Simpangan Baku Relatif Analisis Data Secara Statistik Pengujian Beda Nilai Rata-Rata

3.4.7 Simpangan Baku Relatif

Keseksamaan atau presisi diukur sebagai simpangan baku relatif atau koefisien variasi. Keseksamaan atau presisi merupakan ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual ketika suatu metode dilakukan secara berulang untuk sampel yang homogen. Nilai simpangan baku relatif yang memenuhi persyaratan menunjukkan adanya keseksamaan metode yang dilakukan. Menurut Harmita 2004, rumus untuk menghitung simpangan baku relatif adalah sebagai berikut: RSD = 100  X SD Keterangan : X = Kadar rata-rata sampel SD = Standar deviasi RSD = Relative Standard Deviation

3.4.8 Analisis Data Secara Statistik

Menurut Sudjana 2005, untuk mengetahui data ditolak atau diterima dilakukan uji-t yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus: t hitung = n SD X Xi  SD =   1 - n X - Xi 2  Keterangan : Xi = Kadar sampel X = Kadar rata-rata sampel Universitas Sumatera Utara dan untuk menentukan kadar mineral di dalam sampel digunakan rumus: µ = X ± t α2, dk x SD √n Keterangan : X = Kadar rata-rata sampel SD = Standar deviasi dk = Derajat kebebasan dk = n-1 α = Tingkat kepercayaan n = Jumlah pengulangan

3.4.9 Pengujian Beda Nilai Rata-Rata

Menurut Sudjana 2005, sampel yang dibandingkan adalah independen dan jumlah pengamatan masing-masing lebih kecil dari 30 dan variansi σ tidak diketahui sehingga dilakukan uji F untuk mengetahui apakah variansi kedua populasi sama σ 1 = σ 2 atau berbeda σ 1 ≠ σ 2 dengan menggunakan rumus: S 1 2 F o = S 2 2 Keterangan : F o = Beda nilai yang dihitung S 1 = Standar deviasi terbesar S 2 = Standar deviasi terkecil Apabila dari hasilnya diperoleh F o tidak melewati nilai kritis F maka dilanjutkan dengan uji t dengan rumus: n + n S X X t p 2 1 2 1 1 1   Keterangan : X 1 = Kadar rata-rata sampel 1 X 2 = Kadar rata-rata sampel 2 n 1 = Jumlah pengulangan sampel 1 n 2 = Jumlah pengulangan sampel 2 Sp = Simpangan baku Universitas Sumatera Utara dan jika F o melewati nilai kritis F maka dilanjutkan dengan uji t dengan rumus: t o = 2 2 2 1 2 1 2 1 n S n S X X   Keterangan : X 1 = Kadar rata-rata sampel 1 X 2 = Kadar rata-rata sampel 2 S 1 = Standar deviasi sampel 1 S 2 = Standar deviasi sampel 2 Kedua sampel dinyatakan berbeda apabila t o yang diperoleh melewati nilai kritis t, dan sebaliknya. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Identifikasi Sampel

Berdasarkan hasil identifikasi Jenis kelapa yang diambil sebagai sampel adalah kelapa hijau Cocos nucifera, L. sampel yang diambil dari kebun kelapa desa Salam Tani kecamatan Pancur batu, kabupaten Deli Serdang dan desa Poriaha Julu, kecamatan Tapian Nauli, kabupaten Tapanuli Tengah. Kemudian dilakukan identifikasi terhadap sampel tersebut. Hasil identifikasi dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 42. 4.2 Analisis Kuantitatif 4.2.1 Panjang Gelombang Maksimum Penentuan panjang gelombang maksimum yang diperoleh dari hasil pengukuran menggunakan lampu katoda masing-masing logam yaitu 766,5 nm untuk kalium, 422,7 nm untuk kalsium, 285,2 nm untuk magnesium dan 589,0 nm untuk natrium.

4.2.2 Kurva Kalibrasi Kalium, Kalsium, Magnesium dan Natrium

Kurva kalibrasi kalium, kalsium, magnesium dan natrium diperoleh dengan cara mengukur absorbansi dari larutan standar kalium, kalsium, magnesium dan natrium dengan berbagai konsentrasi pada panjang gelombang masing-masing. Kurva kalibrasi larutan baku kalium, kalsium, magnesium dan natrium dapat dilihat pada Gambar 4.1, 4.2, 4.3 dan 4.4. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penetapan Kadar Kalium Dan Natrium Dalam Mentimun (Cucumuic sativus, L.) Yang Ditanam Di Dataran Rendah Dan Dataran Tinggi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

5 37 91

Hijau (Cocos Nucifera L. Var. Viridis) Dengan Perbedaan Tingkat Kematangan Secara Spektrofotometri Serapan Atom

2 9 136

Analisis Kandungan Mineral Dalam Air Kelapa Hijau (Cocos Nucifera, L.) Dari Daerah Dataran Rendah Dan Daerah Dataran Tinggi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 12

Analisis Kandungan Mineral Dalam Air Kelapa Hijau (Cocos Nucifera, L.) Dari Daerah Dataran Rendah Dan Daerah Dataran Tinggi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Analisis Kandungan Mineral Dalam Air Kelapa Hijau (Cocos Nucifera, L.) Dari Daerah Dataran Rendah Dan Daerah Dataran Tinggi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 4

Analisis Kandungan Mineral Dalam Air Kelapa Hijau (Cocos Nucifera, L.) Dari Daerah Dataran Rendah Dan Daerah Dataran Tinggi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 1 14

Analisis Kandungan Mineral Dalam Air Kelapa Hijau (Cocos Nucifera, L.) Dari Daerah Dataran Rendah Dan Daerah Dataran Tinggi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2

Analisis Kandungan Mineral Dalam Air Kelapa Hijau (Cocos Nucifera, L.) Dari Daerah Dataran Rendah Dan Daerah Dataran Tinggi Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 69

Hijau (Cocos Nucifera L. Var. Viridis) Dengan Perbedaan Tingkat Kematangan Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 15

Hijau (Cocos Nucifera L. Var. Viridis) Dengan Perbedaan Tingkat Kematangan Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 0 2