28
2.4 Keterkaitan Antar Variabel 2.4.1 Hubungan NPF terhadap Perkembangan Fungsi Intermediasi
Non Performing Financing NPF adalah pembiayaan bermasalah yang terdiri dari pembiayaan yang berklasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet.
NPF bank syariah merupakan rasio antara total pembiayaan yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan. Jadi, semakin tinggi persentase rasio
NPF mengindikasikan semakin buruk kualitas pembiayaan dan kredit yang disalurkan. Dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kinerja fungsi
intermediasi bank yang bersangkutan karena bank akan semakin ketat dalam penyaluran pembiayaan mengingat bank harus melakukan recovery dana atas dana
yang tidak kembali dari pembiayaan yang gagal bayar.
2.4.2 Hubungan DPK terhadap Perkembangan Fungsi Intermediasi
Dana merupakan hal penting bagi kegiatan usaha suatu bank. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Dendawijaya 2009 bahwa tanpa adanya dana, bank
tidak dapat berfungsi sama sekali. Menurut Kasmir 2002, Dana Pihak Ketiga DPK adalah dana yang berasal dari masyarakat luas yang merupakan sumber
dana terpenting bagi kegiatan operasional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasionalnya dari sumber dana ini.
Dan Dana Pihak Ketiga DPK menjadi dana yang terpenting bagi proses intermediasi perbankan karena proses penghimpunan dana berasal dari
masyarakat, yaitu berupa giro, tabungan, dan simpanan berjangka atau deposito. Sehingga DPK menjadi sumber dana terbesar dan yang paling diandalkan oleh
bank.
Universitas Sumatera Utara
29
Pada perbanbankan syariah, DPK merupakan dana simpanan atau investasi tidak terikat yang dipercayakan oleh nasabah kepada bank syariah danatau UUS
berdasarkan akad wadiah atau mudharabah yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah Departemen Perbankan Syariah Bank Indonesia, 2013.
Meningkatnya DPK yang dihimpun oleh bank dapat membuat bank lebih agresif dalam menyalurkan pembiayaan kepada sektor produktif. Dimana peningkatan
tersebut dapat dilihat dari persentase pertumbuhan DPK.
2.4.3 Hubungan Inflasi terhadap Perkembangan Fungsi Intermediasi
Inflasi adalah peristiwa moneter yang menunjukkan suatu kecenderungan akan naiknya harga barang-barang secara umum, yang berarti terjadinya
penurunan nilai uang Judisseno, 2005. Seluruh sendi-sendi perekonomian, termasuk sektor perbankan akan terkena dampak dari Inflasi. Pengaruh inflasi
terhadap sektor perbankan dapat terjadi karena masyarakat cenderung mengurangi simpanan ketika terjadi inflasi, dan akhirnya aset perbankan secara riil menurun.
Hal tersebut pada akhirnya akan berdampak pada kemampuan pihak perbankan dalam pernyaluran pembiayaan,sehingga perkembangan atau kinerja fungsi
intermediasi bank yang bersangkutan menurun dan bahkan bisa jadi sebaliknya.
2.5 Hipotesis Konseptual