1
BAB I PENDAHULUAN
Di bagian pendahuluan akan dijelaskan aspek penelitian yang terdiri dari latarbelakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian.Masing-masing penjelasan adalah sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang Masalah
Profesi akuntan timbul dan berkembang seturut dengan majunya perusahaan-perusahaan yang ada pada umumnya.Seiring dengan perkembangan
perusahaan tersebut, maka perusahaan akan menginginkan laporan keuangan yang wajar.Laporan keuangan adalah suatu media utama yang dapat digunakan
mengkomunikasikan informasi keuangan kepada entitas diluar
perusahaan.Laporan keuangan yang dapat diandalkan merupakan hal yang dibutuhkan oleh perusahaan dan stakeholder karena merupakan salah satu
pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang disusun oleh pihak manajemen sendiri berpotensi
dipengaruhi oleh kepentingan kepentingan pribadi.Sementara pihak eksternal perusahaan yang menggunakan laporan keuangan sebagai sumber informasi
perusahaan berkepentingan untuk memperoleh laporan keuangan yang dapat dipercayai.Karenanya dibutuhkan profesi akuntan publik sebagai profesi yang
bisa menjamin kualitas dari laporan keuangan tersebut. Akuntan publik
2
dianggap sebagai pihak yang tidak terikat kepentingan pada pihak manajemen atau pun stake holder sehingga dianggap mampu bertindak sebagai jembatan
antara kedua pihak. Tugas seorang akuntan publik sebagai pihak yang independen yang akan memberikan penilaian terhadap kewajaran laporan
keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan.Independensi merupakan kunci utamabagi profesi akuntan publik. Independensi ini mutlak harus ada pada
diri auditorketika ia menjalankan tugas pengauditan yang mengharuskan ia memberi penilaian ataskewajaran laporan keuangan kliennya.
Sikap independensi bermakna bahwa auditortidak mudah dipengaruhi, sehingga auditor akan melaporkan apa yang ditemukannyaselama proses
pelaksanaan audit. Menurut Arens et al 2008:133menyatakan bahwa
independensi akuntan publik mencakup dua aspek, yaitu:1independence in fact, dan 2 independence in appearance. Independence in factberarti
Kemampuan auditor untuk mengambil sudut pandang yang tidak bias dalam pelaksanaan jasa profesional.Sedangkanindependence in
appearance berarti kemampuan auditor untuk mempertahankan sudut pandang yang tidak bias dimata orang lain.
Perusahaan pada umumnya menginginkan opini dari auditor yang menguntungkan pihak perusahaan karena stakeholder akan mengambil
keputusaan yang berdasar pada laporan keuangan yang telah diaudit dan diberikan opini oleh auditor.Teoh1992:1 mengatakan “Perusahaan yang
berjalan dengan baik tentunya menginginkan auditor memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian atas laporan keuangannya”.Teoh1992:2 juga mengatakan
bahwa “Investor lebih merespon positif terhadap clean opinion dan merespon negatif atas qualified opinion”.
3
Perusahaan yang sedang berkembang akan cenderung beralih dariKantor Akuntan Publik yang lebih prestisiusmemiliki nama besar. Peralihan ini
cenderung diakibatkan karena stakeholder lebih menyukai perusahaan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publikyang memiliki nama besar karena laporan
keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publikyang prestisius dianggap lebih reliable dalam mengambil keputusan.
Agar perusahaan klien dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitasserta untuk menjaga independensinya maka harus dilakukan rotasi
auditor. Adanyaperaturan di Indonesia yang mengatur tentang rotasi auditor yang dituangkan dalamPeraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
17PMK.012008 pasal 3,mengharuskan perusahaan mengganti auditornya secara mandatory untuk mengurangiterjadinya penurunan independensi dan
kualitas audit terkait dengan pelaporankeuangan perusahaan. Adanya kewajiban rotasi auditor tersebut menimbulkan perilaku
perusahaanuntuk melakukan penggantian Kantor Akuntan Publik.Perusahaan dalam melakukan penggantian Kantor Akuntan Publiksecara voluntary
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain yaitu penggantianmanajemen, opini audit, kesulitan keuangan perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik,
persentaseperubahan ROA, dan ukuran perusahaan klien. Fenomena mengenai penggantian auditor atau Kantor Akuntan Publik
memang sangat menarik untuk dikaji, hal ini dikarenakan banyak faktor yang dapatmempengaruhi keputusan perusahaan untuk melakukan penggantian
4
auditor atauKantor Akuntan Publik. Faktor-faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor klien maupun faktor yangberasal dari auditor.
Rotasi kantor akuntan publik penggantian KAPbisa bersifat mandatory karena peraturan yang mengharuskan tetapi juga bisa secara voluntary.
Perusahaan yang melakukan penggantian Kantor Akuntan Publik secara voluntaryterkadang disebabkan disebabkan karena Kantor Akuntan Publik yang
terdahulu bertindakkonservatif dan tidak sejalan dengan kepentingan manajemen perusahaan, sehinggaperusahaan melakukan penggantian Kantor
Akuntan Publiksecara voluntary. Penggantian Kantor Akuntan
Publikdisebabkan karena perusahaan ingin mencari Kantor Akuntan Publik yang dapat memenuhikepentingannya. Terjadinya pergantian Kantor Akuntan
Publikakan mempengaruhi pihak eksternal perusahaan termasuk investor sehingga perlu diketahui apa faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya
pergantian Kantor Akuntan Publik. Penelitian ini telah pernah dilakukan oleh peneliti peneliti lainnya
sepertiHudaib dan Cooke 2005,Trisnawati dan Wijaya 2009,Prastiwi dan Wilsya 2009,Sinarwati 2010, Chadeganietal 2011 diIran,Pratitis2012,
Juliantari dan Rasmini 2013, Suyono et al2013,Khasanah dan Nahumury 2013, Kistini dan Nahumury 2014, Aprillia 2013.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Trisnawati dan Wijaya 2009, Pratitis 2012,Aprillia 2013,Khasanah dan
Nahumury 2013.Variabel dalam penelitian ini menggunakan sebagian varibel-variabel yang juga dipakai dalam penelitian oleh Trisnawati dan Wijaya
5
2009,Pratitis 2012,Aprillia 2013,Khasanah dan Nahumury 2013.Variabel-variabel yang digunakan ialah
persentase perubahan ROAreturn on asset,ukuran Kantor Akuntan Publik auditor size,dan opini
auditaudit opinion.Ada beberapa variabel yang telah diteliti oleh peneliti- peneliti sebelum nya yang tidak dimasukkan didalam penelitian ini. Misalnya
audit fee, hal ini dikarenakan karena di Indonesia data audit fee sulit untuk didapatkan.
Motivasi penelitian ini adalah untuk menguji penelitian dariTrisnawati dan Wijaya 2009,Pratitis 2012,Aprillia 2013,Khasanah dan Nahumury
2013 atas faktor-faktor yang mempengaruhi tejadinya pergantian Kantor Akuntan Publik KAP pada perusahaan di Indonesia khususnya pada
perusahaan food beverages yang terdaftar di Bursa Efek IndonesiaBEI.
1.2 Rumusan Masalah