Kegiatan Perbankan Syariah Tinjauan Teoritis

10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Kegiatan Perbankan Syariah

Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya Pasal 1 angka 1 UU No.21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Dengan definisi tersebut, Perbankan Syariah terdiri dari Bank Umum Syariah BUS,Unit Usaha Syariah UUS, serta Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS. Kegiatan bank syariah baik dalam penghimpunan dana dan penanaman dana maupun pemberian jasa-jasa berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Kantor Bank Syariah, Bank Indonesia adalah sebagai berikut : a Penghimpunan dana Prinsip operasional syariah yang telah ditetapkan secara luas dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah. 1 Prinsip wadi’ah prinsip titipan atau simpanan Dalam kegiatan penghimpunan dana masyarakat di bank syariah, prinsip wadi’ah dapat diterapkan pada rekening giro dan tabungan giro wadi’ah dan tabungan wadi’ah. Universitas Sumatera Utara 11 2 Prinsip mudharabah prinsip bagi hasil Mudharabah muthlaqah Dalam kegiatan penghimpunan dana pada bank syariah, prinsip mudharabah muthlaqah dapat diterapkan untuk pembukaan rekening tabungan dan deposito tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. Mudharabah muqayyadah Jenis ini merupakan simpanan khusus restricted investment dimana pemilik dana menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank syariah. b Penyaluran dana Dalam menyalurkan dana kepada nasabah, secara garis besar terdapat 4 empat kelompok p rinsip operasional bank syariah, yaitu prinsip jual beli bai’, sewa beli ijarah wa iqtinaijarah muntahiyyah bit tamlik, bagi hasil syirkah dan pembiayaan lainnya. Dalam prakteknya, untuk memperoleh pendapatan yang berasal dari aktivitas non pembiayaan, bank syariah dapat menyediakan jasa-jasa perbankan syariah fee-based services. Selanjutnya, dalam melakukan fungsi sosial, bank syariah juga melakukan kegiatan pengelolaan dana kebajikan yang diperoleh dari zakat, infaq, shadaqah, hibah, atau dana sosial lainnya. Hal tersebut dinamakan qardhul hasan pinjaman kebajikan. Qardhul hasan adalah pinjam meminjam dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Atas jasa pinjaman qardh ini, bank syariah dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi. Universitas Sumatera Utara 12 c Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya Services Bank syariah, disamping menghimpun dana dari masyarakat, juga memberikan pelayanan jasa perbankan. Pelayanan jasa perbankan syariah ini diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Berbagai jenis produk pelayanan jasa yang dapat diberikan oleh bank syariah, antara lain jasa pengiriman uang transfer, pemindahbukuan, penagihan surat berharga, kliring, letter of credit, inkaso, garansi bank, dan pelayanan jasa bank lainnya. Aktivitas pelayanan jasa, merupakan aktivitas yang diharapkan oleh bank syariah untuk dapat meningkatkan pendapatan bank yang berasal dari fee atas pelayanan jasa bank. Beberapa bank berusaha untuk meningkatkan teknologi informasi agar dapat memberikan pelayanan jasa yang memuaskan nasabah. Pelayanan yang dapat memuaskan nasabah ialah pelayanan jasa yang cepat dan akurat. Bank syariah berlomba-lomba untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas produk layanan jasa. Dengan pelayanan jasa bank syariah mendapat imbalan berupa fee disebut fee based income. Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan sekarang ini kegiatan ini memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread bunga sim- panan lebih besar dari bunga kredit. Universitas Sumatera Utara 13

2.1.2 Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia