanan dan keselamatan yang setara dengan maskapai internasional besar anggota IATA lainnya. Garuda Indonesia menerima sertifikat IOSA pada tahun
2008 lalu.
4.1.2 Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan Visi PT Garuda Indonesia, Tbk : Menjadi perusahaan penerbangan yang andal
dengan menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.
Misi PT Garuda Indonesia, Tbk : Sebagai perusahaan penerbangan pembawa
bendera bangsa Flag Carrier Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan memberikan
pelayanan yang professional. PT Garuda Indonesia, Tbk telah merumuskan tata nilai yang disebut sebagai FLY-
HI sejak 30 Oktober 2007, yang akronimnya merupakan nilai-nilai eFficient Effective; Loyalty; customer centricitY; Honesty Openness dan Integrity.
1. Efficient Effective
Makna Effective Efficient adalah bekerja dengan akurat, hemat, dan tepat waktu untuk memberikan hasil yang berkualitas. Perilaku utama dalam Effective
dan Efficient adalah Cepat, Tepat, dan Akurat dan Hemat.
2. Loyalty
Universitas Sumatera Utara
Makna Loyalty adalah menjalankan tugas dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab. Perilaku utama dalam Loyalty adalah Disiplin dan Bekerja Keras, Cerdas
dan Tuntas.
3. Customer Centricity
Makna Customer Centricity adalah melayani dengan tulus dan mengutamakan kepuasan pelanggan. Perilaku utama dalam Customer Centricity adalah Ramah,
Hangat, dan Bersahabat, Tanggap dan Proaktif, Kreatif dan Inovatif.
4. Honesty dan Openness
Makna Honesty dan Openness adalah menjunjung tinggi kejujuran, ketulusan, keterbukaan dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian. Perilaku
utama dalam Honesty dan Openess adalah Jujur, Tulus, dan Terbuka, dan Menjaga Kerahasiaan Perusahaan.
5. Integrity
Makna Integrity adalah menjaga harkat dan martabat serta menhindarkan diri dari perbuatan tercela yang dapat merusak citra profesi dan perusahaan. Perilaku
utama dalam Integrity adalah Konsisten dan Patuh Pada Peraturan Perusahaan.
4.1.3 Unit Bisnis Strategi
Unit Bisnis Strategis atau Strategic Business Unit SBU adalah unit bisnis independen di bawah perusahaan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi sumber
daya dan memaksimalkan nilai perusahaan. SBU menyediakan produk dan pelayanan kepada pelanggan internal maupun pihak ketiga. SBU yang berada di
bawah Garuda Indonesia tersebut adalah Unit Bisnis Garuda Sentra Medika
Universitas Sumatera Utara
GSM dan Unit Bisnis Garuda Cargo. Kedua unit bisnis ini bertanggung jawab pada Dewan Direksi.
1. Garuda Sentra Medika Business Unit SBU GSM
SBU GSM memiliki fungsi utama untuk memastikan setiap Cockpit Crew dan Cabin Crew Air Crew yang bertugas, berada dalam kondisi sehat sehingga
keselamatan dalam penerbangan lebih terjamin. Dengan melaksanakan fungsi ini, diharapkan penumpang merasa aman untuk terbang bersama Garuda Indonesia.
Untuk mencapai tujuan ini, GSM melaksanakan program-program pemeliharaan kesehatan bagi Air Crew sesuai ketentuan yang mengacu pada ketentuan ICAO
Annex 9, Civil Aviation Safety Regulations CASR Part 67 dan part 183 tentang pemeliharaan kesehatan oleh operator penerbangan.
2. Garuda Cargo Business Unit SBU Cargo
SBU Cargo melayani jasa transportasi udara, dengan menggunakan pesawat- pesawat yang dimiliki oleh Garuda Indonesia. Bersama dengan mitra-mitra yakni
para Agen dan GSSA, SBU Cargo mengirimkan barang untuk wilayah domestik dan internasional. Selain itu SBU Cargo juga memberikan pelayanan kepada
pengirim baik perusahaan maupun individual melalui agen, GSSA atau penjualan langsung.
Untuk memperluas cakupan pelayanan, SBU Cargo menjalin kerja sama dengan maskapai lain seperti Korean Airlines, Malaysian Airlines, China Airlines dan
Turkish Airlines. Kota tujuan yang dilayani bersama dengan maskapai-maskapai tersebut berjumlah sekitar 50 kota di seluruh dunia.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Anak Perusahaan
Anak perusahaan adalah satu kesatuan legal independen, yang dibangun oleh perusahaan untuk mendukung seluruh kegiatannya. Manajemen anak perusahaan
diatur secara independen namun tetap di bawah pengawasan induk perusahaan. Anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Aerowisata, PT Abacus DSI, PT
Garuda Maintenance Facility Aero Asia dan PT Aero System Indonesia.
1. PT Aero Wisata
PT Aerowisata didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 1973 dengan misi mengembangkan usaha jasa yang berkaitan dengan industri pariwisata. Untuk
mendukung misi ini, Aerowisata juga memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan, jasa boga, transportasi darat dan agen perjalanan.
Aerowisata memiliki lebih dari 50 saham kepemilikan dari anak perusahaannya, yaitu PT Bina Inti Dinamika, PT Mirtasari Hotel Development, PT Senggigi
Pratama International, PT Aerofood Indonesia, PT Aerotrans Services Indonesia, PT Aero Globe Indonesia, Garuda Orient Holidays Pty. Ltd., Garuda Orient
Holidays Korea Co. Ltd., PT Aerojasa Perkasa, Garuda Orient Holidays Japan Co. Ltd., PT Aero Hotel Management dan PT Belitung Inti Permai.
2. PT Abacus Distribution System Indonesia
PT Abacus DSI memiliki kantor pusat di Jl. Mampang Prapatan Raya no. 93, Jakarta, dengan kantor cabang di Surabaya dan Medan. Visi perusahaan ini adalah
menjadi penyedia layanan sistem pemesanan tiket Global Distribution SystemsGDS terdepan serta penyedia layanan komunikasi dan teknologi
informasi di Indonesia. Cakupan kegiatan perusahaan ini meliputi layanan sistem
Universitas Sumatera Utara
reservasi yang terkomputerisasi, penyewaan peralatan komputer yang digunakan oleh agen-agen perjalanan, menyediakan fasilitas pelatihan pegawai untuk agen-
agen perjalanan serta menyediakan bantuan teknis dalam system pemesanan tiket terkomputerisasi computerized reservation systemsCRS untuk agen-agen
perjalanan.
3. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia GMFAA
Perusahaan ini didirikan untuk melaksanakan dan mendukung kebijakan ekonomi pemerintah Indonesia, khususnya dalam bidang pemeliharaan dan perbaikan
pesawat terbang, juga layanan perbaikan mesin dan komponen-komponennya. Pada tahun 2003, perusahaan menerbitkan saham perdana yang terdiri dari
665.699 lembar saham, dengan total harga Rp. 166.4 Milyar. Sebanyak 99 saham dimiliki oleh PT Garuda Indonesia Persero dan 1 dimiliki oleh PT
Aerowisata. PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia berdiri berdasarkan Akta Notaris
No.93 tertanggal 26 April 2002 oleh Arry Supratno, S.H., Notaris Umum di Jakarta, disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat
Keputusan No.C-11688.H.T.01.01. tertanggal 25 Juni 2002 dan dicatat dalam Pelengkap Berita Negara RI No. 78 pada tanggal 27 September 2002.
4. PT Aero System Indonesia ASYST
PT Aero Systems Indonesia sebelumnya dikenal dengan nama PT Lufthansa Systems Indonesia, didirikan pada tahun 2005. Awalnya PT Garuda Indonesia
Persero memiliki 51 dari saham perusahaan, dan sisanya sebanyak 49
Universitas Sumatera Utara
dimiliki oleh Lufthansa Systems AG LSY. Pada tanggal 29 Januari 2009, terjadi perpindahan kepemilikan saham dari LSY ke PT Aerowisata.
Kegiatan ASYST meliputi layanan konsultasi dan sistem teknik teknologi informasi serta layanan pemeliharaan penerbangan dan industri lainnya.
Bisnis utama ASYST adalah sebagai penyedia hosting untuk tiga layanan utama, yaitu: Software as a Services atau SaaS layanan perangkat lunak seperti
Passenger Service System atau PSS system layanan penumpang dan Enterprise Resource Planning ERP business model. Layanan kedua adalah Platform as a
Service atau PaaS layanan platform, yang terdiri dari sistem operasional, Reverse Proxy, Web Server, Application Server, and Database. Dan layanan
ketiga adalah Infrastructure as a Service atau IaaS layanan prasarana seperti Server komputasi, penyimpanan, perangkat jaringan, Pusat Data and Disaster
Recovery Center Pusat Pemulihan Bencana untuk mendukung dan mengoptimalisasikan jaringan bisnis. Seluruh layanan disimpan dalam pusat data
dengan standar internasional Tier III ketersediaan 99.8. Selain itu, untuk memberikan dukungan yang berkelanjutan bagi klien, ASYST menyediakan
layanan Data Recovery Center atau DRC Pusat Pemulihan Data.
4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Metode Analisis Deskriptif