Logam Berat Logam Besi

lainnya. Misalnya, kelebihan kalsium akan berakibat hilangnya magnesium dan seng. Kelebihan natrium dan kalium akan berakibat defisiensi kalsium dan magnesium. Kelebihan kalsium dan magnesium akan menyebabkan defisiensi natrium dan kalium. Kelebihan natrium akan menyebabkan kehilangan kalium. Kelebihan kalium akan berakibat hilangnya natrium. Kelebihan tembaga akan mengakibatkan kehilangan seng. Kelebihan seng akan berakibat hilangnya tembaga dan besi. Kelebihan fosfat akan mengakibatkan hilangnya kalsium. Semuanya itu disebut reaksi berantai defisiensi.Sembiring. 2000. Disamping logam-logam yang dijelaskan diatas terdapat juga logam berat.

2.5. Logam Berat

Logam berat adalah unsur alami yang terdapat di kerak bumi dengan densitas lebih besar dari 5 gcm 3 stabil dan tidak bisa hancur sehingga logam berat cenderung menumpuk dalam tanah. Beberapa diantaranya berperan penting dalam kehidupan mahluk hidup dan disebut sebagai hara mikro esensial. Secara biologis beberapa logam dibutuhkan oleh mahluk hidup pada konsentrasi tertentu dan dapat berakibat fatal apabila tidak dipenuhi. Oleh karena itu logam-logam tersebut dinamakan logam-logam atau mineral-mineral esensial tubuh tetapi jika logam- logam esensial tersebut masuk kedalam tubuh dalam jumlah berlebihan akan berubah fungsi menjadi racun bagi tubuh. Bahwa semua logam berat dapat menjadi racun yang akan meracuni tubuh mahluk hidup. Logam berat masuk kedalam jaringan tubuh mahluk hidup melalui beberapa jalan, yaitu saluran pernapasan, pencernaan, dan penetrasi melalui kulit. http:kesmas-unsoed.info201101mekanisme-toksisitas-logam-seng-zn.html Beberap logam berat diantaranya adalah zinkum Zn, besi Fe, tembaga Cu, nikel Ni, mangan Mn, titanium Ti, tungsten W, vanadium V, timah Sn, Arsenik As, kobalt Co. Uraian berikut ini adalah mengenai Fe, Cu, dan Zn yang merupakan analit dalam penelitian ini. Universitas Sumatera Utara

2.6. Logam Besi

Analisa logam besi secara kualitatif menggunakan reaksi warna yang terkenal adalah reaksi dengan CNS - reaksi ini sensitif dan digunakan sebagai reaksi pengenal Fe, secara kuantitatif Fe dapat ditentukan dengan spektrometri, zat besi adalah gizi penting bagi tubuh manusia. Seorang pria dewasa yang sehat memiliki zat besi sebanyak 40 -50 mg per kilogram berat badan. Wanita dewasa yang sehat memiliki zat besi sebanyak 35-50 mg per kilogram berat badan. Dalam hal tertentu, wanita lebih rentan saat mengalami kekurangan zat besi. Zat besi berfungsi membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh. Zat besi menyatu dengan oksigen didalam paru-paru dan melepaskan oksigen pada jaringan-jaringan yang memerlukan. Zat besi juga berperan dalam fungsi normal kekebalan tubuh. Besi dalam daging berada dalam bentuk hem yang mudah diserap. Besi non hem dalam tumbuhan tidak mudah diserap, sebagian karena tumbuhan sering kali mengandung oksalat, fitat, tanin, dan senyawa fenolik lain yang membentuk kelat atau presifitat dengan besi yang tidak mudah larut. Besi diserap dalam bentuk fero Fe 2+ . Karena bersifat toksik, di dalam tubuh besi bebas biasanya terikat ke protein. Besi diangkut didalam darah sebagai Fe 3+ oleh protein,apotransferin. Besi membentuk kompleks dengan apotransferin menjadi transferin. Besi dioksidasi dari Fe 2+ menjadi Fe 3+ oleh feroksidase yang dikenal sebagai seruloplasmin enzim yang mengandung tembaga. Tingkat saturasi transferin oleh besi biasanya hanya sepertiga. Kapasitas total darah mengikat besi, yang terutama disebabkan oleh kandungan transferinnya adalah sekitar 300 µgdL.Marks. 1996 Zat besi heme berasal dari hemoglobin dan mioglobin yang terdapat dalam darah bahan makanan hewani. Sementara itu, umumnya, zat besi non heme terdapat dalam bahan makanan tumbuh-tumbuhan. Zat besi non-heme, terdapat dalam bentuk kompleks anorganik Fe 3+ . Absorpsi besi non-heme sangat dipengaruhu oleh faktor yang mempermudah dan faktor yang menghambat, yang Universitas Sumatera Utara terdapat didalam bahan makanan yang dikonsumsi. Sementara itu zat besi heme tidak dipengaruhi oleh faktor penghambat. Karena itu jumlah zat besi heme yang dapat diabsorpsi lebih banyak dari pada zat besi dalam betuk non-heme. Dari berbagai penelitian, dibuktikan bahwa besi heme yang dapat diserap hampir 30, sedangkan besi non heme hanya dapat diserap sekitar 5. Anwar. 2009 Kekurangan zat besi akan membuat badan kita mudah terkena penyakit. Selain,itu karena zat gizi besi Fe merupakan inti molekul hemoglobin yang merupakan unsur utama dalam sel darah merah, maka kekurangan pasokan zat gizi besi menyebabkan menurunnya produksi hemoglobin. Akibatnya menyebabkan pengecilan ukuran microcytic, rendahnya kandungan hemoglobin hypocromic, serta berkurangnya sel darah merah. Penderita mengalami gejala umum berupa “5L” disertai pucat, kesemutan, mata berkunang-kunang, jantung berdegup kencang, kurang bergairah. Gejala-gejala orang yang mengalami anemia defisiensi zat besi adalah kelelahan, lemas, pucat, kurang bergairah, nyeri dada dan mudah berdebar, pada anemia yang kronis menentukan bentuk kuku seperti sendok dan rapuh, pecah-pecah pada sudut mulut, lidah lunak dan sulit menelan, sakit kepala dan mudah marah,sulit bernapas, tidak mampu berkonsentrasi dan rentan terhadap infeksi.Atkins.2007 Tubuh cenderung sebisa mungkin menyimpan kelebihan zat besi. Sangat sedikit zat besi yang dibuang atau diekskresikan oleh tubuh. Kelebihan zat besi akan terus disimpan di dalam jaringan dan bagian tubuh dan berakumulasi meningkatkan kadar racun. Pada jangka panjang akan meningkatkan resiko terjadinya diabetes, sakit jantung, kerusakan hati, artritis, alzhaimer, kanker limpa, dan kematian mendadak pada bayi, serta juga beberapa gejala kelainan seperti konstipasi, rambut rontok, hipotiroid, hiperaktif, meningkatkan resiko terjadinya leukimia. http:sumansutra.wordpress.comkekurangan-zat-besi Universitas Sumatera Utara

2.7. Logam Tembaga