Perkembangan Intermediasi Perbankan Syariah di Sumatera Utara

17 Pengembangan bank syariah di Indonesia memiliki peluang besar karena peluang pasarnya yang luas sejalan dengan mayoritas penduduk negeri ini. Perkembangan perbankan syariah ini tentunya juga harus didukung oleh sumber daya manusia yang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Namun, realitas yang ada menunjukkan bahwa masih banyak sumber daya manusia yang selama ini terlibat di institusi syariah tidak memiliki pengalaman akademis maupun praktis dalam Islamic Banking. Tentunya kondisi ini cukup signifikan mempengaruhi produktifitas dan profesionalisme perbankan syariah itu sendiri. Inilah yang memang harus mendapatkan perhatian dari kita semua, yakni membentuk sumber daya manusia yang mampu mengamalkan ekonomi syariah disemua lini karena sistem yang baik tidak mungkin dapat berjalan bila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang baik pula.

2.1.3 Perkembangan Intermediasi Perbankan Syariah di Sumatera Utara

Perkembangan intermediasi perbankan syariah di Sumatera Utara cukup meningkat signifikan. Hal tersebut ditandai dengan ekspansi usaha perbankan syariah di Sumatera Utara pada 2013 tumbuh positif yakni peningkatan aset, dana pihak ketiga dan pembiayaan perbankan itu. Aset perbankan syariah pada triwulan III naik 3,68 persen dibandingkan posisi triwulan II atau menjadi Rp9,58 triliun. Peningkatan aset perbankan syariah tersebut menggembirakan karena terjadi di tengah perkembangan perbankan konvensional serta maraknya lembaga keuangan nonbank. Semakin menggembirakan, karena dana pihak ketiga DPK maupun pembiayaan perbankan syariah juga tumbuh positif. Universitas Sumatera Utara 18 DPK perbankan syariah sebesar Rp5,69 triliun atau naik 3,83 persen dari triwulan II, sedangkan pembiayaan juga naik 3,07 persen atau Rp7,38 triliun. Persentase Financial to Deposit Ratio FDR mencapai 129,74 dengan Non Performing Financing NPF net 3,58. Artinya pembiayaan yang diberikan jauh melebihi dana yang dihimpun. Naiknya aset, DPK dan pembiayaan perbankan syariah di Sumatera Utara pada tahun 2013 menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi. Meski sudah tumbuh semakin baik tetapi pemerintah tetap menilai bahwa perbankan syariah itu harus terus didukung. Tidak hanya dari segi rasio keuangan perbankan, perkembangan fungsi intermediasi perbankan syariah di Sumatera Utara juga dapat dilihat dari eksistensinya. Berdasarkan data yang diperoleh, perkembangan perbankan syariah yang dilihat dari jumlah kantor dan jumlah bank terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Berikut ini merupakan data eksistensi Pebankan Syariah di Sumatera Utara : Tabel 2.2 Jaringan Kantor Perbankan Syariah di Sumatera Utara KETERANGAN TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Bank Umum Syariah - Jumlah Bank 2 3 5 6 6 6 6 6 - Jumlah Kantor 31 32 51 70 63 63 78 78 Unit Usaha Syariah - Jumlah Bank 9 10 14 9 14 14 10 10 BPRS - Jumlah Bank 6 7 7 7 7 6 6 6 - Jumlah Kantor 6 8 8 8 8 8 8 8 Sumber : Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Utara,Vol 15 No.01, Januari 2015 Universitas Sumatera Utara 19 2.1.4 Fungsi Intermediasi Perbankan Syariah Bank Syariah berfungsi sebagai lembaga perantara keuangan atau Financial Intermediary Institution. Sebagai lembaga perantara keuangan, bank syariah menjembatani kebutuhan kedua pihak yang berbeda. Satu pihak merupakan nasabah yang memiliki dana surplus unit dan pihak lainnya merupakan nasabah yang membutuhkan dana defisit unit. Bank syariah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi, serta menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan atau bentuk lainnya yang diperbolehkan dalam syariah islam.Fungsi utama yang kedua dalam perbankan syariah yaitu penyaluran dana kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau dalam bentuk penempatan dana lainnya sesuai dengan syariah. Sebagian besar penyaluran dana kepada pihak ketiga ialah dalam bentuk pembiayaan. Gambar 2.1 Fungsi Intermediasi Fungsi Bank Syariah Penyaluran dana : - Jual beli : murabahah,salam , istishna transfer of propherty - Kerjasama usaha : musyarakah,mudharabah - Sewa : ijarah - Pinjam meminjam : Qardh Penghimpunan dana : - Titipan : SDB - Investasi : tabungandeposito Defisit Unit Surplus Unit Universitas Sumatera Utara 20 Bank Syariah sebagai lembaga intermediasi antara pihak investor yang menginvestasikan dananya di bank kemudian selanjutnya bank syariah menyalurkan dananya kepada pihak lain yang membutuhkan dana. Investor yang menempatkan dananya akan mendapatkan imbalan dari bank dalam bentuk bagi hasil atau bentuk lainnya yang disahkan dalam syariah Islam. Bank syariah menyalurkan dananya kepada pihak yang membutuhkan pada umumnya dalam akad jual beli dan kerjasama usaha. Imbalan yang diperoleh dalam margin keuntungan, bentuk bagi hasil, danatau bentuk lainnya sesuai dengan syariah Islam.

2.1.5 Financing to Deposit Ratio FDR