Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Tabel 3.3 Instrumen Skala Likert No. Pernyataan Skor 1. Sangat Setuju SS 5 2. Setuju S 4 3. Kurang Setuju KS 3 4. Tidak Setuju TS 2 5. Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber : Sugiyono 2008:93

3.7 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Data Primer Data primer adalah data mentah yang diperoleh peneliti sendiri dari sumber utama guna kepentingan penelitiannya, dimana data tersebut sebelumnya tidak ada Juliandi dan Irfan, 2013:66. Dalam penelitian ini data primer berupa hasil pengisian kuisioner. Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang disusun peneliti untuk mengetahui pendapat responden tentang suatu variabel yang diteliti. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang sudah tersedia yang dikutip oleh peneliti untuk kepentingan peneelitiannya. Peneliti mendapatkan data sekunder yang bersumber dari perpustakaan, internet, artikel dan karya ilmiah yang sudah ada yang berhubungan dengan variabel yang diteliti. Universitas Sumatera Utara

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Azuar Juliandi 2013 : 69 , teknik pengumpulan data adalah adalah cara untuk mengumpulkan data-data yang relevan bagi penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui : a Kuisioner daftar pertanyaan Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan atau kuisioner kepada responden yakni pelanggan yang telah memenuhi persyaratan dengan harapan memberi respon atas pertanyaan tersebut. Pengukuran variabel yang dilakukan dengan skala linkert yang menggunakan metode scoring yaitu angka 1 sampai dengan 5. b Wawancara Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan wawancara tidak terstruktur yaitu dengan cara berdiskusi kepada pihak – pihak yang di perlukan dalam penelitian ini. c Studi Kepustakaan Pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, jurnal-jurnal, dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan yakni mengenai kualitas pelayanan dan loyalitas pelanggan.

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Bentuk pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan pengujian sekali jalan single trial administration. Bentuk pengujian sekali jalan adalah pengujian yang hanya dilakukan sekali saja, yakni dengan cara Universitas Sumatera Utara menyebarkan angket kepada kelompok responden, lalu diuji validitas dan reliabilitasnya. Jika hasilnya valid dan reliabel, maka dilanjutkan kepada analisis data. Juliandi dan Irfan 2013:77

3.9.1 Uji Validitas

Menguji validitas berarti menguji sejauh mana ketepatan dan kebenaran suatu instrument sebagai alat ukur variabel penelitian. Jika instrument validbenar, maka hasil pengukurannya kemungkinan akan benar Juliandi dan Irfan, 2013:79. Salah satu cara untuk menguji validitas ini adalah korelasi item total, yakni mengkorelasikan skor suatu angket dan totalnya. Suatu instrumen adalah tepat untuk digunakan sebagai ukuran suatu konsep jika memiliki tingkat validitas yang tinggi, sebaliknya validitas rendah mencerminkan bahwa instrument kurang tepat untuk diterapkan Suharso 2009:108. Suatu skala pengukuran untuk menentukan valid atau tidaknya adalah sebagai berikut : 1. Jika r hitung r tabel 2. Jika r , maka pernyataan dikatakan valid hitung r tabel Adapun jumlah responden n dalam penelitian ini adalah sebanyak 105 orang, maka nilai rtabel = 0,1918 , maka pernyataan dikatakan tidak valid

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut Juliandi dan Irfan 2013:83, tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrument penelitian merupakan instrument yang handal dan dapat dipercaya. Jika penelitian variabel penelitian menggunakan instrument Universitas Sumatera Utara yang handal dan dapat dipercaya maka hasil penelitian juga dapat memiliki tingkat keterpercayaan yang tinggi. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik Cronbach Alpha. Jika nilai koefisien reliabilitas Cronbach 0,6 maka instrument memliki reliabilitas yang baik atau dengan kata lain instrument adalah reliabel atau terpercaya.

3.10 Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Linear Berganda Untuk mengetahui hubungan pengaruh variabel bebas dari kualitas layanan X berpengaruh dalam menciptakan loyalitas pelanggan sebagai Y. Perhitungan persamaan Regresi Linear Berganda : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 dimana : + e Y = loyalitas pelanggan B 1 -B 5 a = konstanta e = kesalahan pengganggu standart error = koefisien regresi linear berganda X 1 X = Tangibles 2 X = Reliability 3 X = Responsiveness 4 X = Asssurance 5 2. Analisis Asumsi Klasik = Empathy Uji asumsi klasik bertujuan untuk menganalisis apakah analisis model yang digunakan dalam penelitian adalah model yang terbaik. Jika model adalah model yang baik, maka data yang dianalisis layak untuk dijadikan sebagai rekomendasi untuk pengetahuan atau untuk tujuan pemecahan masalah praktis Universitas Sumatera Utara Juliandi dan Irfan, 2013:169. Dalam penelitian ini memakai tiga jenis uji asumsi klasik dalam menganalisis instrument penelitian, yaitu : a. Uji Normalitas Menurut Juliandi dan Irfan 2013:169, pengujian normalitas dapat dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas Gujarati,2003;Santoso,2000,Arif,1993 dalam Juliandi dan Irfan,2013. Pengujian yang dapat menunjukkan data normal yang diperoleh apabila nilai signifikannya adalah 0.05 b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen Gujarati,2003;Santoso,200,Arif,1993 dalam Juliandi dan Irfan, 2013. Cara yang digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian, yang tidak melebihi empat atau lima Hines dan Montgomery,1990 dalam Juliandi dan Irfan,2013:170. Multikolinearitas dapat diketahui dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF 10, maka regresi bebas dari multikolinearitas. Kriteria pengukuran adalah sebagai berikut : 1. Jika tolerance 10 dan VIF 10 maka tidak terjadi Multikolinearitas Universitas Sumatera Utara 2. Jika tolerance 10 dan VIF 10 maka terjadi Multikolinearitas c. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Dasar pengambilan keputusan dalam uji heterokedastisitas adalah jika pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, secara titik-titik yang ada menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Santoso,2000 dalam Juliandi dan Irfan, 2013:17. d. Autokorelasi Menurut Umar 2007:84 uji autokorelasi berguna untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat hubungan yang kuat baik positif maupun negatif antardata yang ada pada variabel-variabel penelitian. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi yang dapat dilakukan menggunakan uji Durbin Watson DW. Menurut Juliandi dan Irfan 2013:173 salah satu cara mengidentifikasi Autokolerasi adalah dengan melihat nilai Durbin-Watson D-W : - Jika nilai D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi poositif - Jika nilai D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi - Jika nilai D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Universitas Sumatera Utara

3.11 Uji Hipotesis