Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Annisa 2010, kadar kalium dalam air kelapa hijau dataran rendah lebih tinggi dari air kelapa hijau
dataran tinggi, yaitu untuk air kelapa hijau di dataran tinggi 1064,17 mgL dan air kelapa hijau di dataran rendah 1202,17 mgL. Hal ini membuktikan bahwa
kecenderungan kadar kalium yang diperoleh pada penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, namun kisaran kadar kalium yang diperoleh tidak sama.
Hal ini disebabkan oleh lingkungan tempat tumbuh dan tingkat kematangan sampel yang diuji berbeda. Perbedaan kadar mineral pada air kelapa tergantung
pada beberapa faktor, yaitu perbedaan varietas, tingkat kematangan buah, suhu udara, ketinggian tempat, letak geografis, curah hujan, angin, penyinaran
matahari, kelembapan udara dan keadaan tanah Warisno, 2003.
4.2.4 Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi
Berdasarkan data kurva kalibrasi kalium, kalsium, magnesium dan natrium, diperoleh batas deteksi dan batas kuantitasi untuk keempat mineral
tersebut. Dari hasil perhitungan diperoleh batas deteksi untuk kalium, kalsium, magnesium dan natrium masing-masing sebesar 0,1756 mcgml, 0,3957 mcgml,
0,0072 mcgml dan 0,0483 mcgml. Sedangkan batas kuantitasinya sebesar 0,5852 mcgml, 1,3190 mcgml, 0,0241 mcgml dan 0,1609 mcgml.
Dari hasil perhitungan dapat dilihat bahwa semua hasil yang diperoleh pada pengukuran sampel berada diatas batas deteksi dan batas kuantitasi.
Perhitungan batas deteksi dan batas kuantitasi dapat dilihat pada Lampiran 13, halaman 82.
Universitas Sumatera Utara
4.2.5 Uji Perolehan Kembali
Persen uji perolehan kembali recovery kalium, kalsium, magnesium dan
natrium dalam sampel dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2
Persen Uji Perolehan Kembali recovery kalium, kalsium, magnesium dan natrium dalam Sampel
Mineral Konsentrasi
dalam sampel sebelum
penambahan baku mgL
C
A
Konsentrasi bahan baku
yang ditambahkan
mgL C
A
Konsentrasi setelah
penambahan baku mgL
C
F
Recovery
Kalium 9472
1000 10520
102,13 Kalsium
352,62 100
445,02 92,78
Magnesium 18,34 200
206,80 94,55
Natrium 12,36
60 69,26
93,01 Catatan : Data diatas merupakan rata-rata dari 3 kali pengulangan.
Data selengkapnya hasil uji perolehan kembali recovery kalium, kalsium, magnesium dan natrium setelah penambahan masing-masing larutan baku dalam
sampel dapat dilihat pada Lampiran 14, halaman 90. Perhitungan persen recovery masing-masing dalam sampel dapat dilihat pada Lampiran 15, halaman 92.
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil uji perolehan kembali recovery untuk kalium adalah 102,13 , untuk kalsium
adalah 92,78, untuk magnesium adalah 94,55 dan untuk natrium adalah 93,01. Persen recovery tersebut menunjukkan kecermatan kerja yang
memuaskan pada saat pemeriksaan kadar kalium, kalsium, magnesium dan natrium dalam sampel. Hasil yang diperoleh dari uji perolehan kembali
memberikan ketepatan pada pemeriksaan kadar mineral dalam sampel. Menurut Ermer 2005, suatu metode dikatakan teliti jika nilai recovery-nya antara 80-
120. 100
x C
C -
C
A A
F
Universitas Sumatera Utara
4.2.6 Simpangan Baku Relatif