Statistik Deskriptif Uji Asumsi Klasik

35 Y t = α+ β 1 X 1t + β 2 X 2t + β 3 X 3t + e t Ketarangan : Y t = FDR Financing to Deposit Ratio dalam α = Konstanta β 1 - β 2 - β 3 - β 4 = Koefisisen regresi dan variabel independen X1 t = Non Performing Financing NPF dalam X2 t = Dana Pihak Ketiga DPK X3 t = Inflasi dalam e t = Error term

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan. Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai mean, sum, standar deviasi, variance, range, minimum dan maksimum mengenai variabel penelitian yang utama.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear berganda. Adapun tahapan dari uji asumsi klasik adalah sebagai berikut : 3.5.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian yang sebaiknya dilakukan terlebih dahulu oleh peneliti sebelum peneliti mengolah data. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian adalah data yang terdistribusi normal Lubis dkk, 2007 : 26. Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk melihat normalitas suatu data yaitu : Universitas Sumatera Utara 36 1. Uji Kolmogorov-Smirnov Dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, suatu data dikatakan normal apabila nilai Asymp. Sig. 2-tailed 0,05 dan apabila nilai Asymp. Sig. 2- tailed 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. 2. Histogram Display Normal Curve Normalitas data bila dilihat dengan Histogram Display Normal Curve dapat ditentukan berdasarkan bentuk gambar kurva. Data dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang. 3. Kurva Normal P-Plot Normalitas data dapat dilihat dengan menggunakan Normal P-Plot. Data dalam keadaan normal apabila distribusi data menyebar disekitar garis diagonal. 3.5.2.2 Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen Erlina, 2011 : 103. Dalam suatu penelitian model regresi yang baik yaitu model regresi yang tidak ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Korelasi diantara variabel independen dapat bermakna adanya kemiripan antar satu variabel dengan variabel yang lain. Dalam Lubis dkk 2007 : 32 terdapat beberapa ketentuan yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu : Universitas Sumatera Utara 37 1. Jika nilai variance inflation factor VIP tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas 2. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70 maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,70 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antar variabel independen sehingga terjadi multikolinieritas. 3.5.2.3 Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya Erlina, 2011 : 107. Autokorelasi terjadi karena adanya waktu observasi penelitian yang berurutan antar satu penelitian dengan penelitian lain. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan data time series dengan n- sampel adalah periode waktu sedangkan pada data crosssection atau silang waktu, masalah autokorelasi relatif jarang terjadi karena gangguan pada observasi berasal dari individukelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah model regresi yang terbebas dari autokorelasi. . Cara menguji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson untuk melihat apakah model regresi linear berganda terbebas dari autokorelasi. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Ghozali 2006 : 96 yaitu : Universitas Sumatera Utara 38 Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl d du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada autokorelasi negatif No Decision 4 – du d 4 – dl Tidak ada autokorelasi, Poisitif atau negatif Tidak di tolak Du d 4 –du

3.5.3 Pengujian Hipotesis