54
4.2.2.4 Uji Koefisien Determinasi
Tujuan dari digunakanannya koefisien determinasi yaitu untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel-variabel
independen mampu memperjelas variabilitas variabel dependen. Koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada nilai
Nagelkerke R Square.
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefesien Determinasi
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai Cox Snell R Square sebesar 0,165 dan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,366. Hal ini
menunjukkan variabilitas variabel independen untuk memperjelas variabel dependen adalah sebesar 36,6, sementara sisanya yaitu
sebesar 63,4 dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model penelitian ini.
4.2.3 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis menggunakan model logistic regression dengan metode enter pada tingkat signifikansi α 5 0,05. Apabila
Model Summary
Step -2 Log likelihood
Cox Snell R Square
Nagelkerke R Square
1 18.875
a
.165 .366
sumber : Hasil Output SPSS
55
tingkat signifikansi 0,05, maka hipotesis diterima, jika tingkat signifikansi 0,05, maka hipotesis tidak dapat diterima. Logistic
regression digunakan untuk menguji pengaruh persentase perubahan ROA ROA, ukuran kantor akuntan publik KAP, opini audit
OPAU terhadap pergantian kantor akuntan publik SWITCH.
Tabel 4.11 Hasil Uji Koefesien Regresi Logistik
sumber : Hasil Output SPSS
Dari hasil persamaan regresi logistik tersebut, maka diperoleh model regresi logistik sebagai berikut :
Ln SWITCH = -21,090 + 0,004ROA + 19,474KAP - 1,141OPAU + ε
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dideskripsikan hal sebagai berikut : 1. ROA mempunyai tingkat signifikansi 0,200 dan lebih besar dari
tingkat signifikansi 0,05, sehingga persentase perubahan ROA
Variables in the Equation
B S.E.
Wald df
Sig. ExpB
Step 1
a
ROA .004
.003 1.644
1 .200
1.004 KAP1 19.474 9256.0
44 .000
1 .998
2.866E8 OPAU
1 -1.141 1.290
.782 1
.376 .319
Consta nt
- 21.090
9256.0 44
.000 1
.998 .000
56
perusahaantidak berpengaruh signifikan terhadap pergantian kantor akuntan publik.
2. KAP mempunyai tingakat signifikansi sebesar 0,998 lebih besar dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga variabel ukuran kantor
akuntan publik yang diproksikan dengan big-four dan non-big four tidak dapat diterima, artinya ukuran kantor akuntan publik tidak
berpengaruh signifikan terhadap kantor akuntan publik. 3. OPAU mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,376 lebih besar
dari tingkat signifikansi 0,05, sehingga variabel opini audit yang diproksikan dengan opini wajar tanpa pengecualian dan opini diluar
opini wajar tanpa pengecualian tidak dapat diterima, artinya opini audit yang dikeluarkan oleh akuntan publik tidak berpengaruh
signifikan terhadap pergantian kantor akuntan publik.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian