Diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dengan cara yang tidak bertentangan dengan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dilakukan
untuk mencapai kesembuhan, pencegahan penyakit, pemulihan, dan peningkatan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial masyarakat.Noorkasiani.2007
2.3. Obat Tradisional Karo
Obat atau tambar dalam bahasa karo adalah obat-obatan karo sebagai suatu sejarah yang terus berkembang dan berasal dari banyak sumber. Ada obat-obatan
yang diturunkan dari nenek moyang, ada dari mimpi, dan hasil dari pengamatan sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Ada juga obat yang dituliskan nenek
moyang dalam kulit kayu yang disebut dengan pustaka najati.Ginting. 1999
Bagian dari tanaman obat yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan obat-obatan tradisional adalah akar, batang, daun, bunga, dan buah.
Obat-obatan tradisional yang terdapat pada masyarakat karo yaitu: kuning param, tawar, minak alun atau minyak urut, sembur, dan oukup atau mandi uap.
Diantara sekian banyak obat tradisional karo ini param adalah menjadi fokus dalam penelitian ini.
Param adalah obat tradisional karo yang terbuat dari campuran tepung dan ramuan yang berkhasiat sebagai obat. Tepung yang biasa digunakan adalah
tepung beras dan ramuan yang berkhasiat sebagai obat adalah bahan atau campuran dari tanaman seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan lemak hewan
dan juga air. Cara pembuatan param tersebut adalah semua bahan umbi umbian yang digunakan misalnya jahe, bawang merah, bawang putih, lada, kencur dan
bahan daun-daunan serta bunga tumbuhan dicuci terlebih dahulu kemudian digiling hingga lumat kemudian bahan yang telah lumat tersebut dicampur dengan
tepung beras kemudian diaduk hingga merata keseluruhannya setelah semua
Universitas Sumatera Utara
campuran merata kemudian dicetak bulat-bulat dan dikeringkan cara penggunaan param ini adalah dioleskan ke seluruh tubuh dan dimakan Bangun. 2010
2.4. Mineral
Kandungan logam dalam tanah sangat berpengaruh terhadap kandungan logam dalam tanaman yang tumbuh diatasnya, sehingga kandungan logam yang
berkurang atau berlebihan dalam jaringan tanaman akan mencerminkan kandungan logam dalam tanah Darmono. 1995. Dari dalam tanah tumbuhan
hijau menghisap zat-zat tertentu melalui akarnya. Zat-zat ini masuk kedalam tumbuhan dalam bentuk terlarut didalam air. Zat-zat ini biasanya berupa garam-
garaman dan dinamakan mineral. Mineral ini berlainan halnya dengan bahan organik seperti karbohidrat, protein, dan lemak tidak dapat dibuat oleh tumbuh-
tumbuhan. Karena itu mineral tergolong bahan tak-organik, yaitu tidak berasal dari mahluk hidup.
Kalau bahan tumbuhan seperti kayu bakar atau arang kita bakar, akan tersisa abu. Abu ini terdiri atas bahan mineral yang telah diserap oleh tumbuhan kedalam
bagian tubuhnya. Sewaktu pembakaran, semua bahan organik habis terbakar menjadi karbon dioksida dan air. Tetapi bahan tak-organik tersisa sebagai garam-
garaman yang bentuknya berupa abu. Didalam abu ini dapat ditemukan antara lain logam Natrium Na, Kalsium Ca, Magnesium Mg, Seng Zn, Besi Fe,
Mangan Mn, dan Molibden Mo. Logam-logam ini ada dalam bentuk senyawa garam Fosfat yang mengandung Fosfor P, Klorida yang mengandung Klor Cl,
Yodida yang mengandung Yod J, Fluorida yang mengandung Fluor F, atau Sulfat yang mengandung Sulfur S.
Kalau kita makan tumbuh-tumbuhan, sudah tentu garam-garam inipun akan memasuki tubuh kita. Didalam tubuh kita mineral seperti kalsium fosfat terdapat
didalam bagian tubuh seperti tulang dan gigi. Demikian pula mineral seperti besi menjadi bagian hemoglobin, atau juga disebut butir darah merah. Hemoglobin
Universitas Sumatera Utara
adalah suatu protein yang kerjanya mengangkut oksigen di dalam darah ke seluruh bagian tubuh kita.
Di dalam daun-daunan hijau juga ada protein yang bentuknya hampir sama dengan hemoglobin, yaitu klorofil. Klorofil atau hijau daun tidak mengandung
logam besi, tetapi logam Magnesium. Selain itu mineral seperti natrium dalam bentuk garam natrium klorida, kalsium dalam bentuk kalsium hidrofosfat, serta
magnesium, dapat terlarut didalam cairan sel tubuh kita. Perananya mengatur berbagai proses kehidupan. Kalsium misalnya diperlukan sedikit agar darah dapat
mengggumpal. Demikian pula kalsium berperan dalam peristiwa menegang dan melemasnya otot seperti otot jantung. Sedangkan magnesium diperlukan sebagai
bahan pembentuk enzim. Natrium dan kalium diperlukan untuk mengatur tekanan cairan tubuh di dalam sel-sel tubuh.
Jadi, mineral-mineral didalam tubuh kita mempunyai dua macam tugas. Yang pertama ialah sebagai bahan pembentuk bagian-bagian tubuh, seperti tulang dan
gigi. Yang kedua ialah sebagai zat pengatur kelangsungan hidup. Mineral yang diperlukan oleh manusia ialah kalsium, fosfor, magnesium, kalium, natrium,
mangan, besi, tembaga, kobalt, yodium, belerang, dan seng. Ada mineral yang diperlukan dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu pada kadar 100 g atau lebih
sehari bagi setiap orang dewasa. Mineral seperti ini disebut unsur hara makro. Termasuk kedalam golongan ini ialah kalium, natrium, kalsium, fosfor,
magnesium, dan klor. Ada pula mineral yang kita perlukan dalam kadar yang lebih rendah, yaitu tidak lebih dari beberapa mg setiap hari untuk orang dewasa.
Mineral seperti ini disebut unsur hara mikro. Termasuk kedalam golongan ini ialah besi, yodium, seng, krom dan flour.Nasoetion. 1995
Mineral sangat penting bagi metabolisme tubuh. Mineral dapat diibaratkan sebagai “busi” dari kehidupan karena mineral diperlukan untuk mengaktifkan
ribuan reaksi enzimatis dalam tubuh. Masing-masing mineral tidak bekerja sendiri, tetapi bekerja secara seimbang satu sama lainnya. Oleh karena itu, bila
kita kelebihan satu mineral akan berakibat defisiensi kekurangan mineral
Universitas Sumatera Utara
lainnya. Misalnya, kelebihan kalsium akan berakibat hilangnya magnesium dan seng. Kelebihan natrium dan kalium akan berakibat defisiensi kalsium dan
magnesium. Kelebihan kalsium dan magnesium akan menyebabkan defisiensi natrium dan kalium. Kelebihan natrium akan menyebabkan kehilangan kalium.
Kelebihan kalium akan berakibat hilangnya natrium. Kelebihan tembaga akan mengakibatkan kehilangan seng. Kelebihan seng akan berakibat hilangnya
tembaga dan besi. Kelebihan fosfat akan mengakibatkan hilangnya kalsium. Semuanya itu disebut reaksi berantai defisiensi.Sembiring. 2000. Disamping
logam-logam yang dijelaskan diatas terdapat juga logam berat.
2.5. Logam Berat