Penentuan Kadar Zinkum dalam sampel

4.1.4.3. Penentuan Kadar Zinkum dalam sampel

Kadar Zinkum dapat ditentukan dengan menggunakan metode kurva kalibrasi dengan mensubstitusikan nilai Y absorbansi yang diperoleh dari hasil pengukuran terhadap persamaan garis regresi dari kurva kalibrasi. 4.1.4.3.1. Penentuan kadar Zinkum Zn yang terkandung dalam Param dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom dalam mgL. Dari data pengukuran absorbansi Zinkum untuk sampel yang dikonsumsi diperoleh serapan A sebagai berikut : A 1 = 0,1012 A 2 = 0,0997 A 3 = 0,0990 Dengan mensubstitusikan nilai Y Absorbansi ke persamaan garis regresi Y = 0,1558x + 0,0008, maka diperoleh: X 1 = 0,6444 X 2 = 0,6347 X 3 = 0,6302 Dengan demikian kadar zinkum pada Param yang dikonsumsi adalah : �� = ∑�� � = 1,9093 3 = 0,6364 X 1 - �� 2 = 0,6444 – 0,6364 2 = 6,4 X 10 -5 X 2 - �� 2 = 0,6347 – 0,6364 2 = 2,89 X 10 -6 X 3 - �� 2 = 0,6302 – 0,6364 2 = 3,844 X 10 -5 ∑Xi - �� 2 = 1,0533 X 10 -4 ����, � = � ∑�� − �� 2 � − 1 = � 1,0533 � 10 −4 2 = 0,0072 ���������� ℎ����, �� = � √� = 0,0072 √3 = 0,0072 1,7320 = 0,0041 Universitas Sumatera Utara Didapatkan harga, Dari data hasil distribusi student untuk n = 3, derajat kebebasan dk = n- 1 = 2 untuk derajat kepercayaan 95 p=0,05, t= 4,30 Maka, d = t0,05 x n-1S x d = 4,30 x 0,1 x 0,0041 = 0,0017 Dari data hasil pengukuran kadar Zinkum dalam param yang dikonsumsi adalah sebesar : 0,6364 ± 0,0017 mgL Hasil perhitungan untuk kadar Zinkum pada param yang digunakan sebagai obat luar seperti pada tabel dalam lampiran 9. 4.1.3.3.2 Penentuan Kadar Zinkum yang Terkandung dalam Param dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom dalam mgKg. ����� ����� ������ = ��� ������ ������� ����� �����ℎ �10 6 ���� Kadar Zinku pada 5 gram sampel dapat dihitung sebagai berikut : ����� = 0,6364 ����0,1� 5 �� �10 6 ���� = 12,728 mgkg 4.2.Pembahasan Telah dilakukan analisis logam berat Besi, Tembaga, dan Zinkum didalam param. Dimana sampel diambil dari daerah yang berbeda berdasarkan ketinggiannya dari permukaan laut dimana diharapkan sampel yang berasal dari daerah yang paling tinggi dari permukaan laut memiliki kandungan logam yang paling sedikit dan sampel yang berasal dari daerah yang lebih rendah dari permukaan laut memiliki kandungan logam yang lebih tinggi hal ini disebabkan karena hujan mengikis dan membawa tanah yang mengandung logam kedaerah yang lebih rendah. Kadar Besi Fe, Tembaga Cu, dan Zinkum Zn dari param dipreparasi dengan metode Universitas Sumatera Utara destruksi kering kemudian diikuti dengan pelarutan abunya dengan penambahan HNO 3p dan H 2 SO 4p . Sebelumnya dianalisa kualitatif dengan menggunakan Inductively Coupled Plasma, kemudian ditentukan nilai absorbansinya dan konsentrasi dari sampel menggunakan alat Spektrofotometer Serapan Atom pada panjang gelombang untuk Besi Fe=248,33 nm, Tembaga Cu=324,75 nm, dan Zinkum Zn=213,86 nm. Kurva standar larutan seri standar logam Besi Fe, Tembaga Cu, dan Zinkum Zn dibuat dengan memvariasikan konsentrasi larutan seri standar dengan menggunakan metode least square sehingga diperoleh persamaan garis linear untuk logam Besi Fe Y=0,0202X+0,0007; Tembaga Cu Y=0,0381X+0,0003; dan Zinkum ZnY=0,1558X+0,0008 Dalam penelitian ini diperoleh koefisien korelasi untuk logam Besi Fe=0,9987; Tembaga Cu=0,9998; dan ZinkumZn=0,9980. Hal ini menunjukkan adanya hubungan atau korelasi positif antara konsentrasi dengan absorbansi. Pada penelitian analitik,grafik kurva standar yang baik ditunjukkan dengan harga ≥ 0,99. Adanya logam Besi, Tembaga, dan Zinkum di dalam param tersebut berasal tanah tempat tumbuh tumbuhan yang digunakan untuk membuat param tersebut. Dimana tanaman menyerap logam dari tanah tempatnya tumbuh sehingga logam tersebut terakumulasi dalam tanaman, akumulasi logam dalam tumbuhan tidak hanya tergantung pada kandungan logam dalam tanah, tetapi juga tergantung pada letak geografis tanah, unsur kimia tanah, jenis logam, pH tanah dan spesies tanaman yangn sensitif terhadap logam berat tertentu. Tanah tempat tumbuhan berkasiat yang digunakan untuk membuat param tersebut tidak diketahui mengandung pupuk atau pestisida karena sampel tersebut diperoleh dalam bentuk jadi. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh kadar logam Besi Fe dalam param yang dikonsumsi masing-masing adalah 11,814 mgkg; 25,4 mgkg. Kadar Universitas Sumatera Utara logam Tembaga Cu dalam param yang dikonsumsi masing-masing adalah 5,738 mgkg; 0,786 mgkg. Kadar Zinkum Zn dalam param yang dikonsumsi masing- masing adalah 12,728 mgkg; 15,184 mgkg. Sedangkan kadar Besi Fe, Tembaga Cu, dan Zinkum dalam Param yang digunakan sebagai obat luar masing-masing adalah 29,36 mgkg, 32,52 mgkg, 27,688 mgkg dan berdasarkan standar yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM maka kadar Fe, Cu, dan Zn dalam param yang digunakan sebagai obat luar dan yang dikonsumsi masih sesuai dengan standar BPOM tersebut. Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Dari hasil analisis diperoleh kadar Besi didalam param yang dikonsumsi adalah 11,814 mgkg; 25,4 mgkg, kadar Tembaga didalam param yang dikonsumsi adalah 0,768 mgkg; 5,738 mgkg, kadar Zinkum didalam param yang dikonsumsi adalah 12,728 mgkg; 15,184 mgkg. Dan kadar Besi, Tembaga, Zinkum didalam param yang digunakan sebagai obat luar ad alah 29,36 mgkg; 32,52 mgkg; 27,688 mgkg. 2. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa kadar Besi, Tembaga, dan Zinkum dalam param yang digunakan sebagai obat luar dan yang dikonsumsi masih memenuhi standar yang ditetapkan oleh BPOM.

5.2. Saran

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan analisa residu pestisida, aflatoksin, dan cemaran mikroorganisme yang terkandung didalam param tersebut. 2. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menentukan kadar logam berat lainnya Ni, Pb, Cd,dan Cr. Universitas Sumatera Utara